A. Pengertian Evaluasi Dalam suatu proses belajar mengajar, yang melaksanakan evaluasi adalah guru, yaitu orang yang merencanakan dan melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Guru sebagai figur yang selalu berinteraksi dengan murid memerlukan evaluasi formatif secara teratur agar dapat memperbaiki atau menyempurnakan proses belajar mengajar yang dilaksanakan. Selain itu, gurulah yang paling menghayati permasalahan yangdihadapi oleh murid-muridnya sehingga dapat mencari upaya cara menanganinya. Evaluasi atau penilaian adalah kegiatan untuk mengetahui apakah tindakan yang telah dikerjakan cukup berhasil atau tidak. Jadi, yang dinilai atau dievaluasi adalah program, yaitu suatu kegiatan yang telah direncanakan sebelumnya, lengkap dengan tujuan dari kegiatan tersebut. Pengukuran adalah suatu kegiatan untuk mendapatkan informasi atau data secara kuantitatif, sedangkan penilaian adalah kegiatan untuk mengetahui apakah suatu program telah berhasil dan efisien. Jadi, utnuk melakukan penilaian diperlukan data yang baik mutunya dan salah satu sumber datanya adalah hasil pengukuran. Syarat-syarat tes yang baik 1. Harus valid (sahih) atau hanya mengukur apa yang hendak diukur. Tes untuk bidang studi IPS, setiap buitir soalnya harus mengukur hanya pengetahuan IPS saja. 2. Harus andal (reliable) Sebuah tes dengan jumlah butir soal yang mempunyai tingkat kesukaran sedang tentu akan memberi informasi yang lebih teliti, dibandingkan tes yang soalnya sedikit dan tingkat kesukaraannya rendah (mudah) atau berat sukar (di luar target).
B. Karakteristik Evaluasi pembelajaran IPS
Evaluasi Pembelajaran IPS pada setiap jenjang pendidika memiliki karakteristik tersendiri yang disesuaikan dengan tingkat perkembangan usia siswa. Organisasi materi pendidikan IPS pada tingkat sekolah dasar menggunakan pendekatan secara terpadu/ fusi. Hal ini disesuaikan dengan karakteristik tingkat perkembangan usia siswa SD yang masih pada taraf berpikir abstrak. Materi pendidikan IPS yang disajikan pada tingkat sekolah dasar tidak menunjukkan label dari masing-masing disiplin ilmu sosial. Materi disajikan secara tematik dengan mengambil tema-tema sosial yang terjadi di sekitar siswa. Demikian juga halnya tema-tema sosial yang dikaji berangkat dari fenomena fenomena serta aktivitas sosial yang terjadi di sekitar siswa. Tema-tema ini kemudian semakin meluas pada lingkungan yang semakin jauh dari lingkaran kehidupan siswa. Dengan demikian seorang guru yang akan melaksanakan proses pembelajaran IPS harus dibekali dengan sejumlah pemahaman tentang karakteristik pendidikan IPS yang meliputi pengertian dan tujuan pendidikan IPS, landasan filosofis pengembangan kurikulum pendidikan IPS serta disiplin-disiplin ilmu sosial yang dikembangkan dalam pendidikan IPS.
1. Evaluasi Dengan Penilaian Tes
Tes dapat didefinisikan sebagai sejumlah tugas yang harus dikerjakan oleh seseorang yang akan diuji. Hasil tugas ini biasanya dilukiskan dalam bentuk angka-angka yang dalam istilah teknisnya dinamakan scores, aspek kepribadian tersebut bisa berupa prestasi akademik, bakat, sikap, minat penyesuaian sosial dan lain-lain.Tujuan dari evaluasi melalui penilaian tes adalah untuk mengetahui apakah seseorang siswa telah menguasai atau belum menguasai bahan pelajaran yang bersangkutan. Dengan evaluai tes ini juga dapat melihat perbedaan kemampuan, bakat, sikap, minat atau aspek-aspek kepribadaian lainnya. 2. Evaluasi Dengan Penilaian non tes Salah satu peembaharuan pengajaran ilmu pengetahuan sosisal bersangkutan dengan lingkungan tujuan yang hendak dicapainya,yang tidak terbatas dengn aspek kognitif,tetapi mencangkup aspek ketampilan (intelectual skiil and sosial skill) dan juga mencangkup aspek afektif.sebagai konsekuensinya tujuan prongram pembelajaran IPS harus mencangkup ketiga aspek tujuan tersebut dan guru IPS harus mampu menyelesaikan ketiga penilaian. 3. Evaluasi Dengan Penilaian Otentik Penilaian otentik (authentict Acesment) adalah prose pengumpulan informasi oleh guru tentang perkembangan dan pencapaian pembelajaran yang dilakuan oleh peserta didik melalui berbagai teknik yang mampu meningkatkan,membuktikan,atau menunjukan,secara tpat,bahwa tujuan pembelajaran,benar benar tercapai. C. Hakikat Evaluasi pembelajaran IPS SD Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu mata pelajaran yang diberikan mulai SD/MI/SDLB sampai SMP/MTs/SMPLB. IPS mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial. Melalui mata pelajaran IPS, peserta didikdiarahkan untuk dapat menjadi warga negara Indonesia yang demokratis, dan bertanggung jawab, serta warga dunia yang cinta damai. Mata pelajaran IPS disusun secara sistematis, komprehensif, dan terpadu dalam proses pembelajaran menuju kedewasaan dan keberhasilan dalam kehidupan di masyarakat. Dengan pendekatan tersebut diharapkan peserta didik akan memperoleh pemahaman yang lebih luas dan mendalam pada bidang ilmu yang berkaitan (BSNP, 2006: 159).
D. Bentuk bentuk evaluasi dalam pembelajaran IPS di SD
1. Tes bentuk Isian Terdapat kekosongan dalam butir soal perlu diisi.siswa diminta mencari sendiri bagian yang dapat melengkapi kekosongan itu. a) Ragamnya (jenisnya) i. Isian dan melengkapi ii. Pertanyaan iii. Identifikasi atau asosiasi. b) Keberatan terhadap bentuk isian i. Sukar membuat soal yang mampu mengukur jenjang kemampuan yang lebih tinggi dari pengggingat. ii. Jawabanya sukar di pastikan sebagai satu-satunya jawaban,dengan demikian kunci jawaban pun sanggat sukar di temukan. iii. Skor memakan waktu lama iv. Skornya kurang terandalkan v. Faktor subjektivitas ikut berpengaruh dalam penilaian,jadi tidak objektif lagi. 2. Bentuk penilaian Afektif Bentuk pilihan alternatif ditandai butiran soal yang diikuti oleh dua penilaian,dan siswa diminta memilih salah satu dari padanya yang merupakan penilaian sendiri beberapa ragam pilihan alternatif. 3. Bentuk menjodohkan Terdiri dari serangkai premis dan serangakai jawaban,dandan petunjuk menjodohkan premis dengan jawaban jawaban tersebut. a. Wujudnya b. sistem penomoran c. sistem penjodohan 4. Bentuk penilaian pilihan ganda a. wujud test pilihan ganda Test pilihan ganda terdiri dari item atau pokok soal berbentuk; jawaban yang di usulkan, pengisian/perlengkapan pernyataan. b. beberapa kriteria terhadap bentuk tes objektif pilihan ganda 1. Ragam jawaban yang benar ,maksudnya adalah salahsatu dari kemungkinan itu mutlak benar,sementara yang lain mutlak salah. 2. Ragam jawaban yang paling benar,maksudnya adalah kemungkinan jawaban benar dengan tingkat kebenaran yang berbeda,yang paling tinggi tingkat kebenaran itu yang paling benar 3. Ragam banyak jawab,maksudnya soal memiliki beberapa jawaban yang paling benar 4. Ragam pernyataan tak lengkap (melengkapi pernyataan) 5. Ragam negatif (pengecualian),maksudnya ragam ini biasanya dipakai untuk bahan bahan yang jawaban benarnya ada beberapa,yang sama bobotnya,maka jawaban yang nampak,justru menjadi kunci dalam soal itu. 6. Ragam jawaban terpadu,maksudnya mengunakan metode penilaian skoring.
c. Merancang alat evaluasi
Sebelum menyusun sebuah tes, terlebih dahulu harus memperhatikan hal-hal berikut. a. Tujuan tes b. Penyusunan kisi-kisi tes c. Hasil Belajar d. Indikator e. Setelah indikator materi (uraian mater) dibaut, selanjutnya dibaut indikator soal atau kisi-kisi tes. Dalam merancang, tes, pertama kita perlu mempelajari kurikulum sekolah yang berlaku mengenai hal-hal berikut. 1. Kompetensi dasar Materi pokok Hasil Belajar Indikator 2. Setelah indikator materi, dibuat indikator tes atau tujuan instruksional khusus (TIK) untuk tes yang akan disusun.
E. Menyusun alat evaluasi
a. Dalam menyusun soal atau tes pertama-tama harus dibuat indikator tes atau TIK, seperti telah disebutkan, yang langkah-langkahnya sebagai berikut : 1) Memilih Kompetensi Dasar (KD) 2) Memilih materi pokok, hasil belajar dan indikator materi 3) Membuat indikator tes atau TIK 4) Menulis soal berdasrakan indikator tes yang telah dibuat
b. Kriteria indikator tes yang baik
1) Membuat ciri-ciri dari TIK yang hendak diukur 2) Membuat satu kata kerja operasional yang dapat diukur 3) Berkaitan erat dengan materi pokk hasil belajar beserta indikator materi 4) Dapat dibuat soal
c. Kriteria pokok penulisan soal
1) Harus sesuai dengan indikator tes 2) Pokok soal harus dirumuskan secara jelas dan tegas 3) Pernyataan yang ada pada pokok soal atau pada pilihan jawaban harus singkat, padat dan jelas 4) Pokok soal jangan memberi petunjukke arah jawaban yangbenar 5) Pilihan jawaban harus homogen dan logis ditinjau dari segi materi 6) Panjang rumusan pilihan jawaban harus relatif sama 7) Pilihan jawaban jangan menggunakan pernyataan, semua pilihan jawaban salah atau semua pilihan jawaban benar 8) Pilihan jawaban yang menggunakan angka, harus diurutkan dari kecil ke besar 9) Setiap soal harus mempunyai satu jawaban yang benar atau paling benar 10) Butir soal jangan bergantung pada jawaban soal-soal sebelumnya.
G. MERANCANG DAN MENYUSUN ALAT EVALUASI HASIL BELAJAR IPS ASPEK
KOGNITIF 1. Pengertian Aspek Kognitif Aspek kognitif dalam evaluasi hasil belajar mempunyai dua tingkatan sebagai berikut. a. Evaluasi yang mempunyai tingkatan lebih rendah, meliputi hal-hal berikut ini. 1. Evaluasi yang mengungkap pengetahuan (knowledge) 2. Evaluasi yang mengungkap pengetahuan merupakan pertanyaan atau tes yang mengungkap penalaran dalam kategori terendah. Evaluasi ini hanya mengungkap tentang fakta, definisi, pengertian dan sejenisnya. Kata-kata yang sering dipakai untuk evaluasi (pertanyaan) yang mengungkap pengetahuan, antara lain apa?, siapa?, dimana?, kapan?, sebutkan! 3. Evaluasi yang mengungkap pemahaman (comprehension) Evaluasi ini menuntut siswa untuk memahami atau mengerti apa yang telah dipelajari. Maka siswa dituntut dapat menjelaskan apa yang telah dipelajari dengan kalimatnya sendiri. Tidak hanya dapat mengingat dan menghafal informasi tapi dapat memilih dan mengorganisasikan informasi itu. Termasuk dapat menafsirkan gambaran, grafik, bagan dan lain-lain dengan kata- katanya sendiri. Kata-kata yang sering dipakai untuk evaluasi (pertanyaan) yang mengungkap pemahaman, antara lain Mengapa?, Jelaskan!, Uraikan., Berilah ulasan!, Bandingkan! 4. Evaluasi yang mengungkap penerapan (application) Pada penerapan (aplikasi) siswa dapat menggunakan informasi yang diterima untuk memecahkan sesuatu masalah. Kata-kata yang digunakan untuk mengungkap penerapan (application) adalah Demonstrasikan!, Tunjukkanlah!, Klasifikasikan!, Carilah hubungan!, Tuliskan!, Gambarkanlah! 2. Merancang Alat Evaluasi Hasil Belajar Aspek Kogntif Sebelum menyusun alat evaluasi, terlebih dahulu kita harus merancang alat evaluasi tersebut. Dalam merancang alat evaluasi, perlu mempelajari kurikulum yang berlaku mengenai hal-hal berikut. a. Kompetensi Dasar (KD) b. Materi Pokok/hasil belajar c. Indikator pada kurikulum untuk materi pokok/hasil belajar di atas. d. Menyusun/membuat indikator untuk kisi-kisi soal. 3. Menyusun Alat Evaluasi Hasil Belajar Aspek Kognitif Untuk siswa Sekolah Dasar, aspek kognitif yang dipilih cukup yang mempunyai tingkatan lebih rendah, seperti pengetahuan/ingatan,pemahaman dan penerapan. Tingkatan kognitif yang lebih tinggi yaitu analisis, sintesis, dan evaluasi masih terlalu sulit untuk mereka.
H. MERANCANG DAN MENYUSUN ALAT EVALUASI NILAI DAN SIKAP SOSIAL
1. Pengertian Nilai dan sikap sosial Nilai dan sikap sosial terjadi apabila ada interaksi sosial antara seseorang dengan orang lain dengan kelompok lain atau antar kelompok. Untuk dapat terjadinya suatu interaksi sosial harus ada kontak sosial dan komunikasi.
I. MERANCANG DAN MENYUSUN ALAT EVALUASI KETERAMPILAN IPS
1. Pengertian Keterampilan IPS Menurut Conny Semiawan dan kawan-kawan (1985), keterampilan-keterampilan mendasar dalam proses berpikir dan berkarya di bidang ilmiah dapat dibagi menjadi 9 bagian sebagai berikut. a. Mengobservasi atau mengamati Di dalam observasi tercakup berbagai kegiatan, seperti menghitung, mengukur, membuat klasifikasi, mencari hubungan ruang/waktu. b. Membuat hipotesis Hipotesis adalah suatu perkiraan yang mempunyai alasan untuk menerangkan suatu pengamatan tertentu dan perlu diuji melalui penelitian atau percobaan. c. Merencanakan penelitian/eksperimen Eksperimen adalah menguji atau mengetes melalui penelitian praktis. Dalam melakukan eksperimen guru perlu melatih siswa mencatat alat dan bahan, objek yang diteliti, faktor yang perlu diperhatikan, langkah kerja, dan kesimpulan. d. Mengendalikan variabel Variabel adalah faktor yang berpengaruh terhadap suatu kegiatan atau proses. e. Menginterpretasikan atau menafsirkan data Data yang dikumpulkan melalui observasi, penelitian dan eksperimen dapat disajikan dalam bentuk grafik, tabel, diagram atau peta persebaran data. f. Menyusun kesimpulan sementara Siswa perlu dilatih membuat kesimpulan sementara dari suatu penelitian sederhana yang mereka lakukan. g. Meramalkan (memprediksi) Ramalan yang baik biasanya didasarkan pada hasil observasi, penelitian atau pengukuran yang memperhatikan kecenderungan gejala tertentu. h. Menerapkan (mengaplikasikan) Keterampilan menerapkan konsep merupakan kemampuan yang sangat penting bagi siswa. i. Mengkomunikasikan Cara mengkomunikasikan hasil penelitian dapat melalui laporan makalah, karangan, tulisan di surat kabar, atau secara lisan dibantu gambar-gambar, grafik, diagram, dan lain-lain.
2. Cara Merancang Evaluasi Keterampilan IPS
Dalam merancang evaluasi keterampilan IPS di SD perlu dipelajari kurikulum SD yang berlaku, khususnya mengenai hal berikut. a. Kompetensi dasar (KD) b. Materi pokok c. Hasil belajar d. Indikator tes atau bahan pelajaran dan penjabaran atau pengembangannya. e. Menentukan materi, menyusun indikator tes (kisi-kisi tes) dan memilih keterampilan IPS yang akan diungkap. f. Menyusun soal atau tes hasil belajar atas dasar indikator tes dan keterampilan IPS yang akan diungkap. 3. Cara Menyusun Alat Evaluasi Keterampilan IPS Dalam menyusun alat evaluasi keterampilan IPS dapat diambil dari materi pelajaran yang telah disajikan pada rancangan evaluasi keterampilan IPS tersebut. Kisi-kisi soal yang dibuat hendaknya dapat mengungkapkan keterampilan, seperti yang dijelaskan, yaitu mengamati, membuat hipotesis, merencanakan penelitian, mengendalikan variabel, menafsirkan data, menyusun kesimpulan sementara, meramalkan, menerapkan, dan menginformasikan. Soal yang dibuat dapat berupa pilihan ganda atau uraian sesuai kehendak guru.