Anda di halaman 1dari 12

NETRALITAS ASN

DALAM PEMILU 2019


Dasar Hukum

UU. 7 TAHUN 2017


PP 53 TAHUN 2010
UU. 11 TAHUN 2017 PEMILU Pasal 283
UU. 5 TAHUN 2014 ASN DISIPLIN PNS PASAL
PASAL 2 HURUF F TENTANG ayat (1), dan (2)
“ salah satu asas 4 No.1, 7, 8,12,13 MANAGEMENT ASN
TENTANG dilarang
penyelenggaraan dan PASAL 255
mengadakan kegiatan
kebijakan dan
yang mengarah kepada
Manajemen ASN adalah No.14. TENTANG TENTANG ASN
keberpihakan terhadap
“Netralitas” dst… LARANGAN BAGI YANG BERPARPOL peserta pemilu sebelum,

ASN. selama, dan sesudah masa


kampanye.
Tugas dan Wewenang Bawaslu

 Melakukan pencegahan dan penindakan pelanggaran dan


sengketa proses pemilu;
 Melakukan pengawasan seluruh tahapan pemilu;
 Mencegah praktik politik uang;
 Mengawasi netralitas ASN dan anggota TNI/POLRI;
 Mengawasi pelaksanaan Peraturan KPU;
PENCEGAHAN PENGAWASAN PERSIAPAN PENINDAKAN DAN
DAN TAHAPAN PENYELESAIAN SENGKETA
• Pemetaan Potensi
Pelanggaran • Perencanaan jadwal, • Menerima, memeriksa dan
• Peningkatan partisipasi sosialisasi, pendaftaran mengkaji dan memutusa
masyarakat. pemilih, penetapan calon, dugaan pelanggaran.
kampanye dana • Menerima, menverifikasi,
• Koordinasi para pihak.
kampanye, logistik, mediasi, adjudikasi dan
pemungutan dan memutus sengketa Pemilu
rekapitulasi
Struktur Tingkatan

Bawaslu Provinsi • 3 orang tambahan 2 orang = 5 Orang

• 3 orang
Bawaslu Kab/Kota • Dilantik 15 Agustus 2018

Panwas Kecamatan • 3 x 8 kecamatan = 24 orang

Panitia Pemilihan • 1 per kelurahan/desa x 82 = 82 Orang


Lapangan (PPL)
Pengawas TPS • 1 per tps x 547 = 547 Orang
PENGAWASAN
POJOK
BERBASIS IT
PENGAWASAN
(GOWASLU)

Jenis Pusat SAKA ADHYASTA


FORUM WARGA PEMILU
Pengawasan
Partisipatif

GERAKAN
PENGABDIAN PENGAWASAN
MASYARAKAT PARTISIPATIF
PEMILU
 Netralitas Polri
Kerawanan
Netralitas Polri &  Iklan Kampanye Media Massa
Iklan Kampanye
Media Massa
JENIS Pasal 188 “Setiap pejabat
negara, pejabat Aparatur
PELANGGARAN Pasal 71.”Pejabat negara,
Sipil Negara, dan Kepala Pasal 190 “Pejabat yang
Desa atau melanggar ketentuan Pasal
pejabat daerah, pejabat 71 ayat (2) atau Pasal 162
aparatur sebutan lain/Lurah yang
dengan sengaja melanggar ayat (3),
sipil negara, anggota ketentuan sebagaimana dipidana dengan pidana
TNI/POLRI, dan Kepala penjara paling singkat 1
Desa dimaksud dalam Pasal 71,
Undang Undang atau sebutan lain/Lurah
dipidana dengan pidana (satu) bulan atau palinglama
6 (enam) bulan dan/atau
penjara paling singkat 1
Nomor 10 Tahun dilarang membuat
(satu) bulan atau paling
denda paling sedikit
Rp600.000,00 (ena
2016 keputusan dan/atau
tindakan yang
lama 6 (enam) bulan
ratus ribu rupiah) atau
dan/atau denda paling
menguntungkan sedikit paling banyak
Rp6.000.000,00 (enam juta
atau merugikan salah satu Rp600.000,00 (enam ratus rupiah)”.
pasangan calon”. ribu rupiah) atau paling
banyak Rp6.000.000,00
(enam juta rupiah)”.
JENIS
PELANGGARAN
Pasal 87 ayat (4)
huruf c, “ PNS
Undang Undang Pasal 2 huruf f “
Pasal 4 huruf d Pasal 9 ayat (2) , “ diberhentikan
Nomor 5 Tahun Penyelenggaraan
bahwa Nilai Dasar
ASN meliputi “
Pegawai ASN
harus bebas dari
tidak dengan
hormat karena
2014 Tentang kebijakan dan
Manajemen ASN
menjalankan pengaruh dan menjadi
Aparatur Sipil berdasarkan asas
tugas secara
profesional dan
intervensi semua
golongan dan
anggota dan /
Negara netralitas ”.
tidak berpihak”. partai politik”. atau pengurus
partai politik”.
Angka 14,
JENIS memberikan
PELANGGARAN dukungan kepada
calon anggota
Dewan perwakilan
Pasal 4. Angka 12, Daerah atau calon
memeberikan Kepala Angka 15,
dukungan kepada Angka 13, Daerah/Wakil memberikan
PP. 53 Tahun 2010 calon Presiden,
Dewan Perwakilan
memberikan
dukungan kepada
kepala Daerah
dengan cara
dukungan kepada
calon Kepala
Disiplin PNS Rakyat , Dewan
Perwakilan
calon
Presiden/Wakil
memberikan surat
dukungan disertai
Daerah/ Wakil
Kepala Daerah
Daerah, atau Presiden fotokopi Kartu
Dewan Perwakilan Tanda Penduduk
Rakyat Daerah atau Surat
keterangan Tanda
Penduduk sesuai
Peraturan
Perundang-
undangan.
ADMINISTRASI TINDAK PIDANA KODE ETIK
• Pelanggaran yang • pelanggaran • Pelanggaran
meliputi tata cara, terhadap etika
prosedur, dan atau kejahatan
terhadap penyelenggara
mekanisme yang
berkaitan dengan Pemilihan yang
ketentuan berpedoman pada
administrasi
Pemilihan
JENIS pelaksanaan Pemilihan
dalam setiap tahapan sebagaimana
sumpah dan/atau
janji sebelum
PELANGGARAN penyelenggaraan
Pemilihan di luar tindak
diatur dalam menjalankan tugas
Undang-Undang sebagai
pidana Pemilihan dan
pelanggaran kode etik Pemilihan penyelenggara
penyelenggara Pemilihan
Pemilihan
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai