Materi M. Hasbi Pengawasan - Netralitas - ASN
Materi M. Hasbi Pengawasan - Netralitas - ASN
M. HASBI
KOORDINATOR DIVISI HUKUM DAN
PENYELESAIAN SENGKETA
BAWASLU KOTA PALEMBANG
DASAR
HUKUM
Undang Undang No.5 Tahun Peraturan Pemerintah No.11 Tahun 2017
2014 tentang Aparatur Sipil tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil
Negara.
2
UNDANG – UNDANG NO.5 TAHUN 2014
Pasal 2 huruf f Salah satu asas penyelenggaraan
kebijakan dan manajemen ASN adalah netralitas. (Setiap
Apa itu pegawai ASN tidak berpihak dari segala bentuk
Netralitas pengaruh manapun dan tidak memihak kepada
kepentingan siapapun)
Pasal 9 ayat (2), Pegawai ASN harus bebas dari pengaruh
dan intervensi semua golongan dan partai politik.
3
Tanggung Jawab
1 Sebagai Pelayan
Publik
Merupakan Objek
Pengawasan 2
Menjaga marwah, ASN tidak
HASIL
Isu netralitas ASN menjadi salah satu
terpengaruh pada kepentingan PENGAWAtidak hanya oleh
obyek pengawasan,
orang perorang atau kelompok Bawaslu, tetapi juga oleh Komisi ASN,
tertentu Sebagai pengayom SAN
dan masyarakat pada umumnya.
MENGAPA
masyarakat, ASN tidak terpengaruh
ASN
sirkulasi kekuasaan politik
HARUS NETRAL
3 Kewenangan dan
Kekuasaan
ASN dengan Kewenangan dan Kekuasaan
yang dimilikinya sangat rentan untuk
dipengaruhi dan mempengaruhi, serta
berpihak pada salah satu pasangan calon.
4
LARANGAN DALAM KAMPANYE
UNDANG-UNDANG NOMOR 7 TAHUN 2017
Pelaksana dan/atau Tim kampanye
A. Ketua, wakil ketua, ketua muda, hakim agung pada MA, dan dalam kegiatan kampanye pemilu
hakim pada semua badan peradilan di bawah MA, dan dilarang mengikutsertakan
5
LARANGAN DALAM
Lanjutan KAMPANYE
UNDANG-UNDANG NOMOR 7 TAHUN 2017
(1) Kampanye Pemilu yang mengikutsertakan Presiden, Wakil Presiden, menteri, gubernur,
wakil gubernur, bupati, wakil bupati, walikota, dan wakil walikota harus memenuhi
ketentuan:
Pasal a. tidak menggunakan fasilitas dalam jabatannya, kecuali fasilitas pengamanan bagi
281 pejabat negara sebagaimana diatur dalam ketentuan peraturan perundang-undangan;
dan
b. menjalani cuti di luar tanggungan negara.
Pejabat negara, pejabat struktural, dan pejabat fungsional dalam jabatan negeri, serta kepala
Pasal desa dilarang membuat keputusan dan/atau melakukan tindakan yang menguntungkan atau
282 merugikan salah satu Peserta Pemilu selama masa Kampanye.
Pasal (1) Pejabat negara, pejabat struktural dan pejabat fungsional dalam jabatan negeri
283 serta aparatur sipil negara lainnya dilarang mengadakan kegiatan yang mengarah
kepada keberpihakan terhadap Peserta Pemilu sebelum, selama, dan sesudah
masa Kampanye.
(2) Larangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi pertemuan, ajakan,
imbauan, seruan atau pemberian barang kepada aparatur sipil negara dalam
lingkungan unit kerjanya, anggota keluarga, dan masyarakat.
6
LARANGAN DALAM
Lanjutan KAMPANYE
UNDANG-UNDANG NOMOR 7 TAHUN 2017
Pejabat negara lainnya yang bukan berstatus sebagai, anggota Partai Politik
Pasal dapat melaksanakan Kampanye apabila yang bersangkutan sebagai:
299 a. calon Presiden atau calon Wakil Presiden;
Ayat 3 b. anggota tim kampanye yang sudah didaftarkan ke KPU; atau
c. pelaksana kampanye yang sudah didaftarkan ke KPU.
7
LARANGAN DALAM
Lanjutan KAMPANYE
UNDANG-UNDANG NOMOR 7 TAHUN 2017
Pasal a. sarana mobilitas, seperti kendaraan dinas meliputi kendaraan dinas pejabat
304 negara dan kendaraan dinas pegawai, serta alat transportasi dinas lainnya;
b. gedung kantor, rumah dinas, rumah jabatan milik Pemerintah, milik pemerintah
provinsi, milik pemerintah kabupaten/kota, kecuali daerah terpencil yang
pelaksanaannya harus dilakukan dengan memperhatikan prinsip keadilan;
c. sarana perkantoran, radio daerah dan sandi/telekomunikasi milik pemerintah
provinsi/kabupaten/kota, dan peralatan lainnya; dan d. fasilitas lainnya yang
dibiayai oleh APBN atau anggaran pendapatan dan belanja daerah.
8
BENTUK – BENTUK
PELANGGARAN NETRALITAS ASN
Melarang/ Menyalahgunakan
Memengaruhi warga
menghalangi Penggunaan fasilitas kewenangan dalam
dengan politik uang
pemasangan alat dan anggaran merencanakan program
untuk memilih paslon dan distribusi bantuan
peraga kampanye negara/daerah
tertentu sosial
paslon tertentu
Memengaruhi/Meng-
Memengaruhi/Meng- Menyalahgunakan Terlibat dalam kampanye
intimidasi
intimidasiperangkat
perangkat kewenangan dalam (menjadi pembicara/jurkam,
Terlibat sebagai Tim
menyediakan rumah sebagai
desa
desauntuk
untukberpihak
berpihak merencanakan tempat kampanye, memobilisasi
Kampanye/Tim Sukses
Paslon
kepada/memilih
kepada/memilih program dan distribusi warga masyarakat untuk
menghadiri kampanye)
paslon
paslon
tertentu
tertentu bantuan sosial
9
KOMISI APARATUR SIPIL NEGARA
Tugas:
Menjaga netralitas pegawai ASN
Melakukan pengawasan atas
pembinaan profesi ASN
Melapor pengawasan dan evaluasi
pelaksanaan kebijakan manajemen
ASN kepada Presiden
• Undang-undang
• Peraturan pemerintah
• Surat Edaran Kementrian/Lembaga Negara Terkait
PENCEGAHAN • MoU
• Sosialisasi Bersama
• KASN melakukan pemetaan potensi pelanggaran
netralitas dan desain pencegahannya
Tidak terlibat
01 sebagai
pelaksana/tim kampanye
12
13
SANKSI TERHADAP PELANGGARAN
NETRALITAS ASN
Pasal 494
Setiap aparatur sipil negara, anggota Tentara Nasional Indonesia dan
Kepolisian Negara Republik Indonesia, kepala desa, perangkat desa,
dan/atau anggota badan permusyawaratan desa yang terlibat sebagai
Pelaksana/Tim Kampanye sebagaimana dimaksud dalam Pasal 280 ayat (3)
dipidana dengan pidana kurungan paling lama 1 (satu) tahun dan denda
paling banyak Rp. 12.000.000,00 (dua belas juta rupiah).
Pasal 547
Setiap pejabat negara yang dengan sengaja membuat keputusan
dan/atau melakukan tindakan yang menguntungkan atau merugikan
salah satu Peserta Pemilu dalam masa Kampanye, dipidana dengan
pidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun dan denda paling banyak
Rp36.000.000,00 (tiga puluh enam juta rupiah).
14
TERIMA KASIH
(MATUR SUWON)
BERSAMA RAKYAT AWASI PEMILU
BERSAMA BAWASLU TEGAKAN KEADILAN PEMILU