Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

MANAJEMEN PERENCANAAN ASUHAN KEPERAWAT

Dosen pembimbing : Ns.YossiFitrina.S.kep,M.kep

Disusun Oleh

KELOMPOK 2

ANNISA SAFITRI
NIKE MAIYEZA PUTRI
YANA PIRTANA
RONI IRAWAN

IKRAL HASANI

DIII KEPERAWATAN

LOKAL A TINGKAT TIGA (III)

STIKes YARSI SUMBAR BUKITTINGGI


KATA PENGANTAR

Rasa syukur saya ucapkan ke hadiran Allah SWT, karena berkat kemurahannya
makalah ini dapat kami selesaikan sesuai yang diharapkan. Dalam tugas makalah ini kami
membahas “Manajemen Perencanaan Asuhan Keperawatan”. Makalah ini dibuat tidak lain
untuk memenuhi tugas dosen pembimbing tetapi juga untuk memperdalam pemahaman kami
dalam pelajaran Kewirausahaan yang baru kami pelajari.

Makalah ini sangat diharapkan mendapatkan manfaat bagi kami yang menulis dan
bagi yang membacanya. Dalam proses pendalaman materi ini, tentunya kami mendapatkan
bimbingan,dan arahan. Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam makalah ini.
Oleh karena itu segala kritikan dan saran yang membangun Makalah ini lebih baik kami
terima dengan baik. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.

Bukittinggi,07 Maret 2020

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang ……….............……………………...................................................1


B. Rumusan masalah …….............………………...........................................................1
C. Tujuan ………………….............................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian asuhan keperawatan.....................................................................................3

B. Manajemen proses asuhan keperawatan ............................................................5

C. Hakekat perencanaan ...................................................................................6

D. Tujuan perencanaan ...............................................................................................7

E. Perecanaan dalam manajemen keperawatan.......................................................8

F. Jenis perencanaan dalam manajemen keperawatan..............................................9

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan .….....…………………………………………………………………..10
B. Saran ...……………………………………………………………………….……..10

DAFTAR PUSTAKA

2
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Perencanaan merupakan fungsi dasar manajemen. Perencanaan adalah pandangan ke
depan dan merupakan fungsi yang paling penting tentang suatu rencana kegiatan yang
berisi tujuan apa yang harus dicapai, bagaimana cara mencapainya, tempat kegiatan
tersebut dilaksanakan, bagaimana indicator/tolak ukur untuk mencapai tujuan, serta
kegiatan apa yang harus dilakukan selanjutnya atau berkelanjutan.
Perencanaan dalam keperawatan merupakan upaya dalam meningkatkan
profesionalisme pelayanan keperawatan sehingga mutu pelayanan keperawatan dapat
dipertahankan, bahkan ditingkatkan. Dengan melihat pentingnya fungsi perencanaan,
dibutuhkan perencanaan yang baik dan professional. Perencanaan yang baik harus
berdasarkan sasaran, bersifat sederhana, mempunyai standar, fleksibel, seimbang, dan
menggunakan sumber-sumber yang tersedia terlebih dahulu secara efektif dan efisien
(Swansburg, 1993).

B. Rumusan masalah
Berdasarkan Latar belakang diatas , rumusan masalah sebagai berikut :
1. Apa pengertian Asuhan Keperawatan?
2. Bagaimana Manajemen Asuhan Keperawatan dalam Proses keperawatan?
3. Apa saja Hakekat perencanaan keperawatan?
4. Apa saja tujuan perencanaan keperawatan?
5. Bagaimana perencanaan dalam Manajemen Keperawatan?
6. Apa saja jenis perencanaan dalam Manajemen Keperawatan?

C. Tujuan
Makalah ini bertujuan untuk menambah pengetahuan tentang Manajemen
Perencanaan Asuhan keperawatan
Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui pengertian Asuhan Keperawatan

1
2. Untuk mengetahui Manajemen Asuhan Keperawatan dalam Proses
keperawatan
3. Untuk mengetahui hakekat perencanaan keperawatan
4. Untuk mengetahui tujuan perencanaan keperawatan
5. Untuk mengetahui perencanaan dalam Manajemen Keperawatan
6. Untuk mengetahui jenis perencanaan dalam Manajemen Keperawatan

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN ASUHAN KEPERAWAFAN


Manajemen adalah koordinasi dan integrasi sumber-sumber melalui perencanaan,
pengorganisasian, koordinasi, pengarahan dan pengawasan dalam mencapai tujuan
Menurut Huber (1996). Sedangkan manajemen keperawatan dapat diartikan sebagai
pelaksanaan pelayanan keperawatan melalui staf keperawatan untuk memberikan
asuhan keperawatan, pengobatan dan rasa aman, kepada individu, keluarga, kelompok
dan masyarakat (Gillies, 1998).

Manajemen keperawatan mempunyai lingkup manajemen operasional yang


merencanakan, mengatur, dan menggerakkan para staf untuk memberikan pelayanan
keperawatan yang sebaik-baiknya kepada pasien melalui manajemen asuhan
keperawatan. Supaya dapat memberikan pelayanan keperawatan dengan sebaik-
baiknya, maka diperlukan suatu Standar Asuhan Keperawatan (SAK) yang akan
digunakan sebagai target maupun alat kontrol pelayanan keperawatan.

Perencanaan adalah satu proses berkelanjutan yang diawali dengan merumuskan


tujuan dan rencana tindakan yang akan dilaksanakan, menentukan personal,
merancang proses dan kriteria hasil, memberikan umpan balik pada perencanaan yang
sebelumnya & memodifikasi rencana yang diperlukan Swansburg (1999).
Perencanaan formal menekankan pada apa yang akan dikerjakan dan bagaimana cara
mengerjakannya yang didasarkan pada komitmen bersama (Robbin,1997).
Perencanaan adalah fungsi terpenting dalam manajemen karena perencanaan
merupakan tuntutan terhadap proses pencapaian tujuan secara efektif dan efisien.

B. Manajemen Asuhan Proses Keperawatan


Manajemen proses keperawatan dilakukan dengan pendekatan sistem terbuka, dimana
masing-masing komponen saling berhubungan dan berinteraksi dan dipengaruhi oleh
lingkungan terdiri dari lima elemen. Elemen manajemen keperawatan, dalam sistem
terbuka yaitu:

3
1. Input
Input dari proses manajemen keperawatan antara lain informasi, personel, peralatan
dan fasilitas.
2. Proses
Proses adalah sekelompok manajer atau dari tingkat pengelola keperawatan
tertinggi sampai ke perawat pelaksana yang mempunyi tugas dan wewenang untuk
melakukan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan dalam
pelaksanaan pelayanan keperawatan.
3. Output
Output dari proses manajemen keperawatan adalah asuhan keperawatan,
pengembangan staf dan riset.
4. Kontrol
Kontrol dalam proses manajemen keperawatan termasuk antara lain ; budget
keperawatan, evaluasi penampilan kerja perawat, standar prosedur, dan akreditasi.
5. Umpan balik
Berupa laporan finansial dan hasil audit keperawatan.

Manajemen keperawatan terdiri dari: pengkajian, diagnosa, perencanaan,


pelaksanaan dan evaluasi.

1. Pengkajian

Seorang manajer dituntut tidak hanya mengumpulkan informasi tentang keadaan


pasien pada tahap ini, melainkan juga mengenai institusi (rumah sakit atau
puskesmas), tenaga keperawatan, administrasi, dan bagian keuangan yang
memengaruhi fungsi organisasi keperawatan secara keseluruhan.
Manajer perawat yang efektif harus mampu memanfaatkan proses manajemen dalam
mencapai suatu tujuan melalui usaha orang lain. Saat memimpin staf, manajer harus
bertindak secara terencana dan efektif, mampu menjalankan pekerjaan bersama
dengan para perawat dari beberapa level hierarki. Manajer bekerja berdasarkan
informasi penuh dan akurat tentang apa yang perlu dan harus diselesaikan, dengan
cara apa, untuk alasan apa, tujuan apa, dan sumber daya apa yang tersedia untuk
melaksanakan rencana itu. Selanjutnya, manajer yang efektif harus mampu
mempertahankan tingkat efisiensi yang tinggi pada salah satu bagian dengan

4
enggunakan ukuran pengawasan untuk mengidentifikasi masalah dengan segera.
Setelah masalah teridentifikasi, manajer mengevaluasi apakah rencana tersebut perlu
diubah atau prestasi karyawan yang perlu dikoreksi.
Proses adalah suatu rangkaian tindakan yang mengarah pada suatu tujuan. Tujuan
akhir proes keperawatan mungkin berupa sebuah pembebasan dari gejala, eliminasi
resiko, pencegahan komplikasi, argumentasi pengetahuan atau ketrampilan kesehatan,
dan kemudahan dari kebebasan maksimal. Sementara itu, tujuan akhir proses
manajemen keperawatan adalah perawatan yang efektif dan ekonomis bagi semua
kelompok pasien.

PROSES KEPERAWATAN

2. Diagnosa

Diagnosa keperawatan adalah masalah kesehatan aktual dan potensial dimana


berdasarkan pengalamannya, dia mampu dan mempunyai wewenang untuk
memberikan tindakan keperawatan. Perawat menganalisa data pengkajian untuk
merumuskan diagnosa keperawatan.

3. Perencanaan

Perencanaan adalah menyusun langkah strategis dalam mencapai tujuan


organisasi yang telah ditetapkan. Perencanaan disini dimaksudkan untuk
menentukan kebutuhan dalam asuhan keperawatan kepada semua pasien,
menegakkan tujuan, mengalokasikan anggaran belanja, menetapkan ukuran dan
tipe tenaga keperawatan yang dibutuhkan, membuat pola struktur organisasi yang
dapat mengoptimalkan efektivitas kerja staf, serta menegakkan kebijaksanaan dan
prosedur operasional untuk mencapai visi dan misi institusi yang telah ditetapkan.

4. Pelaksanaan

Karena manajemen keperawatan memerlukan kerja melalui orang lain, maka


tahap pada pelaksanaan terdiri atas bagaimana manajer memimpin orang lain
untuk menjalankan tindakan yang telah direncanakan. Fungsi kepemimpinan
dapat dibagi lagi dalam komponen fungsi, yaitu kepemimpinan, komunikasi, dan
motivasi.

5
5. Evaluasi

Tahap akhir proses manajerial adalah mengevaluasi seluruh kegiatan yang


telah dilaksanakan. Tujuan evaluasi adalah untuk menilai seberapa jauh staf
mampu melaksanakan perannya sesuai dengan tujuan organisasi yang telah
ditetapkan serta mengidentifikasi faktor-faktor yang menghambat dan
mendukung dalam pelaksanaan.

C. Hakekat perencanaan
1. Manajemen keperawatan selayaknya berlandaskan pada suatu perencanaan karena
melalui fungsi perencanaan, pimpinan dapat menurunkan resiko pengambilan
keputusan, pemecahan masalah yang efektif dan terencana.

2. Manajemen keperawatan dapat dilaksanakan melalui penggunaan waktu yang


efektif. Manajer keperawatan yang menghargai waktu akan menyusun suatu
perencanaan yang terprogram dengan baik dan melaksanakan kegiatan sesuai dengan
waktu yang telah ditentukan sebelumnya.

3. Manajemen keperawatan akan melibatkan pengambilan suatu keputusan. Berbagai


situasi maupun suatu permasalahan yang terjadi dalam pengelolaan suatu kegiatan
keperawatan memerlukan pengambilan keputusan di berbergai tingkat manajerial.

4. Memenuhi suatu kebutuhan asuhan keperawatan pasien merupakan fokus perhatian


manajer perawat dengan mempertimbangkan apa yang pasien lihat, fikir, yakini dan
ingini. Kepuasan pasien merupakan poin yang paling utama dari seluruh tujuan
keperawatan.

5. Manajemen keperawatan harus bisa terorganisir. Pengorganisasian tersebut


dilakukan sesuai dengan kebutuhan organisasi untuk mencapai tujuan.

6. Pengarahan merupakan suatu elemen kegiatan manajemen keperawatan yang


meliputi proses pendelegasian, supervisi, koordinasi dan pengendalian pelaksanaan
rencana yang telah diorganisasikan.

6
7. Divisi keperawatan yang baik dapat memotivasi karyawan untuk memperlihatkan
penampilan kerja yang baik.

8. Manajemen keperawatan dapat menggunakan komunikasin yang efektif.


Komunikasi yang efektif akan mengurangi suatu kesalahpahaman dan memberikan
persamaan pandangan, arah dan pengertian diantara pegawai.

9. Pengembangan staf penting untuk dapat dilaksanakan sebagai upaya persiapan


perawat – perawat pelaksana menduduki posisi yang lebih tinggi atau upaya manajer
untuk dapat meningkatkan pengetahuan karyawan.

10. Pengendalian yakni salah satu elemen manajemen keperawatan yang meliputi
penilaian tentang pelaksanaan rencana yang telah dibuat, pemberian instruksi dan
menetapkan sebuah prinsip – prinsip melalui penetapan standar, membandingkan
penampilan dengan standar dan memperbaiki kekurangan.

D. Tujuan perencanaan
Tujuan Manajemen Perencanaan Asuhan Keperawatan
Dalam proses keperawatan perencanaan membantu untuk menjamin bahwa klien atau
pasien akan menerima pelayanan kesehatan yang mereka butuhkan serta pelayanan ini
diberikan oleh pekerja keperawatan agar mendapat hasil yang memuaskan sesuai
tujuan. Adapun tujuan perencanaan adalah:
1. Sebagai upaya koordinasi dalam memberikan arahan sehingga semua
anggota paham akan kondisi organisasi dan mengerti kontribusinya
dalam mencapai tujuan baik secara mandiri maupun tim
2. Mengurangi dampak perubahan
3. Memininimalkan hasil yang tidak efektif dan tidak efisien serta
menghindari pengulangan kegagalan
4. Menetapkan standar pengontrolan/ pengendalian: membandingkan
kinerja dan tujuan, deviasi dan tindakan korektif yang diperlukan
5. Menimbulkan keberhasilan dalam mencapai sasaran dan tujuan
6. Efektif dalam hal biaya.

7
E. Perencanaan dalam manajaemen keperawatan
Perumusan Visi, Misi, Filosofi, dan Tujuan
a. Perumusan Visi
Istilah lain dari visi adalah mimpi, cita-cita. Visi merupakan dasar untuk membuat
suatu perencanaan sehingga harus disusun secara singkat, jelas, dan mendasar,
serta harus ada batasan waktu pencapaiannya. Visi merupakan pernyataan yang
berisi tentang mengapa organisasi pelayanan keperawatan dibentuk. Contoh visi
ruang perawatan “Menjadi Ruang Anak yang Mampu Menyelenggarakan
Pelayanan Keperawatan Secara Profesional Tahun 2015”.

b. Perumusan Misi
Misi adalah uraian yang berisi pernyataan-pernyataan operasional guna mencapai
visi yang telah ditetapkan.
Contoh misi ruang perawatan:
Ø Memberikan asuhan keperawatan secara komprehensif

c. Perumusan Filosofi
Filosofi adalah nilai-nilai dan keyakinan yang menyangkut administrasi
keperawatan dan praktik keperawatan dalam suatu organisasi (Swansburg, 1993).
Contoh filosofi ruang perawatan:
Ø Pasien adalah manusia sebagai individu yang unik bermartabat

d. Perumusan Tujuan
Tujuan merupakan sesuatu yang ingin dicapai. Tujuan memberikan arah bagi
organisasi untuk menentukan apa yang harus dilakukan, bagaimana cara
mencapainya, dan bagaimana cara menilainya. Perumusan tujuan dalam organisasi
pelayanan keperawatan merupakan hal yang mutlak untuk dilakukan. Untuk
merumuskan suatu tujuan organisasi pelayanan keperawatan yang baik, ada
beberapa persyaratan yang harus diperhatikan.

8
F. Jenis perencanaan dalam manajemen keperawatan
Kegiatan perencanaan dalam manajemen keperawatan adalah membuat perencanaan
jangka panjang, jangka menengah, dan jangka pendek. Perencanaan jangka pendek
atau disebut juga “perencanaan operasional” adalah perencanaan yang dibuat untuk
kegiatan satu jam sampai dengan satu tahun; perencanaan jangka menengah adalah
perencanaan yang dibuat untuk kegiatan satu hingga lima tahun (Marquis & Huston,
1998); sedangkan perencanaan jangka panjang atau sering disebut “perencanaan
strategis” adalah perencanaan yang dibuat untuk kegiatan tiga sampai dengan 20
tahun (Swansburg, 1993).

Dalam ruang perawatan, perencanaan biasanya hanya dibuat untuk jangka pendek.
Menurut Keliat, dkk (2006), rencana jangka pendek yang dapat diterapkan di ruang
perawatan adalah rencana harian, rencana bulanan, dan rencana tahunan.
a. Rencana Harian
Rencana harian adalah rencana yang berisi kegiatan masing-masing perawat yang
dibuat setiap hari sesuai perannya. Rencana harian ini dibuat oleh kepala ruang,
ketua tim/perawat primer, dan perawat pelaksana.
b. Rencana Bulanan
Rencana bulanan adalah rencana yang berisi kegiatan dalam satu bulan. Rencana
bulanan ini harus disinkronkan dengan rencana harian. Rencana bulanan dibuat
oleh kepala ruang dan ketua tim/perawat primer.
c. Rencana Tahunan
Rencana tahunan adalah rencana yang dibuat setiap tahun sekali. Rencana
tahunan disusun berdasarkan hasil evaluasi kegiatan tahun sebelumnya. Rencana
tahunan dibuat oleh kepala ruang.

9
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Perencanaaan adalah sejumlah keputusan yang menjadi pedoman untuk mencapai
tujuan tertentu. Perencanaan dalam manajemen keperawatan memiliki perumusan
misi, visi, fisiologis dan tujuan. Elemen manajemen keperawatan meliputi:
input,output proses, kontrol, umpan balik. Proses manajemen meliputi pengkajian,
diagnosa, intervensi, implementasi, evaluasi.
Adapun tujuan perencanaan adalah:
1. Sebagai upaya koordinasi dalam memberikan arahan sehingga semua
anggota paham akan kondisi organisasi dan mengerti kontribusinya
dalam mencapai tujuan baik secara mandiri maupun tim
2. Mengurangi dampak perubahan
3. Memininimalkan hasil yang tidak efektif dan tidak efisien serta
menghindari pengulangan kegagalan
4. Menetapkan standar pengontrolan/ pengendalian: membandingkan
kinerja dan tujuan, deviasi dan tindakan korektif yang diperlukan
5. Menimbulkan keberhasilan dalam mencapai sasaran dan tujuan

B. Saran
Dari pembahasaan makalah semoga kita dapat mengambil manfaat dan hasil
pemikiran tersebut sebagai upaya memperbaki kehidupan. Sebagai penyusun makalah
ini, kami berharap makalah ini dapat di manfaatkan sesuai demgan fungsinya.

DAFTAR PUSTAKA

Asmuji.2012.manajemen keperawatan: konsep dan aplikasi. Jogjakarta: aruzz media


10
Yanbur,Russel C 2000.pengantar kepemimpinan manajeman keperawatan untuk
perawat klinis. Jakarta: EGC

11

Anda mungkin juga menyukai