Anda di halaman 1dari 11

STUDI PERANCANGAN KAPAL KATAMARAN MULTIFUNGSI

DIKAWASAN SUNGAI BANJIR KANAL BARAT SEMARANG


Parlindungan Manik, Andi Trimulyono, Andy wibowo
Program Studi S1 Teknik Perkapalan Fakultas Teknik UNDIP

ABSTRAK

Dengan menurunya peranan sungai Banjir Kanal Barat Semarang bahkan menjadi
sebuah kawasan yang dianggap sebagai kawasan pinggiran yang tidak teratur dan tidak
tertata dengan baik serta memiliki kecenderungan sebagai daerah kumuh. Padahal Sungai
Banjir Kanal Barat merupakan ruang kota dengan view yang bisa dioptimalkan sebagai
ruang rekreasi bagi kota Semarang. Adanya penelitian ini mengenai perancangan kapal
katamaran multifungsi sebagai kapal wisata, water bus, SAR diharapkan bisa menghidupkan
peranan sungai Banjir Kanal Barat Semarang yang mengalami penurunan.
Dalam melaksanakan penelitian ini dilakukan beberapa tahapan perancangan yaitu
perhitungan ukuran utama, membuat rencana garis, rencana umum, analisa hidrostatik,
stabilitas kapal dan analisis olah gerak kapal. Serta pemilihan peralatan kapal dan motor
induk berdasarkan hasil perhitungan daya motor sesuai dengan hambatan yang dialami
kapal.
Hasil perancangan kapal katamaran multifungsi ini didapatkan ukuran utama kapal
LOA = 11.00 m, LWL = 10.12 m, T = 0.5 m, H = 1.1 m, B = 3.8 m, Bl = 1 m . Dari hasil
hidrostatik, kapal katamaran multifungsi sungai Banjir Kanal Barat Semarang mempunyai
displacement = 6.012 ton, Cb = 0.298, LCB = 0,049 didepan midship. Pada tinjauan
stabilitas, hasil menunjukkan kapal multifungsi mempunyai stabilitas yang stabil titik M
berada diatas titik G pada semua kondisi. Pada tinjauan olah gerak, kapal katamaran
multifungsi memiliki olah gerak yang baik terbukti tidak terjadi deck wettnes. Kemudian pada
hasil gambar rencana umum, kapal katamaran multifungsi memiliki space yang cukup untuk
menata tempat duduk penumpang, peralatan keselamatan, peralatan komunikasi dan
navigasi. Hambatan yang dialami kapal multifungsi 10 knots (efisiensi 75%) sebesar 1,89 kN
dan membutuhkan daya mesin induk 16,28 HP.

Kata kunci : multifungsi, katamaran, banjir kanal barat

berkembang. Sungai merupakan bentukan


1. PENDAHULUAN alami yang dapat dijadikan suatu potensi
1.1. Latar Belakang bagi peningkatan townscape suatu kawasan
Sungai Banjir Kanal Barat Semarang bila diolah.
merupakan kelanjutan dari ruas Sungai Namun dengan menurunnya peran
Garang yang mengalir dari gunung dan aktivitas pelabuhan kota Semarang
Ungaran ke Utara pada pertemuan 2 (dua) yang tidak lagi menjadi satu-satunya akses
cabang utama, yaitu sungai Kripik dan dan penghubung dengan dunia luar
sungai Kreo, masing-masing kurang lebih menyebabkan kawasan koridor sungai
12 km dan 10 km dihitung dari hulu ke Semarang tidak lagi berkembang, bahkan
mulut sungai. Sungai Banjir Kanal Barat cenderung mengalami penurunan dan
merupakan salah satu sungai terpanjang menjadi sebuah kawasan yang dianggap
yang membelah kota Semarang yang sebagai kawasan pinggiran yang tidak
digunakan sebagai drainase kota. Pada teratur dan tidak tertata dengan baik serta
awalnya, koridor sungai Semarang memiliki kecenderungan sebagai daerah
merupakan suatu kawasan yang cukup kumuh

KAPAL- Vol. 9, No.1 Februari 2012 47


Sungai Banjir Kanal Barat 2. Bagaimana bentuk dari rencana
merupakan ruang kota dengan view yang garis?
bisa dioptimalkan sebagai ruang rekreasi 3. Bagaimana karakteristik kapal
bagi kota Semarang. Pemandangan dibawah air, stabilitas dan olah
terhadap ruang yang lapang dengan aliran gerak kapal ?
air yang stabil di tengah kota merupakan 4. Bagaimana tata letak atau rencana
suasana lain yang berbeda dari umum kapal?
pemandangan yang ada di kota Semarang. 5. Pemilihan motor induk.
Berdasarkan Studi Master Plan dan Studi
Kelayakan Banjir Kanal Barat yang 1.3. Tujuan Penelitian
dilakukan oleh Japan International Berdasarkan latar belakang maka
Cooperation Agency (JICA) pada tahun maksud dan tujuan dari penelitian ini
1993 menyebutkan bahwa debit air Sungai adalah sebagai berikut :
Banjir Kanal Barat untuk periode 100 1. Mendapatkan ukuran utama
tahunan adalah sebesar 980 m³/detik. Hal kapal.
ini merupakan potensi alami yang 2. Perancangan lines plan
menjamin kestabilan arus sungai tiap 3. Mengetahui karakteristik kapal.
tahun. Debit sungai yang besar ini dapat 4. Pembuatan rencana umum.
dimanfaatkan oleh warga untuk melakukan 5. Menentukan motor induk
kegiatan rekreasi air, seperti dayung, becak
air.
Menurut penelitian sebelumnya
(Junaedy Effendy, 2006) bahwa kapal 2. TINJAUAN PUSTAKA
katamaran memiliki kelebihan misalnya 2.1. Tinjauan Kapal Multifungsi
pada kapal dengan lebar yang sama Kapal multifungsi merupakan kapal
tahanan gesek katamaran lebih kecil. dengan berbagai fungsi yaitu kapal harus
Sehingga pada tenaga dorong yang sama didesain dengan konsep pengertian fungsi
kecepatannya relatif lebih besar, luas yang disesuaikan dengan kegiatan kapal
geladak dari katamaran lebih luas tersebut. Oleh karena itu kapal harus
dibandingkan dengan monohull, volume mampu membawa perlengkapan dan
benaman dan luas permukaan basah kecil, peralatan berbagai fungsi sekaligus
stabilitas yang lebih baik karena memiliki mendukung kenyamanan dan keselamatan
dua lambung, dengan tahanan yang kecil para penumpangnya, serta kapal tidak
maka biaya operasional menjadi kecil, merusak ekosistem daerah berlayarnya.
image yang terkesan adalah keamanan (Syahrial, 2009)
yang terjamin dari faktor kapal terbalik Kapal wisata adalah merupakan kapal
sehingga penumpang merasa lebih aman. yang dipergunakan untuk mendukung
Oleh karena itu untuk mendapatkan kegiatan pariwisata para wisatawan
desain yang sesuai dengan karakter sungai (Syahrial, 2009). Berarti kapal ini didesain
Banjir Kanal Barat Semarang, maka kapal sebagus mungkin dan menarik, sehingga
ini dirancang dengan desain katamaran penumpang wisata merasakan kenikmatan
(double hull) asimetris bagian luar lurus. dalam wisatanya.
Kapal transportasi merupakan fungsi
1.2. Perumusan Masalah kapal yang dimana muatannya lebih
Dengan memperhatikan pokok diprioritaskan terhadap penumpang
permasalahan yang ada terdapat pada latar (Syahrial, 2009). Desain kapal harus
belakang, maka dapat diambil beberapa ergonomik sehingga ABK maupun
rumusan masalah sebagai berikut : penumpang merasakan keamanan dan
1. Berapa ukuran utama kapal? kenyamanan dalam menggunakan kapal
tersebut.

KAPAL- Vol. 9, No.1 Februari 2012 48


2.2. Pemilihan Model Lambung kapal luar stream line dan bagian dalamnya
Kapal yang akan direncanakan lurus. ( Model D )
sebagai kapal multifungsi untuk kondisi di Diujung bagian depan merupakan titik
perairan sungai khususnya Banjir Kanal dimana aliran fluida akan menyebar kearah
Barat Semarang, maka diharapkan kapal samping (mengikuti garis stream line)
ini mempunyai oleh gerak yang bagus dan hampir sama gambar diatas, hanya saja
kenyamanan serta keamaan yang tinggi bagian sisi dalam lurus sehingga aliranya
pula. Persyaratan yang utama dalam mengikuti bentuk badan kapal lurus sampai
menyelesaikan masalah yang ditimbulkan keburitan kapal. Sehingga apabila
oleh kondisi perairan sungai Banjir Kanal diterapkan bentuk ini tetap akan
Barat Semarang pada saat kapal beroperasi menimbulkan gelombang kesamping yang
adalah dengan cara merencanakan bentuk cukup besar.
badan kapal yang sedemikian rupa 3. Model kapal doublehull yang kedua
sehingga kapal dapat berfungsi sisinya asimetris, badan kapal bagian
sebagaimana kapal multifungsi. dalamnya stream line dan bagian luar
Untuk analisa terhadap aliran lurus. ( Model A dan C )
yang terdapat atau dibentuk oleh model Aliran fluida yang dibentuk dari
lambung kapal katamaran dapat dilihat haluan kapal terkonsentrasi ketengah kapal
pada gambar berikut. [5] (antara dua hull) bergerak sampai
keburitan kapal, sedangkan kearah
Model A Model B Model C Model D samping arah aliran lurus mengikuti bentuk
badan kapal sisi luar sampai keburitan
seperti yang tampak dalam gambar. Model
ini cocok digunakan untuk kapal yang
beroperasi di sungai atau tempat yang
disekitarnya terdapat banyak orang, karena
model kapal katamaran ini tidak
menimbulkan gelombang kesamping yang
Gambar 1. Bentuk Aliran Kapal lebih besar dibandingkan model kapal
Katamaran katamaran yang bagian luarnya
streamline. Yang membedakan model A
1. Model kapal twinhull yang kedua sisinya dan model C hanyalah luasan geladak yang
simetris stream line ( Model B ) ada pada masing-masing kapal tersebut,
Diasumsikan sebagaimana dua buah model kapal C mempunyai luasan geladak
kapal monohull yang kedua hullnya yang lebih besar dibandingkan dengan
dihubungkan dengan jarak tertentu, maka model kapal A.
akan mempunyai sistem gelombang yang Setelah ditemukan model yang
sama dengan bentuk kapal stream line. dikehendaki telah ditentukan kita
Pada sekeliling kapal yang tercelup dalam mendapatkan gambaran umum dari bentuk
air akan berkembang dan menghasilkan kapal katamaran yang dirancang. Agar
gerakan. Sistem ini dapat terlihat secara gelombang yang dibentuk oleh badan kapal
skematik pada gambar. Dan mungkin dapat katamaran tidak besar, tidak menggangu
akan terbagi menjadi dua macam sekitarnya dan geladak lebih luas maka
gelombang, yaitu gelombang divergen dan dalam perancangan ini menggunakan
gelombang transversal dan keduanya model kapal katamaran yang kedua
secara umum terdapat di bagian dekat sisinya asimetris badan kapal bagian
haluan dan buritan kapal dan bergerak dalam streamline dan bagian luar lurus
kedepan bersama badan kapal. (Model C) yang selanjutnya kita
2. Model kapal doublehull yang kedua menentukan ukuran utama kapal diperairan
sisinya asimetris, badan kapal pada bagian sungai Banjir Kanal Barat Semarang.

KAPAL- Vol. 9, No.1 Februari 2012 49


2.3. Metode Perancangan Kapal akan lebih kecil dibandingkan dengan
Dalam proses perancangan kapal, metode lainnya apabila digunakan
salah satu faktor yang cukup signifikan pada kapal- kapal multihull.
untuk dipertimbangkan adalah penetapan
metode rancangan sebagai salah satu upaya 3. METODOLOGI PENELITIAN
untuk menghasilkan output rancangan yang Metodologi yang dipergunakan dalam
optimal dan memenuhi berbagai kriteria penelitian ini adalah simulasi komputasi
yang disyaratkan. Metode yang digunakan yang menggunakan bantuan komputer
dalam perancangan ini adalah menggunakan untuk perhitungan dari kapal rancangan
Metode Perbandingan (comparasion ini. Adapun ringkasan metodologi dari
method). penelitian ini dapat dilihat pada tabel 2.
Merupakan metode perancangan
kapal yang mensyaratkan adanya satu kapal
4. PERHITUNGAN&ANALISA DATA
pembanding dengan type yang sama dan
telah memenuhi criteria rancangan 4.1.Requirement
(stabilitas, kekuatan kapal, dll.) dan Kapal katamaran yang direncanakan ini
mengusahakan hasil yang lebih baik dari adalah sebagai kapal multifungsi yang
kapal yang telah ada ( kapal pembanding ). mana lebih ditekankan untuk wisata dan
Ukuran-ukuran pokok kapal dihasilkan fungsi kedua sebagai kapal SAR, sehingga
dengan cara mengalikan ukuran pokok kapal kapal harus dilengkapi dengan peralatan
pembanding dengan faktor skala (scale yang mendukung sebagai fungsi kapal
factor). tersebut. Sarat kapal adalah 0,5 meter
untuk mengantisipasi pada waktu musim
2.4. Metode Penentuan Hambatan kemarau dan kondisi sungai mengalami
Kapal pendangkalan (sedimentasi) dengan
Dalam Perhitungan hambatan kapal kecepatan maksimal 10 knots..
dalam penelitian ini menggunakan
perhitungan hambatan metode Slender
Body. Metode Slender Body dipakai untuk Tabel 1. Komponen Parameter
kapal dengan hull yang ramping dimana Perancangan
kapal multihull merupakan kapal dengan Bentuk lambung Katamaran asimetris luar
ukuran lambung demihull yang ramping. lurus
Mengapa dalam penentuan besarnya Sarat kapal 0,5 m
hambatan kapal dipilih dengan metode Kec.mak 10 knots
Slender Body dikarenakan beberapa Crew 3 orang
pertimbangan antara lain: Mesin Out board
Material Fibber glass
1. Metode Slender Body sesuai dengan
Perlengkapan Perlengkapan keselamatan
kebutuhan perhitungan hambatan
Jml. penumpang 28 orang
kapal karena metode ini digunakan
untuk perhitungan hambatan untuk
4.2. Penentuan Ukuran Utama Kapal
kapal-kapal dengan hull yang
a. Kapal Pembanding
ramping, sehingga dalam perhitungan
Data kapal pembanding dan
hambatan kapal dengan menggunakan
perbandingan ukuran utamanya dapat
Hulspeed di pilih motode ini
dilihat pada tabel 3. Data kapal ini
2. Berdasarkan penelitian M. Insell
digunakan sebagai dasar dan acuan
Metode slender body dengan software
dalam menentukan ukuran utama kapal
Michlet memiliki selisih nilai
yang baru.
(simpangan) hambatan yang paling
b. Parameter Optimasi
kecil dibandingkan metode
Pengoptimasian perbandingan ukuran
perhitungan lainya. Dengan kata lain
utama kapal pembanding digunakan
error factor dari metode Slender body
sebagai acuan dalam menentukan

KAPAL- Vol. 9, No.1 Februari 2012 50


ukuran utama kapal pada pra Cf = Koefisien berat
peracangan ini jika sebelumnya sudah pemakaian bahan bakar untuk
ditetapkan nilai sarat kapal ( T ) diesel
sebesar 0,5 meter. = 0,18 kg/BHP/jam (0,17 –
Dari harga perbandingan pada tabel 3, 0,18)
dapat diketahui harga minimal dan 3,12  9,8  0,18
Wfo =
maksimal perbandingan ukuran utama 10  1000
kapal pembanding. Dalam proses Wfo = 5,51 x 10-4 Ton
perancangan ini yang diambil sebagai Untuk cadangan bahan bakar
parameter untuk menentukan ukuran ditambah 10% :
utama kapal hanya perbandingan Wfo = 110% x 5,51 x 10-4
Lwl/B dan B/T. Dengan Wfo = 6,1 x 10-4 Ton ini untuk 1
pengoptimasian perbandingan ukuran kali perjalanan
utama kapal tersebut, didapat ukuran 1. Tangki Minyak Pelumas ( Wsc )
utama kapal yaitu : Diketahui specific oil consumtion
L = 10,12 m B1 = 1, m pada 100 % load ( dengan toleransi
Bwl = 3,88 m T = 0,5 m 13.5 adalah 1.3 gr/kwh ). Maka
H = 1,1 m berat minyak pelumas Wsc adalah :
c. Pengecekan Ukuran Kapal a  EHPMe   Cl
Dari ukuran utama yang dihasilkan dan Wsc 
V  1000
jika dianalisa dengan kondisi sunagai
Cl = Koefisien berat minyak
Banjir Kanal Barat Semarang serta
lumas
pengecekan perbandingan ukuran
= 0,0025 Kg/HP jam
utama kapal yang terlihat pada tabel 4,
(0,002 ~ 0,0025)
3,12  9,8  0,0025
maka kapal dengan bentuk lambung
katamaran ini dapat beroperasi sebagai Wsc =
kapal multifungsi. 10  1000
4.3. Rencana Umum Kapal Wsc = 7,65 x 10-6 Ton
Pada pembahasan kali ini, akan Untuk cadangan minyak lumas
dijelaskan mengenai besarnya volume ditambah 10% :
tangki bahan bakar, pelumas dan air tawar Wsc = 110% x 7,65 x 10-6
untuk pendingin mesin selama kapal Wsc = 8,415 x 10 -6 Ton
beroperasi. Untuk gambar rencana umum 2. Tangki Air Tawar (Wfw)
secara detailnya dapat dilihat pada Penentuan besarnya volume tanki
lampiran. air tawar direncanakan untuk
menampung persediaan air tawar
a  EHPMe   Cf untuk kebutuhan pendingin mesin
Wfo  utama (Wfw) engine. Kebutuhan
V  1000
air tawar untuk pendingin motor
Dimana :
induk sebagai berikut :
a  EHPMe   Ca
a = Radius pelayaran
(pulang-pergi) Wfw(engine ) 
= 2,883 km x 2 V  1000
= 5,766 km Ca = Koefisien pemakaian air
= 3,12 seamiles pendingin mesin
V = kecepatan dinas = 0,05 Kg/HP jam (0,02 ~
= 10 knots 0,05) Kg/HP jam
EHP ME = 98% x BHP ME 3,12  9,8  0,05
Wfw =
= 98% x 10 10  1000
= 9,8 HP Wfw = 1,53 x 10-4 Ton

KAPAL- Vol. 9, No.1 Februari 2012 51


Untuk cadangan air pendingin x 0,5 x 0,3 m
ditambah 10% :
Wfw = 110% x 1,53 x 10-4 Gambar 2. Rencana umum
Wfw = 1,69 x 10-4 Ton
4.4.Hambatan dan Motor Kapal
Perencanaan tangki Dari hasil analisa perhitungan
Tangki ini direncanakan bisa menggunakan Hull Speed diketahui bahwa
menampung bahan bakar selama 20 hambatan kapal dengan kecepatan 10 knots
hari. Jika di asumsikan kapal (efisiensi 75%) adalah sebesar 1,89 kN dan
beroperasi mulai jam 06.00-17.00 membutuhkan daya mesin induk sebesar
(11 jam) jika 1 jam mampu 12,14 kW atau 16,28 HP. Berikut
beroperasi 2 kali jalan dalam sehari perbandingan hambatan yang disajikan
bisa 22 perjalanan. dalam bentuk grafik.
a. FOT
6,1 x 10-4 ton x 22 jam x 20 Hambatan dan Kecepatan
hari = 0,2684 ton.
2
Spesifikasi volume bahan bakar
= 1,25 m3/ton,Vfo = 1,25 x 1,5
0,2684 = 0,335 m3. Maka
ukuran tangki tiap lambung 1 x
Resistenc
1
0,75 x 0,45 m.
e (kN)

b. DOT 0,5
8,415 x 10 -6 ton x 22 jam x 20
hari = 3,7 x 10 -3ton 0
Spesifikasi volume minyak 0 5 10 15
pelumas = 1,25 m3/ton,Vsc = Speed (knots))
1,25 x 0,0037 = 0,00463 m3.
Maka ukuran tangki tiap Gambar 3. Grafik Perbandingan Resistance
lambung 0,25 x 0,2 x 0,1 m dengan Speed
c. FWT
1,69 x 10-4 ton x 22 jam x 20
hari =0,0744 ton
Spesifikasi volume fresh water Power dan Speed
= 1,0 m3/ton,Vfw = 1,0 x 20
0,0744 = 0,0744 m3. Maka 15
ukuran tangki tiap lambung 0,5 10
Power
(HP)

5
0
-5 0 5 10 15
Speed (knots)
Gambar 4. Grafik Perbandingan Power
dengan Speed

Berdasarkan analisa diatas maka dengan


kecepatan 10 Knot akan di dapatkan
besarnya HP dengan kebutuhan daya
sebesar 13,56 Hp yang akan digunakan
sebagai acuan dalam menentukan tenaga
penggerak kapal ini. Direncanakan kapal

KAPAL- Vol. 9, No.1 Februari 2012 52


ini menggunakan Yamaha outboard motor d. Marine radio 1 set
model T9.9XPA 10 hp, sebanyak dua e. Handy talkie 2 set
buah yang di letakkan di belakang samping f. Side light 2 unit
kanan-kiri konstruksi bridge sejajar dengan g. Search light 1 unit
arah horizontal. h. Warning light 2 unit
ii. Perlengkapan Penyelamatan Korban
4.5.Hidrostatik Kapal a. Gelang Pelampung (life buoy)
Hasil perhitungan hidrostatik, kapal b. Baju Pelampung ( Life Jacket )
katamaran multifungsi sungai Banjir Kanal c. Kotak P3K berikut obat-obatan
Barat Semarang mempunyai displacement d. Tandu lipat
= 6.012 ton, Cb = 0.298, LCB = 5.109 m e. Tabung Oksigen
(dari FP) . f. Perlengkapan Menyelam
3. Peralatan Pemadam
4.6.Stabilitas dan Periode Oleng Kapal Kebakaran
Pada semua kondisi kapal katamaran a. CO 2
multifungsi ini mempunyai stabilitas yang b. Foam
stabil karena titik M diatas titik G dan nilai 4. Perlengkapan Geladak
GZ yang paling besar terjadi pada kondisi a. Bolder 2 set
VIII pada saat volume tangki 50% tidak
ada penumpang dan kapal melakukan 5. KESIMPULAN
penyelamatan korban di belakang kapal. Berdasarkan dari hasil penelitian
Untuk periode oleng , menunjukkan yang telah dilakukan penulis yaitu
bahwa semakin muatan dan berat Perancangan Kapal Katamaran
consumable berkurang nilai dari MG Multifungsi, yang mana difungsikan
semakin besar dan nilai periode oleng sebagai kapal wisata, waterbus dan SAR
kapal semakin kecil. Pada kondisi VIII atau patroli dalam rangka meningkatkan
kapal katamaran multifungsi memiliki nilai peranan sungai Banjir Kanal Barat
MG yang besar dan periode oleng yang Semarang, maka dapat disimpulkan
kecil, sehingga pada kondisi VIII kapal beberapa informasi teknis sebagai berikut :
mempunyai kemampuan untuk kembali ke 1. Dengan menggunakan metode
posisi tegak yang cepat pula. Artinya pada perancangan perbandingan
kondisi VIII kapal memiliki periode oleng optimasi dari kapal pembanding,
yang kecil karena memiliki momen didapatkan ukuran utama dari kapal
pembalik dan momen kopel (righting katamaran multifungsi yaitu LOA =
moment) yang cukup besar. 11.00 m, LWL = 10.12 m, B = 3.88
4.7.Olah Gerak Kapal m, H = 1.1 m, T = 0.5 m, B1 = 1 m.
Dalam analisa olah gerak kapal ini 2. Hasil perhitungan hidrostatik, kapal
menggunakan program Sea Keeper dengan katamaran multifungsi sungai
gelombang JONSWAP tipe slight water Banjir Kanal Barat Semarang
(spesifikasi tinggi gelombang 0,5 m dan mempunyai displacement = 6.012
periode gelombang 7,5 s). Hasil yang ton, Cb = 0.298, LCB = 5.109 m
didapatkan pada semua weve heading (dari FP) atau 0,049 m dari midship
(0,45,90,180 deg) kapal tidak terjadi deck .Hasil analisa stabilitas
wetness . menunjukkan bahwa kapal
memiliki nilai GZ maksimum
4.8. Daftar Peralatan Yang Digunakan terjadi pada kondisi VIII diikuti
i. Navigasi dan Komunikasi Kapal pada kondisi III. Dan nilai MG
a. System Kemudi 1 set terbesar terjadi pada kondisi VIII
b. System Kontrol 1 set yang menyebabkan kapal memiliki
c. Switch Panel 12– DC waktu tercepat untuk kembali ke

KAPAL- Vol. 9, No.1 Februari 2012 53


posisi tegak. Sedangkan nilai MG Bantaran Kali Banjir Kanal Barat
terkecil terjadi pada kondisi VI Kota Semarang”, Jurnal,ISSN 0853
yang menyebabkan kapal memiliki 2877, Vol. I.
waktu paling lambat untuk kembali [2] Supriyadi Bambang, 2008, ”Kajian
ke posisi tegak dibandingkan pada WaterFront Di Semarang”, Jurnal
kondisi lain. Ilmiah Perancangan Kota dan
3. Untuk menganalisa olah gerak Pemukiman, Enclosure Vol. 7 No.1
kapal, penulis menggunakan tipe Maret.
Slight water karena kondisi [3] Tri Prehantoro Basuki, 2010, ” Studi
perairan Banjir Kanal Barat Pra Perancangan Speed Boat
Semarang merupakan perairan Katamaran Untuk Search And
tenang dengan spesifikasi tinggi Rescue ( SAR ) Di Pantai
gelombang 0,5 m dan periode Gunungkidul Yogyakarta”, Tugas
gelombang 7,5 s. Dan didapatkan Akhir, UNDIP.
hasil bahwa kapal katamaran [4] Parsons, Michael G., 2003, “Ship
multifungsi ini mempunyai olah Design and Construction Volume
gerak yang baik pada semua II”. Jersey City : The Society of Naval
kondisi dan semua sudut heading. Architect and Marine Engineering.
Hal ini terbukti dari tidak terjadinya [5] Perwira Airlangga M, 2007,
deck wetness atau masuknya air ke ”Perbandingan Perencanaan Kapal
dalam dek kapal. Katamaran dan Monohull Sebagai
4. Hasil General Arrangement Kapal Riset Di Perairan
(rencana umum) kapal didesain KarimunJawa” ,Tugas Akhir-LK
sesuai kebutuhan yaitu untuk 1347, ITS Surabaya.
wisata, waterbus dan SAR yang [6] Effendy Junaedy, 2006, ” Analisa
mampu membawa 28 penumpang Teknis Perencanaan Kapal Patroli
serta terdapat peralatan Cepat Dengan Bentuk Hull
keselamatan Katamaran”, Tugas Akhir-LK 1347,
5. Hasil perhitungan hambatan dengan ITS Surabaya.
analisa Hullspeed dengan [7] V. Dubrousky, 2001, ” Multi Hull
kecepatan penuh V = 10 knot Ships “, Backtone Publishing
(efisiensi 75%) didapatkan nilai Company, USA.
resisten dan power dengan metode [8] Djaja Indra Kusna, 2008, ” Teknik
slender body. Nilai resisten yang Konstruksi Kapal Baja Jilid 1”,
dialami kapal sebesar 1.89 kN dan Departemen Pendidikan Nasional .
power sebesar 16.28 HP. Dari hasil [9] Santosa, I Gusti Made, 1999, ”Diktat
tersebut, maka dipilihlah motor Kuliah Perencanaan Kapal”. ITS
penggerak berupa mesin tempel Surabaya.
(outboard) sebanyak dua buah [10] Watson, D. , 1998, ”Practical Ship
dengan power daya masing - Design”, Vol.1, Elsevier Science Ltd.,
masing sebesar 10 HP (Type Model Kidlington, Oxford, UK.
T9.9XPA). [11] Ngumar, H.S, 2004, “ Identifikasi
Ukuran Kapal “, Departemen
Pendidikan Nasional, Direktorat
Jendral Pendidikan Dasar dan
Menengah, Direktorat Pendidikan
6. DAFTAR PUSTAKA Menengah Kejuruan. Jakarta.
[1] Indrosaptono Djoko, 2003, ” [12] Santoso, IGM, Sudjono, YJ, 1983, ”
Penekanan Desain Riverfront Park Teori Bangunan Kapal “, Direktorat
Pada Perancangan Penataan Pendidikan Menengah Kejuruan,

KAPAL- Vol. 9, No.1 Februari 2012 54


Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan, Indonesia.

[13] Siswanto, Digul,1988, “ Teori


Tahanan Kapal I “ Fakultas
Teknologi Kelautan, Institut
Teknologi 10 November,
Indonesia.
[14] …… 2003, Hullspeed User
Manual, Formation Design System
Pty. Ltd
[15] D. R. Derrett,2001, ” Ship Stability
for Masters and Mates”,
Melbourne New Delhi.
[16] www.javaneseboat.com, di akses
pada Senin, 9 Januari 2012 jam
21.32.
[17] www.javaneseboat.com, di akses
pada Senin, 9 Januari 2012 jam
21.40.
[18] www.alibaba.com di akses, pada
Senin, 9 Januari 2012 jam 21.43.
[19] www.almuniumNow.com, di akses
pada, Senin 9 Januari 2012 jam
21.56 .

Tabel 2. Ringkasan Metodologi Penelitian

No Uraian Kegiatan Keterangan


1. Masalah Perancangan kapal katamaran multifungsi untuk wisata dan
Penelitian kapal SAR di kawasan Sungai Banjir Kanal Barat Semarang
yang disesuaikan dengan kondisi perairan setempat.
2. Variabel a. Kondisi perairan Sungai Banjir Kanal Barat Semarang.
Penelitian b. Hambatan kapal.
c. Hidrostatik kapal.
d. Stabilitas kapal.
e. Olah gerak kapal.
3. Teknik a. Data pokok mengenai hidrologi atau kondisi perairan Sungai
Pengumpulan Banjir Kanal Barat Semarang yang mana di dapat dari Dinas
Data PSDA dan ESDM, BBWS kota Semarang.
b. Data penunjang didapatkan dari literatur serta wawancara.
4. Teknik Dengan komputasi numerik dengan bantuan perangkat lunak
Pengolahan Data berupa AutoCAD, Delftship dan Maxsurf serta Autodesk 3dmaxs .
5. Output Data Gambar, Grafik serta tabel analisa tentang :
a. Ukuran Utama kapal.
b. Lines plan.
c. Besaran hambatan kapal.

KAPAL- Vol. 9, No.1 Februari 2012 55


d. Besaran Daya Motor.
e. Pemilihan atau penentuan motor dan kebutuhan peralatan
penyelamatan.
f. Rencana umum.
g. Analisa hydrostatik.
h. Analisa Stabilitas.
i. Analisa olah gerak kapal.
6. Hasil Ukuran kapal katamaran yang optimal sesuai kondisi perairan di
Sungai Banjir Kanal Barat Semarang yang mampu beroperasi
sebagai kapal multifungsi (wisata, SAR).

Tabel 3. Data Kapal Pembanding

No Nama Kapal L B H T VS Situs


1 Kapal Fiber Katamaran 10,000 3,200 1,200 - - www.javaneseboat.com
2 Puskesmas Terapung 10,200 3,000 1,200 0,400 20 knot www.javaneseboat.com
3 JC 1032 10,300 3,200 1,200 0,500 - www.javaneseboat.com
4 Passenger Boat 10,800 3,800 1,620 0,650 - www.alibaba.com
5 GC 38P tour boat 11,580 4,270 - 0,610 10 knot ST CROIX,US,VIRGIN
6 Seacat 12-2010 12,250 4,360 1,450 0,700 - goldcoastship.com
7 Marie Pierre 12,500 4,500 1,450 0,650 30 knot GlobalMarineDesign
8 Catamaran Puskesmas 12,750 4,220 - 0,600 25 knot PT. SS Boatyard
9 XTC II 13,500 5,500 - 1,100 20 knot sea speed _www.hazzard.biz
10 Kapal Fiber Catamaran 34 14,000 3,500 1,400 0,450 - www.javaneseboat.com
11 K-15 15,000 5,300 - 0,700 20 knot www.almuniumNow.com
12 Pure Dive 15,600 5,360 1,750 1,250 32 knot sea speed _www.hazzard.biz
13 Cat Balou 16,010 6,360 2,030 1,200 20 knot new wave cats
14 George Bass II 16,500 6,000 - 1,330 25 knot incat crowther

Tabel 4. Pengecekan Hasil Ukuran Utama Kapal

Item Jenis Nilai Keterangan


L 10,12 Lebar sungai 54,070 m ( Bisa Untuk
Manuver )
Ukuran B 3,88 Lebar sungai 54,070 m
Utama H 1,1 -
T 0,5 Kedalam min 102 cm
B1 1 -
Bwl /L 0,383 Range 0,3 - 1,0 ( Multy Hull Ship, hal 61 )
Perbandingan B1/T 2,00 Range 0,5 - 2,5 ( Multy Hull Ship, hal 61 )
Ukuran L/ B1 10,12 Range 2 - 30 ( Multy Hull Ship, hal 61 )
Utama H/L 0,109 Range 0,1 - 0,25 ( Multi hulls Victor A.
Dubrovsky, Saint-Petersburg )

KAPAL- Vol. 9, No.1 Februari 2012 56


S/B1 2,88 Range 2,0 - 5,0 ( Makalah M.Insel,Ph.D dan
A.F.Molland,M.Sc,Ph.D.,C.Eng )
H/T 2,2 Range 1,4 - 3,11 ( Kapal Pembanding )
B/T 7,76 Range 4,288 - 7,778 ( Kapal Pembanding )
L/H 9,2 Range 6,667 - 10 ( Kapal Pembanding )
L/T 20,24 Range 12,27 - 31,111 ( Kapal Pembanding )
L/B 2,608 Range 2,455 - 4 ( Kapal Pembanding )

Gambar 5. Gambar 3D Kapal Multifungsi

KAPAL- Vol. 9, No.1 Februari 2012 57

Anda mungkin juga menyukai