Anda di halaman 1dari 11

Assalamu’alaikum warahmatullahi

wabarahkaatuh
ُ ‫ا لس ََّال ُم َعلَ ْي ُك ْم َو َرحْ َم ُة هللاِ َوبَ َر َكاتُه‬
× 19212025 - Ibrahim Akmal
× 16212026 - Suardi Sriana
× 18212031 - Nur Muhammad Islahudin
 

1
PEMERIKS
AAN ATAS
UTANG
JANGKA
PANJANG
Latar Belakang, Rumusa
n Masalah dan Tujuan
Penulisan
Latar Belakang
Dalam hutang jangka panjang biasanya Rumusan Masalah ®
pengikatan antara debitur dan kreditur dilakukan × Apa saja Sifat dan Contoh Utang Jangka Panjang?
secara tertulis. Pengikatan secara tertulis × Apa Tujuan dari dilakukannya Pemeriksaan atas
tersebut dituangkan dalam dokumen induk yang
Utang Jangka Panjang?
disebut perjanjian kredit. Perjanjian kredit ini
berisikan jumlah hutang yang diberikan, × Bagaimana Prosedur pemeriksaan yang disarankan
tingakat bunga, syarat-syarat pembayaran Atas Utang Jangka Panjang?
kembali pokok dan bunga, barang-barang yang
dijadikan jaminan dan lain-lain.

Tujuan Penulisan
anjang.
contoh dari Utang Jangka P
× Dapat mengetahui sifat dan g.
di lak uk an nya peme rik saan atas Utang Jangka Panjan
ri
× Dapat mengetahui tujuan da an.
etahu i bag aimana pr osedu r pemeriksaan yang disarank
× Dapat meng

3
Sifat Utang Jangka
Panjang adalah kewajiban perusahaan kepada
Utang jangka Panjang
pihak ketiga, yang jatuh tempo atau harus dilunasi dalam
waktu lebih dari satu tahun yang akan datang.
Menurut PSAK (IAI, 2009 : 1.8) kewajiban berbunga jangka
panjang tetap diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka
panjang walaupun kewajiban tersebut akan jatuh tempo dalam
jangka waktu dua belas bulan.

4
contoh Utang jangka Panja
ng
1. Kredit Investasi (Long Term Loan).
2. Utang Obligasi (Bond Payable).
3. Wesel Bayar (Promissory Notes/Pronotes)
4. Utang Kepada Pemegang Saham atau Kepada Perusahaan Induk (Holdig
Company) atau Kepada Perusahaan Afiliasi (Affilliated Company).
5. Utang Subordinasi (Subordinate Loan).
6. Bridging Loan. Yaitu pinjaman sementara yang akan dikembalikan jika
kredit investasi yang dibutuhkan perusahaan sudah diperoleh.
7. Utang Leasing (Utang dalam Rangka Sewa Guna).

5
1. Terdapat internal control yang baik atas liabilitas jangka Panjang.
2. Kewajiban jangka panjang yang menjadi kewajiban perusahaan sudah
dicatat seluruhnya per tanggal laporan posisi keuangan (neraca) dan
diotorisasi oleh pejabat perusahaan yang berwenang.
3. Kewajiban jangka panjang yang tercantum di laporan posisi keuangan
Tujuan (neraca) betul – betul merupakan kewajiban perusahaan.
Pemeriksaan
4. Kewajiban jangka panjang yang berasal dari legal claim atau aset yang
Utang Jangka dijaminkan sudah diidentifikasi.
Panjang
5. Kewajiban jangka panjang dalam valuta asing per tanggal laporan
posisi keuangan (neraca) sudah dikonversikan ke dalam rupiah dengan
kurs tengah Bank Indonesia per tanggal laporan posisi keuangan
(neraca) dan selisih kurs yang terjadi sudah dibebankan atau
dikreditkan pada laba rugi tahun berjalan.

6
6. Biaya bunga dan bunga yang terutang dari kewajiban jangka
panjang serta amortisasi dari premium/discount telah dicatat
per tanggal laporan posisi keuangan (neraca).
7. Biaya bunga kewajiban jangka panjang yang tercatat pada
tanggal laporan posisi keuangan(neraca) betul telah terjadi,
dihitung secara akurat dan merupakan beban perusahaan.
8. Semua persyaratan dalam perjanjian kredit telah diikuti oleh
perusahaan sehingga tidak terjadi bank “Default”.
9. Bagian dari kewajiban jangka panjang yang jatuh tempo
Tujuan Pemeriksaan
dalam satu tahun yang akan datang sudah direklasifikasikan
sebagai kewajiban lancer.
Utang Jangka
10. Kewajiban jangka panjang berikut discount, premium, dan
bunga yang timbul sudah dicatat dengan akurat dan
Panjang
diklasifikasikan serta diungkapkan dalam laporan keuangan,
termasuk catatan atas laporan keuangn, sesuai dengan
Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku umum di
indonesia ETAP/PSAK/IFRS.

7
Prosedur Pemeriksaan
1. Pelajari dan evaluasi internal control atas libilitas jangka panjang.
2. Dapatkan dan periksa ringkasan perubahan liabilitas jangka panjang berikut discount,
premium, dan bunga selama peiode yang diperiksa.
3. Kirim informasi kepada bank yang antara lain menanyakan mengenai : plafon kredit, saldo
per tanggal laporan posis keuangan, tingkat bunga, jangka waktu pinjaman dan jaminan
kredit.
4. Minta salinan perjanjian kredit untuk permanent file.
5. Periksa apakah perolehan/penambahan kewajiban jangka Panjang sudah mendapat
persetujuan tertulis dari direksi/dewan komisaris/pemegang saham.
6. Periksa apakah perolehan/penambahan bunga dan amortisasi discount/premium dari obligasi.

8
Prosedur Pemeriksaan
7. Periksa apakah ada liabilitas jangka panjang atau wesel bayar yang diperpanjang
(direnewed) setelah tanggal laporan posisi keuangan.
8. Seandainya ada utang dari pemegang saham atau dari direksi atau dari perusahaan
afiliasi, harus dikirim konfirmasi dan periksa apakah ada pembebanan bunga atas
pinjaman tersebut.
9. Seandainya ada utang leasing, periksa apakah pencatatannya dan penyajiannya di
laporan keuangan sudah sesuai dengan standar akuntansi sewa guna usaha.
10. Periksa apakah ada bagian dari liabilitas jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu
satu tahun akan datang.
11. Seandainya ada liabilitas jangka panjang yang harus dibayar kembali dalam mata uang
asing, periksa apakah per tanggal laporan posisi keuangan sudah dikonversikan
kedalam rupiah.

9
Prosedur Pemeriksaan
12. Lakukan penelaahan analitis (analytical review procedures)
terhadap liabilitas jangka panjang dan biaya bunganya, untuk
melihat kemungkinan terjadinya kesalahan dalam pencatatan
biaya bunga .
13. Tarik kesimpulan apakah penyajian liabilitas jangka panjang di
laporan posisi keuangan dan catatan atas laporan keuangan
dilakukan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan yang
berlaku umum di indonesia ETAP/PSAK/IFRS.

10
THAN
KS!
Any questions?

11

Anda mungkin juga menyukai