1. Jelaskan pengertian kas serta faktor-faktor yang mempengaruhi bertambah dan
berkurangnya kas! Jawaban: Kas sering disebut dalam dunia akuntansi. Kas ini termasuk salah satu dari akun pada laporan keuangan. Kas adalah salah satu alat pembayaran perusahaan untuk membiayai biaya yang tak terduga. Faktor-faktor yang mempengaruhi bertambhanya kas adalah pemasukan dari hasil produksi dari perusahaan yang telah dijualkan. Berkurangnya kas yaitu karena pengeluaran perusahaan. Termasuk untuk membayar hutang dan lain lainnya. 2. Dalam skema pembiayaan syariah terdapat akad tabarru’ dan akad tijarah. Apa pengertian dan bentuk-bentuk akadnya? Jawaban: Akad tabarru’ adalah akad yang tidak fokus dengan keuntungan, akad ini mempunyai tujuan untuk tolong menolong antar kelompok-kelompok. Akad-akad pada akad tabarru’ qard, rahn, hiwalah, wakalah, kafalah, wadi'ah, hibah, waqf, shadaqah Akad tijarah adalah akad dengan fokus untuk tujuan komersial, akad ini dimulai dengan kesepakatan antara kedua belah pihak. Akad-akad pada akad tijarah, musyarakah, mudharabah, muzara'ah, musaqah, dan mukharabah. 3. Organisasi dan banyak perusahaan saat ini untuk memenuhi kebutuhan aset-asetnya lebih memilih dengan skema leasing atau ijarah. Apakah kelebihan dari akad tersebut dibandingkan dengan akad skema pembelian tunai? Jawaban: Kelebihan dari akad tijarah yaitu lebih fleksibel dikarenakan pendapatan sewa relatif menetap dan juga memiliki resiko usaha yang lebih rendah. 4. Apakah faktor-faktor yang mempengaruhi kebijakan pembagian dividen? Jawaban: Yang mempengaruhi kebijakan deviden adalah profitabilitas, karena dilihat dari pengertian kebijakan deviden adalah pengambilan keputusan atas laba yang diperoleh perusahaan yang harus dibagikan ke pemegang saham dan juga berapa banyak yang harus di tanam kembali. Maka jika profitabilitas naik perusahaan dapat membayar dan terlihat bahwa perusahaan mengalami kemajuan. 5. Berikan penjelasan dan contoh dari merger vertikal, merger horisontal, merger Kon- Generik, dan Merger Konglomerat! Jawaban: Merger vertikal adalah gabungan dari dua perusahaan dengan salah satu perusahaan menjadi suplayernya. Atau dengan kata lain jika perusahaan satu memulai produksi maka perusahaan kedua akan meneruskannya. Contohnya yaitu kerjasama antara pabrik pemintalan benang dan pabrik tekstil. Merger horisontal adalah gabungan dari dua perusahaan atau lebih yang mana perusahaan tersebut bergerak pada bida bisnis yang sama. Misalnya antar perusahaan minuman. Merger kon-generik adalah gabungan antara dua perusahaan atau lebih yang memiliki hubungan tetapi tidak sepeti meger horisontal ataupun merger vertikal. Misalnya antara bank dan perusahaan asuransi Merger konglomerat adalah gabungan antara dua perusahaan atau lebih yang tidak memiliki kesamaan dalam bidang usahanya. Misalnya kolaborasi antara perusahaan atlentik dengan perusahaan minuman.