Anda di halaman 1dari 9

Reka Integra ISSN: 2338-5081 © Jurusan Teknik Industri Itenas | No.03 | Vol.

01
Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Januari 2014

Artikel Jurnal Ilmiah


Analisis Kelayakan Usaha Mobile Carwash
di Kota Bandung*
REZA FIQHI LAZUARDI, LISYE FITRIA, ABU BAKAR

Jurusan Teknik Industri


Insitut Teknologi Nasional (Itenas) Bandung

E-mail: rezaflazuardi@gmail.com

ABSTRAK

Intensitas pembelian kendaraan bermotor dapat meningkatkan kebutuhan akan


perawatan kendaraan bermotor. Saat ini dibutuhkan suatu tempat perawatan
kendaraan bermotor, salah satunya tempat cuci mobil yang efektif dan efisien,
dimana efektif dalam segi pelayanan konsumen yaitu mengerjakan dengan teliti
proses pencucian exterior maupun interior mobil, sedangkan efisien dalam segi
biaya dan waktu tunggu layanan. Maka, untuk dapat memenuhi kebutuhan
perawatan terhadap kendaraan bermotor jenis mobil diterapkan konsep Mobile
Carwash. Namun, terdapat beberapa masalah dalam mendirikan usaha Mobile
Carwash yaitu membutuhkan investasi modal yang cukup besar dan memiliki
resiko usaha. Dibutuhkan suatu tahap perencanaan agar usaha yang akan
dibangun memiliki resiko yang minimum, diantaranya perlu diadakan suatu studi
kelayakan yang meliputi aspek pasar, aspek teknik, aspek legal, aspek sumber
daya manusia, aspek finansial, dan analisis sensitivitas terhadap beberapa
parameter yang dapat mempengaruhi kelayakan saat bisnis berjalan.Berdasarkan
hasil analisis kelayakan usaha untuk setiap aspek, seluruh aspek dinyatakan
memenuhi kriteria kelayakan.

Kata Kunci:Kebutuhan perawatan, Resiko usaha, Analisis kelayakan usaha

ABSTRACT

The intensity of motor vehicle purchases may increase the need for maintenance
vehicles. Currently, it takes care of a motor vehicle that one of the car wash is an
effective and efficient which is effective in terms of customer service that is doing
a careful process of washing exterior and interior of the car, while efficient in
terms of cost and service waiting time. So, in order to meet the care needs of the
automotive kind such as car, applied the concept of Mobile Carwash. However,
there are some problems in setting up the Mobile Carwash businesses that

*
Makalah ini merupakan ringkasan dari Tugas Akhir yang disusun oleh penulis pertama dengan
pembimbingan penulis kedua dan ketiga. Makalah ini merupakan draft awal dan akan
disempurnakan oleh para penulis untuk disajikan pada seminar nasional dan/atau jurnal nasional .

Reka Integra - 48
Lazuardi, dkk

require large capital investment and business risk.It takes some planning stages
to minimize business risk, including the need to hold a feasibility study covering
aspects of the market, technical, legal, human resources aspects, financial
aspects, and sensitivity analysis on several parameters that can affect the
feasibility of the business while runs. Based on the results of the feasibility
analysis for every aspect, every aspect otherwise meet the eligibility criteria.

Keyword:Care needs, Business risk, Feasibility analysis

1. PENDAHULUAN

Indonesia yang termasuk negara berkembang masih sangat minim akan inovasi-inovasi
terhadap suatu produk ataupun jasa yang dilakukan oleh para pelaku usaha. Banyak para
pelaku usaha yang masih sulit untuk berkembang dikarenakan tidak memiliki suatu inovasi
dan ciri khas dari produk ataupun jasa miliknya, sehingga untuk beberapa produk dan jasa
masih dimonopoli oleh perusahaan-perusahaan besar yang memiliki modal besar.

Tercatat pengguna kendaraan bermotor roda empat khususnya dikota-kota besar meningkat
pesat setiap tahunnya.Kebutuhan perawatan terhadap kendaraan pribadi khususnya mobil
pun ikut meningkat seiring dengan intensitas pemakaian mobil tersebut.Salah satu
perawatan terhadap mobil adalah cuci mobil, dimana hampir setiap pengendara ataupun
pemilik mobil merasa lebih percaya diri dan puas jika mengendarai mobil dalam keadaan
bersih. Kondisi saat ini untuk jasa pencucian mobil masih terdapat banyak keluhan ataupun
ketidaknyamanan yang dirasakan oleh konsumen diantaranya adalah jarak yang jauh untuk
menuju ke tempat cuci mobil, kemacetan yang membuat konsumen malas untuk keluar
rumah, dan cuaca panas atau hujan yang menghambat konsumen untuk melakukan cuci
mobil di tempat pencucian mobil umum.

Saat ini dibutuhkan suatu tempat cuci mobil yang efektif dan efisien, dimana efektif dalam
segi pelayanan konsumen yaitu mengerjakan dengan teliti proses pencucian exterior maupun
interior mobil, sedangkan efisien dalam segi biaya dan waktu tunggu layanan. Untuk
menjawab tantangan tersebut maka diterapkan konsep “Mobile Car wash”, dimana konsep
ini dapat mengakomodir keluhan yang terjadi pada konsumen terhadap kondisi tempat cuci
mobil saat ini.

2. PERMASALAHAN

Permasalahan yang akan terjadi dalam pendirian usaha Mobile carwash diantaranya sumber
modal yang terbatas dan resiko kegagalan usaha. Oleh karena itu dibutuhkan suatu tahap
perencanaan agar usaha yang akan dibangun memiliki resiko yang minimum diantaranya
perlu diadakan suatu studi kelayakan yang meliputi aspek pasar, aspek teknik, aspek legal,
aspek sumber daya manusia, dan aspek finansial.

Pada analisis kelayakan usaha, yaitu aspek pasar (Jakfar dan Kasmir, 2010) menganalisis
seberapa besar potensi pasar yang ada untuk produk yang ditawarkan dan seberapa besar
market share yang dikuasai oleh pesaing dewasa ini, aspek legal dan lingkungan bertujuan
untuk (Jakfar dan Kasmir, 2010) meneliti keabsahan,kesempurnaan, dan keaslian dari
dokumen-dokumen yang dimiliki. Pertama dibutuhkan pendirian suatu badan hukum, aspek
teknis membahas penentuan kelayakanperusahaan yang berkaitan dengan teknis atau
operasi, aspek manajemen sumber daya manusia membahas pengaturan atau manajemen
sumber daya manusia dalam perencanaan struktur organisasi, deskripsi pekerjaaan hingga

Reka Integra - 49
Artikel Jurnal Ilmiah Analisis Kelayakan Usaha Mobile Carwash di Kota Bandung

pelatihan tenaga kerja dan aspek finansial bertujuan menganalisis kegiatan ekonomi yang
berlangsung, mulai dari biaya investasi yang terdiri dari biaya pra operasi, biaya investasi
dalam aktiva tetap, hingga modal kerja.

3. METODE PENELITIAN

Rincian mengenai beberapa tahapan yang harus dilakukan saat penelitian. Dapat dilihat pada
Gambar1 yang merupakan alur metodologi yang dilakukan dalam penelitian.

Gambar 1.Flowchart Metodologi Penelitian

Studi kelayakan adalah (Suliyanto, 2011) penelitian yang mendalam terhadap suatu ide
bisnis tentang layak atau tidak layaknya ide tersebut untuk dilaksanakan.Untuk memperoleh
kesimpulan yang kuat tentang keputusan dijalankannya atau tidak sebuah ide bisnis, maka
perlu dilakukan pada beberapa aspek kelayakan bisnis (Suliyanto, 2011) yaitu aspek pasar,
aspek teknis, aspek legal dan lingkungan,aspek manajemen sumber daya manusia, dan
aspek finansial.

3.1 ANALISIS ASPEK PASAR


Pasar adalah (Jakfar dan Kasmir, 2010) himpunan pembeli nyata dan pembeli potensial atas
suatu produk.Aspek pasar bertujuan untuk mengetahui harga produk, dan strategi
pemasaran dari produk bersangkutan, sehingga dapat diketahui layak atau tidaknya rencana
pembuatan suatu usaha dilihat dari aspek pasar (Umar, 2001).Data permintaan digunakan

Reka Integra - 50
Lazuardi, dkk

data dari Badan Pusat Statistik (BPS) yaitu jumlah penduduk dari 3 kecamatan yaitu
antapani, arcamanik, dan kiara condong yang akan dijadikan acuan dalam melakukan studi
kelayakan.Peramalan(Jakfar dan Kasmir, 2010)merupakan penngetahuan dan seni
untukmemperkirakan apa yang akan terjadi di masa mendatang pada saat sekarang. Pada
aspek pasar ini dilakukan proyeksi usaha lima tahun kedepan.Kelayakan aspek pasar
ditentukan berdasarkan: Peluang pasar memiliki hasil positif, harga jual produk yang mampu
bersaing, dan terdapat strategi pemasaran yang dapat diimplementasikan perusahaan.

3.2 ANALISIS ASPEK TEKNIS


Penentu analisis kelayakan aspek teknisyaitu: Perancangan layanan dalam bentuk standard
operational procedure; Perencanaan kapasitas layanan berkaitan dengan berapa jumlah
layanan yang dihasilkan dalam waktu tertentu dengan mempertimbangkan kapasitas teknis
dan peralatan yang dimiliki serta biaya yang paling efisien (Jakfar dan Kasmir, 2010);
Perencanaan fasilitas dalam hal penentuan jumlah fasilitas berdasarkan jenis dan jumlah
untuk kapasitas layanan.

3.3 ANALISIS ASPEK LEGAL


Badan hukum (Siregar, 1991) terdapat beberapa jenis badan hukum yang dapat didirikan di
Indonesia, yaitu Perseorangan, Firma (Fa), Perseroan Comandirter (CV), Perseroan Terbatas
(Pt). Pembentukan suatu badan hukum dibutuhkan suatu proses legalisasi operasioanal.
Secara umum suatu investasi akan bersifat legal jika (Siregar, 1991) objek investasi tersebut
tidak termasuk kedalam Daftar Negatif Investasi, dalam pendiriannya mengikuti prosedur
atau peraturan yang berlaku di Indonesia.

3.4 ANALISIS ASPEK MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA


Skemaorganisasi adalah kemampuannya untuk menggambarkan hubungan antara
karyawan,bagian-bagian, serta berbagai tingkatan hirarki yang ada dalam organisasi.
Didapat data job specification maka digunakan struktur organisasi fungsional beserta
deskripsi pekerjaan. Program pelatihan(training) bertujuan untuk memperbaiki penguasaan
berbagai keterampilan dan teknikpelaksanaan kerja tertentu untuk kebutuhan sekarang.

3.5 ANALISIS ASPEK FINANSIAL


Kebutuhan investasi atau modal dapat dicari dari berbagai sumber dana dan dikeluarkan
menurut kebijakan perusahaan. Diperlukan perhitungan aliran kas konstruksi berupa laporan
rugi laba (income statement), dan cash flow. Secara umum tujuan pembuatan laporan
keuangan suatu perusahaan adalah sebagai berikut (Jakfar dan Kasmir, 2010):memberikan
informasi keuangan tentang jumlah aktiva, jenis-jenis aktiva; jumlah kewajiban, jenis-jenis
kewajiban, dan jumlah modal.

4. PROSES PENGUMPULAN DATA

Proses pengumpulan dataterhadap aspek pasar, aspek teknis, aspek legal, aspek MSDM, dan
aspek finansial dan analisis sensitivitas dapat dilihat pada sub bab berikut.

4.1 ASPEK PASAR


Penelitian pada aspek pasar menggunakan data yang didapat dari sumber BPS yang dapat
dilihat pada Tabel 1 dibawah ini.

Berdasarkan survey yang didapatkan dari wawancara dengan pengelola perusahaan cuci
mobil pesaing yang ada di daerah Bandung Timur, untuk menghitung jumlah kapasitas
perusahaan pesaing diperlukan data jumlah stasiun, lama mencuci, jam kerja perhari, dan

Reka Integra - 51
Artikel Jurnal Ilmiah Analisis Kelayakan Usaha Mobile Carwash di Kota Bandung

hari dalam setahun yaitu 365 hari. Pada perhitungan jumlah kapasitas pesaing ditentukan
nilai utilitas yaitu 80% dengan mempertimbangkan waktu menganggur saat tidak ada mobil
yang dilayani dan mempertimbangkan hari libur nasional dan hari libur insidentil.

Peluang pasar adalah hasil yang didapat dari selisih antara hasil peramalan jumlah
permintaan (Demand) dan hasil peramalan jumah penawaran (Supply). Peluang pasar untuk
Mobile Carwash dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 1. Data Permintaan Mobile Carwash


Jumlah Kebutuhan
Jumlah Penduduk Jumlah Rumah RT Pemilik Mobil
Layanan
Tahun (orang) Tangga (RT) (Unit mobil)
(Layanan per tahun)
(a) b = (a/4) c=(b*0.2)
d=(c*24)
2007 253,701 63,425 12,685 304,442
2008 258,206 64,552 12,910 309,847
2009 264,025 66,006 13,201 316,829
2010 265,229 66,307 13,261 318,275
2011 267,786 66,947 13,389 321,343

Tabel 2. Data Peluang Pasar Mobile Carwash

Permintaan (Demand) Penawaran (Supply) Peluang Pasar


Tahun
(jumlah layanan) (jumlah layanan) (jumlah layanan)

2013 304,442 190,793 113,649


2014 309,847 209,872 99,975
2015 316,829 230,859 85,970
2016 318,275 253,945 64,330
2017 321,343 279,340 42,003

Dilihat dari peluang pasar yang memiliki nilai positif, selanjutnya menentukan target layanan
yang didapat dari targer setiap hari untuk pencucian kendaraan selama satu tahun dapat
dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3. Target Layanan Mobile Carwash


Peluang Pasar Target Layanan
Tahun
(jumlah layanan) (jumlah layanan)
2013 113,649 16,425
2014 99,975 16,425
2015 85,970 16,425
2016 64,330 16,425
2017 42,003 16,425

4.2 ASPEK TEKNIS


Aspek teknis membahas tentang perancangan layanan dalam bentuk standard operational
procedure yang digunakan oleh perusahaan serta kapasitas layanan perusahaan.Berikut
standard operational procedure perusahaan dapat dilihat pada Tabel 4.

Reka Integra - 52
Lazuardi, dkk

Untuk dapat memenuhi kebutuhan target layanan setiap tahun maka dibutuhkan kapasitas
layanan yang mencukupi. Jumlah kapasitas layanan pertahun dapat dilihat pada Tabel 5.
Tabel 4.Standard Operational Procedure Mobile Carwash
Waktu
No Kegiatan Alat yang digunakan
(Menit)
Pra Operasional
1 Menerima panggilan jasa lewat telepon
2 Datang ke tempat konsumen
3 Memberikan salam dan memperkenalkan diri
4 Mempersiapkan alat- alat untuk mulai mencuci
5 Melakukan instalasi listrik, air, dan alat- alat.
Operasional
6 Membilas karpet mobil 2 Water Pressure
7 Membilas kaki- kaki mobil 3 Water Pressure
8 Membilas seluruh body mobil 5 Water Pressure
9 Menyemprotkan sabun ke seluruh body mobil 3 Water Pressure dan Sabun
10 Membilas seluruh body mobil 5 Water Pressure
11 Mengelap seluruh permukaan mobil 10 Kain lap
12 Membersihkan interior mobil 10 Vacuum Cleaner
13 Mengkilapkan permukaan ban mobil 2 Semir Ban
Pasca Operasional
Membersihkan kotoran dan sisa sabun yang
14
ada pada carport atau halaman rumah
15 Merapihkan alat- alat setelah selesai digunakan
16 Memberikan nota kepada konsumen
17 Konsumen membayar jasa Mobile Carwash
18 Mengucapkan salam dan terima kasih

Tabel 5. Kapasitas layanan Mobile Carwash


Kapasitas Layanan
Tahun
(jumlah layanan)
2013 16,425
2014 16,425
2015 16,425
2016 16,425
2017 16,425

4.3 ASPEK LEGAL


Rencana bentuk badan hukum yang akan dibuat oleh Mobile Carwash yang akan didirikan di
kota Bandung adalah perseroan komanditer (CV). Pemilihan bentuk badan hukum berupa
perusahaan seorang didasarkan pada struktur organisasi perusahaan yang sederhana dan
hanya memiliki satu orang pemilik.

4.4 ASPEK MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA


Dalam perencanaan struktur organisasi usaha Mobile Carwash dilakukan pengelompokkan
berdasarkan fungsi dari masing-masing bagian agar memudahkan dalam pembagian
kerja.Perencanaan struktur organisasi usaha Mobile Carwash berbentuk struktur organisasi

Reka Integra - 53
Artikel Jurnal Ilmiah Analisis Kelayakan Usaha Mobile Carwash di Kota Bandung

fungsional, dimana pada struktur organisasi fungsional setiap bagian dikelompokan


berdasarkan fungsi dan keahlian dari masing-masing bagian.

Tenaga kerja yang dibutuhkan oleh usaha Mobile Carwash ini dibagi menjadi dua bagian
yaitu, tenaga kerja langsung dan tenaga kerja tidak langsung.Tenaga kerja langsung, yaitu
tenaga kerja yang langsung terlibat dalam kegiatan operasional perusahaan seperti operator
cuci mobil.Tenaga kerja tidak langsung, yaitu tenaga kerja yang tidak terlibat secara
langsung dengan kegiatan operasional, diantaranya adalah manajer, administrasi, dan
pemasaran.

4.5 ASPEK FINANSIAL


Perhitungan biaya dalam usaha pembuatan seragam sekolah ini adalah perhitungan biaya
investasi awal dan modal kerja, perhitungan income statement & cashflow. Aspek finansial
memiliki hasil berupaPayback Period (PP), Net Present Value (NPV), dan Incremental Rate of
Return (IRR), dan analisis sensitivitas.Tabel 6 Menggambarkan rekapitulasi biaya investasi.

Tabel 6. Rekapitulasi Biaya Investasi


No Uraian Harga (Rp)
1 Pengadaan tanah 50,000,000
2 Pengadaan bangunan 100,000,000
2 Pengadaan mesin dan peralatan 50,937,000
3 Pengadaan kendaraan 121,000,000
4 Peralatan kantor dan furniture 11,450,000
5 Biaya pra- operasi 7,000,000
6 Modal Kerja 51,200,000
Total 391,587,000
Total Investasi Tanpa Tanah 341,587,000

Perhitungan Minimun Attractive Rate of Return (MARR) didapat dari jumlah rata- rata suku
bunga deposito yaitu 4,71% ditambah dengan nilai resiko bisnis sebesar 5% sehingga MARR
yang digunakan adalah 9,71%.

Berdasarkan hasil perhitungan income statement dan cashflowdidapatkan nilai Payback


Period, Net Present Value, dan Internal Rate of Return.Tabel 7 merupakan tabel analisis
finansial.

Tabel 7. Analisis Finansial


Payback Period 2 Tahun 11 Bulan

Net Present Value Rp103.817.577

Internal Rate of Return 21,85%

4.6 ANALISIS SENSTIVITAS


Analisis sensitivitas membahas variabel-variabel yang mempengaruhi kelayakan dari usaha
pembuatan seragam sekolah. Variabel yang memiliki sensisitivitas yang cukup tinggi
dibandingkan variabel lainnya adalah penurunan jumlah penjualan dan kenaikan haraga
bahan baku. Tabel 8 merupakan hasil analisis sensitivitas.

Reka Integra - 54
Lazuardi, dkk

Hasil yang didapat disaat kondisi IRR = MARR = 9,71% adalah presentase penurunan
mencapai 10,008%, dimana penurunan jumlah layanan merupakan variabel yang sensitif,
karena berdasarkan sumber dari perusahaan pesaing, presentase penurunan pernah
mencapai angka 5%, namun dapat diatasi karena pada target layanan utilitas jam kerja baru
digunakan 0,5 dari jam kerja yang tersedia.

Hasil yang didapat disaat kondisi IRR = MARR = 9,71% adalah presentase kenaikan
mencapai 123,25%, kenaikan ongkos operasional merupakan variabel yang tidak sensitif,
karena berdasarkan sumber dari perusahaan pesaing, presentase kenaikan ongkos
operasional maksimal hanya mencapai 50% sehingga aman untuk perusahaan.

Tabel 8. Hasil Analisis Sensitivitas


Alternatif Kondisi IRR = MARR Keterangan
Penurunan jumlah layanan merupakan
Presentasi penurunan mencapai variabel yang sensitif, karena berdasarkan
Penurunan Jumlah Layanan
10.008% sumber dari perusahaan pesaing, presentase
penurunan pernah mencapai angka 5%
kenaikan ongkos operasional merupakan
variabel yang tidak sensitif, karena
Presentasi kenaikan mencapai
Kenaikan Ongkos Operasional berdasarkan sumber dari perusahaan pesaing,
123,250%
presentase kenaikan ongkos operasional
maksimal hanya mencapai 50%

5. HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 ANALISIS KELAYAKAN ASPEK PASAR


Berdasarkan hasil pengolahan data aspek pasar, diperoleh hasil kelayakan yang berdasarkan
kepada:
1.Hasil perhitungan untuk peluang pasar bernilai positif.
2.Harga jual produk mampu bersaing dengan perusahaan lain.
3.Terdapat strategi pemasaran yang dapat meningkatkan nilai jual perusahaan.
Berdasarkan hasil analisis aspek pasar diatas, maka dapat disimpulkan usaha Mobile
Carwash layak untuk dilaksanakan.

5.2 ANALISIS KELAYAKAN ASPEK TEKNIS


Berdasarkan hasil pengolahan data aspek teknis, diperoleh hasil kelayakan yang berdasarkan
kepada:
1. Standard Operational Procedure yang digunakan telah teruji.
2. Kapasitas layanan perusahaan dapat memenuhi target layanan
3. Terdapat fasilitas yang memadai untuk proses operasional perusahaan
Berdasarkan hasil analisis aspek teknis diatas, maka dapat disimpulkan usaha Mobile
Carwash layak untuk dilaksanakan.

5.3 ANALISIS KELAYAKAN ASPEK LEGAL


Berdasarkan hasil pengolahan data aspek MSDM, diperoleh hasil kelayakan yang
berdasarkan kepadatelah memenuhi izin- izin yang harus dipenuhi sesuai dengan aturan
yang berlaku.Berdasarkan hasil analisis aspek legal, maka dapat disimpulkan usaha Mobile
Carwash layak untuk dilaksanakan.

5.4 ANALISIS KELAYAKAN ASPEK MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA

Reka Integra - 55
Artikel Jurnal Ilmiah Analisis Kelayakan Usaha Mobile Carwash di Kota Bandung

Berdasarkan hasil pengolahan data aspek MSDM, diperoleh hasil kelayakan yang
berdasarkan kepada:
1.Terdapat struktur organisasi yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan
2.Memiliki tenaga kerja yang sesuai spesifikasi perusahaan
3.Memiliki dan menerapkan program pelatihan kerja kepada kayawan.
Berdasarkan hasil analisis manajemen sumber daya manusia diatas, maka dapat disimpulkan
usaha Mobile Carwash layak untuk dilaksanakan.

5.5 ANALISIS KELAYAKAN ASPEK FINANSIAL


Berdasarkan hasil pengolahan data aspek finansial, diperoleh hasil kelayakan yang
berdasarkan kepada:
1. Payback Period untuk usaha Mobile Carwash ini adalah 2 tahun 11 bulan.
2. Nilai Net Present Value adalah positif sebesar Rp. 103,817,577-
3. Nilai Internal Rate of Return adalah sebesar 21,85% dimana nilai tersebut lebih besar dari
nilai Minimum Attractive Rate Of Return (MARR) , yaitu9,71 %
Berdasarkan hasil analisis aspek finansial diatas, maka dapat disimpulkan usaha Mobile
Carwash layak untuk dilaksanakan.

6. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil dari kelayakan lima aspek penelitian dan perhitungan analisis sensitivitas
yang sudah dilakukan maka didapatkan kesimpulannya bahwa usaha Mobile Carwash layak
untuk dijalankan.

REFERENSI

Jakfar, dan Kasmir, 2010, Studi Kelayakan Bisnis, Kencana Prenada Media Group, Jakarta.

Siregar, A. B., 1991, Analisis Kelayakan Pabrik, Institut Teknologi Bandung, Bandung.

Suliyanto, 2011, Studi Kelayakan Bisnis, Penerbit Andi, Yogyakarta.

Umar, H., 2001, Studi Kelayakan Bisnis, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Reka Integra - 56

Anda mungkin juga menyukai