PENDAHULUAN
1. A. LANDASAN
Di samping itu, Pasal 39 Ayat 1 UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional tersebut yang
menyatakan bahwa pendidik adalah tenaga profesional memberikan pengertian bahwa Konselor sebagai
penyelenggara pelayanan konseling atau BK adalah tenaga profesional. Dalam kaitan ini, lebih spesifik lagi,
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 27 Tahun 2008 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan
Kompetensi Konselor menegaskan bahwa yang disebut Konselor adalah Sarjana (S-1) Bimbingan dan Konseling
yang telah menamatkan program Pendidikan Profesi Konselor (PPK).
3) kepribadian
4) kecerdasan
Hal tersebut berarti bahwa Konselor (atau Guru BK) dalam tugasnya melaksanakan pelayanan konseling tidak lain
adalah merupakan kegiatan membelajarkan klien (konseli) atau sasaran layanan, dalam suasana belajar dalam
bentuk layanan konseling, untuk menguasai keenam hal tersebut di atas sebagai sasaran pembinaan dalam
pengembangan kemampuan diri dan/atau pengentasan masalah klien[1]).
1. 4. Subtansi Pelayanan Bimbingan dan Konseling pada Satuan-Satuan Pendidikan
Substansi BK disiapkan untuk memfasilitasi satuan pendidikan dalam mewujudkan proses pendidikan yang
memperhatikan dan menjawab ragam kemampuan, kebutuhan, dan minat sesuai dengan karakteristik peserta didik.
Khusus untuk SMA/MA dan SMK/MAK) BK dimaksudkan untuk membantu satuan pendidikan dalam
memfasilitasi peserta didik dalam memilih dan menetapkan program peminatan akademik bagi peserta didik
SMA/MA dan peminatan vokasi bagi peserta didik SMK/MAK serta pemilihan mata pelajaran lintas peminatan
khusus bagi peserta didik SMA/MA. Selain itu BK juga dimaksudkan untuk memfasilitasi Guru BK atau Konselor
sekolah untuk menangani dan membantu peserta didik yang secara individual mengalami masalah psikologis atau
psikososial, seperti sulit berkonsentrasi, rasa cemas, dan gejala perilaku menyimpang.
(Dikutip dari Permendikbud No. 81.A Tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum Lampiran IV Bagian I).
1. Tim penyusun KTSP pada SD, SMP, SMA dan SMK terdiri atas: guru, konselor, dan kepala
sekolah sebagai ketua merangkap anggota. Dalam kegiatan penyusunan KTSP, tim penyusun
melibatkan komite sekolah, nara sumber, dan pihak lain yang terkait. Koordinasi dan supervisi
dilakukan oleh dinas yang bertanggung jawab di bidang pendidikan tingkat kabupaten/kota untuk
SD dan SMP dan dinas yang bertanggung jawab di bidang pendidikan di tingkat provinsi untuk
SMA dan SMK.
2. Tim penyusun KTSP pada MI, MTs, MA dan MAK terdiri atas: guru, konselor, dan kepala
madrasah sebagai ketua merangkap anggota. Dalam kegiatan penyusunan KTSP, tim penyusun
melibatkan komite madrasah, nara sumber, dan pihak lain yang terkait. Koordinasi dan supervisi
dilakukan oleh kementerian yang menangani urusan pemerintahan di bidang agama.
3. Tim penyusun KTSP pada pendidikan khusus (SDLB, SMPLB, dan SMALB) terdiri atas: guru,
konselor, dan kepala sekolah sebagai ketua merangkap anggota. Dalam kegiatan penyusunan
KTSP, tim penyusun melibatkan komite sekolah, nara sumber, dan pihak lain yang terkait.
Koordinasi dan supervisi dilakukan oleh dinas provinsi yang bertanggung jawab di bidang
pendidikan.
(Dikutip dari Permendikbud No. 81.A Tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum Lampiran I Bagian VI).
BAB II
STRUKTUR
PELAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING
Pelayanan BK, sebagai bagian dari upaya pendidikan, pada satuan pendidikan merupakan usaha membantu peserta
didik dalam rangka pengembangan potensi mereka secara optimal. Pelayanan ini juga membantu mengatasi
kelemahan dan hambatan serta masalah yang dihadapi peserta didik dalam proses perkembangan diri pribadi secara
optimal baik dalam bidang pelaksanaan pendidikan maupun kehidupan pada umumnya.
1. A. PENGERTIAN DAN PARADIGMA
1. 1. Pengertian
Pelayanan BK pada satuan pendidikan adalah pelayanan bantuan profesional untuk peserta didik, baik secara
perorangan, kelompok maupun klasikal, agar peserta didik mampu mengarahkan diri dan berkembang secara
optimal dalam bidang pengembangan kehidupan pribadi, kehidupan sosial, kemampuan belajar, dan perencanaan
karir, melalui berbagai jenis layanan dan kegiatan pendukung, berdasarkan norma-norma yang berlaku, melalui
proses pembelajaran
2. Paradigma
Paradigma pelayanan BK adalah pelayanan bantuan pendidikan dalam bingkai kondisi psiko-sosial-peda-gogis-
budaya dan karakter bangsa. Artinya, pelayanan BK berdasarkan kaidah-kaidah keilmuan dan teknologi
pendidikan, dengan memanfaatkan kaidah-kaidah keilmuan psikologi, sosial, dan budaya yang dikemas dalam kaji-
terapan pelayanan BK mengacu kepada pengembangan nilai-nilai karakter-cerdas, sesuai dengan nilai-nilai luhur
Pancasila dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia beradasarkan Undang-Undang Dasar 1945 dan prinsip
Bhineka Tunggal Ika.
1. B. VISI DAN MISI
1. 1. Visi
Visi pelayanan BK adalah terwujudnya kehidupan pribadi-sosial-individu sesuai dengan nilai-nilai luhur
kemanusiaan yang membahagiakan sesuai dengan karakter bangsa melalui tersedianya pelayanan bantuan dalam
pemberian dukungan perkembangan dan pengentasan masalah agar peserta didik berkembang secara optimal,
mandiri, mampu mengendalikan diri dan bahagia.
1. 2. Misi
1. C. TUJUAN
1. 1. Tujuan Umum
Pelayanan BK memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan meng-ekspresikan diri
dalam bentuk kehidupan efektif sehari-hari (KES) sesuai dengan tuntutan karakter-cerdas yang terpuji, kebutuhan,
potensi, bakat, minat, kondisi dan perkembangan peserta didik. Pelayanan BK juga secara khusus membantu peserta
didik berkenaan dengan arah peminatan mereka mengacu pada pencapaian tujuan pendidikan. Di samping itu
pelayanan BK menangani permasalahan peserta didik dalam bentuk kehidupan efektif sehari-hari yang
terganggu (KES-T), yaitu kehidupan pribadi dan kehidupan di dalam lembaga satuan pendidikan, hubungan teman
sebaya, kehidupan dalam keluarga, kehidupan sosial/kemasyarakatan, serta lingkungan sekitar.
Tujuan umum pelayanan BK juga mengacu pada keenam sasaran pokok pembinaan pendidikan sebagai-mana
tersebut pada pengertian pendidikan menurut undang-undang, yaitu bahwa peserta didik (dalam hal ini sasaran
pelayanan BK, yaitu klien atau konseli) diarahkan untuk memiliki kekuatan spritual keagamaan, pengen-dalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
1. 2. Tujuan Khusus
Pelayanan BK bertujuan menunjang pembinaan peserta didik dalam mengembangkan potensi dan mengatasi
masalah berkenaan dengan :
1. Kemampuan dasar
2. Bakat
3. Minat
4. Kreativitas
5. Kompetensi dan kebiasaan dalam kehidupan sehari-hari sesuai dangan tuntutan karakter-cerdas
terpuji
6. Kemampuan kehidupan keagamaan
7. Kemampuan sosial
8. Kemampuan belajar
9. Wawasan dan perencanaan karir
10. Kemampuan pemecahan masalah
11. Kemampuan bertanggung jawab
12. Kemampuan pengendalian diri, dan
13. Kemandirian.
Mengacu kepada keenam sasaran pokok pembinaan melalui pendidikan sebagaimana tersebut pada tujuan umum di
atas, upaya pencapaian tujuan khusus pelayanan BK juga mengacu kepada sasaran pokok pendidikan yang
dimaksud, sesuai dengan kebutuhan dan permasalahan khusus klien atau konseli yang secara khusus mendapat
pelayanan BK.
1. Pelayanan BK sebagai upaya pendidikan, memuat materi pendidikan karakter yang diintegrasikan
ke dalam kegiatan pelayanan, yaitu berbagai aspek atau materi karakter-cerdas berkenaan dengan :
1) Ketakwaan dan keimanan kepada Tuhan Yang Maha Esa
2) Kejujuran
3) Kecerdasan
4) Ketangguhan
5) Kepedulian
1. Pelayanan BK secara khusus membantu pengem-bangan arah peminatan peserta didik, yang
meliputi :
1) Peminatan akademik
1. Pelayanan BK bekerjasama dengan berbagai komponen yang terkait, baik di dalam maupun di luar
satuan pendidikan dalam rangka menunjang kesuksesan peserta didik untuk mengembangkan
kemampuan diri dan mencapai tujuan pendidikan secara optimal.
1) Pelayanan Dasar, yaitu pelayanan mengarah kepada terpenuhinya kebutuhan siswa yang paling elementer, yaitu
kebutuhan makan dan minum, udara segar, dan kesehatan, serta kebutuhan hubungan sosio-emosional. Orang tua,
guru dan orang-orang yang dekat (significant persons) memiliki peranan paling dominan dalam pemenuhan
kebutuhan dasar siswa. Dalam hal ini, Guru BK atau Konselor pada umumnya berperan secara tidak langsung dan
mendorong para significant persons berperan optimal dalam memenuhi kebutuhan paling elementer siswa.
2) Pelayanan Pengembangan, yaitu pelayanan untuk mengembangkan potensi peserta didik sesuai dengan tahap-
tahap dan tugas-tugas perkembangannya. Dengan pelayanan pengembangan yang cukup baik siswa akan dapat
menjalani kehidupan dan perkembangan dirinya dengan wajar, tanpa beban yang memberatkan, memperoleh
penyaluran bagi pengembangan potensi yang dimiliki secara optimal, serta menatap masa depan dengan cerah.
Upaya pendidikan pada umumnya merupakan pelaksanaan pelayanan pengem-bangan bagi peserta didik. Pada
satuan-satuan pendidikan, para pendidik dan tenaga kependidikan memiliki peran dominan dalam penyelenggaraan
pengembangan terhadap siswa. Dalam hal ini, pelayanan BK yang dilaksanakan oleh Guru BK atau Konselor selalu
diarahkan dan mengacu kepada tahap dan tugas perkembangan siswa.
3) Pelayanan Arah Peminatan/Lintas Minat/ Pendalaman Minat Studi Siswa, yaitu pelayanan yang secara khusus
tertuju kepada peminatan/ lintas minat/pendalaman minat peserta didik sesuai dengan konstruk dan isi kurikulum
yang ada. Arah peminatan/lintas minat/pendalaman minat ini terkait dengan bidang bimbingan pribadi, sosial,
belajar, dan karir dengan menggunakan segenap perangkat (jenis layanan dan kegiatan pendukung) yang ada dalam
pelayanan BK. Pelayanan peminatan/lintas minat/pendalaman minat peserta didik ini terkait pula dengan aspek-
aspek pelayanan pengembangan tersebut di atas.
4) Pelayanan Teraputik, yaitu pelayanan untuk menangani pemasalahan yang diakibatkan oleh gangguan terhadap
pelayanan dasar dan pelayanan pengembangan, serta pelayanan pemi natan. Permasalahan tersebut dapat terkait
dengan kehidupan pribadi, kehidupan sosial, kehidupan keluarga, kegiatan belajar, karir. Dalam upaya menangani
permasalahan peserta didik, Guru BK atau Konselor memiliki peran dominan. Peran pelayanan teraputik oleh Guru
BK atau Konselor dapat menjangkau aspek-aspek pelayanan dasar, pelayanan pengem-bangan, dan pelayanan
peminatan.
5) Pelayanan Diperluas, yaitu pelayanan dengan sasaran di luar diri siswa pada satuan pendidikan, seperti personil
satuan pendidikan, orang tua, dan warga masyarakat lainnya yang semuanya itu terkait dengan kehidupan satuan
pendidikan dengan arah pokok terselenggaranya dan suskesnya tugas utama satuan pendidikan, proses
pembelajaran, optimalisasi pengem-bangan potensi peserta didik. Pelayanan diperluas ini dapat terkait secara
langsung ataupun tidak langsung dengan kegiatan pelayanan dasar, pengembangan peminatan, dan pelayanan
teraputik tersebut di atas.
(Dikutip dari Permendikbud No. 81.A Tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum Lampiran IV Bagian VIII).
1. b. Bidang Pelayanan
Pelayanan BK, khususnya pada satuan-satuan pen didikan dasar dan menengah melaksanakan
pengem-bangan/pembinaan dalam bidang-bidang sebagai berikut[2]).
1) Pengembangan kehidupan pribadi, yaitu bidang pelayanan BK yang membantu peserta didik/ sasaran layanan
dalam memahami, menilai, dan mengembangkan potensi dan kecakapan, bakat dan minat, serta kondisi kehidupan
yang berkarakter-cerdas dan beragama[3]) sesuai dengan karakteristik pribadi dan kebutuhan dirinya secara
realistik.
2) Pengembangan kehidupan sosial, yaitu bidang pelayanan BK yang membantu peserta didik /sasaran layanan
dalam memahami dan menilai serta mengembangkan kemampuan hubungan sosial yang sehat, efektif dan
berkarakter-cerdas dengan teman sebaya, anggota keluarga, dan warga lingkungan sosial yang lebih luas.
4) Pengembangan karir, yaitu bidang pelayanan BK yang membantu siswa dalam menerima, memahami dan
menilai informasi, serta memilih dan mengambil keputusan arah karir secara jelas, objektif dan bijak.
1. Fungsi Pemahaman, yaitu fungsi pelayanan BK untuk membantu peserta didik memahami diri,
tuntutan studi, peminatan dan lingkungannya.
2. Fungsi pemeliharaan dan pengembangan, yaitu fungsi pelayanan BK untuk membantu peserta
didik memelihara dan menumbuh-kembangkan berbagai potensi dan kondisi positif yang
dimilikinya secara optimal sesuai dengan tuntutan karakter-cerdas yang terpuji.
3. Fungsi pencegahan, yaitu fungsi pelayanan BK untuk membantu peserta didik mampu mencegah
atau menghindarkan diri dari berbagai permasalahan yang dapat menghambat perkembangan diri
dan kehidupan efektif sehari-hari yang terganggu pada umumnya, dan kesuksesan studi serta
peminatan pada khususnya.
4. Fungsi pengentasan, yaitu fungsi pelayanan BK untuk membantu siswa mengatasi kondisi
kehidupan efektif sehari-hari yang teganggu atau masalah yang dialaminya.
5. Fungsi advokasi, yaitu fungsi pelayanan BK untuk membantu peserta didik memperoleh
pembelaan atas hak dan/atau kepentingannya, baik berkenaan dengan hak-hak kehidupan pada
umumnya, maupun khususnya berkenaan dengan hak kependidikannya, yang kurang atau tidak
mendapat perhatian secara memadai.
1. 2. Prinsip dan Asas BK
Prinsip dan asas dasar pelayanan Bimbingan dan konseling adalah sebagai berikut :
1. Prinsip-prinsip pelayanan BK berkenaan dengan kondisi diri siswa, program pelayanan, serta
tujuan dan pelaksanaan pelayanan, mengacu pada pelayanan yang efektif dan efisien, untuk
berkehidupan yang cerdas dan berkarakter[4].
1. Layanan Orientasi, yaitu layanan BK yang membantu peserta didik memahami lingkungan baru,
seperti lingkungan satuan pendidikan bagi siswa baru, dan obyek-obyek yang perlu dipelajari,
untuk menyesuaikan diri serta mempermudah dan memper-lancar peran di lingkungan baru yang
efektif dan berkarakter.
2. Layanan Informasi, yaitu layanan BK yang membantu peserta didik menerima dan memahami
berbagai informasi diri, sosial, belajar, karir/ jabatan, dan pendidikan lanjutan secara terarah,
objektif dan bijak.
3. Layanan Penempatan dan Penyaluran, yaitu layanan BK yang membantu peserta didik
memperoleh penempatan dan penyaluran yang tepat di dalam kelas, kelompok belajar,
peminatan/lintas minat/pendalaman minat, program latihan, magang, dan kegiatan ekstrakurikuler
secara terarah, objektif dan bijak.
4. Layanan Penguasaan Konten, yaitu layanan BK yang membantu peserta didik menguasai konten
tertentu, terutama kompetensi dan atau kebiasaan dalam melakukan, berbuat atau mengerjakan
sesuatu yang berguna dalam kehidupan di sekolah/ madrasah, keluarga, dan masyarakat sesuai
dengan tuntutan kemajuan dan berkarakter-cerdas yang terpuji, sesuai dengan potensi dan
peminatan dirinya.
5. Layanan Konseling Perorangan, yaitu layanan BK yang membantu peserta didik dalam
mengentaskan masalah pribadinya melalui prosedur perseorangan.
6. Layanan Bimbingan Kelompok, yaitu layanan BK yang membantu peserta didik dalam
pengembangan pribadi, kemampuan hubungan sosial, kegiatan belajar, karir/jabatan, dan
pengambilan keputusan, serta melakukan kegiatan tertentu sesuai dengan tuntutan karakter yang
terpuji melalui dinamika kelompok.
7. Layanan Konseling Kelompok, yaitu layanan BK yang membantu peserta didik dalam pembahasan
dan pengentasan masalah yang dialami sesuai dengan tuntutan karakter-cerdas yang terpuji
melalui dinamika kelompok.
8. Layanan Konsultasi, yaitu layanan BK yang membantu peserta didik dan atau pihak lain dalam
memperoleh wawasan, pemahaman, dan cara-cara dan atau perlakuan yang perlu dilaksanakan
kepada pihak ketiga sesuai dengan tuntutan karakter-cerdas yang terpuji.
9. Layanan Mediasi, yaitu layanan BK yang membantu peserta didik dalam menyelesaikan
permasalahan dan memperbaiki hubungan dengan pihak lain sesuai dengan tuntutan karakter-
cerdas yang terpuji.
10. Layanan Advokasi, yaitu layanan BK yang membantu peserta didik untuk memperoleh kembali
hak-hak dirinya yang tidak diperhatikan dan/atau mendapat perlakuan yang salah sesuai dengan
tuntutan karakter-cerdas yang terpuji.
(Dikutip dari Permendikbud No. 81.A Tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum Lampiran IV Bagian VIII).
1. 2. Kegiatan Pendukung
Enam kegiatan pendukung dilaksanakan dalam pelayanan BK dalam rangka menunjang keberhasilan jenis-jenis
layanannya, yaitu:
1. Aplikasi Instrumentasi, yaitu kegiatan mengumpulkan data tentang diri siswa dan lingkungannya,
melalui aplikasi berbagai instrumen, baik tes maupun non-tes.
2. Himpunan Data, yaitu kegiatan menghimpun data yang relevan dengan pengembangan
peserta didik, yang diselenggarakan secara berkelanjutan, sistematis, komprehensif, terpadu, dan
bersifat rahasia.
3. Konferensi Kasus, yaitu kegiatan membahas permasalahan peserta didik dalam pertemuan khusus
yang dihadiri oleh pihak-pihak yang dapat memberikan data, kemudahan dan komitmen bagi
terentaskannya masalah peserta didik melalui pertemuan, yang bersifat terbatas dan tertutup.
1. Kunjungan Rumah, yaitu kegiatan memperoleh data, kemudahan dan komitmen bagi
teren-taskannya masalah peserta didik melalui pertemuan dengan orang tua dan atau
anggota keluarganya.
2. Tampilan Kepustakaan, yaitu kegiatan menyedia-kan berbagai bahan pustaka yang
dapat digunakan peserta didik dalam pengembangan pribadi, kemampuan sosial,
kegiatan belajar, dan karir/ jabatan.
3. Alih Tangan Kasus, yaitu kegiatan untuk memin-dahkan penanganan masalah
peserta didik ke pihak lain sesuai keahlian dan kewenangan ahli yang dimaksud.
(Dikutip dari Permendikbud No. 81.A Tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum Lampiran IV Bagian VIII).
1. 3. Format Layanan
Layanan BK diselenggarakan melalui berbagai format layanan, yaitu sebagai berikut :
1. G. PROGRAM PELAYANAN
1. Program Tahunan, yaitu program pelayanan BK meliputi seluruh kegiatan selama satu tahun
ajaran untuk masing-masing kelas rombongan belajar pada satuan pendidikan.
2. Program Semesteran, yaitu program pelayanan BK meliputi seluruh kegiatan selama satu
semester yang merupakan jabaran program tahunan.
3. Program Bulanan, yaitu program pelayanan BK meliputi seluruh kegiatan selama satu bulan yang
merupakan jabaran program semesteran.
4. Program Mingguan, yaitu program pelayanan BK meliputi seluruh kegiatan selama satu
minggu yang merupakan jabaran program bulanan.
5. Program Harian, yaitu program pelayanan BK yang dilaksanakan pada hari-hari tertentu dalam
satu minggu. Program harian merupakan jabaran dari program mingguan dalam bentuk Satuan
Layanan (SATLAN) atau Rencana Program Layanan (RPL) dan/atau Satuan Kegiatan
Pendukung (SATKUNG) atau Rencana Kegiatan Pendukung (RKP) pelayanan BK.
(Dikutip dari Permendikbud No. 81.A Tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum Lampiran IV Bagian VIII).
Pelayanan peminatan sebagaimana dikemukakan di atas secara keseluruhan memuat aspek-aspek yang ada di bidang
bimbingan pribadi, sosial, belajar, dan karir. Dalam kaitan ini Guru BK atau Konselor dituntut berkinerja secara
komprehensif melakukan pelayanan peminatan dengan menggerakkan berbagai jenis layanan dan kegiatan
pendukung Bimbingan dan Konseling yang relevan. Untuk ini lihat Panduan Khusus BK : Pelayanan Arah
Peminatan Studi Peserta Didik.
1. 3. Penyusunan Program
1. Program pelayanan BK disusun berdasarkan kebutuhan peserta didik (need
assessment) yang diperoleh mela-lui aplikasi instrumentasi dan/atau cara-cara
lainnya.
1. Substansi program pelayanan BK meliputi keempat bidang dengan kelima arah pelayanannya,
jenis layanan dan kegiatan pendukung, format layanan, program kegiatan termasuk program la-
yanan peminatan peserta didik, sasaran pelayanan, dan volume/beban tugas Guru BK atau
Konselor.
BAB III
1. A. PERENCANAAN KEGIATAN
1. 1. Acuan dan Muatan Perencanaan
1. Perencanaan pelayanan BK mengacu pada program
tahunan, termasuk program peminatan peserta didik, yang telah
dijabarkan ke dalam program semesteran, bulanan mingguan, serta
harian.
2. Perencanaan pelayanan BK harian yang disusun dalam bentuk
rencana kegiatan layanan (RKL)/ satuan layanan (SATLAN) dan
rencana kegiatan pendukung (RKP) / satuan pendukung (SATKUNG)
pelayanan BK yang masing-masing memuat:
1) Sasaran pelayanan/siswa asuh (Lampiran 1)
Program layanan harian dalam satu minggu dapat digabung menjadi program mingguan. Contoh program tahunan,
semesteran, dan harian dalam satu minggu lihat Lampiran 3.
1. Rencana Kegiatan Layanan BK memuat :
1) Materi pengembangan pribadi, sosial, belajar dan/atau karir dengan kelima arah pelayanannya melalui
berbagai jenis layanan dan kegiatan pendukung serta format layanan sesuai dengan kebutuhan dan/atau
permasalahan peserta didik/sasaran layanan.
2) Materi pendidikan karakter yang diangkatkan melalui kegiatan layanan yang dimaksud sesuai dengan
kebutuhan peserta didik.
3) Materi peminatan peserta didik yang meliputi peminatan studi atau akademik, peminatan vokasional,
peminatan lintas mata pelajaran, dan peminatan studi lanjutan.
4) Strategi pembelajaran yang digunakan dalam layanan BK, meliputi aktivitas berpikir, merasa, bersikap,
bertindak, dan bertanggung jawab (BMB3).
1. 2. Volume Kegiatan
Volume kegiatan pelayanan BK dalam satu minggu adalah sebagai berikut.
2) Semua kegiatan Guru BK atau Konselor dalam pengasuhan siswa tiap minggu secara langsung ditujukan
kepada siswa asuhnya yang berjumlah minimal 150 orang itu. Dengan kata lain semua sswa asuh itu setiap waktu
sepanjang tahun memiliki hak dan kesempatan untuk mendapatkan pelayanan dari Guru BK atau Konselor sebagai
pengasuhanya sesuai dengan kebutuhan/masalah yang dirasakan dan/atau dianggap perlu mendapatkan pelayanan.
3) Masing-masing Guru BK atau Konselor mendapat kesempatan mengasuh peserta didik yang ada pada satuan
pendidikan dengan cara bergilir, yaitu mengasuh siswa yang berbeda (secara bergilir) setiap pergantian tahun ajaran,
atau berkelanjutan, yaitu mengasuh siswa terus menerus mulai dari ketika mereka masuk awal satuan pendidikan
sampai menamatkannya.
1. Jumlah jam pembelajaran wajib, sesuai peraturan yang berlaku, yaitu 18-24 jam pembelajaran per
minggu.
2. Satu kali kegiatan layanan atau pendukung BK ekuivalen dengan 2 jam pembelajaran. Dalam hal
ini kegiatan Guru BK atau Konselor tiap minggu adalah menyelenggarakan minimal berupa 9
(sembilan) kali kegiatan layanan dan/atau pendukung.
3. Kegiatan pelayanan BK, baik berupa layanan/maupun pendukungnya, yang diselenggarakan di
dalam mau-pun di luar jam pembelajaran dalam satu minggu dihitung ekuivalensinya dengan
jam pembelajaran mingguan. (Lampiran 4)
1. B. PELAKSANAAN KEGIATAN PELAYANAN
Pelaksanaan kegiatan pelayanan BK pada satuan pendidikan mengacu kepada hal-hal berikut.
a) Kegiatan tatap muka dilaksanakan secara klasikal dengan rombongan belajar siswa dalam tiap kelas untuk
menyelenggarakan layanan informasi, penempatan dan penyaluran, penguasaan konten, kegiatan instrumentasi, serta
layanan/kegiatan lain yang dapat dilakukan di dalam kelas.
b) Volume kegiatan tatap muka klasikal adalah 2 (dua) jam per kelas (rombongan belajar)[5]) per minggu dan
dilaksanakan secara terjadwal).
c) Kegiatan tatap muka nonklasikal dise-lenggarakan dalam bentuk layanan konsultasi, kegiatan konferensi
kasus, himpunan data, kunjungan rumah, tampilan kepustakaan, dan alih tangan kasus.
a) Kegiatan tatap muka nonklasikal dengan siswa dilaksanakan untuk layanan orientasi, konseling perorangan,
bimbingan kelompok, konseling kelompok, mediasi, dan advokasi serta kegiatan lainnya yang dapat dilaksana-
kan di luar kelas.
b) Satu kali kegiatan layanan/pendukung BK di luar kelas/di luar jam pembelajaran ekuivalen dengan 2 (dua)
jam pembelajaran tatap muka dalam kelas.
c) Kegiatan pelayanan BK di luar jam pembe-lajaran satuan pendidikan maksimum 50% dari seluruh kegiatan
pelayanan BK, dike-tahui dan dilaporkan kepada pimpinan satuan pendidikan.
1. Program pelayanan BK pada masing-masing satuan pendidikan dikelola oleh guru BK atau
Konselor dengan memperhatikan keseimbangan dan kesi-nambungan program antarkelas dan
antarjenjang kelas, dan mensinkronisasikan program pelayanan BK dengan kegiatan pembelajaran
mata pelajaran dan kegiatan ekstra kurikuler dengan mengefektifkan dan mengefisienkan
penggunaan fasilitas satuan pendidikan.
(Dikutip dari Permendikbud No. 81.A Tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum Lampiran IV Bagian VIII).
1. 3. Pelaporan
1. Kegiatan pelayanan BK dicatat dalam laporan pelak-sanaan program (LAPEL–
PROG). (Lampiran 6).
b. Volume dan waktu untuk pelaksanaan kegiatan pelayanan BK di dalam kelas dan di luar kelas setiap minggu
diatur oleh Guru BK atau Konselor dengan persetujuan pimpinan satuan pendidikan. Frekuensi keikutsertaan peserta
didik dalam kegiatan pelayanan BK setiap semester dibuat laoprannya oleh Guru BK atau Konselor. (Lampiran 5).
BAB IV
PELAKSANA
1. Pengertian, tujuan, prinsip, asas-asas, paradigma, visi dan misi pelayana BK profesional
2. Bidang dan materi pelayanan BK, termasuk di dalamnya materi pendidikan karakter dan arah
peminatan siswa
3. Jenis layanan, kegiatan pendukung dan format pelayanan BK
4. Pendekatan, metode, teknik dan media pelayanan BK, termasuk di dalamnya pengubahan tingkah
laku, penanaman nilai-nilai karakter dan peminatan peserta didik.
5. Penilaian hasil dan proses layanan BK
6. Penyusunan program pelayanan BK
7. Pengelolaan pelaksanaan program pelayanan BK
8. Penyusunan laporan pelayanan BK
9. Kode etik profesional BK
10. Peran organisasi profesi BK
(Dikutip dari Permendikbud No. 81.A Tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum Lampiran IV Bagian VIII).
1. Sejak awal bertugas di satuan pendidikan, Guru BK atau Konselor merumuskan secara konkrit
dan jelas tugas dan kewajiban profesionalnya dalam pelayanan BK, meliputi:
1. Hal-hal sebagaimana tersebut pada butir a di atas dijelaskan kepada siswa, pimpinan, dan sejawat
pendidik (Guru Mata Pelajaran dan Wali Kelas) pada satuan pendidikan, dan orang tua secara
profesional dan proporsional.
(Dikutip dari Permendikbud No. 81.A Tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum Lampiran IV Bagian VIII).
Guru BK atau Konselor wajib memberikan pelayanan BK kepada seluruh siswa yang diasuhnya sesuai kebutuhan
dan masalah masing- masing siswa yang menjadi tanggung jawab asuhannya. Dalam hal ini, masing-masing siswa
yang berjumlah 150 orang itu setiap waktu sepanjang tahun memiliki hak dan kesempatan yang sama untuk
mendapatkan pelayanan dari Guru BK atau Konselor pengampu mereka, sesuai dengan kebutuhan yang dirasa perlu
dan/atau dianggap perlu mendapatkan pelayanan. Guru BK atau Konselor melayani seluruh siswa asuhannya, tanpa
kecuali, setiap waktu sepanjang tahun.
2) Program tahunan, semesteran, bulanan, mingguan, dan kegiatan harian pelayanan BK.
Program-program ini disusun berdasarkan kebutuhan siswa yang diampu oleh Guru BK atau Konselor secara
proporsional dan berkesinambungan dengan memperhatikan keterkaitan antarkelas dan antar-jenjang kelas pada
satuan pendidikan.
Seluruh program kegiatan direncanakan, dilaksa-nakan, dilaporkan secara tertulis dan didokumen-tasikan, sebagai
bukti fisik kinerja Guru BK atau Konselor dalam bidang tugas dan kewajibannya.
4) Volume Pelayanan
Pelayanan Guru BK atau Konselor terhadap masing-masing siswa yang diasuh sebanyak minimal 10 (sepuluh)
kali kegiatan layanan BK dalam berbagai jenis layanan setiap semester. Konselor melayani seluruh siswa
asuhannya (sebanyak minimal 150 orang) setiap waktu sepanjang tahun tanpa kecuali[7]).
5) Jumlah Jam Pembelajaran Wajib
Bagi BK Guru BK atau Konselor kegiatan pelayanan BK per minggu ekuivalen dengan jam pembelajaran wajib
Guru Mata Pelajaran, yaitu 18-24 jam pelajaran.
2) Tidak memberikan label kepada peserta didik, baik perorangan maupun kelompok, dengan cara apapun, yang
berkonotasi negatif terhadap peserta didik yang bersangkutan.
3) Menghindari tindakan laksana “polisi sekolah” yang memata-matai ataupun mencari-cari kesalahan siswa,
seperti bertindak sebagai piket keamanan, perazia, pencari pencuri. Dalam hal ini, Guru BK atau Konselor terbuka
untuk menerima peserta didik yang terjaring dalam kegiatan “kepolisian sekolah” yang dilakukan oleh pihak lain,
untuk mendapatkan pelayanan BK.
4) Tidak membuat ataupun menyetujui dibuatnya “surat perjanjian” antara Guru BK atau Konselor dengan
peserta didik yang berkonotasi atau berakhir pada sanksi ataupun hukuman tertentu, karena Guru BK atau
Konselor tidak menggunakan sanksi dan hukuman dalam praktik pelayanannya. Dalam hal ini, Guru BK atau
Konselor terbuka untuk menerima siswa yang telah membuat perjanjian dengan pihak lain, untuk mendapatkan
pelayanan BK agar peserta didik yang bersangkutan terhindar dari sanksi ataupun hukuman sebagaimana dinyata-
kan dalam “surat perjanjian” yang dibuat antara peserta dengan pihak lain itu.
5) Memantapkan kondisi tempat ataupun ruang kerja Guru BK atau Konselor yang dapat mendorong/meningkatkan
kesukarelaan, kete-nangan, dan terjaminnnya kerahasiaan peserta didik dalam mendapatkan/menjalani pelayanan
BK.
3) Pendidikan dalam-jabatan (seperti penataran) dan pendidikan lanjutan dalam bidang BK.
4) Kegiatan dalam rangka kredensialisasi untuk sertifikasi dan penilaian kinerja berkelanjutan, akreditasi, dan
atau lisensi dalam bidang BK.
5) Kegiatan pengawasan kegiatan pelayanan BK di satuan pendidikan, baik yang dilaksanakan secara interen
oleh pimpinan satuan pendidikan, maupun oleh Pengawas Bidang BK.
1. Untuk terlaksananya hal-hal sebagaimana tersebut pada butir-butir tersebut di atas Guru BK dan
Konselor membicarakannya dengan pimpinan satuan pendidikan dan pihak-pihak lain berkenaan
dengan perencanaan, persiapan (termasuk pembiayaan), pelaksanaan, dan pelaporannya.
BAB V
1. 1. Penilaian Proses
Penilaian proses kegiatan pelayanan BK dilakukan melalui analisis terhadap keterlibatan unsur-unsur sebagaimana
tercantum di dalam RKL/SATLAN dan RKP/SATKUNG, untuk mengetahui efektifitas dan efesiensi pelaksanaan
kegiatan.
1. 2. Penilaian Hasil
Penilaian hasil kegiatan pelayanan BK dilakukan melalui:
a. Penilaian segera (LAISEG), yaitu penilaian pada akhir setiap jenis layanan dan kegiatan pendukung BK
untuk mengetahui perolehan siswa yang dilayani.
b. Penilaian jangka pendek (LAIJAPEN), yaitu peni-laian dalam waktu tertentu (jangka pendek: satu minggu
sampai dengan satu bulan) setelah satu jenis layanan dan atau kegiatan pendukung BK dise-lenggarakan untuk
mengetahui dampak layanan/ kegiatan terhadap siswa.
1. c. Penilaian jangka panjang (LAIJAPANG), yaitu penilaian dalam waktu tertentu (satu bulan
sampai dengan satu semester) setelah satu atau beberapa layanan dan kegiatan pendukung BK
diselenggarakan untuk mengetahui lebih jauh dampak layanan dan atau kegiatan pendukung
BK terhadap peserta didik yang bersangkutan dan arah tindak lanjut.
1. 3. Fokus penilaian
Fokus penilaian hasil layanan BK adalah dipahami/ dikuasainya lima komponen yang disebut AKURS oleh peserta
didik /sasaran layanan, yaitu:
A = acuan yang perlu digunakan oleh peserta didik /sasaran layanan berkenaan dengan pengembangan diri dan
pengentasan masalahnya
K = kompetensi yang perlu dimiliki dan diimplementa-sikan peserta didik/sasaran layanan untuk pengem-bangan
diri dan pengentaskan masalahnya mengacu kepada acuan yang dimaksud.
U = upaya yang perlu dilakukan untuk mengembangkan diri dan mengentaskan masalah mengacu
kepada acuan dan kompetensi yang dimaksud.
S = sungguh-sungguh dalam melaksanakan upaya yang dimaksudkan dalam rangka pengembangan diri dan
penanganan masalah peserta didik /sasaran layanan yag dimaksud.
Dalam komponen AKURS itu termuat nilai-nilai karakter-cerdas dan dinamika BMB3 terkait dengan permasalahan
yang dibahas dalam layanan BK.
1. B. PELAPORAN HASIL PENILAIAN
1. 2. Pembinaan
Pembinaan terhadap kinerja Guru BK atau Konselor diselenggarakan :
BAB VI
MANAJEMEN PELAYANAN
Manajemen pelayanan BK pada satuan-satuan pendidikan merupakan bagian integral dari manajemen pendidikan
pada satuan pendidikan yang dimaksud. Dalam hal ini manajemen pelayanan BK terwadahi dalam Unit Pelayanan
BK (UPBK). Secara khusus manajemen BK pada satuan pendidikan adalah sebagaimana tergambar pada diagram
berikut.
DIAGRAM
Keterangan Diagram :
Dengan memperhatikan unsur-unsur dan kewenangan sebagaimana tergambar dalam diagram di atas, kinerja
manajemen pelayanan BK pada pokoknya adalah sebagai berikut.
1) Spektrum pelayanan BK yang menjadi ruang lingkup kinerja seluruh Guru BK dan Konselor adalah program
BK yang meliputi konsep dasar tentang BK, bidang pelayanan, jenis layanan dan kegiatan pendukung, serta aspek-
aspek terkait lainnya sebagaimana diuraikan pada bab-bab terdahulu pada Panduan Umum ini.
2) Masing-masing Guru BK atau Konselor wajib bekerja dalam keseluruhan spektrum program pelayanan BK
tersebut untuk semua peserta didik yang menjadi tugas pengasuhannya.
3) Kegiatan Guru BK atau Konselor dalam spektrum program pelayanan BK tersebut dilaksanakan dengan
mengikuti tahap-tahap kegiatan P3M-T: yaitu:
P = Pengorganisasian
: Pengorganisasian prasarana, sarana, personalia, tempat, waktu dan adminis-trasi
1.
c. Kerjasama
1. Umum
Dalam melaksanakan tugas pelayanan BK Guru BK atau Konselor bekerjasama dengan berbagai pihak di dalam dan
di luar satuan pendidikan untuk suksesnya pelayanan yang dimaksud. Kerjasama ini dalam rangka manajemen BK
yang menjadi bagian integral dari manajemen satuan pendidikan secara menyeluruh.
1. Kerjasama Intern
1) Kerjasama dengan Guru Mata Pelajaran
Guru Mata Pelajaran merupakan mitra kerja utama bagi GURU BK atau Konselor untuk suksesnya pengembangan
peserta didik secara menyeluruh dan optimal. Kerjasama ini dilaksanakan dalam hal :
1) Pengumpulan dan penghimpunan data peserta didik yang menjadi tanggungjawab Guru BK atau Konselor
dengan tetap menjaga asas kerahasiaan peserta didik
2) Alihtangan kasus dari Guru Mata Pelajaran kepada Guru BK atau Konselor dan dari Guru BK atau Konselor
kepada Guru Mata Pelajaran agar peserta didik mendapat penanganan yang tepat, luas dan mendalam sesuai dengan
perma-salahannya.
3) Tindak lanjut hasil penilaian yang peserta didik memerlukan kegiatan pembelajaran khusus, seperti pengajaran
perbaikan (remedial), dan pengajaran pengayaan (enrichment) oleh Guru Mata Pelajaran atau pelayanan BK oleh
Guru BK atau Konselor
4) Kegiatan bersama yang dilakukan dan/atau dihadiri bersama oleh Guru BK atau Konselor dan Guru Mata
Pelajaran, misalnya dalam layanan informasi, monitoring dan pembinaan peserta didik dalam rangka pelayanan arah
peminatan, implementasi dan pembinaannya, serta kegiatan ekstrakurikuler.
2) Personalia administrasi dan unsur kelembagaan lainnya pada satuan pendidikan demi kelancaran dan
berlangsungnya program-program pelayan-an BK dan kegiatan satuan pendidikan pada umumnya.
3) Organisasi siswa (OSIS) baik dalam kaitannya dengan pelayanan BK maupun kegiatan pembinaan siswa pada
umumnya.
1. Kerjasama Ekstern
1) Kerja Sama dengan Orang Tua
Kerja sama dengan orang tua peserta didik adalah penting terlebih-lebih karena orang tua dan kondisi keluarga
sangat berpengaruh terhadap kehidupan peserta didik baik dalam kondisi sehari-hari maupun dalam kondisi yang
menyangkut perkembangan peserta didik pada umumnya. Dalam hal ini peranan orang tua sangat signifikan (lihat
arah pelayanan dasar BK). Meskipun demikian, berkenaan dengan penanganan peserta didik Guru BK atau Konselor
perlu memperhatikan bahwa :
a) Permasalahan peserta didik tidak harus seketika dan serta merta disampaikan kepada orang tua
b) Masalah yang dimaksud perlu diketahui oleh oarang tua hanya apabila orang tua dapat merespon dan/atau
bertindak yang memberiak dampak positif terhadap penanganan masalah tersebut.
c) Keikutsertaan orang tua dalam menangani masalah anaknya dapat diawali dan/atau diiringi dengan layanan
konsultasi terhadap orang tua.
d) Keikutsertaan orang tua terhadap penanganan masalah anaknya sedapat-dapatnya didasarkan pada kemauan dan
kemampuan peserta didik sendiri dalam berkontribusi secara poisitif dengan orang tua dan anggota keluarganya.
Guru BK atau Konselor yang tergabung dalam UPBK, dalam keseluruhan kinerjanya bekerjasama dengan unsur-
unsur internal satuan pendidikan, yaitu :
a) Sejawat pendidik yang ada pada satuan pendidikan, terutama Guru Mata Pelajaran dan Wali Kelas untuk
sebenar-benarnya menyukseskan kegiatan pembelajaran semua siswa bagi pengembangan diri mereka secara
optimal
b) Komite Satuan Pendidikan (Komite Sekolah/ Madrasah) dalam rangka memberdayakan lembaga tersebut untuk
suksesnya kegiatan pembelajaran peserta didik dan kegiatan satuan pendidikan pada umumnya.
c) Tenaga ahli, baik dari kalangan profesi BK (ABKIN dan IKI) maupun profesi terkait lainnya, dalam rangka
kegiatan instrumentasi terhadap kemampuan dasar siswa, layanan Informasi dan Orientasi, Konfrensi Kasus, dan
Alih Tangan Kasus demi suksesnya pelayanan BK terhadap peserta didik pada umumnya.
d) Badan atau lembaga pembina di luar satuan pendidikan, dengan izin dari/ atau penugasan dari Kepala Satuan
Pendidikan, dalam rangka pengembangan dan pembinaan kompetensi dan profesionalisme pelayanan BK, seperti:
penataran, seminar, penelitian, studi lanjut.
e) Lembaga kedinasan negeri ataupun swasta, seperti lembaga pendidikan pada berbagai jalur, jenjang, dan jenis
pendidikan, lembaga kerja/bisnis, organisasi sosial/kemsyarakatan yang dapat berpartisipasidalam pelayanan BK
untuk kegiatan layanan ataupun pendukung seperti layanan Orientasi, Informasi, Penempatan dan Penyaluran,
Konferensi Kasus.
2) Mengkomunikasikan dan mengurus segala sesuatu kepada Kepala Satuan Pendidikan dalam rangka kinerja
UPBK.
1. Mengkoordinasikan laporan kegiatan pelayanan BK dari semua Guru BK atau Konselor untuk
keperluan pengawasan, dan pembinaan, baik yang bersifat interen maupun eksteren.
2. Mewakili UPBK untuk melakukan kegiatan di luar satuan pendidikan dengan penugasan dari
Kepala Satuan Pendidikan.
1. 1. Pembentukan UPBK
Keberadaan dan aktivitas UPBK berada dalam kewenangan Pimpinan Satuan Pendidikan, yaitu :
1. Secara resmi membentuk lembaga yang bernama Unit Pelayanan Bimbingan dan Konseling
(disingkat UPBK) pada satuan pendidikan yang dipimpinnya.
2. Menyetujui dan/atau menerima pengangkatan Guru BK atau Konselor untuk bertugas di UPBK
pada satuan pendidikan yang dimaksud sesuai dengan peraturan yang berlaku.
3. Menetapkan koordinator Guru BK atau Konselor yang ada di UPBK sebagai Koordinator BK
mengacu kepada kualitas kualifikasi pendidikan dan kinerja Guru BK atau Konselor yang ada itu.
1. 2. Fasilitasi UPBK
Pimpinan Satuan Pendidikan memberikan fasilitas kepada UPBK berupa :
1. Prasarana dan sarana perkantoran, administrasi, dan pendanaan serta kesempatan yang mencakupi
untuk berkembang dan suksesnya UPBK dan kinerja para Guru BK atau Konselor.
2. Fasilitas kelengkapan untuk kegiatan pembelajaran dan layanan bagi suksesnya pelayanan BK
pada umumnya dan khususnya pelayanan peminatan peserta didik.
1. 3. Implementasi Kebijakan
Untuk suskesnya UPBK pada umumnya dan kinerja Guru BK atau Konselor yang ada di dalam UPBK
Pimpinan Satuan Pendidikan perlu :
1. Memberikan instruksi, sesuai dengan peraturan yang berlaku, kepada Koordinator BK dan para
Guru BK atau Konselor yang ada di UPBK berkenaan pelayanan BK yang menjadi tugas pokok
dan fungsi, kewajiban dan kewenangan UPBK dan para Guru BK atau Konselor yang ada di
dalamnya.
2. Meminta dan menagih pertanggungjawaban pelaksa-naan tugas dari Koordinator BK dan para
Guru BK atau Konselor atas pelaksanaan tugas dan tanggung jawab mereka dengan bukti fisik
yang diperlukan.
3. Melaksanakan pengawasan dan pembinaan terhadap kinerja pelayanan Bimbingan dan Konseling
oleh Guru BK atau Konselor, serta peran penunjang yang relevan, baik secara internal maupun
eksternal, sesuai dengan peraturan yang berlaku.
1. 4. Pengembangan Kelembagaan
Untuk lebih berfungsinya UPBK secara optimal Pimpinan satuan pendidikan diharapkan melaksanakan hal-hal
sebagai berikut :
1. Memanfaatkan berbagai sumber-sumber yang ada di dalam satuan pendidikan sendiri maupun di
luarnya, untuk mencapai kondisi kelembagaan UPBK secara optimal.
2. Memberi kesempatan kepada guru BK atau Konselor untuk sebesar-besarnya fasilitas yang ada
pada satuan pendidikan untuk pelaksana pelayanan BK demi pengembangan diri siswa secara
optimal dan kemajuan satuan pendidikan pada umumnya.
3. Memberikan kesempatan kepada Guru BK atau Konselor untuk mengikuti pengembangan kepro-
fesionalan dalam bidang BK, termasuk arahan untuk peningkatan kualitas Penilaian Kinerja Guru
(PKG) bagi Guru BK atau Konselor, antara lain melalui :
1) Partisipasi aktif dalam kegiatan Musyawarah Guru BK atau Konselor (MGBK) dan kegiatan organisasi profesi
seperti Asosiasi Bimbingan dan Konseling Indonesia (ABKIN) dan Ikatan Konselor Indonesia (IKI), dalam bentuk
seminar, lokakarya, penataran dan kegiatan lainnya.
2) Mendorong Guru BK atau Konselor berkreasi dalam bentuk penulisan karya ilmiah dalam bidang BK.
3) Memberikan kesempatan dan fasilitas kepada Guru BK atau Konselor untuk melanjutkan studi dalam bidang
BK.
Advertisements
REPORT THIS AD
BAGIGURU BK ATAU KONSELOR
32
1. XI 1 Masukpagi
2. XI 2 32 Masukpagi
3. XI3 32 Masukpagi
4. XI4 32 Masukpagi
5. XI5 32 Masukpagi
Jumlah
160
KepalaSatuan Pendidikan
Ttd
(………………………………….)
1. a. Layanan Orientasi
(1) Layanan Orientasi:materi pengembangan pribadi berkarakter, yaitu objek-objek orientasi seperti:
(2) Layanan Orientasi:materi pengembangan hubungan sosial berkarakter, yaitu objek-objek orientasi seperti:
(3) Layanan Orientasi: materi pengembangan kemampuan belajar yaitu materi-materi orientasi, seperti:
Catatan :
Dalam layanan orientasi dengan materi pengembangan peminatan dan kemampuan belajar perlu ditekankan nilai-
nilai karakter dalam belajar seperti disiplin, ulet dan kerja keras, kewajiban pengembangan potensi diri secara
optimal.
(4) Layanan Orientasi: Materi pengembangan wawasan, arah dan implementasi karir,yaitu objek-objek orientasi,
seperti:
Kursus-kursus keterampilan
Bengkel
Perusahaan/pabrik, industri
Kantor
Perkebunan, pertanian, perikanan, pertambangan
Catatan :
Dalam layanan orientasi dengan materi pengembangan peminatan, wawasan, arah dan implementasi karir perlu
ditekankan nilai-nilai karakter dalam bekerja seperti disiplin, ulet dan kerja keras, jujur, produktif, nilai tambah,
manfaat untuk diri sendiri, orang lain, dan lingkungan.
1. b. Layanan Informasi
Kecerdasan
Bakat
Minat
Karakteristik pribadi; pemahaman diri
Tugas perkembangan, tahap perkembangan
Gejala perkembangan tertentu
Perbedaan individual
Keunikan diri
(6) Layanan Informasi: Informasi tentang potensi, kemampuan dan kondisi hubungan sosial yang berkarakter,
seperti :
Pemahaman terhadap orang lain
Kiat berteman
Hubungan antarremaja
Hubungan dalam keluarga
Hubungan dengan guru, orangtua, pimpinan masyarakat
Datasosiogram
Catatan :
Dalam layanan informasi dengan materi pengembangan kemampuan belajar dan peminatan perlu ditekankan nilai-
nilai karakter dalam belajar seperti disiplin, ulet dan kerja keras, kewajiban pengembangan potensi diri secara
optimal.
(8) Layanan Informasi: Informasi tentang potensi, kemampuan, arah dan kondisi karir,seperti:
Catatan :
Dalam layanan informasi dengan materi pengembangan wawasan, arah dan implementasi peminatan karir perlu
ditekankan nilai-nilai karakter dalam bekerja seperti disiplin, ulet dan kerja keras, jujur, produktif, nilai tambah,
manfaat untuk diri sendiri, orang lain, dan lingkungan.
1. c. Layanan Penempatan dan Penyaluran
(9) ,(10),(11),dan(12)LayananPenempatan/Penyaluran:Penempatandan
penyaluranuntukpengembangankemampuanpribadi dan sosial yang berkarakter,belajar,dan peminatan kelanjutan
studi dan karir dapat dilakukan melalui penempatan di dalam kelas (berkenaan dengan tempat duduk), pada
kelompok belajar; diskusi, magang; krida; latihankeberbakatan/prestasi, kegiatan lapangan, kepanitiaan, serta
kegiatan layanan bimbingan/BK kelompok. Masing-masing penempatan/penyaluran itu dapat dimaksudkan
untuk mengembangkan satu atau lebih kemampuan peserta didik: kemampuan pribadi, sosial, belajar, karir, dalam
kaitannya dengan peminatan akademik, vokasional dan studi lanjutan.
Cara berbicara dengan orang yang berbeda-beda (teman sebaya, orang yang lebih tua, anggota
keluarga)
Kemampuan berpidato
Menyampaikan pendapat secara lugu (asertive) kepada orang lain
Mendengar, memahami dan merespon secara tepat dan positif pendapat orang lain
Melihat kebaikan orang lain dan mengekspresikannya
Menulis surat persahabatan
Mengucapkan salam; terima kasih; meminta maaf
Kemampuan berdiskusi; bermusyawarah
Dalam layanan penguasaan konten dengan materi pengembangan kemampuan belajar perlu ditekankan nilai-
nilai karakter dalam belajar seperti disiplin, ulet dan kerja keras, kewajiban pengembangan potensi diri secara
optimal, dalam kaitannya dengan peminatan akademik, vokasional dan studi lanjutan.
Menyalurkan peminatan sesuai dengan bakat, minat, kegemaran yang mengarah ke karir tertentu
Memelihara perabotan rumah tangga: pakaian, perabot, peralatan listrik
Memperbaiki peralatan sederhana
Menyusun lamaran pekerjaan; currikulum vitae
Mempertimbangkan dan memilih pekerjaan
Mempertimbangkan danmemilihpendidikansesuaidenganarah peminatan karir
Catatan :
Dalam layanan penguasaan konten dengan materi pengembangan wawasan, arah dan implementasi karir perlu
ditekankan nilai-nilai karakter dalam bekerja seperti disiplin, ulet dan kerja keras, jujur, produktif, nilai tambah,
manfaat untuk diri sendiri, orang lain, dan lingkungan, dalam kaitannya dengan peminatan akademik, vokasional
dan studi lanjutan.
Potensi diri
Kiat menyalurkan bakat, minat, kegemaran, hobi
Kebiasaan sehari-hari di rumah; kegiatan rutin, membantu orang tua, belajar
Sikap terhadap narkoba; KKN; pembunuhan; perkosaan; perang
Sikap terhadap bencana alam; kecelakaan; HAM; kemiskinan; anak terlantar
Perbedaan individu
Hubungan muda-mudi
Suasana hubungan di sekolah: antarsiswa, guru-siswa, antarpersonil sekolah lainnya
Peristiwa sosial di masyarakat: demo brutal, bentrok antarwarga
Peranan RT/RW
Toleransi, solidaritas
Catatan :
Dalam layanan bimbingan kelompok dengan materi pengembangan kemampuan belajar perlu ditekankan nilai-
nilai karakter dalam belajar seperti disiplin, ulet dan kerja keras, kewajiban pengembangan potensi diri secara
optimal, dalam kaitannya dengan peminatan akademik, vokasional dan studi lanjutan.
(24) Layanan Bimbingan Kelompok: Topik tentang pengembangan karir, seperti:
Catatan :
Dalam layanan bimbingan kelompok dengan materi pengembangan wawasan, arah dan implementasi karir perlu
ditekankan nilai-nilai karakter dalam bekerja seperti disiplin, ulet dan kerja keras, jujur, produktif, nilai tambah,
manfaat untuk diri sendiri, orang lain, dan lingkungan, dalam kaitannya dengan peminatan akademik, vokasional
dan studi lanjutan.
SepertiuntuklayananBKperorangan,materiyangdibahasdalam
BKkelompoktidakdapatditetapkanterlebihdahuluolehkonselor, melainkan akan dikemukakan oleh masing-masing
anggota kelompok. Apapunmasalahyangdiungkapkanolehanggotakelompoktersebut,dan terpilih untuk dibicarakan
(apakah masalah pribadi, sosial, belajar, ataupunkarir, termasuk permasalahan
peminatan)itulahyangdibahasmelaluilayanan BKkelompok.
Dalamhalinikonselordapatmengikutsertakanseorangataulebihsiswa yangdiasuhnya untuk menjadi anggota
kelompokdanmenjalani layananBKkelompokdenganmasalahtertentu(masalahpribadi, sosial, belajar, atau karir) dan
dapat mengupayakan agar masalah tersebut dapat dibahas, namun konselor harus lebih mengutamakan masalah yang
dipilih oleh kelompok untuk dibahas dalam BK kelompok. Pembahasan materi dalam layanan BK kelompok
diorientasikan pada pemahaman dan pengamalan nilai-nilai karakter yang terpuji.
1. h. Layanan Konsultasi
Masalahyangmenyebabkanperselisihanpadadasarnyaadalahmasalah sosial.Dalamhalinilayananmediasipertama-
tamamenanganihubungan sosialdiantarapihak-pihakyangberselisih.Dalampelaksanaanlayanan mediasi boleh jadi
akan muncul masalah pribadi, masalah belajar, masalah karir (termasuk masalah peminatan)dan masalah sosial
lainnya yang perlu ditangani oleh konselor. Seluruh kegiatan dan materi pembahasan diorientasikan pada
pemahaman dan pengamalan nilai-nilai karakter yang terpuji.
1. j. Layanan Advokasi
(37) , (38), (39), (40) Layanan Advokasi:
Seperti pada layanan konsultasi dan mediasi, masalah yang dibahas dalam layanan advokasi terkait dengan
sejumlah pihak. Secara khusus layanan advokais menekankan pada upaya pembelaan terhadap hak-hak pribadi yang
kurang diperhatikan oleh pihak lain dan atau mendapat perlakuan yang salah. Dalam hal ini layanan advokasi boleh
jadi akan membahas masalah pribadi, masalah belajar, masalah karir (termasuk masalah peminatan), dan masalah
sosial lainnya yang perlu ditangani oleh konselor, termasuk dalam kaitannya dengan peminatan akademik,
vokasional dan studi lanjutan. Seluruh kegiatan dan materi pembahasan diorientasikan pada pemahaman dan
pengamalan nilai-nilai karakter yang terpuji.
Tes Inteligensi
TesBakat
Inventori Minat Karir
Inventori Kreativitas
Inventori Kepribadian:Self-Esteem;LocusofControl
Inventori Hubungan Sosial
Inventori Tahap Perkembangan
Sosiometri
Alat Ungkap Masalah: Masalah Belajar, dan Masalah-masalah lainnya
Tes Hasil Belajar
TesDiagnostik
Identitas diri
Potensi dasar: inteligensi, bakat, minat
Identitas keluarga
Riwayat kesehatan
Catatan anekdot (kejadian khusus)
Masalah diri pribadi
(46) HimpunanData:Dataperkembangan,kondisihubungandanlingkungan sosial,seperti:
Sosiogram
Teman dekat
Data hubungan sosial
Masalah sosial
(48) HimpunanData:Datakemampuan,arahdanpersiapan karir,seperti:
m. Kegiatan Pendukung Konferensi Kasus
(50) KonferensiKasus:Masalah sosial,seperti:
Suka menyendiri
Menganggu teman
(52) KonferensiKasus:Masalah karir,seperti:
Masalah penjurusan
Pilihan karir
Kegiatan praktik;magang
Dalam penyelenggaraan konferensi kasus perlu ditekankanpeminatan akademik, vokasional dan studi
lanjutan dengan menerapkan asas kerahasiaan dan nilai-nilai karakter seperti kejujuran, objektivitas, penghargaan
terhadap perbedaan individu.
Tahap-tahap perkembangan
Tugas-tugas perkembangan
Penampilan dan pengembangan bakat, minat, kegemaran
Sistem penjurusan, peminatan, SKS
Kehidupan keagamaan
Bahan relaksasi
Motivasi berprestasi
Otobiografi: Kisah orang-orang sukses
Studi lanjutan
Catatan :
Dalam kegiatan pendukung tampilan kepustakaan dengan materi pengembangan kemampuan belajar perlu
ditekankan nilai-nilai karakter dalam belajar seperti disiplin, ulet dan kerja keras, kewajiban pengembangan potensi
diri secara optimal, dan arah peminatan melanjutkan studi.
Catatan :
Dalam kegiatan pendukung tampilan kepustakaan dengan materi pengembangan wawasan, arah dan implementasi
karir perlu ditekankan nilai-nilai karakter dalam bekerja seperti disiplin, ulet dan kerja keras, jujur, produktif, nilai
tambah, manfaat untuk diri sendiri, orang lain, dan lingkungan, dalam kaitannya dengan peminatan akademik,
vokasional dan studi lanjutan.
PROGRAMTAHUNAN
PELAYANANBK
MateriBidangPengem
No Kegiatan
Pribadi Sosial
1 2 3 4
Obyek-
Obyek-obyek Obyek-obyek pengem
pengembangan pengembangan -puan b
dan ket
1. Layanan Orientasi pemina
Pribadi hubungan sosial efektiv
belajar.
(1) (2)
(3)
Penempatan dan
Penempatan dan penyaluran Menga
penyaluran untuk untuk layanan
pengembangan pengembangan orienta
Layanan belajar
kemampuan pribadi kemampuan kelanju
3.
sosial
Penempatan/Penyaluran
(9) (11)
(10)
5.
MateriBidangPengembangan*)
No Kegiatan
Pribadi Sosial
1 2 3 4
Topik tentangperkembangan,potensi,
Layanan Topik tentangpotensi, kemampuan dan Topik tentang
Bimbingan kondisihubungan sosial kegiatan dan h
6. kemampuan dan kondisi diri peminatan aka
dan pendalam
Kelompok (22) dan peminatan
(21)
Permasalahan
Permasalahan tentang potensi,kemam
pengembangan,potensi, hasilbelajar, a
Permasalahan tentang pengembangan,potensi,
Layanan arah peminata
Konseling kemampuan dan kondisi diri mata pelajaran
7. kemampuan dan kondisi diri lanjutan. (27)
Kelompok (25)
(26)
(27)
Pemberdayaanpihak tertentu untuk
Pemberdayaanpihak tertentu untuk dapat Pemberdayaan
dapat membantu
membantu siswadalampengembangan,potensi, dapat memban
siswadalampengembangan,potensi,
pengembanga
Layanan
8. kegiatan dan h
Konsultasi kemampuan dan kondisi diri
kemampuan dan kondisi diri peminatan aka
dan pendalam
(30) dan peminatan
(29)
Pembelaan ter
siswa yang tid
Pembelaan terhadap hak-hak pribadi Pembelaan terhadap hak-hak pribadi yang
mendapat perl
10 Layanan Advokasi yang tidak diperhatikan dan atau tidak diperhatikan dan atau mendapat
berbagai masa
mendapat perlakuan yang salah(37) perlakuan yang salah(38)
belajar dan pe
(39)
(41) (43)
(46) (47)
(45)
Pertemuan den
Pertemuan dengan orang tua/keluarga siswa tua/keluargasi
Pertemuan dengan orang
tentangpengembangan,potensi, permasalahan
tua/keluargasiswa tentang
kegiatan dan h
pengembangan,potensi,
14. Kunjungan Rumah peminatan aka
kemampuan dan kondisi diri dan pendalam
kemampuan dan kondisi diri siswa dan peminatan
(53) (54)
(55)
Pendalaman penanganan
Pendalaman p
Pendalaman penanganan
Permasalahan tentang
permasalahan
16. AlihTangan Kasus tentangpotens
tentang
pengembangan, potensi, dan hasilbelaj
tentangpengembangan,potensi,kemampuan
akademik, ara
dan kondisi diri siswa (62)
pendalaman li
kemampuan dan kondisi diri siswa
peminatan stu
(61)
(……………………………………..)
PROGRAM SEMESTERAN PELAYANANBK
MateriBidangPengembangan*)
N
Kegiatan
o Pribadi Sosial Belajar Karir
1 2 3 4 5 6
Informasitentang
kemampuan belajar,
Informasitentang jenis dan ketentuan
Informasitentan
Informasitentang kekuatan pengembangan tentang mapel wajib
dan berbagai
2. Layanan Informasi dan kelemahan diri pribadi potensi dan dan pilihan termasuk
kondisikarir ser
siswa.(5) hubungan sosial peminatan belajar dan
peminatan karir
antar siswa. (6) melanjutkan studi, serta
Sistem Kredit Semester
(SKS). (7)
Melengkapi dan
memperkuat layanan
Kompetensi dan kebiasaan Kompetensi penempatan dan
dalam kehidupan pribadi pengembangan penyaluran sesuai Melengkapi dan
potensi dan dengan ketentuan memperkuat lay
Layanan Penguasaan hubungan sosial tentang mapel wajib penempatan dan
antar siswa
4. dan pilihan termasuk penyaluran terk
peminatan belajar dan peminatan karir
Konten
melanjutkan studi, serta
Sistem Kredit Semester
(16)
(SKS).(15)
(13) (14)
Permasalahan tentang
ketentuan mapel
Permasalahan tentang kekuatan dan Permasalahan tentang wajib dan pilihan
kelemahan diri pribadi siswa (25) Permasalahan tentang jenis
pengembangan potensi termasuk peminatan
dan berbagai kondisikarir/
dan hubungan sosial belajar dan
peminatankarir.. (28)
antar siswa (26) melanjutkan studi,
serta Sistem Kredit
Semester (SKS) (27)
Pemberdayaanpihak
Pemberdayaanpihaktertentu untuk tertentu untuk dapat
dapatmembantu Pemberdayaanpihak membantu
Pemberdayaanpihak tertentu
siswadalampengembangan,potensi, tertentu untuk dapat siswadalam
untuk dapat membantu
membantu siswadalam pengembangan
siswatentang jenis dan
pengembangan potensi pemenuhan arah
kemampuan dan kondisi diri siswa berbagai kondisikarir/
dan hubungan sosial peminatan mapel
peminatankarir. (32)
antar siswa (30) wajib dan pilihan,
(29) serta Sistem Kredit
Semester (SKS) (31)
Upaya mendamaikan
pihak- pihak tertentu
yang berselisih
Upaya mendamaikan berkenaan dengan Upaya mendamaikan pihak-
Upaya mendamaikan pihak- pihak pihak- pihak tertentu siswatentang pihak tertentu yang berselisih
tertentu yang berselisih berkenaan yang berselisih ketentuan mapel berkenaan dengan siswa
Mediasi berkenaan dengan siswa
dengan kekuatan dan kelemahan diri wajib dan pilihan tentang jenis dan berbagai
pribadi siswa (33) termasuk peminatan kondisikarir/ peminatankarir.
(34) belajar dan (36)
melanjutkan studi,
serta Sistem Kredit
Semester (SKS) (35)
Pembelaan terhadap hak-hak pribadi Pembelaan terhadap Pembelaan terhadap Pembelaan terhadap hak-hak
yang tidak diperhatikan dan atau hak-hak pribadi yang hak-hak pribadi yang pribadi yang tidak
tidak diperhatikan
dan atau mendapat
perlakuan yang salah
tidak diperhatikan dan
tentang ketentuan diperhatikan dan atau
atau mendapat perlakuan
mendapat perlakuan yang salah mapel wajib dan mendapat perlakuan yang
yang salah tentang
berkenaan dengan kekuatan dan pilihan termasuk salah tentang jenis dan
pengembangan potensi
kelemahan diri pribadi siswa (37) peminatan belajar berbagai kondisikarir /
dan hubungan sosial
dan melanjutkan peminatankarir. (40)
antar siswa (38)
studi, serta Sistem
Kredit Semester
(SKS) (39)
mengungkapkan
potensi,kemampuan,
kegiatan dan
hasilbelajar,
berkenaan dengan Intrumenttes dan non tes
Intrumenttes dan non tes Intrumenttes dan non tes ketentuan mapel
wajib dan pilihan untukmengungkapkan
untukmengungkapkan kondisi untuk mengungkapkan termasuk peminatan potensi, kemampuan, arah
asi tentang berkenaan dengan kekuatan tentang pengembangan belajar dan peminatandan kondisikarir
dan kelemahan diri pribadi siswa potensi dan hubungan melanjutkan studi, siswa berkenaan jenis dan
(41). sosial antar siswa l (42) serta Sistem Kredit berbagai kondisikarir/
Semester (SKS) 43) peminatankarir. (44)
(43)
(47)
Pembahasan kasus-
Pembahasan kasus-kasus masalah
kasus masalah belajar
pribadi tertentuyang
Pembahasan kasus-kasus tertentuyang Pembahasan kasus-kasus
tentang pengembangan masalah karir/
dialami siswa potensi dan hubungan peminatankarirtertentuyang
iKasus dialami siswa
sosial antar siswa dialami siswa
berkenaan dengan
ketentuan mapel
(50) wajib dan pilihan, (52)
serta Sistem Kredit
(49)
Semester (SKS). (51)
Pertemuan dengan
orang
Pertemuan dengan orang
tua/keluargasiswa
Pertemuan dengan orang tua/keluarga siswa tentang
Pertemuan dengan orang yang terkait dengan
tua/keluarga siswa permasalahan potensi,
n tua/keluargasiswa tentang kekuatan permasalahan
tentang pengembangan kemampuan, arah peminatan
dan kelemahan diri pribadi siswa berkenaan dengan
potensi dan hubungan dan kondisikarir siswa
(53) ketentuan mapel
sosial antar siswa (54) berkenaan jenis dan berbagai
wajib dan pilihan,
kondisikarir(56)
serta Sistem Kredit
Semester (SKS) (55)
Bacaan dan rekaman tentang Bacaan dan rekaman Bacaan dan rekaman Bacaan dan rekaman tentang
an siswatentang tentang ketentuan
pengembangan potensi mapel wajib dan
kekuatan dan kelemahan diri pribadi jenis dan berbagai
dan hubungan sosial pilihan, serta Sistem
siswa (57) kondisikarir/ peminatankarir.
antar siswa Kredit Semester
(60)
(SKS)(59)
(58)
Pendalaman penanganan
Pendalaman
Pendalaman penanganan penanganan
Pendalaman penanganan tentang jenis dan berbagai
kondisikarir/ peminatankarir.
n Permasalahan tentang permasalahan
(64)
tentang pengembangan tentang ketentuan
potensi dan hubungan mapel wajib dan
kekuatan dan kelemahan diri pribadi sosial antar siswa (62) pilihan, serta Sistem
siswa (61) Kredit Semester
(SKS) (63)
Kota Semarang, ….. Juli …..
Guru BK/Konselor
Ttd
(…………………………………………..)
• SatuanLayanan/Rencana Program
Layanan(SATLAN/RPL)
SEKOLAH/MADRASAH:SMA1MASA
DEPAN•SatuanKegiatan /Rencana Bulan : Juli
……..
KELAS :XI Kegiatan
Pendukung Minggu : IV (24-29 ……)
(SATKUNG/RKP)
Guru BK/Konselor : …………………………..
24 Juli
Aplikasi Pengungkapan AUM
……
Instrumentasi masalah umum UMUM Ruang Guru BK
1 2 Kelas XI 1
(a.l. masalah Format kelas XI 1 Konselo
10.00- peminatan) SLTA
(41,42,43,44)
11.30
24 Juli
Aplikasi Pengungkapan AUM
…….
Instrumentasi masalah umum UMUM Ruang Guru BK
2 2 Kelas XI 2
(a.l. masalah Format kelas XI 2 Konselo
11.45- peminatan) SLTA
((41,42,43,44)
13.15
Klp. 1/
Kelas XI 2
26 Juli Tasya,
Kurikulum
……. Restyasari, Guru
Memasuki Kelas XI
Gizcha, Layanan Bimbingan Ruang BK/Kon
6 2 Tahun Ajaran SMA dan
Pandu, Kelompok Kelas XI 2 dan Wal
16. – baru Buku
Halim, Kelas X
……… Wajib
Nia, Azza,
Tuti, Sugi
26 Juli
…….
(17), (18), (19), Ruang Guru
7 2 Fazri Layanan Konseling –
(20). Konseling BK/Kon
16.00- Perorangan*)
…….
Klp.1/
Kelas XI 3
28 Juli
………… Guru
Bakat Untuk Kurikulum Ruag
Gilang, Layanan Konseling BK/Kon
9 2 Arah Kelas XI Konseling
Miftah, Kelompok dan Wal
16.00 – Peminatan SMA Kelompok
Elisa, Kelas X
……….. Siswa*)
Meylan,
Farhan.
Klp.
II/Kelas XI
4
29 Juli
Yolanda,
………. Memasuki Ruang Guru
Citra, Layanan Bimbingan Kurikulum
11 2 Rahma, Tahun Ajaran Bimbingan BK/Kon
Kelompok XI SMA
16.00 – Dinda, Baru Kelompok dan Wal
………. Dewi,
Yasyfin,
Jimly,
Rifyal,
Aura
Ket : *) Sudah ada perjanjian terlebih dahulu dan materi layanan dikemukakan
Pada awal pelaksanaan layanan
Kota Semarang, 22 Juli ……..
Guru BK/ Konselor
(……………………………………….)
CONTOHISIANFORMAT PERHITUNGANJAMKEGIATAN
PELAYANANKONSELING DI SEKOLAH/MADRASAH
XI 3, XI 3
No JenisKegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
*) *) *) *) **) **)
1. Layanan Orientasi – – – –
*) *) *) *) **) **)
2. Layanan Informasi 1 2 1 2
Layanan *) *) *) *) **) **)
3. – – – –
Penempatan/Penyaluran
Layanan Penguasaan *) *) *) *) **) **)
4. – – – –
Konten
Layanan Konseling *) *) *) *) **) **)
5. 2 4 2 4
Perorangan
Layanan Bimbingan *) *) *) *) **) **)
6. 3 6 3 6
Kelompok
Layanan Konseling *) *) *) *) **) **)
7. 1 2 1 2
Kelompok
*) *) *) *) **) **)
8. Layanan Konsultasi – – – –
*) *) *) *) **) **)
9. –
Layanan Mediasi – – –
*) *) *) *) **) **)
10 Layanan Advokasi – – – –
*) *) *) *) **) **)
11. Aplikasi Instrumentasi 4 8 4 8
*) *) *) *) **) **)
12. Konferensi Kasus – – – –
*) *) *) *) **) **)
13. Kunjungan Rumah – – – –
Jumlah – – – – – – 11 22 11 22
Rata-rataperminggu:∑ JP/4=22/1=22JP
Keterangan :
**)Pekan Orientasi
CONTOHISIANFORMATPERHITUNGAN EKUIVALENSI JAMKEGIATAN
PE L AY ANANBKDISEKOLAH/MADRASAH
: XI 1,XI 2
KELAS KONSELOR : ……………………..
: XI3,XI4
Frek Ek.J Frek Ek.J Frek Ek.J Frek Ek.J Frek Ek.J
p p p p p
1 LayananOrientasi 1 2 1 2 1 2 1 2 4 8
2 LayananInformasi 2 4 4 8 2 4 4 8 12 24
Layanan
3 Penempatan/Penyaluran 1 2 1 2 – – 3 6 5 10
4 LayananPenguasaanKonten 3 6 2 4 2 4 3 6 10 20
5 LayananKonselingPerorangan 2 4 3 6 1 2 1 2 7 14
6 LayananBimbingan Kelompok 2 4 2 4 2 4 2 4 8 16
7 LayananKonselingKelompok 2 4 2 4 2 4 2 4 8 16
8 1
LayananKonsultasi 1 2 – – – – – – 2
9 LayananMediasi – – – – 1 2 – – 1 2
10 Layanan Advokasi – – – – – – – – – –
11 AplikasiInstrumentasi – – – – – – – – – –
12 KonferensiKasus – – – – – – – – – –
13 KunjunganRumah – – – – – – – – – –
Jumlah 14 28 15 30 11 22 16 32 56 112
Rata-rataperminggu:
Keterangan:
— Kegiatan pendukungHimpunanData, Tampilan Kepustakaan, dan Alih Tangan Kasus tidak diperhitungkan ke
dalam jam pembelajaran
Guru BK/Konselor
Ttd
layanan/pendukung dilaksanakan
(………………………………………..)
Bidang Pelayanan BK
Kelas
SMP/MTs
1 7 13 19
KelasVII
KelasVIII 2 8 14 20
Kelas IX 3 9 15 21
SMA/MA
SMK/MAK 4 10 16 22
Kelas X
Kelas XI 5 11 17 23
Kelas XII 6 12 18 24
Catatan :
PELAYANAN BK
SEKOLAH/MADRASAH:SMA1MASA DEPAN
Bulan : Juli …….
XI 3,XI
2 Guru BK/Konselor
: ……………………………..
Eval
Tanggal Jam Sasaran Kegiatan
No
MateriKegiatan
.
Kegiatan Pemb. Kegiatan Layanan/Pendukung
Hasil
25 Juli
Aplikasi • Laiseg:Siswamemahamitujuanpengungkapan
…….
Kelas XI Instrumentasi Pengungkapan sangat mengharapkanhasil-hasilnya
3 2
3 masalah umum
10.00-
(41,42,43,44)) • Laijapen:akandilaksanakanbeberapaminggu k
11.30
25 Juli
Aplikasi • Laiseg:Siswamemahamitujuanpengungkapan
…….
Kelas XI Instrumentasi Pengungkapan sangat mengharapkanhasil-hasilnya
4 2
4 masalah umum
11.45-
(41,42,43,44) • Laijapen:akandilaksanakanbeberapaminggu k
13.15
Klp. 1/
Kelas XI
26 Juli 2Tasya,
……. Restyasari, • Laiseg:Anggotakelompokmemahamitu
Layanan Bimbingan Memasuki Tahun
6 2 Gizcha,
Kelompok Ajaran baru
16. – Pandu, • Laijapen:akandilaksanakanbeberapami
……… Halim, Nia,
Azza, Tuti,
Sugi
26 Juli
• Laiseg:Siswadengansenanghatimemaha
…….
(17), (18), (19), memenuhi tuntutanmenjalanikelasXIdiS
7 2 Fazri Layanan Konseling (20).
16.00- Perorangan*)
• Laijapen:akandilaksanakanbeberapami
…….
Klp.1/
Kelas XI 3
28 Juli
• Laiseg:Siswatidakperluragutentang
…………
Layanan Konseling kecocokandirinyauntuk jurusanIPA
9 2 Gilang, Bakat Untuk
Miftah, Kelompok Arah Peminatan
16.00 –
Elisa, Siswa*) • Laijapen:akandilaksanakanbeberapami
………..
Meylan,
Farhan.
• Laiseg:Siswamenundakepindahannyase
29 Juli Layanan Konseling berupayamemenuhituntutan menjalanike
10 2 Yazid
……….. Perorangan *)
• Laijapen:akandilaksanakanbeberapami
Klp.
II/Kelas XI
4 Yolanda,
29 Juli Citra,
………. Rahma,
Layanan Bimbingan Memasuki Tahun • Laiseg:Siswatidakperluragutentang
11 2 Dinda,
Kelompok Ajaran Baru kecocokandirinyauntuk jurusan
16.00 – Dewi,
………. Yasyfin,
Jimly, • Laijapen:akandilaksanakanbeberapami
Rifyal,
Aura
Ttd
…………………………………….)
LAYANANBKYANG DITERIMASISWA
Orien
tasi
1 AmirHardiman 05161 1
2 Arnoldi 05162 –
3 AsmaMunir 05163 1
4 AsriAsih 05164 1
5 AzimatKurnia 05165 1
6 BagirFirmansyah 05166 1
7 BagusHutajulu 05167 1
8 CharlesDarmawan 05168 1
DaengDodi
9 05169 1
Dermawan
10 DariusManca 05170 1
11 DaulatRomy 05171 1
12 GozaImas 05172 1
13 HanPingSun 05173 1
14 JajangJawara 05174 1
15 JamanTiarno 05175 –
17 Kusnadi 05177 1
18 LarisJuwita 05178 1
19 LintangSuminar 05179 1
20 LolongEdiCahaya 05180 1
Lusiana 05181 1
NILAIHASILLAYANANBK
1. AmirHardiman 05161 A –
2. Arnoldi 05162 B PK
3. AsmaMunir 05163 B –
4. AsriAsih 05164 A –
5. AzimatKurnia 05165 A –
6. BagirFirmansyah 05166 A –
7. BagusHutajulu 05167 A –
8. CharlesDarmawan 05168 A –
9. DaengDodiDermawan 05169 A –
Guru BK/Konselor
Mirza IrawanS.Pd,
Kons
21
22 MahmudKiram 05182 1
23 MarcusDomigusArd 05183 –
24 OsaMalik 05184 1
25 PrajamudaEdi 05185 1
26 PupungIs 05186 1
27 ReksoWibowo 05187 1
28 Rustandi 05188 1
29 SimonTalaudi 05189 1
30 Susiati 05190 1
Keterangan
y LayananOrientasidilaksanakandiluarkelas/lapangan
y LayananBKPerorangandilaksanakansecara perorangandiluarkelas
y LayananBimbinganKelompok/BKKelompok dilaksanakandiluarkelas,dandenganpengaturantertentu
dapatdilaksanakanpadajam
pembelajarandikelas
y LayananKonsultasi/Mediasidilakukandiluarkelas
Ttd
(…………………………………….)
1. AmirHardiman 05161 A –
2. Arnoldi 05162 B PK
3. AsmaMunir 05163 B –
4. AsriAsih 05164 A –
5. AzimatKurnia 05165 A –
6. BagirFirmansyah 05166 A –
7. BagusHutajulu 05167 A –
8. CharlesDarmawan 05168 A –
9. DaengDodiDermawan 05169 A –
Guru BK/Konselor
(………………………………….)
PELAYANAN
PADA
Disajikan Oleh:
PROF.DR.MUNGIN EDDY WIBOWO,M.Pd.,KONS.
Ketua Umum Asosiasi Bimbingan dan Konseling Indonesia
[7]) Dalam hal ini Guru BK atau Konselor tidak hanya memberikan pelayanan kepada peserta didik yang datang
dan/atau dipanggil oleh dan/atau dialih-tangankan kepada Guru BK atau Konselor, melainkan kepada seluruh siswa
asuhnya, yaitu yang datang sendiri, dipanggil, dan/atau dialih-tangankan oleh pihak lain, sepanjang tahun ajaran.
[8]) Asosiasi Profesi BK (yaitu ABKIN dan IKI) diikutsertakan dalam pengawasan (dan pembinaan) kegiatan BK
di satuan pendidikan melalui persetujuandan kerjasama pimpinan satuan pendidikan yang
bersangkutan.