Anda di halaman 1dari 18

PELANGGARAN NETRALITAS ASN

DALAM PILEG DAN PILPRES 2019


OLEH:
P. MARPAUNG
ASISTEN KOMISIONER BIDANG PENGADUAN DAN PENYELIDIKAN
KOMISI APARATUR SIPIL NEGARA- JULI 2019
NETRALITAS ASN

PENGERTIAN :
Yang dimaksud dengan asas netralitas adalah bahwa
setiap pegawai ASN tidak berpihak dari segala bentuk
pengaruh manapun dan tidak memihak kepada
kepentingan siapapun.
(Pasal 2 UU Nomor 5 Tahun 2014)
ASAS NETRALITAS ASN

Bebas Konflik
Kepentingan Tidak Memihak Setiap Pegawai
ASN tidak
berpihak dari
segala bentuk
pengaruh
Bebas manapun dan
Intervensi Objektif tidak memihak
kepada
kepentingan
siapapun.

Bebas Pengaruh Adil


DIMENSI NETRALITAS ASN

Pelaksanaan Pemilu (Politik)

Penyelenggaraan Pelayanan Publik


Pembuatan Keputusan/Kebijakan

Manajemen ASN

Hazell, Robert, Ben Worthy & Mark Glover. (2010). Impartiality (The Impact of the Freedom of
Information Act on Central Government in the UK : Does FOI work?). London: Palgrave McMillan.
Tentang KASN

• Dasar Hukum: Undang-Undang No. 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara

• KASN: Lembaga Nonstruktural yang mandiri dan bebas dari intervensi politik untuk menciptakan
Pegawai ASN yang profesional dan berkinerja, memberikan pelayanan secara adil dan netral, serta
menjadi perekat dan pemersatu bangsa. (Pasal 27, UU ASN)

• Tujuan:
• Menjamin terwujudnya Sistem Merit dalam kebijakan dan Manajemen ASN;
• Mewujudkan ASN yang profesional, berkinerja tinggi, sejahtera, dan berfungsi sebagai perekat Negara Kesatuan Republik Indonesia;
• Mendukung penyelenggaraan pemerintahan negara yang efektif, efisien dan terbuka, serta bebas dari praktik korupsi, kolusi, dan
nepotisme;
• Mewujudkan Pegawai ASN yang NETRAL dan tidak membedakan masyarakat yang dilayani berdasarkan suku, agama, ras, dan
golongan;
• Menjamin terbentuknya profesi ASN yang dihormati pegawainya dan masyarakat;
• Mewujudkan ASN yang dinamis dan berbudaya pencapaian kinerja.
(Pasal 28- UU ASN)
Tugas dan Fungsi KASN

TUGAS FUNGSI
Mengawasi pelaksanaan
norma dasar, kode etik dan
kode perilaku ASN, serta
Menjaga Melakukan penerapan Sistem Merit
pengawasan atas
Netralitas pembinaan dalam kebijakan dan
Pegawai ASN profesi ASN Manajemen ASN pada
Instansi Pemerintah.

Pasal 30, UU ASN


Melaporkan
pengawasan dan
evaluasi pelaksanaan
kebijakan Manajemen
ASN kepada Presiden

Pasal 31, UU ASN


Pengawasan Netralitas ASN oleh KASN

DASAR HUKUM
PP No. 42 Th.
2004 tentang
Pembinaan Jiwa
Korps dan Kode
Etik Kode Perilaku
PNS
PP No. 53 Th.
2010 tentang
Disiplin PNS UU No. 5 Th. 2014
tentang Aparatur
Sipil Negara
Surat MenPANRB No.B/94/M.SM.00.00/2019:
Pelaksanaan Netralitas ASN pada Pilpres dan MoU Bawaslu dengan KASN,
Pileg Tahun 2019 KemPANRB, Kemdagri, & BKN:
“Pengawasan Netralitas, Pelaksanaan
Nilai Dasar, Kode Etik dan Kode
Surat KASN No.B-2900/KASN/11/2017: Perilaku ASN dalam Pemilihan
Pengawasan Netralitas Pegawai ASN pada Gubernur, Bupati dan Walikota”
Pilkada Serentak 2018
REGULASI NETRALITAS

UU 5 TAHUN 2014 Salah satu asas penyelenggaraan kebijakan dan manajemen ASN adalah “netralitas”.
APARATUR SIPIL NEGARA Asas netralitas ini berarti bahwa setiap pegawai ASN tidak berpihak dari segala
bentuk pengaruh manapun dan tidak memihak kepada kepentingan siapapun.

Nilai dasar ASN meliputi menjalankan tugas secara profesional dan tidak memihak
dan menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif. Kode etik dan kode
perilaku mengatur agar ASN melaksanakan tugasnya sesuai ketentuan peraturan
per-UU-an, sesuai perintah atasan atau pejabat yang berwenang, sejauh tidak
PP 42 TAHUN 2004 bertentangan dengan aturan perundangan dan etika pemeritntahan. Menjaga tidak
Pembinaan Jiwa Korps 1 terjadi konflik kepentingan dan melaksanakan ketentuan disiplin ASN
dan Kode Etik PNS

Pasal 11 huruf c
Dalam hal etika terhadap diri sendiri PNS
wajib menghindari konflik kepentingan PP 53 TAHUN 2010
pribadi, kelompok ataupun golongan. 2 Disiplin PNS
Maka PNS dilarang melakukan perbuatan
yang mengarah pada keberpihakan salah
satu calon atau perbuatan yang Pasal 4 angka 12 - 15
mengindikasikan terlibat dalam politik PNS dilarang memberi dukungan atau
praktis/berafiliasi dengan partai politik melakukan kegiatan yang mengarah
pada politik praktis pada kontestasi
Pilkada/Pileg/Pilpres
REGULASI NETRALITAS
MoU
Bawaslu, Kemdagri, KemPANRB, KASN, BKN
Nomor: MoU/10/M.PANRB/2015 tanggal 2 Oktober 2015
Pengawasan Netralitas, Nilai Dasar, Kode Etik ASN dalam
3
penyelenggaraan Pemilihan: Gubernur, Bupati dan Walikota
SE MENPANRB
MoU ini dimaksudkan untuk: NoB/71/M.SM.00.00/2017 tgl. 27 Desember 2017
• Mewujudkan landasan kerja sama pengawasan netralitas 4 Pelaksanaan Penyelenggaraan Pilkada Netralitas bagi ASN
• Membentuk forum koordinasi, sinkronisasi, dan komunikasi pada serentak Tahun 2018, Pemilihan Legislatif Tahun 2019,
pengawasan netralitas dan Pemilihan Presiden dan WakilPresiden
• Merumuskan dan mendorong langkah-langkah tindak lanjut atas
hasil pengawasan yang telah dilakukan Menyatakan bahwa:
• Pelanggaran Netralitas ASN dapat juga berupa pelanggaran kode
etik maupun pelanggaran disiplin
Surat MenPANRB • Sanksi pelanggaran kode etik berupa sanksi moral, dapat juga
B/71/M.SM.00.00/2017 dikenakan sanksi administratif berupa sanksi disiplin
Suami/Istri Ikut Pilkada 5 • Hasil Pengawasan pelanggaran netralitas yg dilakukan oleh unsur
pengawas pemilu maupun unsur pengawasan di instansi
diteruskan kepada KASN, kemudian disampaikan kepada PPK
Menyatakan bahwa terhadap ASN yang suami/istrinya menjadi
untuk ditindaklanjuti
calon kepala daerah, dapat mendampingi suami/istrinya, apabila:
• Rekomendasi kepada PPK bersifat mengikat dan wajib
• Cuti Di Luar Tanggungan Negara
dilaksanakan
• Tidak terlibat aktif dalam pelaksanaan kampanye dan tidak
• Menteri PANRB berwenang memberikan sanksi terhadap
menggunakan atribut, serta tidak berfoto bersama dengan
rekomendasi KASN yang tidak ditindaklanjuti
menggunakan simbol tangan/gerakan
Pengawasan Netralitas ASN oleh KASN

Meminta informasi dari


pegawai ASN dan
masyarakat mengenai
laporan pelanggaran
norma dasar serta kode
etik dan kode perilaku Meminta klarifikasi
Mengawasi dan Pegawai ASN dan/atau dokumen yang

WEWENANG mengevaluasi
penerapan asas, nilai
dasar serta kode etik
diperlukan dari Instansi
Pemerintah untuk
pemeriksaan laporan

KASN dan kode perilaku


Pegawai ASN
atas pelanggaran norma
dasar serta kode etik
dan kode perilaku
Pasal 32, UU ASN Memeriksa dokumen Pegawai ASN
terkait pelanggaran
norma dasar serta
kode etik dan kode
perilaku Pegawai ASN
JENIS PELANGGARAN NETRALITAS
(MODUS PELANGGARAN YANG SERING DILAKUKAN)

Melakukan foto bersama


Kampanye/sosialisasi calon dengan mengikuti Menjadi
Menghadiri deklarasi
media sosial (posting, simbol/gerakan yang pembicara/narasumber
paslon
komen, share, like) mengindikasikan dalam kegiatan parpol
keberpihakan

Mengadakan kegiatan
yang mengarah kepada
keberpihakan Ikut sebagai pelaksana Terlibat dalam kegiatan
(pertemuan, ajakan, kampanye kampanye
himbauan, seruan, dan
pemberian barang)
Data Pengawasan Netralitas ASN
(SELURUH INDONESIA)

Klasifikasi Instansi
Pusat, 32

Provinsi,
Status Penanganan 18
Dalam
Proses, 56
Kab/Kota, 270

320
Jumlah Pengaduan
Netralitas ke KASN Klasifikasi Pelapor
Selesai, Masyarakat,
264 30

Bawaslu, 290

Posisi Data: Updated Juni 2019


Pemetaan Pengawasan Netralitas ASN

Sumatera Bangka
• Terdapat sejumlah 18 pengaduan Barat, 2 Belitung, 1
terkait dugaan pelanggara Netralitas Banten, 1
ASN pada Pemerintah Provinsi Sulawesi
Utara, 1 Bengkulu, 1
• Hanya 13 Pemerintah Provinsi yang
ASN-nya diadukan terkait dugaan
Jambi, 1
pelanggaran netralitas
Sulawesi Kalimantan
PEMERINTAH
• Pengaduan terbanyak: Provinsi
PROVINSI
Tenggara, 3 Utara, 1
Sulawesi Selatan & Sulawesi
Tenggara, dengan jumlah masing-
Lampung, 1
masing 3 pengaduan
• Pulau dengan pengaduan ASN Provinsi Sulawesi Sulawesi Maluku Utara,
terbanyak: Pulau Sulawesi, dengan Tengah, 1 Selatan, 3 1
jumlah 9 pengaduan Sulawesi
Barat, 1

Posisi Data: Updated Juni 2019


Pemetaan Pengawasan Netralitas ASN

• Terdapat sejumlah 270 pengaduan


terkait dugaan pelanggaran
Netralitas ASN pada Pemerintah 270 155
Kab/Kota Jumlah
Kab/Kota
Pengaduan
• Terdapat 155 Kab/Kota yang ASN-nya
diadukan terkait dugaan pelanggaran
PEMERINTAH
netralitas
Pulau
KAB / KOTA
• Pengaduan terbanyak: Sitaro Sulawesi
1. Kab. Sitaro: 23 Pengaduan
Pengaduan Pengaduan
2. Kab. Mamuju: 7 Pengaduan Terbanyak Terbanyak
3. Kab. Poso: 7 Pengaduan

Posisi Data: Updated Juni 2019


Pemetaan Pengawasan Netralitas ASN
No. Kab/ Kota Jml Kasus No. Kab/ Kota Jml Kasus No. Kab/ Kota Jml Kasus No. Kab/ Kota Jml Kasus No. Kab/ Kota Jml Kasus No. Kab/ Kota Jml Kasus
1 Kab. Aceh Barat Daya 1 28 Kab. Dompu 1 55 Kab. Lamongan 3 82 Kab. Pesawaran 2 109 Kab. Sumbawa Barat 1 136 Kota Mataram 2
2 Kab. Aceh Selatan 1 29 Kab. Gayo Lues 1 56 Kab. Lima Puluh Kota 1 83 Kab. Pesisir Barat 2 110 Kab. Sumedang 1 137 Kota Metro 1
3 Kab. Aceh Singkil 1 30 Kab. Gorontalo 1 57 Kab. Lingga 1 84 Kab. Pidie 1 111 Kab. Sungai Penuh 2 138 Kota Padang 3
4 Kab. Aceh Tengah 1 31 Kab. Gowa 5 58 Kab. Lombok Tengah 1 85 Kab. Pinrang 2 112 Kab. Tabalong 1 139 Kota Palembang 1
5 Kab. Agam 1 32 Kab. Halmahera Barat 1 59 Kab. Lombok Utara 3 86 Kab. Pohuwato 1 113 Kab. Tana Tidung 1 140 Kota Palopo 4
6 Kab. Banggai 3 33 Kab. Halmahera Selatan 1 60 Kab. Luwu 3 87 Kab. Pontianak 1 114 Kab. Tana Toraja 2 141 Kota Parepare 3
7 Kab. Banjarnegara 1 34 Kab. Halmahera Utara 2 61 Kab. Luwu Utara 3 88 Kab. Poso 7 115 Kab. Tapanuli Tengah 1 142 Kota Pariaman 1
8 Kab. Bantaeng 1 35 Kab. Humbang Hasundutan 1 62 Kab. Magelang 1 89 Kab. Puncak 1 116 Kab. Tidore Kepulauan 1 143 Kota Payakumbuh 1
9 Kab. Barito Kuala 1 36 Kab. Indragiri Hilir 1 63 Kab. Majalengka 1 90 Kab. Purbalingga 3 117 Kab. Timor Tengah Selatan 1 144 Kota Pekalongan 1
10 Kab. Barru 2 37 Kab. Indramayu 1 64 Kab. Majene 4 91 Kab. Purwakarta 1 118 Kab. Timor Tengah Utara 1 145 Kota Pekanbaru 1
11 Kab. Batang 1 38 Kab. Jeneponto 1 65 Kab. Malinau 1 92 Kab. Purworejo 2 119 Kab. Tolitoli 2 146 Kota Salatiga 1
12 Kab. Bengkulu Tengah 1 39 Kab. Jepara 1 66 Kab. Mamasa 1 93 Kab. Rembang 1 120 Kab. Wakatobi 6 147 Kota Samarinda 1
13 Kab. Bengkulu Utara 1 40 Kab. Karangasem 1 67 Kab. Mamuju 7 94 Kab. Salatiga 1 121 Kab. Wonogiri 1 148 Kota Sawahlunto 1
14 Kab. Bintan 1 41 Kab. Karawang 1 68 Kab. Maros 3 95 Kab. Sambas 1 122 Kota Administrasi Jakarta Barat 1 149 Kota Semarang 1
15 Kab. Bolaang Mongondow 1 42 Kab. Kep. Selayar 1 69 Kab. Merangin 1 96 Kab. Sangihe 1 123 Kota Banjarbaru 1 150 Kota Serang 1
16 Kab. Bolaang Mongondow Utara 1 43 Kab. Kepahiang 1 70 Kab. Minahasa 1 97 Kab. Seram Bagian Barat 1 124 Kota Batam 1 151 Kota Subulussalam 1
17 Kab. Bone 1 44 Kab. Kepulauan Sangihe 6 71 Kab. Minahasa Selatan 1 98 Kab. Seram Bagian Timur 1 125 Kota Bima 1 152 Kota Tangerang 1
18 Kab. Bone Bolango 3 45 Kab. Kepulauan Sula 1 72 Kab. Morowali Utara 2 99 Kab. Siak 1 126 Kota Bitung 1 153 Kota Tangerang Selatan 1
19 Kab. Bontang 2 46 Kab. Kerinci 1 73 Kab. Musi Rawas 1 100 Kab. Siau Tagulandang Biaro 23 127 Kota Dumai 1 154 Kota Ternate 1
20 Kab. Boyolali 1 47 Kab. Klaten 2 74 Kab. OKU Selatan 1 101 Kab. Sijunjung 3 128 Kota Jakarta Timur 1 155 Kota Tomohon 2
21 Kab. Brebes 1 48 Kab. Kolaka 1 75 Kab. Padang Pariaman 3 102 Kab. Sinjai 3 129 Kota Jakarta Utara 1
22 Kab. Bulukumba 2 49 Kab. Kolaka Utara 1 76 Kab. Pandeglang 2 103 Kab. Sintang 2 130 Kota Jambi 1
23 Kab. Buol 1 50 Kab. Konawe Selatan 1 77 Kab. Pangkajene dan Kepulauan 4 104 Kab. Sragen 3 131 Kota Kendari 3
24
25
Kab.
Kab.
Buton
Buton Selatan
1
1
51
52
Kab.
Kab.
Konawe Utara
Kutai Kartanegara
1
2
78
79
Kab.
Kab.
Pasaman Barat
Pasangkayu
1
1
105
106
Kab.
Kab.
Sumba Tengah
Sumba Timur
1
5
132
133
Kota Kotamobagu
Kota Makassar
1
4
JUMLAH 270
26 Kab. Buton Tengah 2 53 Kab. Kutai Kerta Negara 1 80 Kab. Pelalawan 1 107 Kab. Sumbawa 1 134 Kota Malang 2
27 Kab. Buton Utara 1 54 Kab. Kutai Timur 1 81 Kab. Pemalang 1 108 Kab. Sumbawa 1 135 Kota Manado 2

PENGADUAN NETRALITAS DI 155 KAB / KOTA


Posisi Data: Updated Juni 2019
Strategi Pelaksanaan ke Depan

STRATEGI JANGKA PENDEK


• Meningkatkan intensitas sosialisasi terkait netralitas kepada ASN di seluruh
Indonesia melalui seminar, workshop, dll
• Penguatan pengawasan pada internal instansi melalui peningkatan peran
inspektorat dalam membina dan mengawasi pegawai ASN;
• Peningkatan partisipasi masyarakat dalam melakukan pengawasan dengan
meningkatkan kemudahan mereka dalam menyampaikan melalui: e-lapor, WA
center, SMS center, ataupun membangun sistem pengaduan berbasis media
sosial (twitter, facebook, instagram, youtube)
• Pengembangan sistem informasi yang memudahkan untuk menelusuri data
pelanggaran (e-tracking pelanggaran netralitas ASN) untuk dapat digunakan
dalam membuat keputusan terkait pengembangan karier pegawai
(Pemanfaatan aplikasi SI-PENETRAL BKN).
• Membangun kolaborasi yang efektif dengan instansi lain yang terkait,
Kementerian PANRB, Kementerian Dalam Negeri, BKN, dan Bawaslu
• Mou
• PKS
Strategi Pelaksanaan ke Depan

STRATEGI JANGKA PANJANG


• Peninjauan kembali kedudukan Kepala Daerah sebagai Pejabat
Pembina Kepegawaian (PPK) / PPK jangan dipegang oleh pejabat
politik
• Pemberian sanksi yang lebih berat kepada pegawai yang melanggar
• Penerapan sistem merit dalam manajemen ASN secara lebih
komprehensif untuk mengurangi peluang terjadinya pengangkatan
dalam jabatan berdasarkan patronase politik
• Reformasi bidang politik (political reform) yang untuk
meningkatkan kualitas demokrasi dan mengatasi masalah pemilihan
umum yang berbiaya tinggi.
TERIMAKASIH

Pokja Pengaduan dan Penyelidikan


Komisi Aparatur Sipil Negara Republik Indonesia
Jl. Let. Jend. MT. Haryono Kav. 52-53, Pancoran - Jakarta Selatan - 12770
Telp : 021-7972098

Anda mungkin juga menyukai