Anda di halaman 1dari 7

KONSEP AUDIT TERHADAP

UTANG JANGKA PANJANG


Kelompok 2
1. MUNAWAR TINI
2. KHOTIMIN DANIAH
3. MUSLIHATUN NABILA
4. NURUL AUDIATUL FITRI
5. BAIQ RENI FEBRIANTI
6. IRMAWAN ABDUL WAHID
A. Pengertian Utang Jangka Panjang
Utang jangka panjang adalah suatu jenis produk utang yang memiliki
tenggat waktu pelunasan cukup lama. Biasanya, periode untuk
membayarkan utang jangka panjang adalah sekitar 5 sampai 20 tahun,
tergantung dari kesepakatan kedua pihak, yaitu antara peminjam dan
pemberi pinjaman.
• Perbedaan Utang Jangka Pendek dan Utang Jangka Panjang
Utang jangka pendek adalah jenis produk yang biasanya wajib dibayarkan
dalam kurun waktu singkat, yakni sekitar 12 bulan atau bahkan kurang.
Sementara, utang jangka panjang adalah sebaliknya, Seperti dijelaskan di
atas, ini merupakan jenis utang yang dapat dibayarkan dalam waktu lebih
lama, yaitu lebih dari 12 bulan.
• Jenis Utang Jangka Panjang
1. Utang Obligasi
2. Utang Hipotek
• Manfaat Utang Jangka Panjang
1. Membantu perputaran modal perusahaan dalam jangka waktu lebih dari satu tahun.
2. Dapat menjadi alat dalam memperkuat posisi modal atas suatu perusahaan.
3. Dapat meningkatkan total aset berupa peralatan, properti, hingga investasi.
• Kekurangan Utang Jangka Panjang
• Risiko gagal melunasi utang oleh perusahaan menjadi lebih tinggi
• Semakin lama tenggat waktu dan semakin tinggi jumlah pinjaman, maka tingkat risio juga semakin besar
• Beban biaya tahunan perusahaan semakin meningkat karena terdapat tanggungan pinjaman yang harus
dilunasi
• Perusahaan dituntut untuk terus meningkatkan jumlah pendapatan dan laba serta selalu siap sedia dalam
melunasi utang ketika jatuh tempo
1. Nilai saham atau ekuitas perusahaan bisa terpengaruh bila utang terlalu tinggi maupun rendah.
B. Prinsip Akuntansi Dalam Penyajian Utang Jangka Panjang
Utang jangka panjang harus dijelaskan dengan cukup dalam neraca.penjelasan yang bersangkutan
dengan utang yang disetujui, jumlah utang yang telah ditarik, tanggal jatuh tempo, tarif bunga,
pembatasan dalam pembagian dividen, keharusan mempertahankan jumlah modal kerja tertentu,
dan penjelasan jumlah dan jenis aktiva yang dijamikan.
Panjang yang tidak disertai dengan perjanjian utang kelompok pertama adalah utang tertulis.
Contoh bank dan utang obligasi, sedangkan utang kelompok kedua adalah pengkreditan yang
ditangguhkan (deferred credit), jaminan dari pelangganan (customers deposit), utang garansi
produk.
Utang obligasi dapat disajikan dalam neraca pada nilai nominalnya, dan dicantumkan pula tanggal
jatuh tempo serta tarif bunganya.
1. Obligasi yang dilunasi, yang dibeli sebagai treasury bond, dan yang belum dikeluakan lagi,
harus disajikan dalam neraca sebagai pengurang jumlah obligasi yang diijinkan untuk
dikeluarkan (authorized bond) sebesar nilai nominalnya. Treasury bond tidak boleh disajikan
sebagai aktiva.
C. Tujuan Pengujian Subtantif Terhadap Utang Jangka Panjang
Memperoleh keyakinan tentang keandalan catatan akuntansi yang
bersangkutan dengan utang jangka panjang
Membuktikan eksistensi utang jangka panjang yang dicantumkan dalam
neraca.
Membuktikan kewajaran penilaian utang jangka panjang yang dicantumkan
dalam neraca
Membuktikan kewajaran penyajian utang jangka panjang dalam neraca
1. Membuktikan kewajaranbiaya bunga yang dibebankan dalam tahun yang
D. Program Pengujian Subtantif Terhadap Utang Jangka Panjang
1. Prosedur Audit Awal Sebelum membuktikan apakah saldo utang jangka
panjang yang dicantumkan oleh klien di dalam neracanya sesuai dengan
utang jangka panjang yang benar benar ada pada tanggal neraca, auditor
melakukan rekonsiliasi antara informasi utang jangka panjang yang
dicantumkan di dalam neraca dengan catatan akuntansi yang
mendukungnya.
2. Pengujian Analitik Pada tahap awal pengujian substantif terhadap utang
jangka panjang.
3. Pengujian Terhadap Transaksi Rinci
4. Pengujian terhadap Akun Rinci
5. Verifikasi Penyajian Utang Jangka Panjang di Dalam Neraca.
Sekian

Anda mungkin juga menyukai