Anda di halaman 1dari 13

Implementasi Program Literasi, Numerasi, dan Adaptasi

Teknologi Dalam Meningkatkan Pembelajaran Di SMP N


2 Kuantan Hilir Dalam Progam Kampus Mengajar

Nurazizah. S

Email:Nurazizah.s2699@student.unri.ac.id
No.Hp.085773155661

Program Studi Pendidikan Bahasa


Jepang
Jurusan Pendidikan Bahasa Dan Seni
Fakultas Keguruan Dan Ilmu
Pendidikan

Abstrak

Kampus Mengajar Angkatan 3 Tahun 2022 berfokus pada peningkatan


kemampuan literasi dan numerasi pada pendidikan. Sekolah sasaran
adalah sekolah dasar yang memiliki Akreditasi C dan berada di daerah 3T
(terluar, terdepan, tertinggal). Kemampuan literasi adalah pemahaman,
penilaian penggunaan juga melibatkan dengan tulisan pesan untuk
berpartisipasi dalam budaya,untuk mencapai tujuan dan aspirasi individu
dan untuk menciptakan pemahaman dan potensi. Sedangkan kemampuan
numerasi merupakan kemampuan untuk mengakses, menggunakan dan
menafsirkan serta menghubungkan info matematika serta saran, untuk
terlibat serta menangani kebutuhan matematika. Dalam proses
pembelajaran kemampuan literasi dan numerasi sangat diperlukan karena
dengan kemampuan literasi dan numerasi membantu seseorang
mendapatkan keterampilan dasar yang diperlukan. Penelitian ini
mendeskripsikan mengenai tujuan dari pelaksanaan program kampus
mengajar yaitu meningkatkan kemampuan literasi dan numerasi dalam
proses pembelajaran di yakni SMP N 2 Kuantan Hilir.
Kata Kunci: Program Literasi, Program Numerasi, Proses Pembelajaran,
Kampus mengajar

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kampus Mengajar merupakan transformasi dari program Kampus


Mengajar Perintis yang bertujuan untuk memberikan solusi bagi Sekolah
Dasar yang terdampak terhadap pandemi (Rosita & Damayanti, 2021)
dengan melibatkan mahasiswa yang berdomisili di sekitar wilayah
sekolah untuk membantu guru dan kepala sekolah dalam pelaksanaan
kegiatan pembelajaran di era pandemi ini. melibatkan dan memberikan
kesempatan pada mahasiswa di setiap kampus dari berbagai latar
belakang pendidikan untuk membantu sekolah dalam berbagai aspek
seperti aspek belajar mengajar, aspek adaptasi teknologi, dan juga aspek
administrasi (Tohir, 2020).
Kampus Mengajar Angkatan 3 Tahun 2022 berfokus pada
peningkatan kemampuan Literasi, Numerasi, dan juga Adaptasi
Teknologi pada pendidikan Sekolah Dasar maupun Sekolah Menengah
Pertama (Nurwardani,2020). Melihat kondisi kemampuan literasi dan
numerasi di Indonesia yang masih sangat rendah, upaya peningkatan
literasi dan numerasi adalah menjadi salah satu agenda prioritas nasional.
Program Kampus Mengajar ini memberikan kesempatan kepada
mahasiswa dari berbagai jurusan untuk mendarmabaktikan kecakapan
serta ilmu pengetahuan mereka dalam membantu meningkatkan literasi
dan numerasi di jejang SD dan SMP (Nurhasanah & Nopianti, 2021).
Literasi dan numerasi merupakan suatu keterampilan dasar yang
diperlukan untuk mencapai kesuksesan hidup. Dimana literasi dan
numerasi bertujuan untuk mempertahankan siswa supaya dapat menjalani
kehidupan yang memuaskan dan menyenangkan selain menjadi individu
yang energik dan juga terinformasi dengan baik. Literasi numerasi adalah
pengetahuan dan kecakapan untuk (a) menggunakan berbagai macam
bilangan dan simbol yang terkait dengan matematika dasar untuk
memecahkan masalah praktis dalam berbagai konteks kehidupan sehari-
hari dan (b) menganalisis informasi yang ditampilkan di dalam berbagai
bentuk (grafik, tabel, bagan, dan lain sebagainya) lalu menggunakan
interpretasi hasil analisis tersebut untuk memprediksi dan mengambil
kesimpulan dan keputusan. (Suwarno, 2021).
Beberapa prinsip dalam penerapan literasi dan numerasi yaitu:
Bersifat kontekstual, sesuai dengan kondisi geografis, sosial budaya, dan
sebagainya. Selaras dengan cakupan matematika dalam Kurikulum 2013
dan Saling bergantung dan memperkaya unsur literasi lainnya. Di
Sekolah sasaran Program Kampus Mengajar 3 (KM 3) adalah sekolah
yang memiliki Akreditasi C dan berada di daerah 3T (terluar, terdepan,
tertinggal) (Widiyono et al., 2021). Salah sekolah yang menjadi sasaran
tempat Program Kampus Merdeka Angkatan 3 yakni SMP N 2 Kuantan
Hilir yang terletak di kecamatan Kuantan Hilir, kabupaten Kuantan
Singingi, Provinsi Riau. Dalam penerapan pembelajaran sudah
menerapkan kurikulum 2013 sejak beberapa tahun belakangan ini.
Akan tetapi dalam proses pembelajaran dapat dilihat kurangnya literasi
dan juga numerasi. Selaiitu dapat dilihat dari cara guru mengolah nilai
masih menggunakan cara manual yaitu membuat catatan penilaian di
buku guru.
Penerapan literasi dan numerasi di SMP N 2 Kuantan Hilir masih
tergolong rendah. Peneliti menyimpulkan karena dalam proses
pembelajaran masih kurang efektif yang disebabkan oleh kurangnya
minat siswa dalam pembelajaran dikelas, dikarenakan monotonnya cara
pembelajaran. Pada saat penerjunan langsung ke sekolah dalam
pelaksanaan program kampus mengajar, para guru SMP N 2 Kuantan
Hilir tersebut sangat antusias menyambut kedatangan kami dan para guru
disana merasa senang karena kami akan mengabdi dan membantu sekolah
dalam meningkatkan pembelajaran disana. Pada awal pelaksanaan
kampus mengajar kami diberikan kesempatan untuk mengelilingi sekolah
sambil mengobservasi dan juga mendampingi guru dalam proses
pembelajaran dikelas.

B. Tujuan Literasi dan Numerasi Bagi Peserta Didik

Tujuan dari literasi dan numerasi yang di terapkan oleh tim kampus
mengajar di SMP N 2 Kuantan Hilir yaitu:

1. Meningkatkan minat membaca para peserta didik


2. Meningkatkan kesadaran siswa akan pentingnya membaca buku
3. Menciptakan kreatifitas siswa
4. Meningkatkan kemampuan berhitung dan cara cepat dalam
menjawab soal dalam hal numerasi

Dalam penelitian ini teknik pengambilan data yang di gunakan oleh


peneliti yaitu teknik observasi dan wawancara. Dimana untuk teknik
observasi yaitu dengan terjun langsung kesekolah pada saat pelaksanaan
kegiatan kampus mengajar dan sekaligus melakukan wawancara dengan
guru yang di sekolah tersebut saat berada di sekolah.

HASIL PEMBAHASAN

SMP N 2 Kuantan Hilir merupakan sekolah menengah pertama


yang terletak Jalan Karet Desa Kampung Medan Baserah, Kecamatan
Kuantan Hilir, Kabupaten Kuantan Singingi, Riau. Sekolah tersebut
berada ditengah perkebunan karet dan jauh dari rumah warga. Sekolah
tersebut menyandang akreditasi B. Sekolah tersebut memiliki siswa
sebanyak 147 siswa dengan tenaga pendidik sebanyak 17 orang dan 2
staff tata usaha serta 1 penjaga sekolah. Salah satu hambatan yang
dirasakan di SMP N 2 Kuantan Hilir tersebut adalah kurangnya minat
siswa dalampem belajaran dan juga terkendala akan fasilitas internet
untuk mengakses kegiatan penunjang disekolah. Di SMP N 2 Kuantan
Hilir dalam fasilitas yang dapat dikatakan cukup baik, tenaga guru yang
cukup tetapi terdapat hal yang menghambat kegiatan literasi dan
numerasi. Dimana kurangnya minat serta kesadaran siswa dalam
pembelajaran, hal ini dapat dilihat banyaknya absen siswa setiap bulan.
Untuk meningkatkan literasi dan numerasi pada saat pembelajaran
kami merancang beberapa proker salah satunya yaitu kegiatan one day
one page sebelum memulai pembelajaran. Kegiatan one day one page ini
bertujuan untuk meningkatkan minat dan bakat siswa dalam membaca
dan meningkatkan kesadaran siswa akan pentingnya membaca buku.
Kegiatan one day one page ini dilakukan di perpustakaan sekolah dimana
setiap pagi siswa diarahkan untuk pergi ke perpustakaan untuk membaca
buku sebanyak satu halaman untuk satu hari. Tetapi kami tidak
membatasi para siswa untuk seberapa banyak siswa dalam membaca buku
dan buku apa saja yang ingin mereka baca. Saat kegiatan berlangsung
para siswa sangat berantusias datang ke perpustakan dengan membaca
berbagai macam buku.Selain itu mereka juga saling bertukar informasi
dengan teman yang lain mengenai buku yang telah mereka baca.Pada saat
kegiatan one day one page ini kami juga ikut serta dalam membaca buku
dan menemani siswa untuk membaca. Di SMP N 2 Kuantan Hilir
tersebut sudah tersedia beberapa buku bacaan fiksi maupun nonfiksi.
Tidak hanya di perpustakaan, di setiap ruangan kelas juga sudah
tersedia pojok baca kelas untuk siswa. Untuk pojok baca ini tersedia
beberapa buku bacaan seperti komik dan buku pelajaran. Jadi ketika jam
istirahat para siswa bisa membaca buku di ruang kelasnya masing-
masing. Dan kegiatan pojok baca kelas akan di nilai setiap bulannya. Baik
kerapian, macam-macam buku, dan juga jumlah siswa yang membaca.

Ketika proses pembelajaran berlangsung para siswa di berikan


materi ajar terlebih dahulu. Misalnya untuk pembelajaran Bahasa
Indonesiandimana siswa disuguhkan dengan beberapa cerita atau
penjelasan mengenai materi ajar. Dengan menjalankan konsep
pembelajaran dengan kurikulum 2013 siswa di tuntut lebih aktif ketika
proses pembelajaran. Salah satu kendala yang dirasakan oleh para guru di
SMP N 2 Kuantan Hilir tersebut adalah masih banyak siswa yang dalam
pembelajaran tidak fokus. Hal ini bukan di sebabkan oleh pembelajaran
yang kurang efektif melainkan karena banyak siswa pindahan yang
bersekolah di sana dan kurangnya dukungan dari orang tua siswa yang
membuat beberapa siswa memiliki minat yang kurang dalam
pembelajaran. Kendala yang dirasakan ini menjadi salah satu faktor
tehambatnya dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu,kami dari tim
kampus mengajar untuk mengatasi masalah tersebut mengajarkan siswa
dengan cara mengajak bermain sambil belajar yaitu bermain quiz.

Terlepas dari permasalahan tersebut untuk siswa yang lain ketika


dalam proses pembelajaran berlangsung, kami membeikan kesempatan
untuk para siswa membaca materi ajar ataupun membaca soal secara
bergantian. Hal ini bertujuan susaya siswa mengerti dengan materi ajar
yang diberikan dan tidak kesulitan dalam menjawab soal. Selain itu ketika
proses pembelajaran siswa di berikan tugas untuk lebih mendalami
pembelajaran yang dipelajari. Dimana dalam karangan tersebut siswa
diberikan tugas untuk menuliskan kegiatan yang dilakukan selama liburan
dengan menggunakan struktur teks yang saat itu dipelajari, setelah itu
siswa diminta untuk membacakan hasil karangannya di depan kelas.
Tujuan dari mengarang ini adalah melatih pola fikir dan kreatifitas siswa
dalam merangkai kalimat. Ketika kami memberikan tugas kepada siswa
untuk latihan mengarang paa siswa berantusias untuk membuat
karangannya masing-masing dan bertangggung jawab untuk
menyelesaikan tugas yang di berikan. Dan ketika membaca di depan kelas
siswa juga mau untuk maju dan membacakan hasil karangan nya. Dimana
ketika maju untuk membacakan hasil karangan nya membuat siswa untuk
melatih mental tidak hanya berani dikelas saja tetapi berlatih juga untuk
berbicara di depan umum.

Dalam hal numerasi, salah satu kendala yang terdapat pada siswa
adalah siswa nya yang terkendala dalam berhitung, baik dalam
pembagian dan perkalian. Kelemahan ini dapat dijumpai pada saat saya
mmasuki kelas 8 untuk menggantikan guru yang pada saat itu
berhalangan hadir. Dimana dalam pembelajaran tersebut terdapat soal
yang memiliki sedikit penjelsan namun dapat melihat cntoh. Dan dalam
pengerjaan soal sebagian besar murid dalam kelas tersebut dalam
mengerjakannya tidaklah tuntas. Pada keesokan hariya saya diberitahu
furu mata peljaran tersebut bahwasannya anak di Smp ini masih banyak
yang belum hapal dalam perkalian dan tidak cepat dalam berhitung.

Dan saya mengajarkan untuk siswa bagaimana cara berhitung


cepat yang saya jelaskan di papan tulis. Setelah menjelaskan kepada
siswa cara mencari hasil dengan berhitung cepat lalu saya memberikan
soal latihan kepada siswa yang bertujuan supaya siswa bisa selalu
mengingat dengan materi yang telah dia ajarkan.Selain itu ketika hendak
memulai atau mengakhiri proses pembelajaran saya meminta siswa untuk
menghapal perkalian dan pembagian lalu membacakannya di depan
kelas.Saat saya meminta siswa untuk membacakan perkalian atau
pembegian para siswa berantusias untuk maju kedepan kelas.Supaya
siswa selalu ingat tentang perkalian dan pembagian saya meminta siswa
untuk mencatat perkalian 1 hingga 10 lalu begitu juga dengan
pembagian.Lalu meminta siswa untuk menghafalkannya.

Untuk Adaptasi teknologi saya dan teman kelompok saya


mengajarkan guru di Smp tersebut cara menggunakan google Classroom,
Membuat Power Point yang menarik. Mengapa mengajar hal tersebut.
Dikarenakan sekolah tersebut masih minimnya akan pengetahuan guru
dalam membuat soal online.dikarenakan adanya rencana epala sekolah
dalam ujian kedepannya berbasis online, sehingga guru-guru tersebut
membutuhkan bimbingan dalam membua tugas melalui Classsroom.

Selain merenapkan literasi dan numerasi ketika didalam kelas


kami juga menerapkannya ketika di luar kelas. Kami dari tim kampus
mengajar mengajak para siswa untuk lebih aktif dalam meghidupkan
kegiatan diluar pembelajaran seperti organisasi, kegiatan rutin jumat, dan
juga latihan upacara yang lebih baik. Egiatan diluar kelas yangpaling
berdampak menurut kami adalah mengajak para siswa dan siswi untuk
membuat masing. Dimana dalam mading tersebut kami mengajak seluruh
siswa untuk membuat karya mereka kemudian ditempelkan di mading
tersebut. Mading tersebut membuat karya ilmiah dari siswa, baik puisi,
gambar mengenai lingkngan, dan lain sebagiannya.

Untuk mading ini di letakkan didepan perpustakaan dimana


seluruh siswa dalam melihat karya apa saja yang ada didalam mading
tersebut. Mading tersebut juga diperlombakan setiap bulannya.
Selain itu disetiap pagi di hari jumat juga diadakan kegiatan
keagamaan yaitu mengadakan kegiatan imtaq,dimana kegiatan ini diisi
dengan kegiatan siswa dimana setiap minggunya berbeda, mingggu
pertma akan diisi dengan kegiatan yasinana. Sedangka minggu kedua diisi
dengan kegiatan ceramah dan kegiatan cermah inidilakukan bergilir tiap
kelas. Dimana kegiatan ceramah ini terdapat 3 orang yang bertugas. Satu
sebagai penceramah, yang kedua sebagai pemandu doa, dan yang ketiga
sebagai pemandu bacaan sholat lengkap.

Untuk memperkuat kemampuan liteasi dan numerasi siswa di


sekolah,kami dari tim kampus mengajar juga mengadakan kegiatan AKM
(Assesmen Kompetisi Minimum). AKM adalah bagian kebijakan dari
merdeka belajar. Kegiatan AKM ini sudah kami laksanakan ketika
kampus mengajar.AKM dirancang untuk mengukur capaian peserta didik
atau siswa dari hasil belajar kognitif yaitu literasi dan numerasi. AKM ini
menyajikan masalah-masalah konteks yang diharapkan mampus di
selesaikan oleh murid dengan menggunakan kompetisi literasi membaca
dan numerasi yang dimilikinya.(Anugerah Ayu Sendari, 10 Maret 2022).

Kegiatan AKM ini merupakan pengganti dari pelaksanaan Ujian


Nasional (UN). Sasaran pelaksanaan kegiatan AKM ini untuk Sekolah
Dasar yaitu di tujukan kepada seluruh siswa kelas 8. Dimana dalam
pelaksanaan AKM ini yaitu mengerjakan soal-soal yang berkaitan dengan
literasi dan numerasi terkait dengan pembahasan soal yang telah di
pelajari oleh siswa sebelumnya. AKM yang dilaksankan di Smp ini
menggunakan berbasis android. Siswa akan dimintauntuk membawa
android kesekolah. Apabila tidak memiliki Android makan akan di
alihkan keruang komputer.
KESIMPULAN

Kegiatan literasi dan numerasi sangat di pelukan ketika berada di


sekolah.Dengan penguatan kegiatan literasi dan numerasi di sekolah akan
menciptakan kreatifitas bagi siswa dan meningkatkan kesadaran siswa
akan pentingnyaa pembelajaran baik di jam pembelajaran maupun diluar
jam pelajaran.Dengan kemampua literasi dan numerasi yang dimiliki oleh
siswa akan membuat siswa mampu memecahkan masalah baik dalam
pembelajaran mengenai perhitungan,dalam pembelajaran misalnya tema
dan mata pelajaran umum.Untuk memperkuat kegiatan literasi dan
numerasi yang di miliki oleh siswa pelu diadakan kegiata-kegiatan di
luar jam pembelajaran.Cotohnya mengadakan kegiatan membaca ketika
sebelum memulai pembelajaran,mengadakan senam sehat sebelum
memulai jam pembelajaran,pelaksanaan kegiatan AKM,mengadakan
kegiatan imtaq yang diisi dengan membaca surah-surah pendek oleh para
siswa yang bertujuan untuk melatih daya ingat siswa dan kegiatan ice
breaking ketika sebelum memulai pembelajaran,dimana kegiatan ice
breaking ini bertujuan supaya siswa bersemangat ketika ingin memulai
pembelajaran.
Lampiran tentang kegiatan literasi dan numerasi yang dilakukan oleh
siswa ketika berada di sekolah

Pelaksanaan kegiatan imtaq

Kegiatan senam pagi


Proses pembelajaran

Pelaksanaan kegiatan AKM


DAFTAR PUSTAKA

Abdi. (2022). Jurnal Ilmiah Pengabdian Kepada Masyarakat. 55-64.

PDDIKTI. (2020). BUKU SAKU PANDUAN MERDEKA BELAJAR KAMPUS


MENGAJAR.

Suwarno, S. M. (2021). Pentingnya Keterampilan Literasi dan Numerasi.

Anda mungkin juga menyukai