Anda di halaman 1dari 24

LAPORAN AKHIR

MAHASISWA
PROGRAM KAMPUS MENGAJAR ANGKATAN 5 TAHUN 2023

Disusun Oleh:

Ria Safitri
20080304064

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI


DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
2023
ISI LAPORAN

A. Hasil Analisis Kebutuhan Sekolah


Hasil analisis kebutuhan sekolah atau hasil observasi kami adalah keterbatasan
sarana dan prasarana fasilitas sekolah sentral seperti, perpustakaan, ruang kelas, buku-
buku, dan alat pembelajaran seperti penggaris ataupun bola dunia. Untuk ruang kelas
hanya terdapat 4 ruang. Jadi terdapat kelas yang digabung dalam satu ruangan.
Selain itu, kebutuhan sekolah ini adalah tenaga pendidik atau pengajarnya, di
latarbelakangi dengan jumlah siswa keseluruhan adalah 27 siswa, tenaga pendidik di
SDN Kauman 2 juga sangat minim, yaitu 6 orang beserta kepala sekolah dan operator
administrasi sekolah.
Terbatasnya sarana, prasarana dan juga tenaga pendidik juga berimbas kepada
tingkat pengetahuan siswa. Terdapat siswa yang belum lancar membaca yaitu pada
kelas 1,3, dan 5. Sama halnya dengan pengetahuan numerasi pada siswa, siswa hanya
mampu mempelajari hal dasarnya saja, jika terdapat soal matematika yang dikemas
dengan cerita, siswa belum mampu mengerjakan dengan benar.
Siswa cenderung menggunakan bahasa lokal atau Bahasa Jawa (ngoko) ketika
berbicara dengan bapak/ibu guru di lingkungan sekolah. Dalam hal ini siswa
seharusnya dituntut menggunakan bahasa persatuan atau Bahasa Indonesia sebagai
penerapan pendidikan karakter yang sudah mereka dapatkan. Pendidikan karakter dan
motivasi belajar juga sangat dibutuhkan siswa, efektivitas pembelajaran tidak dapat
berjalan jika siswa tidak memiliki minat dan motivasi belajar. Dari hasil observasi
dapat disimpulkan bahwa literasi dan numerasi pada siswa SDN Kauman 2 perlu
ditingkatkan.

B. Perancangan Program
Berdasarkan hasil observasi selain untuk memenuhi tenaga pengajar, sekolah
sangat membutuhkan program dan kegiatan untuk meningkatkan literasi dan numerasi
siswa.
Beberapa program yang kami usung adalah
1. Kelas Mengulang Huruf dan Bacaan
Kelas mengulang huruf dan bacaan merupakan program dimana siswa yang
belum bisa dan belum lancar membaca harus menjalani bimbingan tambahan di
dalam kelas, harus mengulang mengenal huruf dan mengejah.
2. Kelas Literasi Membaca
Kelas literasi membaca adalah program untuk meningkatkan literasi siswa,
dimana siswa harus membaca kurang lebih 15 menit sebelum pembelajaran
dimulai. Bisa buku bacaan yang akan dipelajari ataupun buku cerita fiksi.
3. Tangga Berat
Tangga berat merupakan program untuk meningkatkan numerasi siswa.
Pemahaman mengenai matematika satuan berat dan jarak, yang dapat dilihat pada
dinding kelas 5.
4. Rabu Berbahasa
Rabu berbahasa adalah salah satu program untuk meningkatkan literasi dan
pendidikan karakter siswa, dimana setiap hari rabu siswa diwajibkan
menggunakan bahasa persatuan atau Bahasa Indonesia dalam lingkungan sekolah.
5. Pojok Baca (Perpustakaan Baca)
Pojok baca atau perpustakaan baca merupakan program dimana untuk
meningkatkan literasi perlu adanya fasilitas baca seperti perpustakaan, dengan
latar belakang sarana dan prasarana yang kurang. Kami tercetus ide untuk
membuat pojok baca di sudut kelas sebagai pengganti perpustaakan.
6. Pengenalan IT
Dilatarbelakangi dengan minat belajar siswa di SDN Kauman 2 yang sangat
rendah, membuat kelompok kami terinspirasi untuk melaksanakan program kerja
dengan mengadaptasi teknologi di kelas. Program kerja tersebut adalah
menggunakan teknologi sesuai porsinya, E-Learning dengan menggunakan video
pembelajaran dengan menggunakan aplikasi YouTube dalam menyajikan video
interaktif pada siswa untuk meningkatkan minat belajar siswa, Google Formulir
dan Quizz dalam pelaksanaan assessment atau evaluasi, dan penggunaan Ebook
dalam mengakses materi pembelajaran di kelas. Serta pengenalan aplikasi canva
untuk meningkatkan kreatifitas mereka dalam membuat poster atau lainnya.
7. Pembelajaran Numerasi Perkalian Kompleks
Pembelajaran ini biasanya kami berikan pada kelas 3 dan 4, untuk
meningkatkan kemampuan numerasi mereka. Dan tujuan pembelajaran ini adalah
agar mereka bisa menghafal perkalian dengan mudah.

Adapun kegiatan di dalam kelas seperti kelas bermain, yaitu teknik pembelajaran
numerasi dan literasi dengan menggunakan permainan bernyanyi dan tebak-tebakan.
Jumat bersih, dan sabtu ceria, yaitu kegiatan olahraga, berwisata, dan bermain.
Kegiatan sabtu ceria ini selain ditujukan untuk pembelajaran olahraga, juga ditujukan
untuk mengenal alam dan lingkungan.

C. Mitra yang Terlibat dalam Penugasan Program Kampus Mengajar


Bentuk kolaborasi kami bersama guru pamong, wali kelas, dan kepala sekolah
yakni, mengoptimalkan bimbingan belajar atau kelas membaca tambahan untuk siswa
yang belum bisa membaca. Membimbing serta memberikan pelatihan siswa yang
akan mengikuti olimpiade Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam tingkat
kabupaten. Membimbing dan mendukung siswa yang mengikuti perlombaan olahraga
modern yaitu mobile legend tingkat Sekolah Dasar.

D. Pelaksanaan AKM Kelas dan Asesmen Murid


AKM kelas di ikuti oleh seluruh siswa kelas 5 dengan keseluruhan siswa
berjumlah 7 siswa, pada AKM kelas yang pertama persentase siswa yang mampu
menjawab dengan benar pada soal literasi adalah sebesar 50% yakni sebanyak 3-4
siswa mampu menjawab soal dengan benar yaitu pada kompetensi menemukan
informasi tersurat (siapa, kapan, dimana, mengapa, bagaimana) pada teks fiksi yang
terus meningkat sesuai jenjangnya. Tingkat kesukaran siswa adalah menjawab soal
pencocokan mengenai teks informasi dan teks fiksi menentukan benar atau salah.
Pada soal numerasi persentase siswa yang mampu menjawab dengan benar
adalah sebesar 25% atau hanya 1-2 siswa yang mampu menjawab dengan benar.
Dengan tingkat kesukaran soal yaitu pada soal persamaan sederhana operasi hitung
perkalian dan pembagian, pola bilangan, serta pecahan campuran positif dan 2egative.
Pada AKM kelas level 2 yang diikuti seluruh siswa kelas 5 dengan
keseluruhan siswa berjumlah 7 siswa, pada soal literasi level 2 persentase siswa yang
mampu menjawab dengan benar meningkat sebesar 63% atau sebanyak 4-5 siswa
mampu menjawab pertanyaan dengan benar yaitu pada kompetensi menemukan
informasi tersurat (siapa, kapan, dimana, mengapa, bagaimana) pada teks fiksi yang
terus meningkat sesuai jenjangnya. Tingkat kesukaran siswa adalah pada kompetensi
menilai kesesuaian antara ilustrasi dengan isi teks fiksi serta menjelaskan ide pokok
dan beberapa ide pendukung pada teks informasi.
Pada soal numerasi level 2 persentase siswa yang mampu menjawab dengan
benar adalah 43% atau sebanyak 3 siswa mampu menjawab pertanyaan dengan benar
pada kompetensi menyelesaikan persamaan sederhana menggunakan operasi
perkalian dan pembagian. Tingkat kesukaran siswa dalam hal ini adalah pada soal
identifikasi ciri-ciri bangun datar segiempat, segitiga, segibanyak, serta menentukan
peluang kejadian.
Jadi, bisa dilihat pada AKM kelas level 1, siswa masih perlu meningkatkan
literasi pemahaman membaca serta meningkatkan pengetahuan numerasi. Selain itu,
minat belajar dan motivasi belajar mereka perlu dibentuk dan ditingkatkan. Pada
AKM kelas level 2 sedikitnya siswa mengalami peningkatan yakni, dibuktikan
dengan bertambahnya 1 siswa yang mampu menjawab pertanyaan dengan benar atau
sebesar 13%.

E. Implementasi Program
Implementasi program yang berjalan yakni;
1. Kelas Mengulang Huruf dan Bacaan
Kelas mengulang huruf dan bacaan merupakan program dimana siswa yang
belum bisa dan belum lancar membaca harus menjalani bimbingan tambahan di
dalam kelas, harus mengulang mengenal huruf dan mengejah.
2. Kelas Literasi Membaca
Kelas literasi membaca adalah program untuk meningkatkan literasi siswa,
dimana siswa harus membaca kurang lebih 15 menit sebelum pembelajaran
dimulai. Bisa buku bacaan yang akan dipelajari ataupun buku cerita fiksi.
3. Tangga Berat
Tangga berat merupakan program untuk meningkatkan numerasi siswa.
Pemahaman mengenai matematika satuan berat dan jarak, yang dapat dilihat pada
dinding kelas 5.
4. Pengenalan IT
Dilatarbelakangi dengan minat belajar siswa di SDN Kauman 2 yang sangat
rendah, membuat kelompok kami terinspirasi untuk melaksanakan program kerja
dengan mengadaptasi teknologi di kelas. Program kerja tersebut adalah
menggunakan teknologi sesuai porsinya, E-Learning dengan menggunakan video
pembelajaran dengan menggunakan aplikasi YouTube dalam menyajikan video
interaktif pada siswa untuk meningkatkan minat belajar siswa, Google Formulir
dan Quizziz dalam pelaksanaan assessment atau evaluasi, dan penggunaan Ebook
dalam mengakses materi pembelajaran di kelas.
5. Pembelajaran Numerasi Perkalian Kompleks
Pembelajaran ini biasanya kami berikan pada kelas 3 dan 4, untuk
meningkatkan kemampuan numerasi mereka. Dan tujuan pembelajaran ini adalah
agar mereka dapat menghafal perkalian dengan mudah.

Adapun kegiatan di dalam kelas seperti kelas bermain, yaitu teknik pembelajaran
numerasi dan literasi dengan menggunakan permainan bernyanyi dan tebak-tebakan.
Jumat bersih dan sabtu ceria, yaitu kegiatan olahraga, berwisata, dan bermain.
Kegiatan sabtu ceria ini selain ditujukan untuk pembelajaran olahraga, juga ditujukan
untuk mengenal alam dan lingkungan.
Terdapat beberapa program yang belum terlaksana, yakni;
1. Rabu Berbahasa
Rabu berbahasa adalah salah satu program untuk meningkatkan literasi dan
pendidikan karakter siswa, dimana setiap hari rabu siswa diwajibkan
menggunakan bahasa persatuan atau Bahasa Indonesia dalam lingkungan sekolah.
Program tersebut tidak bisa berjalan dikarenakan, siswa kesulitan adaptasi dari
kesehariannya menggunakan Bahasa Jawa dengan atau bapak/ibu guru.
2. Pojok Baca (Perpustakaan Baca)
Pojok baca atau perpustakaan baca merupakan program dimana untuk
meningkatkan literasi perlu adanya fasilitas baca seperti perpustakaan, dengan
latar belakang sarana dan prasarana yang kurang. Kami tercetus ide untuk
membuat pojok baca di sudut kelas sebagai pengganti perpustaakan. Namun hal
ini tidak bisa berjalan dikarenakan ketika kami membuka open donasi buku-buku
atau untuk pembelian buku, tidak ada satupun donasi yang masuk ke kami.

F. Refleksi dan Evaluasi Implementasi Program


Hal baik yang kami dapati selama penempatan adalah menemukan berbagai
karakter siswa yang unik dan kreatif. Banyak diantara mereka yang menerima penuh
semangat kedatangan kami sehingga bisa kolektif ketika ada tugas atau pembelajaran.
Namun, tak jarang juga ditemukan siswa yang sulit menerima pembelajaran serta
tugas yang kami berikan. Beberapa siswa tersebut dilatar belakangi dengan minat
belajar dan motivasi belajar yang kurang baik dari diri sendiri (internal) maupun
lingkungan keluarga (eksternal). Kurangnya motivasi belajar dan minat belajar siswa
berdampak pada assessment siswa, dimana siswa yang memiliki motivasi belajar dan
minat belajar mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan dengan benar.
Setiap individu memiliki ciri dan sifat atau karakteristik bawaan dan
karakteristik yang diperoleh dari pengaruh lingkungan. Karakteristik bawaan adalah
karakteristik keturunan yang dimiliki sejak lahir, baik menyangkut faktor biologis
maupun faktor sosial psikologis. Karakter yang berasal dari faktor biologis adalah
berisfat tetap sedangkan karakter yang bersifat psikologis adalah pengaruh dari
lingkungan. Sebagai guru harus bisa menerapkan metode pembelajaran yang sesuai
dengan keadaan siswanya, sangatlah penting bagi seorang pendidik untuk mengetahui
karakteristik siswanya. Karakteristik siswa sekolah dasar adalah bermain, bergerak,
bekerja dalam kelompok, senang memperagakan sesuatu secara langsung. Maka dari
itu, untuk penerapan metode pembelajaran adalah dengan menyesuaikan karakteristik
siswa seperti memberikan tugas dengan penyelesaian secara berkelompok,
menggunakan alat pembelajaran atau alat peraga ketika mengajar, menggunakan
metode ceramah dikombinasikan dengan permainan kecil seperti menyanyi dan tebak-
tebakan.
Evaluasi kami adalah dengan batas waktu penempatan yang hanya 4 bulan,
menurut kami sangatlah kurang. Karena kami harus melakukan pendekatan lebih, baik
kepada siswa ataupun masalah internal yang dihadapi siswa, agar pembelajaran dapat
berjalan efektif. Selain itu, banyak yang perlu diperbaiki baik dari sarana dan
prasarana ataupun stakeholder. Harus ada perhatian khusus dari dinas pendidikan
untuk survey terhadap kebutuhan pokok sekolah, contohnya adalah buku sebagai hal
pokok siswa untuk menimba ilmu di sekolah.

G. Deskripsi Kegiatan Mahasiswa dan Dosen Pembimbing Lapangan dalam Penugasan


Program Kampus Mengajar
Kegiatan kami bersama Dosen Pembimbing Lapangan adalah melakukan
observasi ke sekolah, sharing session baik secara tatap muka ataupun melalui daring
atau pemberdayaan teknologi. Topik sharing session kami adalah mengenai
permasalahan sekolah guna untuk memecahkan permasalahan dan menemukan solusi
yang tepat dan juga menentukan program-program yang kami berikan ke sekolah
penempatan. Hal itu sama dengan coaching clinic yang diberikan sebagai wawasan
kami untuk terjun di sekolah penempatan.

H. Kesimpulan dan Saran


Setiap individu memiliki ciri dan sifat atau karakteristik bawaan dan
karakteristik yang diperoleh dari pengaruh lingkungan. Karakteristik bawaan adalah
karakteristik keturunan yang dimiliki sejak lahir, baik menyangkut faktor biologis
maupun faktor sosial psikologis. Karakter yang berasal dari faktor biologis adalah
berisfat tetap sedangkan karakter yang bersifat psikologis adalah pengaruh dari
lingkungan. Sebagai guru harus bisa menerapkan metode pembelajaran yang sesuai
dengan keadaan siswanya, sangatlah penting bagi seorang pendidik untuk mengetahui
karakteristik siswanya. Dengan adanya beberapa program yang melatar belakangi
kondisi siswa dan sekolah, diharapkan bisa menjadi perubahan dan dilakukan secara
terus menerus atau berkelanjutan.
Dengan batas waktu penempatan yang hanya 4 bulan, menurut kami sangatlah
kurang. Karena kami harus melakukan pendekatan lebih, baik kepada siswa ataupun
masalah internal yang dihadapi siswa, agar pembelajaran dapat berjalan efektif. Selain
itu, banyak yang perlu diperbaiki baik dari sarana dan prasarana ataupun stakeholder.
Harus ada perhatian khusus dari dinas pendidikan untuk survey terhadap kebutuhan
pokok sekolah, contohnya adalah buku sebagai hal pokok siswa untuk menimba ilmu
di sekolah.
Peran kami tidak hanya sebagai roda penggerak saja, namun diharapkan bisa
menjadi agen perubahan untuk generasi penerus bangsa. Terlebih dari itu, kami juga
membutuhkan dukungan dari semua pihak yang terlibat (stakeholder) guna untuk
efektif dan efisiensi mengajar.
Lampiran

1. Dokumentasi Implementasi Program Kerja


No. Dokumentasi Keterangan
1. Kelas mengulang huruf dan
bacaan
2. Literasi 15 menit serta
pembelajaran tematik
3. Kegiatan jumat bersih

4. Kegiatan menghias kelas


untuk peningkatan kreatifitas
siswa
5. AKM Kelas 5
6. Pembelajaran berkelompok
dengan adaptasi teknologi
aplikasi Quizz
7. Pamflet open donasi sebagai
upaya membuat pojok baca
dalam kelas

8. Pembelajaran tematik
9. Sabtu ceria mengenal
lingkungan buatan dengan
berwisata ke Waduk Garan

10. Sabtu ceria dengan


perlombaan
11. Kegiatan Pondok Ramadhan
12. Sabtu ceria dengan berwisata
ke taman Gajah Bolong

13. Kegiatan Perpisahan Kampus


Mengajar
14. Program numerasi tangga
berat dan jarak

15. Adaptasi teknologi


pengenalan aplikasi Canva
16. Upacara setiap hari Senin
2. Dokumentasi kegiatan mahasiswa bersama DPL dan para pemangku kepentingan
terkait (dinas pendidikan, kepala sekolah, guru/guru pamong)
No. Dokumentasi Keterangan
1. Observasi sekolah
2. Lomba SAINS dan
Matematika
3. Lomba Mobile Legend
(olahraga modern)
4. Forum Komunikasi Kepala
Sekolah (FKKS)
5. Menyerahkan hasil observasi
sekolah (laporan awal) ke
Dinas Pendidikan

Anda mungkin juga menyukai