PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Konselor
Kata konselor menegaskan petugas pelaksana pelayanan konseling. Sebutan pelaksana
pelayanan ini telah berkembang, yaitu dari tenaga penyuluh, tenaga BP, guru BP/BK, guru
pembimbing, dan sekarang menjadi konselor. Seseorang dapat dikatakan sebagai seorang
konselor jika berlatar belakang pendidikan minimal sarjana strata 1 (S1) dari jurusan Psikologi
Pendidikan dan Bimbingan (PPB),Bimbingan Konseling (BK), atau Bimbingan Penyuluhan
(BP). Konselor adalah seorang ahli dalam bidang konseling, yang memiliki kewenangan dan
mandat secara profesional untuk melaksanakan kegiatan pelayanan konseling (Prayitno, 2004:
6).
Menurut Hartono dan Boy Soedarmadji dalam buku psikolog konseling, konselor adalah
seorang yang memiliki keahlian dalam bidang pelayanan konseling dan tenaga profesional.
Menurut Jones, konselor adalah kegiatan dimana semua fakta dikumpulkan dan semua
pengalaman siswa difokuskan pada masalah tertentu untuk diatasi sendiri oleh yang
bersangkutan, dimana ia diberi bantuan pribadi dan langsung dalam pemecahan masalah.
Menurut Winkel (2005: 167), konselor sekolah adalah seorang tenaga profesional yang
memperoleh pendidikan khusus diperguruan tinggi dan mencurahkan seluruh waktunya pada
pelayanan Bimbingan dan Konseling.
Dari beberapa pengertian konselor yang telah dijelaskan, maka dapat disimpulkan bahwa
konselor adalah seseorang yang mempelajari konseling dan secara profesional dapat
melaksanakan pelayanan konseling dengan berlatar belakang pendidikan minimal S1 Jurusan
BK. Pelayanan konseling yang dilaksanakan oleh konselor, salah satunya adalah layanan
konsultasi BK. Dalam layanan konsultasi BK, seorang konselor harus mampu mengembangkan
WPKNS (wawasan, pengetahuan, keterampilan, nilai, dan sikap) konsulti.
8) Permendiknas No. 27 Tahun 2008 tentang standar kualifikasi akademik kompetensi konselor
Pasal 1 poin 1
Poin 1 : Untuk dapat diangkat sebagai konselor, seorang wajib memenuhi standar kualifikasi akademik da
kompetensi konselor yang berlaku secara nasional.
Pasal 2 : Penyelenggara pendidikan yang satuan pendidikannya memperkerjakan konselor wajib
mererapkan standar kualifikasi akademik dan kompetensi konselor sebagaiman diatur dalam
peraturan menteri palang lambat 5 tahun setelah peraturan menteri ini mulai berlaku.
2. Pendidikan
Seorang guru pembimbing atau konselor profesional selayaknya memiliki pendidikan
profesi, yaitu jurusan bimbingan konseling Strata Satu (S1), S2 maupun S3. Atau sekurang-
kurannya pernah mengikuti pendidikan dan pelatihan tentang bimbingan dan konseling.
Seorang guru pembimbing atau konselor nonprofessional yakni alumni fakultas keguruan
atau tarbiyah dapat diangkat menjadi seorang konselor profesional, tetapi harus mengikuti
terlebih dahulu pendidikan tambahan (pendididkan profesi) dalam bidang bimbingan dan
konseling.
Syarat pendidikan berkenaan dengan keilmuan yang dimiliki oleh guru pembimbing atau
konselor. Konselor tidak saja harus memiliki ilmu bimbingan dan konseling, tetapi juga harus
memiliki pengetahuan psikologi, bimbingan, dan konseling keterampilan komunikasi sosial dan
konseling.
3. Pengalaman
Seorang konselor harus memiliki pengalaman kerja minimal 3 tahun mengajar, banyak
membimbing berbagai kegiatan ekstrakulikuler dan banyak pengalaman dalam organisasi. Corak
pengalaman yang dimiliki seorang konselor akan membantunya mendiagnosis dan mencari
alternative solusi terhadap klien.
4. Kemampuan
Seorang pembimbing harus memiliki kemampuan (kompetensi). M.D. Dahlan (1987)
menyatakan bahwa konselor dituntut untuk memiliki berbagai keterampilan melaksanakan
konseling. Guru pembimbing atau konselor harus mampu mengetahui dan memahami secara
mendalam sifat-sifat seseorang, daya kekuatan pada diri seseorang, merasakan kekuatan jiwa
apakah yang mendorong seseorang berbuat dan mendiagnosis berbagai persoalan siswa,
selanjutnya mengembangkan potensi individu secara positif.
Kompetensi Konselor sebagai seorang individu :
· Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
· Menghayati kode etik dan proses pengambilan keputusan secara etis.
· Menampilkan rasa hormat terhadap keragaman individu.
· Menampilkan struktur nilai dan sistem keyakinan pribadi.
· Menampilkan keterbukaan, fleksibilitas, sikap mengasihi, dan toleran di dalam
· Melakukan interaksi profesional yang mengarah kepada pertumbuhan dan perkembangan diri
sendiri dan orang lain.
· Menampilkan arah diri dan otonomi kedirian yang mantap.
· Bertindak secara konsisten dengan sistem nilai etis pribadi dan kode etik profesional di dalam
hubungan profesionalnya.
· Menunjukkan penampilan diri yang menarik.
· Mempu menyesuaikan diri secara adekuat.
· Memiliki kepercayaan dan keyakinan diri untuk bisa memberikan layanan -bantuan.
· Memiliki keikhlasan dalam menyelenggarakan pelayanan.
Kompetensi Keilmuan
ü Memiliki wawasan pedagogis dalam melaksanakan layanan profesional konseling.
ü Memahami dengan baik landasasn-landasan keilmuan bimbingan dan konseling.
ü Menghayati kode etik dan proses pengambilan keputusan secara etis.
ü Mengetahui dengan baik standar dan prosedur legal yang relevan dengan setting kerjanya.
ü Aktif melakukan kolaborasi profesional dan mempelajari literaturnya.
ü Menunjukkan komitmen dan dedikasi pengembangan profesional dalam berbagai setting dan
kegiatan.
ü Menampilkan sikap open minded dan profesional dalam menghadapi permasalahan klien.
ü Memantapkan prioritas (bidang layanan) profesionalnya.
ü Mengorganisasikan kegiatan sebagai wujud prioritas profesionalnya.
ü Merumuskan perannya sendiri sesuai dengan setting dan situasi kerja yang dihadapi.
2.4 System gaji/imbalan
Penggajian Gaji seorang konselor yang bertugas disekolah sama dengan gaji guru.
Pemberian imbalan yaitu tunjangan yang pertama (tunjangan jabatan,profesi, dan fungsional),
tunjangan jabatan serta fungsional melekat pada struktur gaji. Jam kerja konselor ditetapkan 36
jam perminggu dengan beban tugas meliputi penyusunan program (dihargai 12 jam),
pelaksanaan layanan (18jam) dan evaluasi (6 jam). Konselor yang membimbing 150 orang siswa
dihargai 24 jam, selebihnya dihargai sebagai bonus kelebihan jam dengan ketentuan tersendiri.
2.5 Tugas-tugas konselor
Melakukan diagnostik bagi anak-anak yang mengalami kesulitan belajar, yang berprestasi
di bawah kemampuan (underachiever), yang menunjukkan adanya gangguan emosi, dan yang
memerlukan bantuan khusus lain, atau yang perlu mendapat rekomendasi untuk bantuan khusus
di luar sekolah. Melakukan konseling bagi anak-anak yang mengalami kesulitan pribadi dalam
kehidupan sekolah. Konsultasi dengan guru, kepala sekolah, orang tua, dan membantu mereka
memahami perkembangan anak normal maupun perkembangan anak bermasalah.
Memberikan penataran atau ceramah kepada guru mengenai perkembangan dan perilaku
anak normal, dalam pengelolaan kelas, kesehatan mental, pelaksanaan dan interpretasi berbagai
tes, pemeliharaan dan penggunaan catatan kumulatif, teknik wawancara, maupun bantuan-
bantuan lain yang diperlukan guru untuk menjalankan tugas sebagai pendidik maupun
pembimbing. Konsultasi dengan guru, kepala sekolah, orangtua, dan membantu mereka
memahami perkembangan anak normal maupun perkembangan anak bermasalah. Melakukan
penelitian dan evaluasi efektivitas program bimbingan.
Tugas Guru BK/Konselor dan Pengawas Bimbingan dan Konseling Menurut PP No. 74
Tahun 2008
Guru bimbingan dan konseling/konselor memiliki tugas, tanggungjawab, wewenang dalam
pelaksanaan pelayanan bimbingan dan konseling terhadap peserta didik. Tugas guru bimbingan
dan konseling/konselor terkait dengan pengembangan diri peserta didik yang sesuai dengan
kebutuhan, potensi, bakat, minat, dan kepribadian peserta didik di sekolah/madrasah.
Tugas guru bimbingan dan konseling/konselor yaitu membantu peserta didik dalam:
1. Pengembangan kehidupan pribadi, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik
dalam memahami, menilai bakat dan minat.
2. Pengembangan kehidupan sosial, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik
dalam memahami dan menilai serta mengembangkan kemampuan hubungan sosial dan industrial
yang harmonis, dinamis, berkeadilan dan bermartabat.
3. Pengembangan kemampuan belajar, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta
didik mengembangkan kemampuan belajar untuk mengikuti pendidikan sekolah/madrasah secara
mandiri.
4. Pengembangan karir, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik dalam
memahami dan menilai informasi, serta memilih dan mengambil keputusan karir.
Jenis layanan yang dilakukan konselor adalah sebagai berikut:
1. Layanan orientasi, yaitu layanan yang membantu peserta didik memahami lingkungan
baru, terutama lingkungan sekolah/ madrasah dan obyek-obyek yang dipelajari, untuk
menyesuaikan diri serta mempermudah dan memperlancar peran peserta didik di lingkungan
yang baru.
2. Layanan informasi, yaitu layanan yang membantu peserta didik menerima dan
memahami berbagai informasi diri, sosial, belajar, karir/jabatan, dan pendidikan lanjutan.
3. Layanan penempatan dan penyaluran, yaitu layanan yang membantu peserta didik
memperoleh penempatan dan penyaluran yang tepat di dalam kelas, kelompok belajar,
jurusan/program studi, program latihan, magang, dan kegiatan ekstra kurikuler.
4. Layanan penguasaan konten, yaitu layanan yang membantu peserta didik menguasai
konten tertentu, terutama kompetensi dan atau kebiasaan yang berguna dalam kehidupan di
sekolah/madrasah, keluarga, industri dan masyarakat.
5. Layanan konseling perorangan, yaitu layanan yang membantu peserta didik dalam
mengentaskan masalah pribadinya.
6. Layanan bimbingan kelompok, yaitu layanan yang membantu peserta didik dalam
pengembangan pribadi, kemampuan hubungan sosial, kegiatan belajar, karir/jabatan, dan
pengambilan keputusan, serta melakukan kegiatan tertentu melalui dinamika kelompok.
7. Layanan konseling kelompok, yaitu layanan yang membantu peserta didik dalam
pembahasan dan pengentasan masalah pribadi melalui dinamika kelompok.
8. Layanan konsultasi, yaitu layanan yang membantu peserta didik dan atau pihak lain
dalam memperoleh wawasan, pemahaman, dan cara-cara yang perlu dilaksanakan dalam
menangani kondisi dan atau masalah peserta didik
9. Layanan mediasi, yaitu layanan yang membantu peserta didik menyelesaikan
permasalahan dan memperbaiki hubungan antar mereka.
Upaya Pengembangan Karir Berikut ini adalah upaya-upaya yang dapat dilakukan oleh
guru/konselor untuk dapat meningkatkan kompetensinya agar karir yang ia geluti
dapat berkembang maksimal, yaitu:
a. menghadiri/berpartisipasi dalam forum atau kegiatan ilmiah profesional (seminar, simposium,
pelatihan, dan lain-lain)
b. membuat karya tulis ilmiah/populer, karya seni, karya teknolog
c. melaksanakan penelitian/pengkajian kerja profesional baik individual maupun kolaboratif
(Lesson Study, PTK/PTBK, dan penelitian jenis lainnya)
2.8 Pembinaan Dan Pengawasan
4. Pelaporan
1. Setiap pejabat yang melakukan pemantauan dan pengawasan wajib melaporkan hasilnya secara
bertingkat dan berjenjang.
2. Penerima laporan wajib mengolah laporan tsb butir 1 dan selanjutnya melaporkan kepada atasan
langsung.
3. Kakanwil Depag melaporkan hasil pembinaan dan pengawasan dan waskatnya kepada Dirjen yang
terkait dan Sekjen.
4. Dirjen yang terkait dan Sekjen wajib menindak lanjuti laporan tsb dan berkordinasi dengan instansi yang
terkait.
Pasal 3
1. Usul penetapan angka kredit harus dinilai secara seksama oleh tim penilai.
2. Guru yang mendapatkan penghargaan sebagai guru teladan, diberi angka kredit untuk
kenaikan pangkat/jabatan guru dengan ketentuan :
1) 50 % dari angka kredit untuk kenaikan pangkat /jabatan satu tingkat lebih tinggi dengan dihargai
80 % unsur utama dan 20 % unsur penunjang bagi guru teladan tingkat nasional juara I, II, III.
2) 37 % dari angka kredit untuk kenaikan pangkat/jabatan satu tingkat lebih tinggi dengan dihargai
80 % unsur utama dan 20 % unsur penunjang, bagi guru teladan tingkat propinsi juara I, II, III.
3) 20 % dari angka kredir untuk kenaikan pangkat/jabatan satu tingkat lebih tinggi dengan dihargai
80 % unsur utama dan 20 % unsur penunjang, bagi guru teladan tingkat Kabupaten/Kotamadya.
Pasal 12
1. Pengawas sekolah yang bersama-sama membuat karya tulis dalam bidang pendidikan sekolah, maka
pembagian angka kreditnya ditetapkan sbb :
1) 60 % bagi penulis utama,
2) 40 % bagi penulis pembantu.
2. Jumlah penulis pembantu sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) butir b, sebanyak-banykanya terdiri dari
5 orang.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari beberapa pengertian konselor yang telah dijelaskan, maka dapat disimpulkan bahwa
konselor adalah seseorang yang mempelajari konseling dan secara profesional dapat
melaksanakan pelayanan konseling dengan berlatar belakang pendidikan minimal S1 Jurusan
BK. Pelayanan konseling yang dilaksanakan oleh konselor, salah satunya adalah layanan
konsultasi BK. Dalam layanan konsultasi BK, seorang konselor harus mampu mengembangkan
WPKNS (wawasan, pengetahuan, keterampilan, nilai, dan sikap) konsulti. Syarat-Syarat
Pembimbing (Konselor) di Sekolah menurut Arifin dan Eti Kartikawati (1994/1995)
menyatakan bahwa: petugas bimbingan dan konseling di sekolah dipilih berdasarkan kualifikasi
(1) kepribadian, (2) pendidikan, (3) pengalaman kerja, dan (4) kemampuan. Berdasarkan
kualifikasi tersebut,untuk memilih dan mengangkat seorang petugas bimbingan (konselor) di
sekolah harus memenuhi syarat-syarat yang berkaitan dengan kepribadiannya,pendidikannya,
pengalamannya, dan kemampuannya.
3.2 Saran
Demikian makalah yang kami buat, semoga dapat bermanfaat bagi pembaca. Apabila ada
saran dan kritik yang ingin di sampaikan, silahkan sampaikan kepada kami.
DAFTAR PUSTAKA
Akhmad%20Sugianto,S.Pd%20Study%20Center%20%20UNDANG-UNDANG%20TENTANG
%20KONSELOR.htm
diunduh tanggal 25 September 2015
bimbingan%20konseling%20%20PENGERTIAN%20KONSELOR.htm
diunduh tanggal 25 September 2015
bkpemula.wordpress.com/2012/05/30/ketentuan-pemerintah-tentang-bimbingan-dan-konseling/
diunduh tanggal 24 September 2015
digilib.uinsby.ac.id/7002/3/bab%202.pdf
diunduh tanggal 24 September 2015
etikahukumkonseling.blogspot.co.id/
diunduh tanggal 24 September 2015
faristin%20ichsan%20%20SYARAT-SYARAT%20KONSELOR%20DI%20SEKOLAH.htm
diunduh tanggal 25 September 2015
Konselor%20-%20Wikipedia%20bahasa%20Indonesia,%20ensiklopedia%20bebas.htm
diunduh tanggal 25 September 2015
PENGEMBANGAN%20KARIR%20GURU%20DAN%20KONSELOR%20Oleh%20...%20-
%20SMP%20Muhammadiyah%201%20Nanggung%20-%20Bogor.htm
diunduh tanggal 25 September 2015
Profesi%20Kependidikan,%20Konselor%20~%20Seberkas%20Cahaya.htm
diunduh tanggal 25 September 2015