Anda di halaman 1dari 14

PENERAPAN NETRALITAS PEGAWAI

DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN
KEUANGAN

Biro Sumber Daya Manusia


Sekretariat Jenderal Kementerian Keuangan
11
Asas Netralitas ASN

“Setiap Pegawai ASN tidak


berpihak dari segala bentuk
pengaruh manapun dan tidak
memihak kepada kepentinfan
siapapun”

(Asas Netralitas dalam Penjelasan Pasal 2 huruf f UU 5/2014 ttg ASN)


Pentingnya Netralitas ASN
Pegawai ASN Diberi Kewenangan
Fungsi Pegawai ASN
1) Mengelola keuangan dan aset
1) Pelaksana Kebijakan Publik; negara;
2) Penyelenggara pelayanan publik; 2) Menggunakan fasilitas negara,
3) Membuat kebijakan yang
3) Perekat dan Pemersatu Bangsa berdampak pada masyarakat luas

Pegawai Negeri Sipil (PNS) +


Pegawai Pemerintah Dengan
Perjanjian Kerja (PPPK)

Netralitas ASN
Bertujuan agar dalam
menjalankan kewenangan
tidak disalahgunakan
untuk keuntungan
kelompok tertentu

Sumber Buku: Nuraida Mokhsen dkk “Pengawasan


Netralitas Aparatur Sipil Negara” terbitan KASN, Tahun 218
SKB Netralitas Pegawai ASN
Masa Setelah Penetapan
Masa Sebelum
Langkah Pasangan Calon
Penetapan
Pasangan Calon Pencegahan
1. Melakukan evaluasi terhadap efektivitas upaya
Pelanggaran pencegahan pada masa sebelum penetapan
Netralitas paslon
1. Wajib melakukan upaya Pegawai ASN
pencegahan melalui apel ikrar 2. Melakukan pemantauan dan mengambil Langkah
Bersama seluruh Pegawai ASN, proaktif
sosialisasi, kampanye publik,
pemanfaatan video, leaflet, 3. Menindaklanjuti keputusan KASN yang memuat
banner, spanduk dan kegiatan rekomendasi penjatuhan sanksi kepada Pegawai
lain
Bagi PPK ASN yang terbukti melakukan pelanggaran
2. Wajib menyampaikan data dan
informasi terkait kegiatan pada Bagi PPK atau 4. Menyampaikan Laporan tinjut atas rekomendasi
Plt./Pejabat/
angka 1. kepada Satuan Tugas KASN
Pejabat
Pengawasan Netralitas Sementara
Pegawai ASN Kepala daerah 5. Rekomendasi KASN wajib ditindak lanjuti oleh PPK
dan PyB
3. Pegawai ASN yang akan
mengikuti kontestasi Pilkada 6. Rekomendasi KASN yang tidak ditindaklanjuti oleh
wajib mengajukan cuti di luar Bagi ASN PPK, KASN merekomendasikan kepada Presiden
tanggungan negara untuk menjatuhkan sanksi
Ketentuan Netralitas ASN dalam Per-UU-an lain Data Pelanggaran Nasional
Pegawai ASN harus bebas dari pengaruh dan Berdasarkan data KASN, pada Pilkada 2020 terdapat 917
1 intervensi semua golongan dan partai politik
(Pasal 9 ayat (2) UU 5/2014 ttg ASN)
pelanggaran netralitas ASN di seluruh instansi pusat dan
daerah. Terdiri dari 484 kasus memberikan dukungan
kepada salah satu paslon di media sosial. Sedangkan 150
Menghindari konflik kepentingan pribadi, kelompok, kasus menghadiri sosialisasi partai politik. Kemudian, 103
2 maipun golongan
(Pasal 11 PP 42/2004 ttg Pembinaan Jiwa Korps dan Kode Etik PNS)
kasus melakukan pendekatan ke parpol. Sebanyak 110
kasus mendukung salah satu paslon, dan 70 kepala desa
mendukung salah satu paslon.
memberikan dukungan kepada calon Presiden/Wakil

3 Presiden, calon Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah, calon


anggota Dewan Perwakilan Rakyat, calon anggota Dewan
Perwakilan Daerah, atau calon anggota Dewan Perwakilan Contoh Kasus Nasional
Rakyat
(Pasal 5 huruf n PP64/2021 ttg Disiplin PNS)

Ancaman Pidana
Setiap pejabat negara, pejabat Aparatur Sipil Negara, dan Kepala Desa atau
sebutan lain/Lurah yang dengan sengaja melanggar ketentuan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 71, dipidana dengan pidana penjara paling singkat 1
(satu) bulan atau paling lama 6 (enam) bulan dan/atau denda paling sedikit
Rp600.000,00 (enam ratus ribu rupiah) atau paling banyak Rp6.000.000,00
(enam juta rupiah).
SE-16 Tahun 2022 tentang Netralitas Pegawai Kemenkeu
Tujuan
Memberikan pedoman bagi pegawai, pimpinan unit dan unit kerja untuk selalu menjaga
integritas, profesionalisme, netralitas, objektivas, dan bebas dari intervensi politik, serta
bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme dalam melaksanakan tugas di bidang
keuangan negara dan pelayanan publik kepada masyarakat.

Dasar Hukum
1. UU Nomor 5 Tahun 2014 tentang ASN
2. UU Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu
3. UU Nomor 6 Tahun 2020 tentang Penetapan Perpu Nomor 2 Tahun 2020 tentang
Perubahan Ketiga atas Perubahan UU Nomor 1 Tahun 2015 tentang Penetapan Perpu
Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati dan Walikota menjadi UU
4. PP Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen PNS stdd PP Nomor 17 Tahun 2020
5. PP Nomor 49 Tahun 2018 tentang Manajemen PPPK
6. PP Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin PNS
7. PMK Nomor 190/PMK.01/2018 tentang Kode Etik dan Kode Perilaku PNS di Lingkungan
Kemenkeu
8. Keputusan Bersama MenPanRB, Mendagri, Kepala BKN, Ketua KASN, dan Ketua Baawaslu
Nomor: 2 Tahun 2022, Nomor: 800-5474 Tahun 2022, Nomor: 246 Tahun 2022, Nomor: 30
Tahun 2022, Nomor: 1447.1/PM.01/K.1/09/2022 mengenai Netralitas dalam
Penyelenggaraan Pemilihan Umum dan Pemilihan
Kewajiban dan Larangan

Pegawai harus menerapkan dan menjaga Dilarang menjadi calon dalam Pemilihan
netralitas baik dalam masa Umum dan Pemilihan Kepala Daerah,
penyelenggaraan maupun di luar masa anggota dan/atau pengurus partai politik,
kegiatan Pemilihan Umum dan Pemiluhan kecuali telah mengundurkan diri sebagai
Kepala Daerah Pegawai

Berkewajiban menaati peraturan Dilarang terlibat dalam seluruh kegiatan


perundang-undangan, peraturan kedinasan, yang terkait dengan politik praktis antara
dan kebijakan lainnya yang terkait dengan lain, mendukung salah satu calon pejabat
netralitas Pegawai yang ditetapkan oleh politik dengan alasan suku, agama, ras dan
pejabat yang berwenang antar golongan (SARA)

Pemberian dukungan dalam rangka menerapkan dan menjaga


netralitas termasuk dalam kaitannya dengan dukungan terhadap partai
politik tertentu
Kewajiban dan Larangan (1)
Kewajiban dan Larangan
Dilarang memberikan dukungan terkait kegiatan politik, yang meliputi namun tidak terbatas pada
kegiatan:

menjadi pembicara/narasumber dalam melakukan pendekatan sebagai bakal calon


kegiatan partai politik/kegiatan yang dalam Pemilihan Umum dan Pemilihan Kepala
diselenggarakan oleh calon dalam Pemilihan Daerah kepada partai politik dan/atau
Umum dan Pemilihan Kepala Daerah; masyarakat (bagi independen) tanpa
penetapan status cuti di luar tanggungan
mengikuti membuat keputusan dan/atau negara; dan/atau
tindakan yang dengan sengaja bertujuan untuk
menguntungkan atau merugikan salah satu mengikuti deklarasi/mengadakan kegiatan
dan/atau melakukan aktivitas yang mengarah
calon dalam Pemilihan Umum dan Pemilihan
kepada keberpihakan terhadap calon dalam
Kepala Daerah; Pemilihan Umum dan Pemilihan Kepala Daerah;
mengikuti deklarasi/memberikan surat
dukungan disertai fotokopi Kartu Tanda menjadi tim ahli/tim pemenangan/konsultan
Penduduk atau Surat Keterangan Tanda atau lainnya bagi partai politik atau calon dalam
Pemilihan Umum dan Pemilihan Kepala Daerah.
Penduduk;
Kewajiban dan Larangan (2)
Mengikuti deklarasi/kampanye dan/atau menjadi peserta deklarasi/kampanye, yaitu:
1 melakukan deklarasi/kampanye melalui media sosial maupun non-media sosial, antara lain:

memasang status yang memberikan dukungan, melakukan foto bersama menyebarluaskan dan/atau mengunggah
foto, video, tulisan dan/atau bentuk
mendukung/tidak seperti posting, comment, dengan mengikuti simbol
informasi lainnya yang menyatakan
mendukung pasangan share, like, repost, follow tangan/gerakan yang digunakan keberpihakan maupun sebaliknya
calon tertentu dan lainnya sebagai bentuk keberpihakan terhadap pasangan calon tertentu

2 melakukan deklarasi/kampanye baik secara pribadi maupun dengan cara mengasosiasikan identitas Pegawai,
seperti pengerahan SDM, penggunaan atribut partai dan/atau atribut Pegawai Kemenkeu, penggunaan fasilitas dan/atau
anggaran negara

3 menghadiri deklarasi/kampanye pasangan calon dalam Pemilihan Umum dan Pemilihan Kepala Daerah tertentu

4 memasang alat peraga deklarasi/kampanye, seperti spanduk/baliho, stiker, pin, dan lainnya, yang mempromosikan
pasangan calon dalam Pemilihan Umum dan Pemilihan Kepala Daerah tertentu

Bagi Pegawai yang mendampingi suami/istri ✓ cuti di luar tanggungan negara bagi PNS atau izin/cuti
Ketentuan yang menjadi calon dalam Pemilihan Umum lainnya
CDTN dan Pemilihan Kepala Daerah, dalam kegiatan ✓ ketentuan yang berlaku bagi PPPK, tenaga profesional
deklarasi/kampanye dan/atau sejenisnya
dan pegawai lainnya
Komitmen Pimpinan dan Pegawai
Seluruh pimpinan Unit Jabatan Pimpinan Tinggi Madya/Unit Organisasi
Non Eselon dan seluruh pegawai agar melaksanakan dan mengikuti ikrar
bersama terkait netralitas pegawai serta menandatangani pakta
integritas.

10
Bijak Ber-Media Sosial Dalam Rangka Menjaga Netralitas
Pegawai dihimbau untuk memperhatikan hal-hal yang tercantum dalam ketentuan mengenai panduan aktivitas dan penggunaan media sosial
bagi pegawai yang berlaku di lingkungan Kementerian Keuangan, serta memperhatikan implikasi/dampak yang akan dihadapi, antara lain:

unggahan foto, video maupun audio di media


sosial akan meninggalkan jejak digital meskipun 1
sudah dihapus

unggahan unggahan foto, video maupun audio di media


sosial, dapat disebarluaskan dengan cara disalin
2 dan/atau diunduh oleh orang lain dengan atau tanpa
persetujuan pegawai yang bersangkutan
identitas pengguna akun media sosial dapat diketahui
asal mulanya meskipun didaftarkan secara anonim atau
3 menyamarkan identitas menggunakan layanan Virtual
Private Network;

4 menghindari konflik dan/atau interaksi yang bersifat


provokatif di sosial media
Sanksi
Atas dugaan adanya pelanggaran netralitas ASN

dilakukan penelitian, pemeriksaan Dalam hal terbukti melakukan


dan/atau tindak lanjut sesuai pelanggaran, Bagi PNS dikenakan sanksi
ketentuan mengenai kode etik dan sesuai dengan pelanggarannya yaitu:
kode perilaku, disiplin PNS, manajemen
• sanksi moral;
ASN, dan ketentuan peraturan peUU
• hukuman disiplin tingkat
dan/atau ketentuan yang berlaku di
sedang/berat; atau
lingkungan Kemenkeu
• pemberhentian tidak dengan
hormat, sesuai peraturan Per-UU-
an

Dalam hal terbukti melakukan


pelanggaran, PPPK, tenaga professional
dan pegawai lainnya dikenakan sanksi
sesuai ketentuan yang berlaku
Pemantauan dan Evaluasi

Seluruh Pegawai agar melaporkan kepada pimpinan unit dan/atau atasan langsung
dan/atau unit kepatuhan internal, apabila mengetahui adanya pegawai yang diduga
melakukan pelanggaran atas penerapan netralitas Pegawai di lingkungan Kemenkeu

Pemantauan dan evaluasi atas pelaksanaan Netralitas di lingkungan Kemenkeu dilakukan


oleh Unit Kepatuhan Internal dan/atau tim internal yang ditugaskan untuk melakukan
pengawasan terhadap netralitas Pegawai, berkoordinasi dengan Sekretariat Jenderal dan
Inspektorat Jenderal.
Terima kasih

ikuti kami:

Birosdmkemenkeu @birosdmkemenkeu Biro SDM Kementerian Keuangan www.sdm.kemenkeu.go.id

Anda mungkin juga menyukai