Anda di halaman 1dari 11

STUDI KELAYAKAN DAN ASPEK PASAR DALAM MANAJEMEN

PROYEK
Intan Salsa Nadhiroh1, Jasmine Sania Fitri P2, Keysya Fariqoh Naswah Dhiba3,
Laila Anggi Sefiana Kirani4
1234
Fakultas Ilmu Pendidikan, Administrasi Pendidikan
Universitas Negeri Malang
jasmine.sania.2201316@students.um.ac.id

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan memahami kajian studi kelayakan dan
aspek pasar dalam manajemen proyek pendidikan, penelitian ini menggunakan penelitian studi
literartur. Metode penelitian yang digunakan ini bertujuan untuk mendapatkan hasil yang realistik.
Studi kelayakan dan aspek pasar ini menjadi hal penting yang perlu diperhatikan dalam studi
kelayakan, studi kelayakan digunakan sebagai strategi pemasaran yang dapat membantu meyakinkan
para usaha untuk membangun usahanya. Aspek tersebut nantinya dapat membantu sebuah aspek pasar
untuk menentukan arah, tujuan, dan sasaran dari pemasaran produk yang akan ditawarkan. Dalam
studi kelayakan aspek pasar ini merupakan aspek yang berkaitan dengan kondisi pasar yang meliputi
tentang seberapa besar permintaan, penawaran dan bentuk pasar.

Kata Kunci: Aspek pasar, Studi kelayakan, Manajemen Proyek

Abstact: This research aims to analyze and understand how feasibility studies and market aspects are
studied in educational project management. This research uses qualitative research. The research
method used aims to obtain realistic results. Feasibility studies and market aspects are important
things that need to be considered in feasibility studies. Feasibility studies are used as a marketing
strategy that can help convince businesses to build their businesses. This aspect can later help a
market aspect to determine the direction, goals and objectives of the marketing of the product to be
offered. In a feasibility study, this market aspect is an aspect related to market conditions which
includes how big the demand, supply and market shape are.

Keywords: Market aspects, Measibility studies, Management Proyek

PENDAHULUAN

Manajemen proyek merupakan salah satu bagian di dalam manajemen pendidikan. Proyek
merupakan suatu usaha yang dilakukan untuk menciptakan suatu produk atau jasa yang unik sehingga
dalam sebuah proyek harus memiliki kepastian target awal dan akhir. Proyek adalah suatu usaha
sementara yang di dalamnya terdapat sumber daya manusia yang melaksanakan tugas- tugas di dalam
proyek yang harus dipilih secara tepat agar tujuan dari suatu proyek dapat tercapai. Proyek
membutuhkan suatu pengelolaan yang disebut manajemen proyek. Di dalam manajemen proyek
terdapat perencanaan, penjadwalan, dan pengendalian agar kebutuhan yang diperlukan oleh pegawai
dan proyek itu sendiri dapat terpenuhi (Ashari, 2011). Dalam era bisnis yang semakin kompetitif,
keberhasilan suatu usaha tidak hanya bergantung pada ide yang inovatif, tetapi juga pada kelayakan
dan pemahaman mendalam mengenai pasar yang akan dilayani. Membuka bisnis atau
mengembangkan produk baru tanpa melakukan studi kelayakan yang cermat dan analisis pasar yang
komprehensif adalah seperti berjalan di tengah kegelapan tanpa peta. Studi kelayakan proyek adalah
penelitian tentang dapat tidaknya suatu proyek (biasanya merupakan proyek investasi) dilaksanakan
dengan berhasil. Dua serangkai ungkapan asing “doing the right thing (efficient)” dan “doing thing
the right (effective)” merupakan hal yang baru bagi pedoman melakukan suatu kegiatan (Fauzi, 2007).
Studi kelayakan dan aspek pasar adalah dua elemen kunci yang harus dipertimbangkan dengan serius
oleh para pengusaha dan perusahaan sebelum mereka memasuki pasar atau mengambil langkah besar
dalam bisnis.

Dalam artikel ini, kami akan menjelajahi pentingnya kedua aspek ini, serta bagaimana
keduanya saling terkait dalam merumuskan strategi bisnis yang sukses. Melalui penelitian yang
cermat dan analisis pasar yang mendalam, para pemangku kepentingan bisnis dapat menghindari
risiko yang tidak perlu dan memaksimalkan peluang untuk pertumbuhan dan kesuksesan jangka
panjang. Artikel ini akan memberikan wawasan yang berharga tentang cara menjalankan studi
kelayakan yang efektif dan bagaimana memahami aspek-aspek pasar yang dapat memengaruhi
keputusan bisnis Anda. Mari kita mulai dengan menjelajahi pentingnya studi kelayakan dalam proses
perencanaan bisnis dan pengambilan keputusan strategis.

POKOK BAHASAN

Pengertian Studi Kelayakan dan Aspek Pasar

Menurut Yoshua, dkk dalam Supriyanto, dkk (2023) Studi kelayakan adalah studi untuk
mengevaluasi proyek yang akan dilakukan di masa depan. Penilaian yang dimaksud adalah
memberikan rekomendasi apakah suatu proyek layak atau harus ditunda terlebih dahulu. Kajian yang
dilakukan melibatkan beberapa aspek dan beberapa pertimbangan untuk diputuskan. Jika proyek yang
akan dilaksanakan adalah untuk mencari keuntungan, maka studi kelayakan yang dilakukan akan
menilai apakah proyek tersebut layak secara ekonomi atau tidak. Jika proyek yang akan dilaksanakan
merupakan investasi nirlaba, kajian tidak akan mempertimbangkan aspek ekonomi. Kriteria kelayakan
disesuaikan dengan proyek yang akan dikerjakan. Beberapa aspek yang dikaji dalam studi kelayakan
adalah aspek hukum, aspek sosial ekonomi, aspek budaya, aspek pasar, aspek pemasaran, aspek teknis
dan teknologi, aspek manajemen dan aspek keuangan. Aspek lain yang juga dibutuhkan adalah aspek
analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL). Aspek studi kelayakan saling terkait sehingga
ketika menilai aspek tertentu, temuan dari aspek lain tidak dapat diabaikan. Studi kelayakan proyek
merupakan suatu studi untuk menilai proyek yang akan dikerjakan di masa mendatang. Penilaian
disini tidak lain adalah untuk memberikan rekomendasi apakah sebaiknya proyek yang bersangkutan
layak dikerjakan atau sebaiknya ditunda dulu. Mengingat di masa mendatang penuh dengan
ketidakpastian, maka studi yang dilakukan tentunya akan melibatkan berbagai aspek dan
membutuhkan pertimbangan-pertimbangan tertentu untuk memutuskannya (Yoshua, dkk., 2017).
Secara umum, studi kelayakan proyek melibatkan 3 hal sebagai berikut: (1) Manfaat ekonomi proyek
terhadap proyek itu sendiri (financial benefit), apakah proyek yang akan dilaksanakan cukup
menguntungkan dibandingkan dengan resikonya; (2) Manfaat ekonomi proyek bagi negara, terkait
dengan kepentingan ekonomi makro (satu negara); (3) Manfaat sosial proyek bagi masyarakat sekitar,
sesuai dengan kondisi geografis tempat proyek dilaksanakan (Supriyanto, dkk., 2020). Menumt
Munandar dalam Widjanarko (2004), studi kelayakan dapat bertujuan untuk : 1. Menilai kelayakan
suatu rencana investasi yang ingin dilaksanakan, agar nantinya investasi yang telah dilaksanakan tidak
menipakan suatu keterlanjiuan. 2. Memilih investasi yang paling serasi bagi perusahaan diantara
berbagai alternatif investasi yang mungkin bisa dilaksanakan. 3. Menilai kembali salah satu investasi
yang telah dilaksanakan dan telah berjalan beberapa lama, karena dirasakan telah terjadi perubahan-
penibahan kondisi yang mempengaruhinya

Menurut Soeharto (1999) Kelayakan suatu usulan proyek bertujuan mempelajari usulan
tersebut dari segala segi secara profesional agar setelah diterima dan dilaksanakan betul-betul dapat
mencapai hasil sesuai dengan yang direncanakan jangan sampai terjadi setelah proyek selesai
dibangun dan dioperasikan ternyata hasilnya jauh dari harapan. Pembangunan proyek E-MK, apalagi
yang berskala besar pula, sehingga cukup berpengaruh terhadap keberlangsungan hidup perusahaan.
Oleh karena itu, perlu penelitian dan pengkajian yang seksama dan sistematis sebelum terlanjur
menanam modal untuk implementasi. Aspek yang dikaji tergantung dari tujuan pengkajian yang yang
diinginkan, misalnya studi kelayakan investasi dari perusahaan swasta akan menekankan pada aspek
finansial, sedangkan proyek perbaikan perkampungan oleh pemerintah akan melihat efektivitas biaya
(cost effectiveness) dari alternatif pendekatan yang digunakan. Pada proyek E-MK, lebih-lebih yang
berhubungan dengan pembangunan fasilitas industri atau yang bertujuan menghasilkan produk baru,
aspek yang dikaji cukup luas meliputi pemasaran, teknis, ekonomi, finansial, dampak lingkungan,
sosial, politik, dan lain-lain.

Pengkajian yang bersifat menyeluruh dan mencoba menyoroti segala aspek kelayakan proyek
atau investasi dikenal sebagai studi kelayakan Di samping sifatnya yang menyeluruh, studi kelayakan
harus dapat menyuguhkan hasil analisis secara kuantitatif tentang manfaat yang akan diperoleh
dibandingkan dengan sumber daya yang diperlukan. Gambar 5-1 adalah tabulasi lingkup dan aspek
aspek penting yang dikaji dalam kegiatan studi kelayakan. Dari Gambar 5-1 terlihat bahwa AMDAL
dimasukkan sebagai komponen studi kelayakan. Hal ini sesuai dengan PP No 51 Tahun 1993 bagi
kegiatan-kegiatan yang dianggap mempunyai dampak penting terhadap lingkungan hidup. Karena
lingkupnya yang berbeda, sering sekali dokumen AMDAL dipersiapkan terpisah dari dokumen studi
kelayakan meskipun AMDAL memberikan. masukan penting kepada studi kelayakan, terutama
mengenai aspek teknis dan biaya (Soeharto, 1999).

Sumber dari: Soeharto (1999)

Kriteria Kelayakan

Kriteria kelayakan erat berkaitan dengan keberhasilan, dan hal ini akan berbeda dari hal satu
dengan yang lain sudut pandang serta kepentingan. Misalnya masyarakat akan memandang
keberhasilan proyek pembangunan pabrik dari sudut seberapa jauh mereka dapat berpartisipasi
mengisi lapangan kerja dan kegiatan usaha. Bagi pemilik proyek swasta, titik berat keberhasilan
ditekankan pada aspek finansial dan ekonomi. Sedangkan pemerintah mempunyai kriteria yang lebih
luas lagi, seperti pertumbuhan ekonomi, kesejahteraan masyarakat dan juga mendorong prakarsa
swasta. Kecuali yang telah diutarakan diatas, kriteria kelayakan juga tergantung kepada macam
proyek. Semakin besar proyek semakin besar dana yang ditanam, sehingga akan semakin luas
jangkauan dan semakin dalam sifat pengkajiannya.

Demikian pula kriteria kelayakan, kriteria keberhasilan yang akan dibahas dalam buku ini
dititik beratkan kepada keberhasilan proyek itu sendiri dilihat dari aspek finansial dan ekonomi. Jadi,
disini dikaji apakah proyek tersebut cukup menguntungkan dibanding dengan dana dan usaha yang
akan dikeluarkan. Hal ini bukan berarti mengakibatkan pengkajian aspek lain seperti pemasaran,
teknik dan engineering, dampak lingkungan, dan lain-lain. Aspek -aspek tersebut perlu dilihat karena
memberi masukan pening kepada masalah finansial dan ekonomi proyek-investasi (Soeharto, 1999).

Aspek, Mutu dan Jangkauan

Aspek yang Dikaji

Aspek yang dikaji tergantung dari tujuan pengkajian yang diinginkan, misalnya studi
kelayakan investasi dari perusahaan swasta akan menekankan pada aspek finansial, sedangkan proyek
perbaikan perkampungan oleh pemerintah akan melihat efektivitas biaya (cost effectiveness) dari
alternatif pendekatan yang digunakan. Pada proyek E-MK, lebih• lebih yang berhubungan dengan
pembangunan fasilitas industri atau yang bertujuan menghasilkan produk baru, aspek yang dikaji
cukup luas meliputi pemasaran, teknis, ekonomi, finansial, dampak lingkungan, sosial, politik, dan
lain-lain.

Mutu Pengkajian

Mutu hasil pengkajian akan tergantung pada mereka yang mengerjakannya serta tersedianya
data dan informasi. Di samping itu, diperlukan kemampuan untuk melakukan prakiraan akan kondisi
dan situasi masa depan yang berkaitan dengan investasi yang dikaji. Dengan demikian, pemilihan
siapa/organisasi mana yang akan diserahi untuk melakukan pengkajian merupakan hal yang kritis
hubungannya dengan mutu hasil yang akan diperoleh.

Jangkauan Pengkajian

Jangkauan pengkajian kelayakan proyek atau investasi untuk membangun fasilitas atau
produk baru tidaklah terbatas pada periode siklus proyek melainkan menjangkau siklus sistem atau
produk.Investasi demikian sering pula disebut sebagai investasi kapital atau capital investment.
Pengkajian kelayakan proyek atau investasi tersebut mempunyai wawasan mulai dari identifikasi dan
formulasi gagasan, studi kelayakan, implementasi fisik membangun proyek, operasi fasilitas hasil
proyek sampai fasilitas tersebut berhenti bekerja. Garis besarnya terlihat pada Gambar 5-2. Untuk
menyingkat penulisan maka dalam pembahasan kelayakan proyek dan keputusan investasi, kata-kata
proyek dan investasi dianggap mempunyai makna yang identik dan akan dipakai pada kalimat yang
sesuai.

Sumber dari: Soeharto (1999)

Sistematika Studi Kelayakan

Penilaian dan pengembangan dilakukan langkah demi langkah: pertama, analisis manfaat
yang akan dicapai dan membandingkannya dengan biaya dan beban atau efek terkait; kemudian
aspek-aspek positifnya ditekankan, batasan dan batasannya diisolasi, berhadapan dengan aspek-aspek
yang semakin banyak, luas dan dalam. Akhirnya, kesimpulan ditarik dari setiap langkah apakah perlu
untuk melanjutkan ke langkah berikutnya. Jika gagasan tersebut menunjukkan bahwa gagasan
tersebut masih perlu dievaluasi, sumber daya yang terbatas hanya akan disediakan untuk itu. Jika yang
terjadi sebaliknya, idenya berhenti di situ. Pendekatan ini diharapkan dapat mencapai hal-hal berikut:
(1) Proyek yang akan dibangun memiliki masa depan yang cerah karena telah melewati seleksi yang
cermat; (2) Pengembangan, studi, dan seleksi multi-level menghindari pengeluaran uang dalam
jumlah besar pada waktu yang bersamaan. Pendekatan seperti itu membutuhkan banyak waktu.
Karena tidak mengurangi kebutuhan akan tindakan yang melibatkan dana besar. Sehingga diharapkan
dapat mendatangkan keuntungan dan keuntungan di masa yang akan dating (Sobana dalam
Supriyanto, 2023).

Berikut ini adalah gambar sistematika studi kelayakan:

Sumber dari: Soeharto (1999)


Aspek Pasar

Pemasaran adalah suatu system dari kegiatan bisnis yang dirancang untuk merencanakan,
menentukan harga, promosi dan mendistribusikan barang-barang yang dapat memuaskan keinginan
konsumen dan mencapai pasar sasaran serta tujuan perusahaan. Sedangkan Menurut Thamrin dan
Tantri dalam Nurjanah (2013) pemasaran adalah suatu sistem total dari kegiatan bisnis yang dirancang
untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang-barang yang
dapat memuaskan keinginan dan jasa baik kepada konsumen saat ini maupun konsumen potensial.
Aspek pasar merupakan salah satu dasar dalam melakukan studi kelayakan proyek. Analisis aspek
pasar berfungsi untuk memudahkan tim proyek dalam menyusun strategi sehingga proyek bisa
berjalan dengan posisi yang menguntungkan. Analisis aspek pasar juga digunakan untuk mengetahui
prospek dan peluang serta bagaimana pemasaran produk dengan strategi yang tepat. Hal ini dilakukan
dengan melakukan evaluasi keberhasilan produk yag diluncurkan ke pasar memiliki daya beli
dan permitaan serta luasan pangsa pasar (Muflihah, dkk., 2019). Ada beberapa poin penting yang
diperhatikan ketika melakukan analisis aspek pasar yaitu: (1) Permintaan pasar terhadap produk yang
disediakan; (2) Uraian analisis tingkat persaingan serta strategi pemasaran; (3) Metode dari aspek
pasar yang dapat menguntungkan ketika berada di tengah persaingan (Supriyanto, dkk., 2023). Proses
pengkajian aspek pasar menurut D. A. Aaker dan G. S. Day dalam Soeharto (1999) memberikan
sistematika proses pengkajian aspek pasar. Sistematika tersebut berturut- turut adalah assesment
situasi, menyusun program pengkajian, mengumpulkan data dan inforrnasi, serta analisis dan
peramalan. Lingkup menyusun strategi termasuk mendefinisikan problem (problem definition)
masalah yang hendak dikaji. Sementara itu, agar suatu pengkajian aspek pasar dapat efektif, rnaka
pengkajian tersebut harus dilakukan pada jadwal yang tepat, memilih metode yang dapat memberikan
hasil akurat, dan memiliki relevansi erat dengan subjek. (1) Menilai Situasi, suatu keputusan aspek
pasar haruslah didasari dengan pengertian dan pemahanan atas situasi dan perkembangan dunia usaha
pada umumnya dan aspek pasar yang bersangkutan khususnya seperti sifat pasar, perilaku konsumen,
dan market environment; (2) Menyusun Program Pengkajian, sebelum menyusun program pengkajian
hendaknya didahului dengan identifikasi masalah-masalah yang hendak dikaji (problem definition).
Program merangkum tugas-tugas yang spesifik dan memusatkan pada sasaran tunggal, seperti
pengembangan suatu produk untuk mendukung suatu strategi perusahaan yang lebih besar. Contoh
problem definition beserta program pengkajian aspek pasar suatu produk dapat meliputi segmen
pangsa pasar, pola dan jaringan distribusi, dan promosi; (3) Mengumpulkan Data Dan Informasi, telah
disinggung di atas bahwa fungsi mengkaji aspek pasar adalah untuk menghubungkan manajemen
suatu organisasi dengan masalah pasar melalui informasi. Informasi ini dihasilkan dari pengolahan
data yang berasal dari berbagai sumber. Sumber data dibagi menjadi dua yaitu catatan internal dan
sumber external, yang meliputi data primer (survei pasar, penelitian, eksperimen) dan data sekunder
(pemerintah, asosiasi bisnis dan usaha,penerbitan swasta, studi dan sensus); Analisis dan Peramalan,
setelah dianggap cukup tersedia data-data hasil pengumpulan dari berbagai sumber, dimulailah
analisis dan peramalan. Kegiatan ini memegang peranan penting dalam pengkajian aspek pasar, yaitu
"mengubah" sejumlah besar data menjadi kesimpulan dan laporan yang dapat
dipertanggungjawabkan, sehingga merupakan masukan informasi yang amat berguna bagi proses
pengambilan keputusan. Pengertian dan penguasaan prosedur dan metode yang diperlukan merupakan
syarat utama bagi keberhasilan kegiatan analisis data. Hal ini akan mencegah peneliti membuat
keputusan (judgment) dan kesimpulan yang tidak tepat.

Aspek Pasar Pada Studi Kelayakan Proyek

Menurut Soeharto (1999) studi kelayakan suatu usulan proyek dengan tujuan menghasilkan
produk tertentu umumnya membatasi penekanan kepada analisis masalah-masalah sebagai
diantaranya prakiraan prakiraan penawaran dan permintaan produk, pangsa pasar, dan strategi
pemasaran (Megiati, 2016). Bagi usulan proyek, terutama yang bersifat komersial, mengkaji aspek
pasar harus dimulai paling awal karena ada tidaknya pasar yang cukup menarik dari produk yang
dihasilkan atau servis yang ditawarkan merupakan faktor pokok dalam menentukan keputusan proyek.
Untuk membuat analisis yang berhubungan dengan tiga hal di atas diperlukan data-data serta
informasi mengenai beberapa hal yaitu penawaran dan permintaan, pangsa pasar dan persaingan, dan
strategi Pemasaran. (1) Permintaan, permintaan produk dapat diperinci menjadi area dan spesifikasi
produk. Area dibagi menjadi area yang kemudian dikaji potensi daya serapnya. Spesifikasi produk
dibedakan atas berbagai tingkat spesifikasi, misalnya model yang bermutu tinggi, sedang atau normal.
Permintaan masa depan dan saat ini, permintaan saat ini sering dapat dikumpulkan dari catatan
statistik. Sedangkan untuk masa yang akan datang perlu diadakan peramalan dengan menggunakan
berbagai variabel yang didasarkan pada informasi saat ini, sedangkan untuk penawaran, dalam hal
penawaran produk, hal yang perlu diamati adalah besamya penawaran saat ini dan potensi di masa
yang akan datang, besarnya kapasitas produksi terpasang, dan jenis produk, apakah produk impor
ataukah produk domestik. Konsumen, informasi perihal konsumen menyangkut masalah demografi
dan sosiologi yang dapat ditelusuri dari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan berikut: siapakah
mereka, umurnya, jumlahnya, pekerjaannya, dan lain-lain.

Kebijakan, Peraturan, dan Perencanaan pemerintah amat besar pengaruhnya terhadap


penawaran dan permintaan produk hasil proyek serta menjangkau aspek yang amat luas seperti
perencanaan nasional yang berkaitan dengan pembangunan fasilitas dan prasarana produksi, peraturan
pengendalian impor- ekspor, kebijakan dan peraturan aspek finansial, pajak dan bea masuk, kebijakan
pemakaian produk dan sumberdaya domestik, rangsangan ekspor, dan pemberian subsidi; (2) Pangsa
Pasar dan Persaingan. Pangsa Pasar, menentukan sasaran pangsa pasar yang ingin diraih, upaya
penetrasi pasar, komposisi marketing mix. Sedangkan Persaingan (Monopoli, setengah monopoli,
persaingan bebas), Identifikasi perusahaan pesaing (berapa besarnya, bagaimana kinerjanya, serta
strateginya), Jumlah serta kualifikasi produk yang dihasilkan, dan kemungkinan adanya substitusi
produkdan untuk penentuan harga besar pengaruhnya terhadap pangsa pasar dan persaingan. Dalam
masalah harga yang perlu diperhatikan adalah bagaimana struktur dan berapa sasaran total harga,
berapa besar tingkat harga produk sejenis, bagaimana tanggapan terhadap fluktuasi harga dari
pesaing, dan apakah harga berubah berdasar musiman; (3) Strategi Pemasaran, yaitu promosi lingkup
yang diteliti meliputi luas dan lingkup jangkauan dan metode yang dipakai (iklan, hadiah dan lain-
lain). Distribusi meliputi pengkajian terhadap cara distribusi (eceran, grosir, dan lainlain), mode
transportasi, dan pembungkusan. Setelah pengumpulan data dan informasi mengenai segala sesuatu
yang diutarakan di atas dianggap cukup, maka dilakukan analisis dan peramalan untuk akhirnya
disusun sebagai suatu laporan kepada manajemen sebagai masukan guna pengambilan keputusan.

Studi kelayakan dan aspek pasar bertujuan sebagai penentuan ataupun penilaian dalam
membangun suatu usaha baik pada bidang pendidikan maupun bidang bisnis. Dalam penelitian yang
disusun oleh Azhari, dkk (2020) yang mengangkat judul Penelitian Analisis Kelayakan Pembukaan
Cabang Penjualan Seragam Sekolah Kojona Ditinjau Dari Aspek Pasar, Aspek Teknis, dan Aspek
Finansial. Sebelumnya Kojona merupakan perusahaan yang bergerak pada bidang penjualan seragam
sekolah yang telah memiliki dua toko offline. Pada penelitian studi kelayakan Azhari, dkk (2020)
menggunakan 3 metode untuk menilai kelayakan usahanya, yaitu NPV (Net Pasar Value) merupakan
selisih antara nilai sekarang arus kas masuk dan nilai sekarang arus kas keluar selama periode
tertentu. IRR (Internal Rate of Return) merupakan indikator untuk mengetahui tingkat efisiensi dari
sebuah investasi. PBP (Payback Period) merupakan penghitungan kecepatan pengembalian investasi.
Dari hasil analisis kelayakannya berdasarkan nilai perhitungan NPV, analisis kelayakan cabang baru
Kojona pada periode ke-5 bernilai Rp 26.270.881, oleh karena itu pembukaan cabang baru Kojona
dinyatakan layak. Berdasarkan perhitungan IRR pembukaan cabang bernilai 25%. Nilai ini lebih besar
dari nilai MARR (Minimum Attractive Rate of Return) yang ditetapkan yaitu sebesar 17,75%. Dapat
disimpulkan pembukaan cabang baru Kojona dinyatakan layak. Nilai PBP pembukaan cabang baru
Kojona bernilai 4,085. Sedangkan dalam aspek pasar, penelitian ini menggunakan metode penyebaran
kuesioner kepada 270 responden mengenai keminatan terhadap seragam Kojona. Responden yang
berminat dikelompokkan sebagai pasar potensial. Terdapat 56% responden atau 152 responden
menyatakan berminat untuk membeli produk yang ditawarkan. Pasar tersedia didapatkan dari
responden yang berminat dan sanggup atau mampu untuk membeli produk. Hasil rekapitulasi terdapat
95 responden atau 63% dari pasar potensial.
Pada penelitian ini dilakukan estimasi demand untuk 5 tahun kedepan dengan perkiraan
kenaikan sebesar 1.14%, angka tersebut didapat dari rata-rata pertumbuhan pelajar yang ada di Kota
Bandung. Penelitian ini menggunakan jangka waktu selama 5 tahun kedepan, sehingga diperoleh hasil
pada setiap tahunnya mengalami peningkatan jumlah sebanyak 1,14%. Untuk kenaikan biaya
pemasaran tiap tahunnya diestimasikan sebanyak 4%, pemasaran pun dilakukan secara online dan
offline serta memberikan voucher sebesar 10% kepada pelajar berprestasi dan memberikan produk
secara gratis terhadap pelajar yang tidak mampu. Dengan adanya studi kelayakan dan aspek pasar
terhadap suatu usaha akan memberikan banyak dampak yang sangat berpengaruh besar, terutama
dalam mengendalikan atau mengatur dana investasi semaksimal mungkin sehingga tidak adanya
kerugian dalam memasarkan suatu produk. Studi kelayakan pun sangat perlu dilakukan, agar dapat
mengetahui usaha yang dibuat sudah baik atau tidak untuk dipasarkan.

PENUTUP

Simpulan

Studi kelayakan adalah kajian terhadap suatu ide usaha layak atau tidaknya ide tersebut,
dengan tujuan untuk mengurangi resiko kerugian di kemudian hari, memudahkan perencanaan,
memudahkan pelaksanaan pekerjaan, memudahkan dalam pelaksanaan pekerjaan, lebih mudah untuk
dikendalikan. Beberapa aspek studi kelayakan dapat dilihat dari aspek hukum, keuangan, pemasaran,
operasional, teknis dan teknologi. Aspek proyek meliputi penganggaran dan pengelolaan sumber daya
keuangan, kualitas proyek mencakup tingkat keunggulan atau kualitas yang diperlukan dari hasil
proyek. Ruang lingkup proyek mengacu pada jumlah total pekerjaan yang harus dilakukan untuk
mencapai tujuan proyek, yang terdiri dari kegiatan, tugas, dan hasil yang harus dicapai. Penilaian
kelayakan yang sistematis dapat membantu perusahaan membuat keputusan yang terinformasi dan
terinformasi mengenai pengalokasian sumber daya untuk inisiatif dengan kemungkinan keberhasilan
yang tinggi, sekaligus membatasi risiko proyek yang tidak praktis. Aspek kelayakan dan pasar,
perkiraan permintaan dan pasokan produk, persaingan pasar dan strategi pemasaran.

Saran

Dari materi yang telah dijabarkan, penulis dapat memberikan saran sebagai berikut: (1)
Sebagai wirausaha yang ingin membuat suatu usaha studi kelayakan dan aspek pasar sangat perlu
dilakukan, agar tidak adanya kerugian yang terjadi saat pembangunan usaha dan kerugian-kerugian
dimasa yang akan datang; (2) Sebagai pembaca, untuk menambah ilmu pengetahuan mengenai
manjemen proyek, khusnya pada studi kelayakan dan aspek pasar.

DAFTAR RUJUKAN
Ashari. 2011. Buku I Bahan Ajar Manajemen Proyek. Bandung: Politeknik Negeri Bandung.
Azhari, H. N., Hadi, R. M. El, & Dellarosawati, M. 2020. Analisis Kelayakan Pembukaan
CabangPenjualan Seragam Sekolah Kojona Ditinjau Dari Aspek Pasar, Aspek Teknis,
Dan Aspek Finansial. 7(1), 1722–1729.
https://openlibrarypublications.telkomuniversity.ac.id/index.php/engineering/article/
view/11871
Soeharto, I. 1999. Manajemen Proyek (Dari Konseptual Sampai Operasional) (Kedua).
Erlangga.https://doi.org/10.3938/jkps.60.674
Supriyanto. A., dkk. 2023. Manajemen Proyek – Teori dan Praktik. Malang: Universitas Negeri
Malang
Fauzi, A. 2007. Analisis dan evaluasi aspek manajemen dalam studi kelayakan proyek. Seminar
Nasional Aplikasi Teknologi Informasi (SNATI) 2007, 2007(Manajemen IT), I-1-I–6.
Megiati, Y. E. 2016. Pemberdayaan Komite Sekolah: Kajian Konsep dan Implementasinya. SAP
(Susunan Artikel Pendidikan), 1(2), 125–134. https://doi.org/10.30998/sap.v1i2.1019
Muflihah, N., Pramitasari, R. E., & Ramadhani, R. 2019. Studi Kelayakan Home Industry Bonsay
(Abon Sayur) Analisis Aspek Pasar Dan Pemasaran. Jurnal Ilmu-Ilmu Teknik Sistem, 15(2), 1–7.
Nurjanah, S. 2013. Studi Kelayakan Pengembangan Bisnis pada PT Dagang Jaya Jakarta. The
Winners, 14(1), 20. https://doi.org/10.21512/tw.v14i1.641
Widjanarko, P. 2004. Studi Kelayakan Investasi Berdasarkan Perubahan Bentuk Kavling Pada
Proyek Pembangunan Perumahan Ditinjau Dari Aspek Finansial (Studi Kasus Pada Proyek
Villa Bukit Harmoni Kabupaten Cianjur).
Yoshua, H., Walangitan, F. D. R. O., & Sibi, M. 2017. Studi Kelayakan Proyek Pembangunan
Perumahan. Jurnal Sipil Statik, 5(7), 401–410.

Anda mungkin juga menyukai