Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN KASUS

STROKE ISKEMIK Pada Tn. I Di Rumah Sakit Ibnu Sina Bukittinggi

OLEH:
KHAIRUN NISA
NIM: 1718144010023

Dosen Pembimbing :
Ns. Kriscillia Molly Morita, S. Kep, M. Kep

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN YARSI

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN

BUKITTINGGI
LAPORAN KASUS

IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. I Jenis kelamin : Laki-laki
Umur : 59 tahun Agama : Islam
Pekerjaan :- Alamat :-
Pendidikan : SMA No. RM :-

ANAMNESA
Diambil secara auto anamnesa tanggal 14 April 2020 pukul 11.10 WIB
Keluhan utama : klien mengatakan badan terasa lemas pada tangan dan
kaki sebelah kiri saja. Klien mengatakan badan terasa
lemas disertai mual, pusing dan bicara pelo. Klien tidak
mengeluh adanya muntah yang keluar.
Riwayat Penyakit Sekarang:
Klien datang ke IGD RS IBNU SINA BUKITTINGGI dengan keluhan
lemas pada tangan dan kaki kiri sejak pagi. Klien juga mengatakan badan terasa
lemas disertai mual, pusing dan bicara pelo. Pasien tidak mengeluh adanya
muntah yang keluar. Klien tidak mengeluhkan adanya riwayat trauma atau
kecelakaan sebelumnya. Dirasakan lemas pada bagian tangan dan kaki kiri
terutama saat ingin memulai aktifitas sehari-hari. Ketika bangun tidur klien selalu
merasakan hal yg sama sudah sejak seminggu terutama pagi ini.

Riwayat Penyakit Dahulu:


Klien mengatakan bahwa klien memiliki riwayat hipertensi selama 9
tahum
Riwayat Penyakit Keluarga:
Riwayat keluhan tidak didapatkan dari anggota keluarga klien
Riwayat Pengobatan :
Tidak terdapat riwayat obat yang dikonsumsi sebelum dibawa ke IGD
Riwayat Alergi :
Tidak terdapat riwayat alergi obat atau makanan
PEMERIKSAAN FISIK
KEADAAN UMUM
Kesadaran : Compos Mentis
Tekanan darah: 166/114 mmHg
Nadi : 72 x/menit
Pernafasaan : 22 x/menit
Sp02 : 98%
Suhu : 37,7C
GCS : E4 V5 M6

Mata : Konjungtiva tidak anemis, Sklera anikterik

Pupil isokor, diameter 3mm. Refleks cahaya +/+

Bola mata simetris kanan dan kiri,


Kuku : Sianosis (-)

Turgor : Baik

Telinga : Normotia, simetris

Leher : Kelenjar getah bening tidak teraba membesar

Toraks : Pergerakan simetris, kanan dan kiri

Jantung : Bunyi I dan II reguler, murmur (-), Gallop (-)

Paru-paru : SN vesikuler, ronki -/-, Wheezing -/-

Abdomen : Tidak teraba massa, nyeri tekan -, bising usus +

Hepar : Tidak teraba membesar

Lien                : Tidak teraba membesar

Ekstremitas        : Akral hangat, Edema (-/-, -/-)

STATUS PSIKIS
Cara berpikir : Realistik

Tingkah laku : Wajar

Ingatan : Baik

Kecerdasan : Tidak dinilai

Kemampuan berbicara : Cukup baik, bicara agak pelo. Disfonia (-),


Disartria (-)

STATUS NEUROLOGIS

Kepala

Bentuk : Normocephali

Nyeri tekan : (-)

Simetris : Simetris

Pulsasi : Teraba

Leher

Sikap : Simetris

Pergerakan : Terbatas

Tanda-tanda perangsangan meningen

Kaku kuduk          : negatif

Kernig                   : negatif / negatif

Brudzinski I          : negatif

Brudzinski II         : negatif / negatif

PEMERIKSAAN NERVUS KRANIALIS


N . I ( Olfaktorius )

Kanan Kiri

Subjektif Dalam batas normal Dalam batas normal

Dengan bahan Dalam batas normal Dalam batas normal

N. II ( Optikus )

Kanan Kiri

Tajam penglihatan Dalam batas normal Dalam batas normal

Lapangan penglihatan Normal Normal

Melihat warna Dalam batas normal Dalam batas normal

Fundus okuli Tidak dilakukan Tidak dilakukan

N. III ( Okulomotorius )
Kanan Kiri

Pergerakan bulbus Baik baik

Strabismus (-) (-)

Nystagmus (-) (-)

Exophtalmus (-) (-)

Besar pupil 3 mm 3 mm

Bentuk Bulat, isokor Bulat, isokor

Refleks terhadap sinar (+) (+)

Refleks konversi (+) (+)

Melihat ganda (-) (-)

Kanan Kiri
N. IV ( Trokhlearis )
Pergerakan mata Baik Baik

(kebawah – kedalam)

Sikap Bukbus Di tengah Di tengah

Melihat kembar (-) (-)


N. V ( Trigeminus )

Kanan Kiri

Membuka mulut Baik Baik

Mengunyah Baik Baik

Menggigit Baik Baik

Refleks kornea Tidak dilakukan Tidak dilakukan

Sensibilitas Hiperestesia Baik

N. VI ( Abdusen )
Kanan Kiri

Pergerakan mata Baik Baik

(ke lateral)

Sikap bulbus Di tengah Di tengah

Melihat kembar (-) (-)


Kanan Kiri

Mengerutkan dahi Tampak kerutan Kerutan dahi


dahi berkurang

Menutup mata Menutup Menutup tidak


sempurna penuh

Memperlihatkan gigi Mulut Mencong ke kanan


N. VII ( Facialis )
Mencucurkan bibir Bibir mencong ke kiri

Menggembungkan pipi Tidak mampu menggembungkan pipi

Perasaan bagian lidah Tidak dilakukan Tidak dilakukan


2/3 belakang
N VIII ( Vestibulochoclearis )

Tidak dilakukan

N. IX ( Glossofaringeus )

Tersedak saat menelan

N. X ( Vagus )
Kanan Kiri

Arcus faring Simetris

Bicara Pelo

Menelan Baik, tersedak (-)

N. XI ( Aksesorius )
Kanan Kiri

Mengangkat bahu Normal Sedikit tertinggal dari


bagian kanan

Memalingkan muka Normal Normal


N. XII ( Hipoglosus )

Kanan Kiri

Pergerakan lidah Normal Lemah

Julur lidah Tampak deviasi ke sebelah kiri

Tremor lidah (-) (-)

Atrofi (-) (-)

ANGGOTA GERAK ATAS

MOTORIK
Kanan Kiri

Pergerakan Normal Lemah, tertinggal

Kekuatan 5-5-5-5 4-3-3-3

Tonus Normotonus Hipotonus

Atrofi - -

Kanan Kiri
SENSORIS
Taktil (+) (-)

Nyeri (+) (-)

Termi Tidak dilakukan Tidak dilakukan

Diskriminasi Tidak dilakukan Tidak dilakukan

Lokalisasi Tidak dilakukan Tidak dilakukan


REFLEKS

Kanan Kiri

Biceps + + (Hiporefleks)

Triceps + + (Hiporefleks)

Hoffman – Trommer - -

ANGGOTA GERAK BAWAH

MOTORIK
Kanan Kiri

Pergerakan Normal Sedikit tertinggal

Kekuatan 5-5-5-5 4-3-3-3

Tonus Normotonus Hipotonus

Atrofi - -

SENSORIS

Kanan Kiri
Kanan Kiri
Taktil (+) (+)
Patella + + (Hiporefleks)
Nyeri (+) (+)
Achilles + + (Hiporefleks)
Termi Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Babinski - -
Diskriminasi Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Chaddock - -
Lokalisasi Tidak dilakukan Tidak dilakukan
REFLEKS
Schaffer - -

Oppenheim - -

Klonus kaki - -

Tes lasegue - -

Kernig - -
KOORDINASI & KESEIMBANGAN

• Cara berjalan : Tidak seimbang sebelah kiri

• Test Romberg : tidak dilakukan

• Test Romberg dipertajam : tidak dilakukan

• Finger to finger : tidak dilakukan

• Test tumit lutut : tidak dilakukan

• Dismetria (Past Pointing) : tidak dilakukan

• Nystagmus test : tidak dilakukan

• Disdiadokokinesia : tidak dilakukan

GERAK ABNORMAL
• Tremor : (-)

• Miokloni : (-)

• Khorea : (-)

PEMERIKSAAN PENUNJANG

Hematologi

Kimia Klinik : Cholesterol Total 300 mg/dl (N < 220 )

LDL Cholesterol 140 mg/dl (N < 130 )

CT –SCAN Kepala tanpa kontras

 Tampak lesi HIPODENS kecil pada lobus frontal kanan


(pericornu anterior ventrikel lateral kanan), pada nucleus
lentiformis kanan dan corona radiata kanan
PENATALAKSANAAN

IGD

 Infus RL 20tts/detik
 Injeksi Omeprazole
 Injeksi Citicolin
 Pasang DC, NGT
 Konsul dr. Hexanto M., Sp.S

Ruang Alfa ( Tgl 22/12 )

 Tirah baring
 Ranitidine inj 2x1
 Aspilet tab 80mg 1x1
ANALISA DATA
Tgl No Data Fokus Problem Etiologi TTD

15 – 04 1 DS: klien mengatakan badan Kerusakan Kerusakan


– 20 terasa lemas pada tangan dan mobilitas fisik neoromuskuler,
kaki sebelah kiri saja dan penurunan
bicara pelo. kekuatan otot

DO:

Kesadaran : Compos Mentis


TD : 166/114 mmHg
Nadi : 72 x/menit
RR : 22 x/menit
Sp02 : 98%
Suhu : 37,7C
GCS : E4 V5 M6
Kekuatan otot ekstremitas
superior ka=ki 0/5,
ekstremitas inferior ka=ki 0/5
Hemiplegi ektremitas dextra
Refleks patela ka=ki :+/++
Refleks asciles ka=ki :+/++
15 – 04 2 DS: keluarga klien Konstipasi kelemahan otot
– 20 mengatakan klien susah buat abdominal,
BAB, selama 4 hari. Aktivitas fisik
tidak
DO: mencukupi
Kesadaran : Compos Mentis
TD : 166/114 mmHg
Nadi : 72 x/menit
RR : 22 x/menit
Sp02 : 98%
Suhu : 37,7C
GCS : E4 V5 M6
Bising Usus klien 10x/i

15 – 04 3 DS: keluarga klien Kerusakan Immobilitas


– 20 mengatakan lecet kemerahan integritas kulit fisik
pada bokong klien
DO:

Kesadaran : Compos Mentis


TD : 166/114 mmHg
Nadi : 72 x/menit
RR : 22 x/menit
Sp02 : 98%
Suhu : 37,7C
GCS : E4 V5 M6
Tampak lecet kemerahan pada
bokong klien

15 – 04 4 DS: Keluarga klien Defisit Kerusakan


– 20 mengatakan gigi dan lidah perawatan diri muskuloskeleta
klien kotor dan mulut berbau l

DO:

Kesadaran : Compos Mentis


TD : 166/114 mmHg
Nadi : 72 x/menit
RR : 22 x/menit
Sp02 : 98%
Suhu : 37,7C
GCS : E4 V5 M6
Gigi klien tampak kotor

Mulut klien berbau

PRIOROTAS DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Kerusakan mobilitas fisik berhubungan dengan kerusakan neoromuskuler,
penurunan kekuatan otot.
2. Konstipasi berhubungan dengan kelemahan otot abdominal, Aktivitas fisik
tidak mencukupi
3. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan Immobilitas fisik
4. Defisit perawatan diri berhubungan dengan Kerusakan muskuloskeletal

PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN

No. Tanggal Tanggal


Diagnosa Keperawatan
Dx. Ditemukan Teratasi

1. Kerusakan mobilitas fisik berhubungan


dengan kerusakan neoromuskuler, penurunan
15 april 2020 -
kekuatan otot.

2. Kerusakan integritas kulit berhubungan


15 april 2020 -
dengan Immobilitas fisik

RENCANA KEPERAWATAN

Tgl/ No Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi TTD


.
Dx
Jam
.

15 – 04 1 Setelah dilakukan tindakan


– 20 NIC :
keperawatan selama 3x7 jam
diharapkan gangguan mobilitas 1. Kaji kemampuan
fisik teratasi dengan kriteria fungsional/luasnya kerusakan
hasil: awal dan dengan cara yang
 Klien teratur.
meningkat dalam aktivitas 2. Latih melakukan
fisik latihan rentang gerak aktif dan
 Mengerti pasif pada semua ekstremitas.
tujuan dari peningkatan 3. Sokong ekstremitas
mobilitas dalam posisi fungsionalnya,
 Memverbalisas gunakan papan kaki selama
ikan perasaan dalam periode paralisi flaksid.
meningkatkan kekuatan dan Pertahankan posisi kepala netral.
kemampuan berpindah 4. Tempatkan bantal
 Memperagakan dibawah aksila untuk melakukan
penggunaan alat Bantu abduksi pada tangan.
untuk mobilisasi (walker) 5. Posisikan lutut dan
panggul dalam posisi ekstensi.
6. Pertahankan kaki
dalam posisi normal.
7. Anjurkan pasien untuk
membantu pergerakan dan
latihan dengan menggunakan
ekstremitas yang tidak sakit
untuk
menyokong/menggerakkan
daerah tubuh yang mengalami
kelemahan.
Kolaborasi
8. Konsultasikan dengan
ahli fisioterapi.
15 – 04 2 Setelah dilakukan tindakan NIC : Pressure Management
- 20 keperawatan selama 3x7 Anjurkan pasien untuk
kerusakan integritas kulit pasien menggunakan pakaian yang
teratasi dengan kriteria hasil: longgar
 Integritas kulit yang baik Hindari kerutan pada tempat tidur
bisa dipertahankan (sensasi, Jaga kebersihan kulit agar tetap
elastisitas, temperatur, bersih dan kering
hidrasi, pigmentasi) Mobilisasi pasien (ubah posisi
 Tidak ada luka/lesi pada pasien) setiap dua jam sekali
kulit Monitor kulit akan adanya
 Perfusi jaringan baik kemerahan
 Menunjukkan pemahaman Oleskan lotion atau minyak/baby
dalam proses perbaikan oil pada derah yang tertekan
kulit dan mencegah Monitor aktivitas dan mobilisasi
terjadinya sedera berulang pasien
 Mampu melindungi kulit Monitor status nutrisi pasien
dan mempertahankan Kaji lingkungan dan peralatan
kelembaban kulit dan yang menyebabkan tekanan
perawatan alami Observasi luka : lokasi, dimensi,
 Menunjukkan terjadinya kedalaman luka,
proses penyembuhan luka karakteristik,warna cairan,
granulasi, jaringan nekrotik,
tanda-tanda infeksi lokal, formasi
traktus
Kolaburasi ahli gizi pemberian
diae TKTP, vitamin
Cegah kontaminasi feses dan urin
Lakukan tehnik perawatan luka
dengan steril
Berikan posisi yang mengurangi
tekanan pada luka
SKEMA STROKE ISKEMIK

Hipertensi

Penimbunan lemak meningkat

Lemak sudah nektrolik dan bergenerasi

Penyempitan pembuluh darah

Aliran darah menjadi lambat

Turbelensi

Erosit bergumpal

Endotil rusak

Cairan plasma hilang

Edema serebral

Peningkatan TIK

Arteri vertebra basislasris arteri cerebri media

Disfungsi N. XI disfungsi N.XI

Kelemahan anggota gerak Integritas Kulit kegagalan menggerakan anggota tubuh

Kerusakan Mobilitas Fisik kerusakan mobilitas

Defisit Perawatan Diri

Anda mungkin juga menyukai