Anda di halaman 1dari 10

NETRALITAS KEPALA DESA DALAM

PEMILIHAN KEPALA DAERAH

AMINUDDIN ILMAR
Dibawakan pada kegiatan Sosialisasi
Panwas Pilkada Kab. Wajo, Tgl 12 Pebruari
2018, Sengkang Kab. Wajo
PENGERTIAN
• Netralitas diartikan sebagai tindakan atau
perbuatan yang dilakukan dalam artian tidak
berpihak dari segala bentuk pengaruh mana
pun dan tidak memihak kepentingan siapa
pun juga
• Bersikap netral artinya tidak memihak kepada
siapapun juga
DASAR PENGATURAN
• Sering kali ada tren atau kecenderungan
pelibatan atau dilibatkannya kades dan
perangkatnya dalam arus dinamika politik praktis
oleh kelompok-kelompok kepentingan tertentu,
apalagi menjelang Pilkada 2018 dan Pemilu 2019.
• Kades dan perangkat desa, tegasnya dilarang
untuk melakukan kegiatan politik praktis dari
sebelum, selama, dan sesudah tahapan Pilkada
2018 dan Pemilu 2019.
DASAR HUKUM
• UU Nomor 10 Tahun 2016 Tentang Perubahan Kedua
UU Nomor 1 Tahun 2015 Tentang Penetapan Perpu
Nomor 1 Tahun 2014 Tentang Pemilihan Gubernur,
Bupati Dan Walikota menjadi UU
• UU Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa
• Surat Edaran (SE) Menteri Dalam Negeri Nomor:
273/3772/JS tertanggal 11 Oktober 2016 Tentang
Netralitas ASN dan Penggunaan Fasilitas Pemerintah
Daerah Dalam Pemilihan Gubernur/Wakil Gubernur,
Bupati/Wakil Bupati Dan Walikota/Wakil Walikota
PENGATURAN NETRALITAS
• Dalam ketentuan Pasal 71 ayat (1) UU Nomor 10/2016
menyebutkan, bahwa pejabat negara, pejabat daerah,
pejabat aparatur sipil negara, anggota TNI/Polri dan
kepala desa atau sebutan lain lurah dilarang membuat
keputusan dan/atau tindakan yang menguntungkan
atau merugikan salah satu pasangan calon.
• Dalam ketentuan Pasal 188 UU Pilkada diatur pula,
bahwa ketentuan sebagaimana diatur dalam Pasal 71
dipidana penjara paling singkat satu bulan atau paling
lama enam bulan dan/denda paling sedikit enam ratus
ribu rupiah atau paling banyak enam juta rupiah.
• Dalam ketentuan Pasal 29 UU Desa menyebutkan,
bahwa kades dilarang membuat keputusan yang
menguntungkan diri sendiri, anggota keluarga, pihak
lain dan/atau golongan tertentu. Bahkan, Kades juga
dilarang menjadi pengurus parpol dan ikut serta
dan/atau terlibat kampanye pemilu dan/atau pilkada.
• Dalam SE Mendagri sebagai penegasan ketentuan Pasal
70 UU Nomor 10 Tahun 2016 Tentang Perubahan
Kedua atas UU No 1 Tahun 2015 Tentang Penetapan
Perppu No 1 Tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur,
Bupati dan Walikota Menjadi UU yang menyebutkan
secara tegas pelibatan kepala Desa.
TUJUAN NETRALITAS
• Agar pemilihan kepala daerah dapat
berlangsung secara adil dan demokratis
• Tidak terjadi diskriminasi atau perlakuan yang
berbeda diantara pasangan calon
• Tidak terlibat dalam politik praktis
• Dalam rangka mendukung dan menciptakan
iklim yang kondusif dalam penyelenggaraan
pemilihan kepala daerah
BATASAN NETRALITAS
• Tidak terlibat dalam kegiatan kampanye untuk
mendukung calon kepala daerah/wakil kepada
daerah;
• Tidak menggunakan fasilitas yang terkait
dengan jabatan dalam kegiatan kampanye;
• Tidak membuat keputusan dan/atau tindakan
yang menguntungkan atau merugikan salah
satu pasangan calon selama masa kampanye;
• Tidak mengadakan kegiatan yang mengarah
kepada keberpihakan terhadap pasangan
calon yang menjadi peserta pilkada sebelum,
selama, dan sesudah masa kampanye yang
meliputi ajakan, imbauan, seruan, atau
pemberian barang kepada anggota keluarga
dan masyarakat.
SANKSI LARANGAN
• Sanksi Administratif berupa teguran lisan dan
tertulis, pemberhentian sementara dan
pemberhentian sebagai kepala Desa (Pasal 30
ayat (1) dan (2) UU Desa Nomor 6 Tahun 2014
• Sanksi Pidana berupa kurungan 1-6 bulan dan
atau denda sebanyak 1 juta-6 juta (Pasal 188
UU Nomor 10 Tahun 2016 Ttg Pilkada

Anda mungkin juga menyukai