1. PENGANTAR.
3. METODE OMNIBUS.
4. PENGERTIAN MASYARKAT
▪ Pasal 42A
▪ Pasal 97A
Buku, bab, bagian, dan/atau paragraf dalam materi pokok Peraturan Perundang-
undangan yang menggunakan metode omnibus dibagi ke dalam pasal yang mengatur
materi muatan pokok yang memiliki keterkaitan satu sama lain yang terdiri atas:
a. pasal yang memuat materi muatan baru;
b. pasal yang mengubah materi muatan yang memiliki keterkaitan dan/ atau kebutuhan
hukum yang diatur dalam berbagai Peraturan Perundang-undangan yang jenis dan
hierarkinya sama; dan/atau
pasal yang mencabut Peraturan Perundang-undangan yang jenis dan hierarkinya sama.
VI. PERUMUSAN MATERI BARU
Pasal yang menambah materi muatan baru dalam Peraturan Perundang-undangan yang
menggunakan metode omnibus dirumuskan dalam kalimat yang disusun secara singkat,
jelas, dan lugas.
Contoh:
Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja
Pasal 161
Pengelolaan dan tanggung jawab keuangan Lembaga dilakukan oleh akuntan publik yang
terdaftar pada Badan Pemeriksa Keuangan dan Otoritas Jasa Keuangan.
VII. PERUMUSAN PERUBAHAN DILAKUKAN SECARA JELAS,
SINGKAT DAN LUGAS MENGENAI MAKSUD
DARI PERUBAHAN
Pasal yang mengubah materi muatan yang memiliki keterkaitan yang diatur dalam
berbagai Peraturan Perundang-undangan dalam Peraturan Perundang-undangan
yang menggunakan metode omnibus dirumuskan dalam kalimat yang disusun secara
singkat, jelas, dan lugas dengan memuat alasan perubahan dan perincian judul
Peraturan Perundang-undangan yang materi muatannya akan diubah disertai dengan
penyebutan Lembaran Negara Republik Indonesia dan Tambahan lembaran Negara
Republik Indonesia yang diletakkan di antara tanda baca kurung.
Contoh:
Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja
Pasal 16
Dalam rangka penyederhanaan persyaratan dasar Perizinan Berusaha serta untuk memberikan
kepastian dan kemudahan bagi Pelaku Usaha dalam memperoleh kesesuaian kegiatan pemanfaatan
ruang, Undang-Undang ini mengubah, menghapus, dan/atau menetapkan pengaturan baru beberapa
ketentuan yang diatur dalam:
a. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2OO7 tefiang Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725);
b. Undang-Undang Nomor 27 Tat:un 2OO7 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau
Kecil (kmbaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 84, Tambahan l,embaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4739) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang
Nomor 1 Tahun 2Ol4 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2OO7 tentang
Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2014 Nomor 2, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5490);
VIII. PERUBAHAN TERHADAP PASAL DALAM
PERATURAN OMNIBUS
3. dan seterusnya...
Pasal II
Undang-Undang ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Undang-Undang ini dengan penempatannya
dalam kmbaran Negara Republik Indonesia.
Disahkan di Jakarta
LAMPIRAN I.D. TEKNIK PENULISAN NASKAH AKADEMIK
• Kajian terhadap implikasi penerapan sistem baru akan diatur dalam Undang-
Undang atau Peraturan Daerah terhadap aspek kehidupan masyarakat dan
dampaknya terhadap aspek beban keuangan negara. Kajian terhadap implikasi
penerapan sistem baru dilakukan dengan menganalisis dampak dari suatu norma
dalam Undang-Undang atau Peraturan Daerah untuk memperkirakan biaya yang
harus dikeluarkan dan manfaat yang diperoleh dari penerapan suatu Undang-
Undang atau Peraturan Daerah. Kajian tersebut didukung dengan analisis yang
metode tertentu, antara lain metode Regulatory Impact Analysis (RIA) dan metode
Rule, Opportunity, Capacity, Communication, Interest, Procesg and ldeology
(ROCCIPI.
PENGUATAN EVIDENCE BASED LEGISLATION
PENGERTIAN EVIDENCE BASED LEGISLATION
SEAN J. KEALY
TERIMA KASIH