Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

“Pemeriksaan Kewajiban Jangka Panjang”

Disusun untuk memenuhi mata kuliah Audit Substantif

Dosen Pengampu: Thoufan Nur, SE, Ak, MSA, CPA, CA, BKP, ACPA

Disusun oleh :

1. Siti Rohani 2018 – 232


2. Melati Indah Sari 2018 – 240
3. Nike Oktafiya N F 2018 – 250

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2021
A. Karakteristik Kewajiban Jangka Pendek

Kewajiban jangka panjang adalah kewajiban yang pelunasannya atau


jatuh temponya lebih dari satu tahun atau satu periode akuntansi mana yang
lebih lama. Contoh dari utang jangka panjang adala hutang hipotik, utang obligasi,wesel
bayar jangka panjang, kewajiban pensiun, kewajiban lease dll.
Kewajiban jangka panjang meliputi hutang-hutang yang dapat dilunasi dalam bentuk
jangka panjang lebih dari 1 tahun. Yang termasuk hutang jangka panjang adalah sebagai
berikut:
1. Hutang Obligasi (Bond Payable)
Yaitu pinjamna jangka panjang dengan menjual obligasi, baik didalam maupun diluar
negeri. Contoh: Registered Bonds, Coupon Bonds atau Bearer Bonds, Term
Bonds, Serial Bonds, Convertible Bonds, Callable Bonds, Secured Bonds,
Unsecured Bonds.
2. Kredit Investasi (Long Term Loan)
Yaitu pinjaman dari bank/non bank untuk pembelian aktiva tetap, kecuali tanah
 Jika pinjaman berasal dari luar negeri off-share loan
 Tingkat bunga ooff-share loan lebih rendah dari tingkat bunga pinjamna
dalam negeri
 Tingkat bunga kredit invstasi lebih rendah dari tingkat bunga kredit modal
kerja (working capital loan) penyebab antara lain:
- Jumlah kredit investasi lebih besar dari jumlah kredit modal kerja
- Kredit investasi digunakan untuk pembelian aktiva tetap
- Jangka waktu pengembalian kredit investasi lebih dari satu tahun.
3. Wesel Bayar
W esel yang jatuh tempo lebih dari satu tahun
Yaitu pernyataan tertulis dari debitur bahwa ia berjanji untuk membayar  jumlah,
tanggal dan tingkat bunga tertentu.
4. Hutang kepada pemegang saham atau kepada perusahaan induk atau kepada
perusahaan afiliasi
Yaitu pinjaman untuk membantu perusahaan anak atau perusahaan afiliasi yang baru
mulai beroperasi dan membutuhkan pinjaman.
5. Hutang Subordinasi
Yaitu hutang kepada pemegang saham atau perusahaan induk, yang tanpa
bunga, dibayar kembali pada saat perusahaan telah mempunyai kemampuan
untuk membayar kembali hutangnya.
6. Bridging Loan
Bridging Loan adalah pinjaman sementara yang akan dikembalikan jika kredit
investasi yang dibutuhkan perusahaan sudah diperoleh :
- Tingkat bunga lebih tinggi dari tingk at bunga pasar
- Dapat berupa short term loan atau long term loan;
7. Hutang Leasing ( h u t a n g d a l a m r a n g k a s e w a g u n a )
Yaitu hutang yang diperoleh dari perusahaan leasing untuk pembelian
aktiva tetap (dalam bentuk capital lease atau sales and lease
b a c k ) . Dicicil dalam jangka panjang. Hutang leasing yang jatuh tempo
dalamwaktu kurang dari 1 tahun dikelompokkan sebagai kewajiban jangka
pendek, dan sebaliknya.
Ciri-ciri dari utang jangka panjang adalah:
1. Tanggal jatuh temponya lebih dalam 1 periode akuntansi atau 1 tahun
2. Ada aset atau barang jaminan, bisa berupa sertifikat, BPKB (Bukti Pemilik
Kendaraan Bermotor), atau surat berharga lainnya.
3. Pembayaran dilakukan dengan cara cicilan atau berjangka, dengan menggunakan
bunga sesuai dengan kesepakatan kedua belah pihak.
4. Didapat dari lembaga keuangan atau supplier yang menyediakan utang jangka
panjang.

B. Pengendalian Internal
1. Pelajari dan evaluasi internal control atas hutang jangka panjang. Dalam hal ini biasa
digunakan internal control questionnaires atau penjelasan narative.
2. Periksa ringkasan perubahan hutang jangka panjang berikut discount, premium dan
bunga selama periode yang diperiksa. Ringkasan tersebut harus menunjukkan
perubahan selama setahun (periode yang diperiksa), baik untuk hutang maupun
bunganya.
3. Kirimkan konfirmasi kepada bank untuk menanyakan saldo per tanggal neraca,
tingkat bunga, jangka waktu pinjaman dan jaminan kredit.
4. Mintalah copy perjanjian kredit untuk permanent file dan perhatikan apakah data
yang tersebut sesuai dengan data yang tercantum dalam kertas kerja pemeriksaan
hutang jangka panjang.
5. Periksa apakah hutang jangka panjang yang diperoleh sudah disetujui direksi.
6. Periksa perhitungan bunga, pembayaran bunga dan discount. Tiap jumlah beban
bunga dan discount disamakan dari bukti dengan jumlah yang tercantum pada rugi
laba.
7. Saham atau dari direksi atau dari perusahaan afiliasi, harus dikirim konfirmasi dan
diperiksa apakah ada pembebanan bunga atas pinjaman tersebut.
8. Periksa apakah ada bagian dari hutang jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu
satu tahun yang akan datang, sehingga harus direklasifikasi sebagai hutang jangka
pendek.
9. Jika ada hutang jangka panjang yang harus dibayar kembali dengan mata uang asing,
periksa apakah sudah dikonversikan kedalam rupiah dengan menggunakan kurs.
10. Buatlah kesimpulan, apakah penyajian hutang jangka panjang di neraca dilakukan
sesuai dengan SAK.

C. Perlakuan Akuntansi
Hutang jangka panjang harus dijelaskan dengan cukup dalam neraca. setiap jenis
hutang jangka panjang harus disajikan secara terpisah di dalam neraca dan diberi catatan
kaki yang cukup jika hal ini diperlukan. Penjelasan yang bersangkutan dengan hutang
jangka panjang meliputi : nama hutang, jumlah hutang yang disetujui, jumlah hutang
yang telah ditarik, tanggal jatuh tempo, tarif bunga, pembatasan dalam pembagian
dividen, keharusan mempertahankan jumlah modal kerja tertentu, dan penjelasan jumlah
dan jenis aktiva yang dijaminkan.
Umumnya hutang jangka panjang dipisahkan menjadi dua kelompok : utang
jangka panjang yang ditarik dengan perjanjian tertulis dan hutang jangka panjang yang
tidak disertai dengan perjanjian tertulis. 
Hutang obligasi dapat disajikan dalam neraca pada nilai nominalnya, dan
dicantumkan pada tanggal jatuh tempo serta tarif bunganya. Alternatif lain adalah hutang
obligasi disajikan pada nilai nominalnya ditambah dengan premi obligasi yang belum
diamortisasi. Obligasi yang dilunasi, yang dibeli sebagai treasury bond, dan yang belum
dikeluarkan lagi, harus disajikan dalam neraca sebagai pengurang jumlah obligasi yang
diizinkan untuk dikeluarkan sebesar nilai nominalnya. Treasury bond tidak boleh
disajikan sebagai aktiva.
D. Tujuan dan Prosedur Pemeriksaan
 Tujuan Pemeriksaan Kewajiban Jangka Panjang
Untuk memeriksa:
1. Keberadaan internal control kewajiban jangka panjang
2. Pencatatan dan otorisasi kewajiban jangka panjang per tanggal neraca
3. Pencatatan kewajiban jangka panjang di neraca betul-betul merupakan
kewajiban perusahaan
4. Kewajiban jangka panjang yang berasal dari legal claim atau asset yang
dijaminkan sudah diidentifikasi
5. Konversi kewajiban jangka panjang dalam valas per tanggal neraca ke dalam
kurs tengah BI dan selisih kurs dibebankan/dikreditkan pada Laba Rugi tahun
berjalan
6. Pencatatan biaya bunga dan hutang bunga serta amortisasi dari
premium/discount per tanggal neraca
7. Keterjadian biaya bunga hutang jangka panjang pada tanggal neracadicatat
dan dihitung secara akurat dan merupakan beban perusahaan
8. Semua persyaratan dalam perjanjian kredit telah diikuti oleh
perusahaansehingga tidak terjadi “Bank Default”
9. Bagian dari kewajiban jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun
sebagai kewajiban lancar
10. Kesesuaian penyajian kewajiban jangka panjang dalam laporan keuangan
dengan PABU/PSAK.

 Prosedur Pemeriksaan Kewajiban Jangka Panjang


1. Pelajari dan evaluasi internal control kewajiban jangka panjang
2. Dapatkan dan periksa ringkasan perubahan kewajiban jangka panjang berikut
discount, premium dan bunga selama periode yang diperiksa
3. Kirim konfirmasi kepada Bank
4. Minta copy perjanjian kredit permanent file periksa otorisasi
perolehan/penambahan kewajiban jangka panjang
5. Periksa perhitungan bunga, pembayaran bunga dan amortisasi
discount/premium dari obligasi
6. Tie-up jumlah beban bunga dan amortisasi discount/premium obligasidengan
jumlah yang tercantum pada laporan laba rugi
7. Discount/premium yang belum diamortisasi dilaporkan sebagai
pengurang/penambah dan nilai nominal obligasi
8. Periksa keberadaan kewajiban jangka panjang dan wesel bayar yang
direnewed (diperpanjang) setelah tanggal neraca, untuk mengetahui penyajian
kewajiban sebagai kewajiban jangka panjang atau kewajibanlancar.
9. Periksa keberadaan kewajiban jangka panjang atau wesel bayar yang (telah)
dilunasi setelah tanggal neraca (walaupun belum jatuh tempo), untuk
mengetahui perlu tidaknya reklasifikasi sebagai kewajiban jangka pendek
10. Kewajiban dari pemegang saham atau direksi dari perusahaan afiliasi,harus
dikirim konfirmasi dan periksa pembebanan bunga atas pinjamantsb.
11. Sesuaikan pencatatan dan penyajian di Neraca tentang hutang leasing dengan
PSAK No. 30 (sewa guna usaha).
12. Periksa kewajiban jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu 1 tahunya,
sehingga harus di reklasifikasi sebagai kewajiban jangka pendek
13. Konversi kewajiban jangka panjang dalam valas per tanggal neraca kedalam
kurs tengah BI dan selisih kurs dibebankan/dikreditkan pada Laba Rugi tahun
berjalan
14. Lakukan penelaah ananalitis (Analytical Review Procedure) kewajiban jangka
panjang dan biaya bunga, untuk melihat kemungkinan adanya kesalahan
pencatatan biaya bunga
15. Sesuaikan penyajian kewajiban jangka panjang dalam laporan keuangan
dengan PABU/PSAK

E. Kertas Kerja Pemeriksaan


PT Indah dimana temuan audit menunjukkan adanya pembayaran yang tidak terotorisasi
pada tanggal 31/3/2020. Rincian pembayaran yang dilakukan selama tahun 2020 sebagai
berikut.

Perjanjian KPP Awal Tanggal Pembayaran Buku Klien


Hutang Tahun Pembayaran Klien

Hutang Wesel Rp   53.100.000 15/01/2021 Rp 0 Rp 53.100.000

Hutang Rp   76.700.000 03/03/2020 Rp 59.059.000 RP


Investasi 17.641.000

Pinjaman Bank Rp   14.800.000 31/03/2020 Rp   6.956.000 Rp   7.844.000

  Rp 144.600.000     Rp 78.585.000

Akuntan publik dapat membuat kertas kerja pemeriksaan dalam rangka mendapatkan
saldo hutang jangka panjang yang sebenarnya terjadi di perusahaan. Adanya indikasi
pengurangan jumlah pinjaman harus dipertimbangkan sehingga salah saji material dapat
diatasi.

Perjanjian KPP Awal Tanggal Pembayaran Buku Klien


Hutang Tahun Pembayara
n

Hutang Wesel Rp   53.100.000 15/01/2021 Rp 0 Rp   53.100.000

Hutang Rp   76.700.000 03/03/2020 Rp 34.515.000 Rp   42.185.000


Investasi

Pinjaman Bank Rp   14.800.000 31/03/2020 Rp 0 Rp   14.800.000

  Rp 144.600.000     Rp 110.085.000
Klien berusaha melakukan manajemen laba dengan mencatat kewajiban jangka panjang
lebih rendah. Oleh sebab itu, akuntan publik dapat mengusulkan membuat audit
adjustment sebagai berikut.
31 Desember 2020  Kas di Bank                 Rp 31.500.000       
Hutang Jangka Panjang                                       Rp 31.500.000

Anda mungkin juga menyukai