Anda di halaman 1dari 6

Nama : Dewa Ayu Putu Elsa Arniti

NIM : 2015644076

Nomor : 11

Kelas : 4D D4 Akuntansi Manajerial

RESUME

Utang Jangka Panjang

PENGERTIAN UTANG JANGKA PANJANG

Utang Jangka Panjang adalah suatu kewajiban keuangan perusahaan yang

dapat dilunaskan dalam jangka waktu lebih dari satu tahun atau akan dilunasi dari

sumber-sumber yang bukan dari kelompok aktiva lancar, tergantung dari perjanjian

kedua belah pihak. Jatuh tempo pelunasan utang jangka panjang berkisar 5 hingga

20 tahun.

Utang jangka panjang biasanya timbul karena adanya kebutuhan dana untuk

pembelian tambahan aktiva tetap, menaikkan jumlah modal kerja permanen,

membeli perusahaan lain atau mungkin juga untuk menulasi utang-utang yang lain

Pihak yang biasanya memberikan pinjaman utang jangka panjang adalah

bank, investor maupun perusahaan lainnya. Perusahaan yang memerlukan modal

besar dalam pengembangan kegiatan usahanya dapat mengajukan pinjaman utang

jangka panjang.
MANFAAT UTANG JANGKA PANJANG

1. Dapat Menggunakan Aset

Saat memiliki utang perusahaan masih bisa menggunakan asetnya untuk

keperluan operasional sebagai jaminan. Selain itu utang jangka panjang juga bisa

meningkatkan aset yang dimiliki, bisa yang berwujud properti, peralatan, hingga

investasi.

2. Bunga yang Lebih Rendah

Umumnya, utang jangka panjang mempunyai suku bunga tetap. Tetapi jika

suku bunga naik maka nilai aset jaminan akan naik mengikuti suku bunga.

Kebalikannya jika suku bunga turun, maka bunga utang tetap berada pada nilai

dalam kesepakatan sebelumnya antara kedua belah pihak.

3. Mengurangi Jumlah Pajak

Saat perusahaan melakukan pinjaman utang jangka panjang maka ia harus

memenuhi kewajiban membayar bunga utang dalam setiap tahunnya, hal ini akan

menyebabkan keuntungan perusahaan berkurang, sehingga jumlah beban pajak

yang harus dibayarkan berkurang.

JENIS-JENIS UTANG JANGKA PANJANG

Utang Hipotek merupakan salah satu contoh utang jangka panjang yang

menggunakan jaminan berupa barang tak bergerak dan aset tetap seperti rumah,

gedung dan sertifikat tanah.


Utang Obligasi merupakan salah satu contoh utang dengan cara

meminjamkan surat-surat berharga obligasi dengan kesepakatan berdasarkan

perjanjian dengan nominal utang yang dicantumkan melalui surat obligasi.

UTANG OBLIGASI

Apabila perusahaan membutuhkan tambahan modal kerja tetapi tidak dapat

melakukan emisi saham baru, dapat dipenuhi dengan cara mencari utang jangka

panjang. Dalam hal sulit mencari utang yang jumlahnya besar dari satu sumber,

perusahaan dapat mengeluarkan surat obligasi. Surat obligasi ini nantinya akan

dijual bila reputasi perusahaan cukup baik dan dipandang akan dapat tetap berdiri

selama jangka waktu beredarnya obligasi tersebut. Harga jual obligasi tergantung

pada tarif bunga obligasi, semakin besar bunganya harga jual obligasi tersebut akan

semakin tinggi dan begitu sebaliknya. Pengeluaran obligasi dari suatu perusahaan

dapat dilakukan dengan cara penjualan langsung atau melalui lembaga-lembaga

keuangan.

Utang Obligasi merupakan salah satu contoh utang dengan cara

meminjamkan surat-surat berharga obligasi dengan kesepakatan berdasarkan

perjanjian dengan nominal utang yang dicantumkan melalui surat obligasi. Utang ini

umumnya dilakukan berdasarkan perjanjian beserta dengan nominal utang yang

dicantumkan dalam surat obligasi. Sebelum membuat perjanjian aau kesepakaan,

nominal yang ada di dalam surat obligasi harus diperlihatkan dulu, jika nominal

tertera di dalam surat obligasi sudah sesuai, pinjaman uang akan diberikan dengan

jumlah yang sesuai dengan nominal tersebut.

PENCATATAN PENGELUARAN OBLIGASI


Obligasi yang dikeluarkan dicatat dalam rekeningnya sebesar nilai nominal.

Dalam hal harga jual obligasi tidak sama dengan nominal, selisihnya dicatat

tersendiri yaitu bila dijual di atas nominal selisihnya dicatat dalam rekening aigo

obligasi, jika harga jualnya di bawah nominal, selisihnya dicatat dalam rekening

disagio obligasi.

Biaya penjualan obligasi diperhitungkan sebagai pengurang harga jual dan

tidak dicatat dalam rekening tersendiri. Apabila obligasi itu dikeluarkan untuk

menukar aktiva tetap, pencatatannya dilakukan dengan jumlah besar harga jual

obligasi. Harga jual ini dicatat sebagai harga perolehan aktiva tetap. Jika harga jual

obligasi tidak dapat diketahui, pencatatan dapat menggunakan jumlah harga pasar

(harga penilaian) aktiva tetap. Kalau harga jual obligasi itu tidak sama dengan nilai

nominal obligasi, selisihnya akan dicatat dalam rekening aigo atau disagio obligasi.

Pengeluaran obligasi dapat dicatat dengan dua cara yaitu :

1. Yang dicatat hanya obligasi yang terjual atau

2, Obligasi yang terjual dan yang belum terjual dicatat

Sebagai penjelasan kedua medote di atas, berikut ini contoh ilustrasi :

Jika pencatatan obligasi dilakukan dengan cara kedua yaitu jumlah yang

diotorisasi dicatat dalam buku, jumlah obligasi yang beredar dapat diketahui dari

rekening otorisasi utang obligasi dikurangi saldo rekening obligasi yang belum

terjual.

Dengan ilustrasi soal yang sama, kadang-kadang penjualan obligasi

dilakukan dengan cara pesanan terlebih dahulu. Dalam cara ini pembeli akan

membayar uang muka dan akan melunasi pada tanggal tertentu. Dalam penjualan
obligasi melalui pesanan, surat obligasi baru diserahkan pada pembeli bila harga

obligasi sudah dilunasi. Jumlah yang belum dilunasi oleh perusahaan dicatat

sebagai piutang dan jumlah obligasi yang dipesan dikreditkan ke rekening utang

obligasi dipesan. Pencatatan aigo atau disagio obligasi dilakukan pada waktu

pesanan diterima. Jurnal yang dibuat bila terjadi pesanan obligasi.

Apabila pada tanggal penyusunan neraca masih ada pesanan obligasi yang

belum dilunasi maka saldo rekening utang obligasi dipesan dilaporkan di dalam

neraca menambah utang obligasi, sedangkan rekening piutang pesanan obligasi

dilaporkan dalam kelompok aktiva lancar jika akan dilunasi dalam waktu satu tahun.

Apabila pelunasannya lebih dari satu tahun dilaporkan dalam kelompok aktiva lain-

lain.

Rekening aigo obligasi dilaporkan menambah utang obligasi dalam neraca dan

disagio obligasi dilaporkan mengurangi utang obligasi.

Tambahan materi :

RISIKO UTANG JANGKA PANJANG

1. Semakin lama batas waktu pelunasan maka risiko perusahaan menanggung

utang jangka panjang juga semakin besar, bahkan bisa menyebabkan perusahaan

kehilangan aset jaminannya.

2. Perusahaan dituntut untuk terus meningkatkan jumlah pendapatan agar laba

perusahaan meningkat.

3. Perusahaan harus selalu siap dalam pengalokasian dana untuk melunasi

utang jangka panjang ketika telah jatuh tempo.


4. Berpengaruh terhadap nilai saham perusahaan jika memiliki utang terlalu

tinggi atau rendah, karena utang jangka panjang menjadi tolak ukur kemampuan

perusahaan dalam pengelolaan modal dan utang.

Anda mungkin juga menyukai