BUPATI PEMALANG

Pemalang, 6 Januari 2023

Kepada Sdr.:
1. Pj. Sekretaris Daerah,
2. Staf Ahli Bupati Pemalang,
3. Asisten Sekretaris Daerah Kabupaten
Pemalang,
4. Kepala Perangkat Daerah/Unit Kerja di
Lingkungan Pemerintah Kabupaten
Pemalang.

SURAT EDARAN
Nomor: 800/ 41 /Tahun 2023
TENTANG
LARANGAN PENGANGKATAN PEGAWAI NON APARATUR SIPIL NEGARA
DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN PEMALANG

DASAR
1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara,
2. Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2020 tentang Manajemen
Pegawai Negeri Sipil,
3. Peraturan Pemerintah Nomor 49 Tahun 2018 tentang Manajemen Pegawai
Pemerintah Dengan Perjanjian Kerja,
4. Peraturan Pemerintah Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai
Negeri Sipil,
5. Peraturan Badan Kepegawaian Negara Nomor 6 Tahun 2022 tentang
Peraturan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 94 Tahun 2021
tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil.
Il. KEBIJAKAN UMUM
1. Komitmen Pemerintah untuk menyelesaikan dan menegaskan status
kepegawaian tenaga honorer yang bekerja di lingkungan Instansi
Pemerintah, telah dilaksanakan berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor
48 Tahun 2005 sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2012 tentang Perubahan Kedua
Atas Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2005 tentang Pengangkatan
Tenaga Honorer Menjadi Pegawai Negeri Sipil,
 2

2. Seiring bergulirnya reformasi birokrasi, sejak tanggal 15 Januari 2014 telah

berlaku Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil
Negara (ASN), yang mengamanatkan manajemen ASN berbasis sistem
merit, yaitu perbandingan antara kualifikasi, kompetensi dan kinerja yang
dibutuhkan jabatan dengan kualifikasi, kompetensi dan kinerja yang
dimiliki ASN dalam rekrutmen, pengangkatan, penempatan dan promosi
pada jabatan yang dilaksanakan secara terbuka dan kompetitif, sejalan
dengan tata kelola pemerintahan yang baik (Good Governance and Good
Government),
3. Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah profesi bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS)
dan Pegawai Pemerintah Dengan Perjanjian Kerja (PPPK) yang bekerja pada
instansi pemerintah,
4. Pegawai ASN adalah PNS dan PPPK yang diangkat oleh Pejabat Pembina
Kepegawaian dan diserahi tugas dalam suatu jabatan pemerintahan atau
diserahi tugas negara lainnya dan digaji berdasarkan peraturan
perundang-undangan,
5. Menghapuskan jenis kepegawaian selain ASN di Lingkungan Instansi
Pemerintah dan tidak melakukan rekrutmen pegawai non ASN untuk
mengisi jabatan-jabatan ASN,
III. LARANGAN
1. Berdasarkan ketentuan Pasal 96 Peraturan Pemerintah Nomor 49 Tahun
2018 tentang Manajemen PPPK:
a. PPK dilarang mengangkat pegawai non-PNS dan/atau non-PPPK untuk
mengisi jabatan ASN.
b. Larangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berlaku juga bagi
pejabat lain di lingkungan instansi pemerintah yang melakukan
pengangkatan pegawai non-PNS dan/atau non-PPPK.
c. PPK dan pejabat lain yang mengangkat pegawai non-PNS dan/atau
non-PPPK untuk mengisi jabatan ASN dikenakan sanksi sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan.
2. Sejak berlakunya Peraturan Pemerintah Nomor 49 Tahun 2018 tentang
Manajemen Pegawai Pemerintah Dengan Perjanjian Kerja (28 November
2018), maka Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama/Administrator/ Pengawas
pada Perangkat Daerah/Unit Kerja dan Kepala Perangkat Daerah/Unit
Kerja yang menerapkan pola pengelolaan keuangan badan layanan umum
daerah dan lembaga penyiaran publik, DILARANG MEREKRUT PEGAWAI
NON ASN UNTUK MENGISI JABATAN ASN,
SANKSI
1. Peraturan Pemerintah Nomor 94 Tahun 2021
a. Setiap PNS wajib menaati ketentuan peraturan perundang-undangan
dan dilarang menyalahgunakan wewenang (Pasal 3 huruf
4 huruf a),
d juncto Pasal
b.Bahwa sanksi atas perbuatan yang melanggar ketentuan sebagaimana
dimaksud dalam huruf a, berupa sanksi hukuman disiplin tingkat
sedang atau berat,
2. Mengangkat tenaga non ASN untuk mengisi jabatan ASN setelah
berlakunya Peraturan Pemerintah Nomor 49 Tahun 2018 tentang
Manajemen PPPK, merupakan bentuk perbuatan melawan hukum
(onrechtmatige daad) dan penyalahgunaan wewenang (abuse of power) yang
dapat merugikan keuangan negara/perekonomian negara, sehingga dapat
dikategorikan sebagai delik pidana korupsi sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 3 UU Nomor 31 Tahun 1999 juncto UU Nomor 20 Tahun 2021 tentang
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi,
 3

3. Bahwa hukuman pidana atas perbuatan sebagaimana dimaksud dalam

angka 2, diputuskan oleh hakim setelah melalui proses penyelidikan,
penyidikan dan penuntutan oleh aparat penegak hukum sesuai ketentuan
peraturan perundang-undangan.
PELAKSANAAN
1. Perangkat Daerah/Unit Kerja melaksanakan evaluasi kinerja,
Kepala
kedisiplinan, kebutuhan dan kualifikasi pendidikan terhadap tenaga non-
ASN di lingkungannya masing-masing dan hasilnya dilaporkan kepada
Bupati Pemalang melalui Sekretaris Daerah, sebagai bahan pengambilan
kebijakan lebih lanjut:
Evaluasi sebagaimana dimaksud pada angka 1 meliputi, jumlah, kualifikasi
pendidikan, penilaian kinerja dan kedisiplinan secara objektif, terukur dan
akuntable,
Pemenuhan kebutuhan tenaga dasar (Pengemudi, Tenaga Keamanan dan
Tenaga Kebersihan) akan dilakukan melalui mekanisme rekrutmen tenaga
alih daya dari pihak ketiga (outsourcing) berdasarkan hasil analisis jabatan
dan analisis beban kerja,
Ketentuan teknis pelaksanaan mekanisme rekrutmen tenaga alih daya
akan disampaikan kemudian berdasarkan regulasi/arahan kebijakan
pemerintah pusat,
Bupati Pemalang selaku Pejabat Pembina Kepegawaian Daerah, akan
memberikan sanksi sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan,
terhadap pejabat yang tetap melakukan perekrutan tenaga non ASN untuk
mengisi jabatan-jabatan ASN.
Demikian untuk dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab.

PEMALANG
Bupati,

Tembusan:
Pj. Sekretaris Daerah Kabupaten Pemalang,
PON
Inspektur Kabupaten Pemalang,
Kepala Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Pemalang,
Kepala Bagian Umum Setda. Kabupaten Pemalang.

Jalan Surohadikusumo No. 1

Pemalang 52312 Prov. Jawa Tengah
Telepon (0284) 321068 321368 Fax. (0284) 322229
-—

website: https:/ /pemalangkab.go.id