Anda di halaman 1dari 2

Pada penjelasan presentasi Saudari Tsamarah Nabilah Salsabili membahas mengenai

Analisis Kapal Keruk dalam Pengendalian Sedimentasi pada Sungai Kemuning.

Sungai Kemuning merupakan sungai yang berada di Kabupaten Sampang, Madura.


Hampir setiap tahun pada saat musim hujan Sungai Kemuning yang berada di Kabupaten
Sampang meluap dan akhirnya membanjiri beberapa wilayah di Kabupaten Sampang. Hal ini
berbalik pada saat musim kemarau, sungai tersebut mengalami kekeringan sehingga
kebutuhan air baku masyarakat Kabupaten Sampang tidak terpenuhi. Penyebab dari adanya
banjir Sampang ini yakni karena adanya sedimentasi sungai hingga menyebabkan
pendangkalan sungai. Kabupaten Sampang memiliki jenis tanah limestone, aluvium,
claystone dan clays pada daerah pengaliran Sungai Kemuning. Tanah jenis ini memiliki
porositas yang rendah, mengembang jika terkena air dan menyusut jika kering. Aliran air
yang melimpas karena hujan sulit untuk meresap ke dalam tanah dan mengakibatkan
terbawanya tanah bersama aliran air dan menjadi sedimen. Sungai Kemuning merupakan
sungai yang dikategorikan produktif sebagai penghasil bahan sedimen dan juga memiliki run-
off yang cukup tinggi.

Salah satu tindakan penanganan sedimentasi Sungai Kemuning yakni dengan


melakukan pengerukan. Pada sebelumnya pengerukan telah dilakukan, namun alat yang
digunakan yaitu alat berat yang berupa excavator. Karena medan yang dilalui air maka
excavator masih membutuhkan alat pengapung yang berupa ponton. Excavator dengan
karakteristiknya yang berat memerlukan ponton yang relatif besar untuk mampu mendukung
beratnya excavator. Hal tersebut membutuhkan waktu lama dan pekerjaannya menjadi
terhambat. Selain itu, dalam operasionalnya olah gerak excavator di atas ponton sangat sulit
sehingga jangkauan keruk sangat terbatas. Maka dari itu, sebagai solusi alternatif pengerukan
sedimentasi di Sungai Kemuning yakni menggunanan kapal keruk/dredger. Disebutkan
bahwa keraguan penggunaan kapal keruk (dredger) ini seringkali muncul karena terbatasnya
kedalaman sungai dan berat jenis lumpur yang relatif besar. Namun faktanya kenyataanya
beberapa literatur sudah membahas desain pengaplikasian kapal keruk (dredger) pada
perairan dangkal, khususnya pada sungai kemuning.

Pada penjelasan presentasi tersebut, digambarkan profil memanjang serta melintang


sungai kemuning pada kondisi eksisting, kondisi banjir, serta kondisi setelah dilakukan
pelebaran sungai. Berdasarkan analisis dan pembahasan didapatkan desain kapal keruk
(dredger) untuk mengatasi pendangkalan Sungai Kemuning dimana jenis kapal yang
digunakan yakni bucket elevator sebagai alat keruk karena memiliki keuntungan yaitu
memberikan daya dorong tambahan pada gerakan awal, sedangkan pada lambung kapal
dipilih jenis katamaran sehingga mampu mendapatkan ruang muat yang maksimal.

Anda mungkin juga menyukai