Anda di halaman 1dari 13

HARDINESS PADA WANITA PENDERITA KANKER PAYUDARA

Albertin Winda R dan Y. Sudiantara


Fakultas Psikologi Universitas Katolik Soegijarpranata
ABSTRAKSI
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui dinamika hardiness pada wanita
penderita kanker payudara. Populasi pada penelitian ini adalah wanita yang menderita
kanker payudara minimal stadium IIB, pernah menjalani operasi, kemoterapi, dan/atau
terapi radiasi dalam kurun waktu 1 tahun terakhir. Dalam pengumpulan data peneliti
menggunakan metode wawancara dan observasi. Melalui proses pengumpulan data
tersebut maka didapatkan hasil bahwa hardiness berkembang karena pola asuh orang tua.
Hardiness ini terlihat melalui dimensi-dimensinya yaitu komitmen, kontrol, dan tantangan.
Ada beberapa faktor yang memengaruhinya penguasaan pengalaman, pola asuh orang tua,
dukungan keluarga, perasaan positif, kontribusi pada aktivitas, pengetahuan dan
kemampuan, serta dukungan finansial.
Kata kunci : kanker payudara, hardiness, dan faktor-faktor yang berpengaruh.

LATAR BELAKANG MASALAH


Kanker

merupakan

jenis

mereka

dapat

beraktivitas

sembuh

kembali.

dan

Harapan

penyakit kronis yang mematikan di

tersebut ini memicu munculnya suatu

dunia dan menjadi salah satu penyakit

kepribadian yang kuat supaya tabah

yang menakutkan bagi setiap orang.

menghadapi tekanan akibat penyakit

Stres berat dan kecemasan selalu

tersebut.

menghantui orang yang menderita

Kanker adalah penyakit yang

penyakit ini. Sejarah kasus dari

ditandai dengan pembelahan sel yang

penyakit dan serangkaian treatment

tidak

atau

akhirnya

menyerang jaringan biologis lainnya,

kehidupan

baik dengan pertumbuhan langsung

pengobatan

akan
mereka.

pada

memengaruhi
Dalam

kondisi

tertekan

di

terkendali.

jaringan

Sel-sel

yang

tersebut

bersebelahan

dengan penyakit dan serangkaian

(invasi) maupun dengan migrasi sel

pengobatan tersebut, para penderita

ke tempat yang jauh (metastasis)

memiliki harapan bahwa suatu hari

(Dewi, 2009, h. 93). Saat ini kanker

leher rahim dan kanker payudara

payudara adalah kecemasan, depresi,

merupakan jenis yang paling banyak

dan stres.

dijumpai di Indonesia.( Departemen

Penelitian Saheen dkk (2011,

kesehatan RI (2009, h. I)) Data

h.236-237) yang berjudul Effects Of

departemen kesehatan (depkes, 2013)

Breast Cancer On Physiological And

menyebabkan

Psychological Health Of Patients

7%

dari

seluruh

penyebab kematian adalah penyakit

memberikan

tidak menular, setelah stroke dan

payudara memberikan dampak besar

penyakit

pada kesehatan fisik dan psikologis

jantung.

Sementara

itu,

hasil

bahwa

kanker payudara dan kanker leher

dari

rahim

kanker

menunjukkan bahwa 80% penderita

tertinggi pada pasien rawat inap

kanker payudara mengalami stres

maupun rawat jalan di seluruh RS di

tingkat tinggi pada saat mendapat

Indonesia, dengan proporsi sebesar

diagnosis atas penyakitnya dan saat

28,7% untuk kanker payudara, dan

menjalani

kanker leher rahim 12,8%, leukimia

perawatan pada penderita kanker

10,4%, lymphoma 8,3% dan kanker

payudara ini juga memberikan efek

paru 7,8%.

pada kesuburan para wanita ini.

merupakan

Kanker

jenis

payudara

dapat

penderita.

kanker

Hasilnya

perawatan.

Dalam

kondisi

saat

itu

para

memberikan dampak secara fisik

penderita

maupun

Gangguan

memasuki proses adanya tekanan

secara fisik biasanya berasal dari

atau stres dalam diri mereka atas

rasa

penyakit

yang

psikologis.

sakit

dan ketidaknyamanan

diakibatkan

oleh

kanker,

kepribadian

kanker

Selain

payudara

ini

yang diderita, sehingga


yang

tahan

banting

akhir (Francis,

atau hardiness dibutuhkan. Hardiness

2004, h. 40). Pengobatan penyakit

juga bisa disebut ketangguhan. Ia

kanker ini juga dapat menimbulkan

merupakan

gangguan

diri individu untuk menerima dan

terutama

stadium

fisik

lain,

seperti

suatu variabel

dalam

kerontokan rambut, muntah, mual,

menghadapi

dan kelelahan. Dampak psikologis

(1989, h. 169) dalam penelitiannya

yang

mengemukakan bahwa hardiness

muncul

akibat

kanker

sesuatu. Kobasa dkk

adalah

suatu

konstelasi

dari

kepribadian

tahan

banting

pada

yang

penderita kanker payudara. Peneliti

berfungsi sebagai sumber perlawanan

ingin meneliti bagaimana hal tersebut

untuk menghadapi tekanan-tekanan

bisa berkembang dan hal-hal apa saja

dalam hidup yang mengakibatkan

yang memengaruhi.

karakteristik

kepribadian

stres. Hardiness
karaktersitik

menjadi

suatu

kepribadian

yang

menyebabkan individu menjadi lebih


kuat,

tahan,

dan

optimis

KAJIAN PUSTAKA
Hardiness
Kepribadian tahan banting

untuk

menghadapi tekanan, dalam hal ini

merupakan

penyakit kanker payudara.

membuat

Orang

yang

memiliki

keadaan
orang

ketabahan

diri

itu

dan

yang

memiliki

daya

tahan,

hardiness mampu menghadapi dan

lazimnya

menerima kesukaran, kesulitan, dan

yang tahan banting atau memiliki

masalah dengan tabah. Orang yang

hardiness mampu menghadapi dan

memiliki kepribadian

ini

menerima

mengalami

penderitaan

dan

tekanan,

tahan

kemalangan. Orang dengan

disebut hardiness. Orang

kesukaran,

kesulitan,

masalah dengan tabah. Orang yang


memiliki

kepribadian

ini

tahan

kepribadian kurang tangguh lebih

mengalami tekanan, penderitaan dan

mudah terkena daripada orang yang

kemalangan. Orang yang berpribadi

berpribadi tangguh. Hal ini terjadi

tidak tahan banting lebih mudah

karena pola pemikiran yang berbeda

terkena

terhadap suatu peristiwa. Hal lain

banting. Hal ini terjadi karena pola

yang memengaruhi ketangguan yaitu

pemikiran yang berbeda terhadap

kemampuan

suatu

mengendalikan

dan

daripada orang yang tahan

peristiwa.

Hal

yang

menguasai sesuatu hal, peristiwa,

memengaruhi

orang

mengendalikan dan menguasai hal,

atau

keadaan

berbeda

peristiwa,

(Hardjana, 1994, h. 72-73).


Dari uraian diatas hardiness,
penulis

tertarik

untuk

meneliti

bagaimana dinamika hardiness atau

yaitu

lain

orang

kemampuan

atau

keadaan

berbeda (Hardjana, 1994, h.72-73).


Konsep
kepribadian

tahan

mengenai
banting

atau

Hardiness pertama kali dikemukakan

perisai dampak stresor kehidupan.

1979.

Individu yang mempunyai

dalam

kepribadian tahan banting dianggap

penelitiannya mendefinisikan sebagai

dapat menjaga kondisi tetap sehat

berikut:

meskipun

oleh

Kobasa

Kobasa

pada

(1982,

tahun

h.169).

Hardiness is a constellation

mengalami

kejadian yang penuh stres.


Ada beberapa dimensi dalam

of personality characteristics that


function as a resistance resource in

kebribadian.

the encounter with ful life events.

kepribadian

Konseptualisasinya

tentang

kejadian-

Dimensi

dari

tahan banting menurut

Kobasa adalah:

hardiness sebagai tipe kepribadian

a. Komitmen (commitment)

penting sekali dalam hal perlawanan

Komitmen

terhadap

tekanan-tekanan hidup.

individu untuk melibatkan diri ke

Kobasa (dalam Smet, 2002, h. 198)

dalam apapun yang dilakukan atau

mengawalinya

dihadapi.

dengan

perbedaan-perbedaan
dalam

kontrol

adanya

interpersonal
pribadi

dan

adalah

Orang

kecenderungan

yang

memiliki

komitmen, mempunyai suatu tujuan


yang memungkinkan mereka untuk

mengombinasikan variabel ini dengan

mengidentifikasi

yang lain, agar dapat dihasilkan tipe

makna dari peristiwa, hal dan orang-

kepribadian yang lebih komprehensif.

orang di lingkungan mereka.

Gentry dan Kobasa (Allred,

dan

menemukan

b. Kontrol (control)

1989, h. 257) berpendapat bahwa

Kontrol

kumpulan dari karakteristik yang

seseorang untuk memengaruhi atau

membentuk hardiness

mengontrol peristiwa-peritiwa yang

meringankan

adalah

kencenderungan

potensi tidak sehat akibat stres dan

dialami

mencegah

organisme

pengalaman. Individu yang memiliki

yang sering menyebabkan penyakit.

kontrol kuat akan selalu lebih optimis

Hadjam dkk (2004, h. 124-125)

dalam mengahadapi hal-hal di luar

dalam

dirinya

ketegangan

jurnalnya

mengemukakan

dengan

daripada

berbagai

individu

yang

bahwa kepribadian tahan banting

memiliki kontrol rendah. Individu

(hardiness/hardy personality) sebagai

dengan kontrol yang tinggi akan

cenderung

lebih

berhasil

menghadapi

dalam

Kanker Payudara
Kanker

masalah-masalah

payudara

adalah

daripada individu dengan kontrol

tumor (kanker) ganas yang bermula

rendah.

dari sel-sel payudara (Pamungkas,

c. Tantangan (challenge)

2011, h. 51). Sel kanker payudara


keyakinan

pertama dapat tumbuh menjadi tumor

seseorang bahwa perubahan yang

sebesar satu sentimeter. Sel ini juga

terjadi merupakan

dapat menyebar melalui aliran darah

Tantangan

adalah

sesuatu

normal

dan

antisipasi

adanya

perubahan

yang

terhadap

ke seluruh tubuh.

dapat

Dewi (2011, h. 137) dalam

merangsang terjadinya pertumbuhan

bukunya mengungkapkan bahwa ada

daripada

beberapa tanda dan gejala penyakit

ancaman

lebih

terhadap

rasa

kanker payudara. Pertama, wanita

keamaan diri.
(1998)

merasakan adanya benjolan aneh di

mengungkapkan bahwa ada beberapa

sekitar jaringan payudara atau bahkan

faktor yang dapat menumbuhkan atau

salah satu payudara tampak lebih

meningkatkan

tahan

besar. Kedua, nyeri tersebut terasa di

banting hardiness) yaitu: Penguasaan

payudara dan puting susu, dan tidak

pengalaman (mastery experience),

kunjung hilang.

Bissonnette

kepribadian

Perasaan yang positif (feeling

Ketiga, puting susu yang

of

posivity), Pola asuh orang tua (

mengerut

parental

explanatory

berwarna merah muda dan akhirnya

Hubungan

yang

style),

ke

dalam,

awalnya

menjadi

kecoklatan

serta

adanya

mendukung (warm/supportive

bengkak

sekitar

puting

susu,

relationship),

merupakan tanda kuat adanya kanker

hangat

Kontribusi

atau

aktivitas

(contributory activities), Kemampuan


sosial

(social

untuk

tumbuh

skill),

Kesempatan

dan

berkembang

(opportunity for growth).

payudara.
Saheen dkk (2011, h. 237241)

dalam

hasil

penelitiannya

mengungkapkan bahwa ada beberapa


efek yang ditimbulkan oleh kanker
payudara, antara lain:

a. Reaksi

pasien

atas

diagnosis

pada kehidupan sosialnya. Setelah

penyakit

diagnosis

80 pasien mengatakan bahwa mereka

beberapa penderita menarik diri dari

menjadi sangat depresi, 16% pasien

aktivitas sosial. 72% mengatakan

mengatakan bahwa mereka merasa

bahwa

kematian semakin dekat, dan sisanya

penderita

ketika

19%

mendengar

penyakitnya

berita

menjadi

namun memiliki

tentang
terganggu

kemauan

keras

atas

penyakit

kehidupan
ini

tersebut

sosial

menjadi

mengatakan

para

terganggu,
memutuskan

menjauh dari lingkungan sosialnya,


dan

sisanya

mengatakan

bahwa

akan melawan penyakitnya.

kanker payudara tidak memberikan

b. Reaksi suami

efek

Reaksi suami atas diagnosis pada

Meskipun pengalaman adanya kanker

istrinya

payudara memberikan efek stres dan

tentunya

menganggu

juga

sangat

kestabilan

diri

pada

kehidupan

mengganggu, secara

sosialnya.

berbeda-beda

penderita kanker payudara tersebut.

namun adanya kesadaran dalam diri

Reaksi suami tergantung dari tingkat

penderita

pendidikan

merupakan aspek dari pengalaman

dan

kesadaran

akan

untuk

berkembang

kanker payudara tersebut. 44% pasien

penderita

mengatakan bahwa ketika mendengar

bermanfaat, misalnya meningkatkan

berita mengenai diagnosis ini, suami

sumber daya diri pribadi, memiliki

mereka menjadi terganggu

dan

suatu tujuan yang berarti, spiritualitas

kurang

yang baik, hubungan yang baik

menunjukkan

sikap

kooperatif, 32% menunjukkan sikap


kooperatif,

32%

suami

bercerai, dan sisanya

yang

dipandang

dengan sesamanya.

meminta

menunjukkan

dukungan penuh dan mendorong

METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan

untuk melawan penyakitnya.

metode penelitian kualitatif. Menurut

c. Efek penyakit pada kehidupan

Banister, dkk (Alsa, 2010, h. 30)

sosial penderita

penelitian

Diagnosis

atas

penyakit

kanker

payudara juga menimbulkan efek

kualitatif

didefinisikan sebagai

suatu

dapat
cara

sederhana, sangat longgar, sebagai

suatu penelitian interpretatif terhadap

kemudian muncul sebagai akibat

suatu

dari pengalaman hidup yang kaya,

masalah di mana peneliti

merupakan sentral dari pengertian

bervariasi, dan bermanfaat.

atau

dibuat

yang memiliki daya tahan tertentu

Subyek

dan berhasil, dapat menggambarkan

yang

masa-masa awal mereka mengalami

pemaknaan

yang

mengenai masalah itu.


penelitian

adalah

wanita

menjalani masa pemulihan setelah

tekanan (Maddi, 2007, 67).


Baumrind (dalam Santrock

kemoterapi dan/atau terapi radiasi,


pernah

menjalani

operasi,

Orang

2007, h. 163) menyatakan adanya

kemoterapi dan/atau terapi radiasi,

empat

dan minimal stadium IIB. Penentuan

otoritarian, otoritatif, mengabaikan,

subyek dalam penelitian kualitatif

dan menuruti. Pada penelitian ini,

berbeda dengan penelitian kuantitatif,

ketiga subyek menunjukkan bahwa

yaitu subyek dipilih secara khusus

pada

berdasarkan

mengajarkan

tujuan

penelitiannya

(Usman dan Purnomo, 2008, h. 45).

gaya

masa

pengasuhan
mendorong

pengasuhan

kecil,
anak

orang
dengan

otoritatif
anak

yaitu

untuk

tua
pola
yang

mandiri,

namun masih menerapkan batas dan

HASIL DAN PEMBAHASAN


Dari penelitian yang di atas,

kendali pada tindakan mereka. Anak

diketahui bahwa dinamika hardiness

yang memiliki orang tua otoritatif

pada

kanker

sering kali ceria, bisa mengendalikan

pola

diri dan mandiri, dan berorientasi

pengasuhan pada masa kanak-kanak

pada prestasi, dapat bekerja sama

dan pengalaman menegangkan yang

dengan

mengakibatkan

Hardiness

mengatasi stres dengan baik. Hal-hal

pada ketiga subyek berkembang dari

ini membantu untuk mengembangkan

pola pengasuhan orang tua pada masa

kepribadian hardiness dalam diri

kanak-kanak,

ketiga subyek. Sifat-sifat ini semakin

wanita

payudara

penderita

berawal

pada

stress.

seperti

diungkapkan

orang dewasa, dan bisa

oleh Maddi dan Kobasa pada tahun

berkembang

1984

bahwa

mengalami berbagai peristiwa yang

hardiness berkembang sejak dini dan

menekan hidup mereka. Peristiwa

(Bissonette,

2008)

ketika

subyek

ketangguhan

dirinya. Penghargaan dan keyakinan

subyek semakin berkembang dengan

ini membuat subyek menjadi optimis

baik.

dalam

tersebut

membuat

menghadapi

masalah

dan

Pada subyek pertama, orang

mandiri dalam kehidupannya. Di sisi

tua mengajar subyek dengan dua

lain, subyek belajar menjadi anak

cara. Pada satu sisi subyek dimanja

yang berani mengambil resiko ketika

oleh orang tuanya, terutama ayahnya,

menghadapi masalah. Seseorang yang

pada

dalam

berani mengambil resiko, memiliki

subyek

keyakinan akan kemampuan dirinya,

mendapat pola pengasuhan yang ketat

disertai rasa optimis akan membuat

dan

mendapat

dirinya memiliki kesiapan mental

kebebasan dan kesempatan untuk

yang baik ketika mengalami tekanan

mengembangkan

akibat

sisi

lain,

bidang

terutama

pendidikan,

disiplin.

Subyek

dirinya

namun

masalah-masalah

yang

dalam pengawasan orang tuanya.

dialami. Hal-hal tersebut membantu

Pola

mengembangkan

demikian

berkembang

membuat

menjadi

anak

subyek
yang

hardiness dalam diri subyek.


Pada

bertanggung jawab dan mandiri dan


mempercayai

kemampuan

yang

kepribadian

kehidupan

subyek

ketiga,

sejak kecil membuat

subyek berkembang menjadi anak

dimiliki.
Pada subyek kedua, pola

yang mandiri dan bertanggung jawab.

dan

Bekerja membantu oarangtua sejak

lingkungan sekolah membuat subyek

berumur 12 tahun membuat dirinya

berkembang

pengasuhan

di

rumah

baik

dalam

menjadi anak yang mandiri, percaya

Bekerja

membantu

pada kemampuan, dan bertanggung

orang tua menjadikan subyek merasa

jawab. Kehidupan sulit sejak kecil

memiliki tanggung jawab terhadap

membuat

keluarganya,

keras.

kehidupannya.

terutama

membantu

subyek

Pendidikan

belajar

bekerja

agama

adik-adiknya. Subyek merasa bahwa

diutamakan

kontribusi yang dilakukan memiliki

subyek menjadi anak yang memiliki

dampak

pemikiran positif atas segala masalah

menghargai

positif sehingga subyek


kemampuan

dalam

keluarga

yang

yang menimpa dirinya.

membuat

Apapun

yang

menimpa dirinya merupakan

perawatan,

serta tentang

dampak

suatu teguran dan cobaan dari Tuhan.

dan resiko akibat penyakit tersebut.

Hal

subyek

Kegiatan-kegiatan yang dikerjakan

menjadi seorang perempuan perkasa.

membantu memulihkan kondisi fisik

Apa yang dilakukannya memiliki

mereka, seperti yang dijalani oleh

dampak positif. Hal-hal di atas

subyek

memicu berkembangnya kepribadian

perkumpulan penderita diabetes, dan

hardiness dalam diri subyek.

oleh subyek ketiga dengan mengikuti

ini

mengembangkan

Kepribadian
berkembang

baik

senam. Tetap aktif dalam lingkungan,

sejak

kecil

membantu subyek pertama untuk

bahwa

mengatasi

keyakinan

dalam

akan

menghindari

stres

yang

menimpa

Hardiness

pada

ketiga

dirinya.

dan dipengaruhi. Hal ini dilatar

kemampuan

mengikuti

sudah

berbagai peristiwa dapat dikontrol

oleh

dengan

yang

membuat subyek yakin

belakangi

kedua

subyek

juga

beberapa

dipengaruhi

faktor.

Pada

oleh
subyek

perasaan tak berdaya ketika situasi

pertama, hardiness berkembang baik,

sulit

komitmen

karena pengasuhan orang tua dan

dalam kegiatan. Ketiga

peristiwa-peristiwa sulit. Dukungan

terjadi.

tercermin

Dimensi

subyek memiliki alasan yang sama

dari

keluarga

mengapa tetap terlibat aktif, yaitu

dalam

membantu mereka mengatasi stres

menghadapi

akibat penyakit yang diderita. Ketiga

penyakit ini. Pemikiran positif juga

subyek memberi kesaksian bahwa

berpengaruh

ketika berada di luar rumah, pikiran

hardiness subyek.

membantu

menguatkan mental untuk


segala

Faktor

mereka untuk sementara beralih pada

sangat

resiko

bagi

akibat

perkembangan

lain

kegiatan-kegiatan. Dengan terlibat

memengaruhi

aktif

ketika subyek

menghadapi situasi

mendapat banyak bantuan secara

sulit

mengawali

sosial

di

masyarakat,

dari

pengetahuan

subyek

ketika

adalah

yang

pengalaman

masa

lingkungan,

seperti

pernikahannya. Pengalaman tersebut

mengenai

kanker

membuat subyek belajar bagaimana

payudara, tentang pengobatan

dan

mempersiapkan segala sesuatu untuk

masa depannya. Persiapan diri yang

mendapat

pengetahuan

baik akan membantu dirinya untuk

kanker payudara. Hal ini membuat

menghadapi

segala

kemungkinan

subyek mengetahui segala resiko dan

yang akan

terjadi.

Pengalaman

kemungkinan yang akan

tersebut menjadi bekal yang baik

Sifat

untuk menghadapi penyakit kanker

membantu

payudara

yang

hardiness dalam dirinya.

tertekan,

bahwa

membuat

subyek

dirinya

berani

segala resiko yang akan terjadi.

membantunya

dukungan

dari

membantu

suami

untuk

subyek

suami

ketiga,

dan

untuk

saudara

menguatkan

kedua,

dirinya. Hidup dengan latar belakang

sangat

agama yang kuat

menguatkan

mentalnya. Hal ini juga

resiko

subyek

dukungan

subyek

mengambil

Pada

harus

terjadi.

untuk mengembangkan

memiliki persiapan dan mengetahui

Pada

mengenai

membuat

memiliki pemikiran yang

membuatnya

sejak

selalu

kecil
memiliki

pemikiran yang positif atas masalah


yang

diterima.

Dalam

keadaan

positif atas penyakit yang diderita.

demikian subyek tetap melibatkan

Pemikiran positif membuat subyek

dirinya dalam berbagai aktivitas,

menjadi kuat dan mampu mencari

seperti

solusi

atas penyakitnya

dengan

aktivitas

baik.

Faktor

adalah

mendapat kekuatan fisik yang baik.

ketiga

senam.

Kontribusi

senam

dari

membantunya

pengalaman anggota keluarga yang

Keikutsertaan

juga menderita kanker payudara.

menunjukkan bahwa subyek memiliki

Subyek belajar dari orang lain yang

suatu tujuan yang ingin dicapai, yaitu

mengalami kondisi yang lebih sulit

mencapai kesembuhan total. Faktor-

dia percaya dirinya

faktor di

pasti

bisa

dalam

atas

aktivitas

sesuai dengan apa

ini

yang diungkapkan oleh Hardjana

menyiapkan mental subyek untuk

(1994, h. 74-78) yaitu pengalaman,

menghadapi

pendidikan (pengetahuan), dan gaya

sembuh.

Pembelajaran

segala

resiko

mungkin terjadi. Latar


kerja

subyek

kesehatan

dalam

membantunya

yang

belakang
bidang
untuk

hidup,

dan

yang

diutarakan

Bissonette (1986) yaitu penguasaan


pengalaman

(mastery

experience),

perasaan yang positif (feeling of

payudara mengalami banyak tekanan

posivity) , pola asuh orang tua

dan stres. Kepribadian yang tangguh

(parental

mampu membantu melawan stres

explanatory

hubungan

yang

style),

hangat

mendukung

atau

(warm/supportive

akibat

penyakit

Berkembanganya

tersebut.

kepribadian

ini

relationship),

kontribusi aktivitas

dipengaruhi oleh beberapa faktor

(contributory

activities),

yaitu penguasaan atas pengalaman

kemampuan

sosial

(social

kesempatan

untuk

tumbuh

berkembang

skill),

pada masa sebelumnya, dukungan

dan

keluarga atau hubungan yang saling

for

mendukung, perasaan dan pemikiran

(opportunity

yang positif, pola asuh dari orang tua

growth).
yang

pada masa kecil, kontribusi pada

dilakukan ditemukan bahwa faktor-

berbagai aktivitas- aktivitas dalam

faktor

lingkungan,

Dari

penelitian

yang

perkembangan

memengaruhi
hardiness

adalah

penguasaan atas pengalaman pada

kemampuan,

hubungan

yang

saling

serta

dan

dukungan

finansial.
Wanita

masa sebelumnya, dukungan keluarga


atau

pengetahuan

penderita

kanker

payudara disarankan untuk belajar

mendukung, perasaan dan pemikiran

dari

yang positif, pola asuh dari orang

yang pernah dialami. Pengatasan

tua

yang

pada

pada

masa

berbagai

kecil, kontribusi
aktivitas-aktivitas

pengalaman-pengalaman

sukses

pengalaman
menumbuhkan

kemampuan,

kemampuan

dukungan

pengalaman-

tersebut

dalam lingkungan, pengetahuan dan


serta

atas

sulit

mampu

keyakinan
dirinya

akan

sehingga

mengembangkan rasa optimis.

finansial.

Ketiga
KESIMPULAN DAN SARAN
Penelitian
hardiness pada

mengenai
wanita penderita

subyek

memiliki

faktor utama yang penting dalam


mengembangkan
hardiness,

yaitu

kepribadian
adanya

pola

kanker payudara, dapat disimpulkan

pengasuhan yang efektif dan yang

bahwa

mampu mempertahankan hardiness

wanita

penderita kanker

dalam diri ketiga subyek. Dengan


mempertahankan hardiness , ketiga
subyek

dapat

tekanan

melawan

akibat

berbagai

penyakit kanker

payudara.
Peneliti lain yang tertarik
terhadap hardiness disarankan untuk
melakukan

observasi

dan

wawancara mendalam. Dimensi dan


dinamika hardiness diteliti
mencekik,

karena

setiap

----------------------------------.
2012. Jika Tidak Dikendalikan 26
Juta Orang di Dunia Menderita
Kanker.
http://www.depkes.go.id/
(Rabu, 27 Juni 2012).
----------------------------------.
2012. Kanker Penyebab Kematian
Keenam Terbesar di Indonesia.
http://www.depkes.go.id/ (Rabu, 27
Juni 2012).
Dewi, L. 2009. Aku Sembuh
dari Kanker Payudara. Yogyakarta:
Tugu Publisher.

lebih
pribadi

memiliki berbagai pengalaman dan


hal-hal berbeda yang memengaruhi
perkembangan kepribadian tersebut.

DAFTAR PUSTAKA
Allred, DK dan Timothy
WS. The
Hardy
Personality:
Cognitive and
Physiological
Responses
to
Evaluative Threat
Alsa, A. 2010. Pendekatan
Kuantitaif
Kualitatif
Serta
Kombinasinya Dalam Penelitian
Psikologi.
Yogyakarta:
Pustaka
Pelajar.
Bissonette, M. 1998.
Optimism,
Hardiness,
and
Resiliency: A Review of the
Literature (Eds) Prepared For The
Child and Partnership Project.
Departemen Kesehatan RI.
2009. Buku
Saku
Pencegahan
Kanker Leher Rahim dan Kanker
Payudara.
Jakarta:
Departemen
Kesehatan RI.

Francis, S., & Satiadarma,


MP. 2004. Pengaruh Dukungan
Keluarga Terhadap Kesembuhan Ibu
yang Mengidap Kanker Payudara.
Jurnal Ilmiah Psikologi ARKHE
Tahun 9/No. 1/2004.
Hadjam, MNR., Martinah,
SM., Prawitasari, JE., & Masrun.
2004. Peran
Kepribadian Tahan Banting Pada
Gangguan Somatisasi

Hardjana, AM. 1994. Stres


.
JournalYogyakarta:
of Personality
and Social Psyc
Tanpa Distres.
Kanisius.
Kobasa, SC., Maddi, SR.,
& Kahn, S. 1982. Hardiness and
Health:
A Prospective of Study
Journal of Personality and Social
Psychology
1982.Vol. 42, No. 1, 168177.
Kusdarwanti,
E.
1999.
Kepribadian Hardiness Ditinjau
Dari
Tingkat Religiusitas dan
Kecerdasan
Emosional.
Skripsi
(tidak diterbitkan). Fakultas Psikologi
Universitas Katolik Soegijapranata).
of

Maddi, SR. 2007. Relevance


Hardiness Assessment and

Training to the Military Context.


Military Psychology 19(1), 6170,
2007.
Moleong,

LJ.
2007.
Metodologi
Penelitian Kualitatif. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya Bandung.
Pamungkas, Z. 2011. Deteksi
Dini Kanker Payudara. Jogjakarta:
Bukubiru.
Poerwandari, E. K. 2011.
Pendekatan
Kualitatif
dalam
Penelitian
Manusia. Jakarta : LP SP 3 Fakultas
Psikologi Universitas Indonesia.
Shaheen, Ghazalla., Arshad,
M., Shamim, T., & Arshad, S. 2011.
Effects Of Breast Cancer On
Physiological And Psychological
Health Of Patients
International Journal of Applied
Biology
and
Pharmaceutical
Technology.Volume: 2: Issue-1: JanMar-2011.
Smet, B. 2002. Psikologi
Kesehatan. Jakarta: PT. Gramedia
Widiasarana Indonesia.

Perilaku

Anda mungkin juga menyukai