SKOR :
NAMA MAHASISWA :
KELAS : PGSD REG-C
DOSEN PENGAMPU : Faisal,S.Pd, M.Pd.
1. Harlock
2. Santrok Yussen
Perkembangan merupakan pola yang berkembang terus menerut sepanjang hayat. Perubahan
ini berlangsung sampai menimbulkan sifat sifat baru dalam diri individu. Misalnya sifat egois
pada anak- anak, akan berkembang setelah mengenal interaksi sosial dan saling
membutuhkan antar manusia sehingga merubah sikap tersebut.
3. McLeod
Perkembangan merupakan tahap pertumbuhan yang ditentukan oleh ukuran, jumlah, arti
penting dan merupakan tahapan perkembangan.
B. PERKEMBANGAN BAHASA
1. Ferdinand De Saussure
Menurut Ferdinand De Saussure, pengertian bahasa merupakan sebuah fitur yang paling
membedakan, karena pada setiap kelompok sosial akan merasa bahwa bahasa ialah sebuah
satu unit yang dapat berbeda dari pada kelompok lainnya.
2. Sudaryono
Menurut Sudaryono, pentingnya bahasa merupakan sebah alat komunikasi yang begitu
efektif, meskipun tidak sempurna, hingga ketidak sempurnaan pada linguistik sebagai alat
komunikasi menjadi salah satu akibat penyebab kesalah pahaman.
3. Plato
Menurut Plato, pengertian bahasa merupakan sebuah pernyataan dalam pikiran sendiri yang
dapat melalui Rhemata (bahasa) dan Onomata (nama benda atau sesuatu), maknanya cermin
dari suatu imajinasi seseorang dalam aliran udara melalui mulut
Dimulai dari sejak lahir. Bayi telah diperkenalkan dengan bahasa. Mereka
mengkomunikasikan bahasa dengan gerakan tubuh dalam merespon kata-kata yang
disampaikan orang lain (Condon & Sander, 1974). Bayi sangat sensitif terhadap ritme dan
nada pembicaraan (Fogel, 2009, p.242). Pada usia satu bulan, bayi mulai dapat mendengkur,
sedangkan pada usia 6 bulan sampai dengan satu tahun mereka menggunakan bahasa
babbling seperti "ba ba ba" "da da da" (Sachs, 1976) sebagai respon terhadap pembicaraan
orang. Bayi senang bermain dengan suara ini dan babbling mereka juga memiliki irama
(Crain, 2003, p.92).
Pada usia sekitar satu tahun, anak mulai mengucapkan kata-kata pertama. Kata
pertama yang diucapkan ini biasanya berupa satu kata. Satu kata yang diucapkan oleh anak-
anak tersebut merupakan implementasi psikologis dan visional yang mencangkup mau
tidaknya terhadap sesuatu. Contoh: "kue" yang dapat berarti "aku mau kue", "ada kue". Satu
kata ini dapat berupa perintah, penolakan, pemberitahuan, dan lain-lain. Untuk mengerti apa
yang anak maksud, metode yang tepat untuk orang tua adalah dengan mengobservasi dan
memahami dengan apa yang dikerjakan anak pada saat itu. Intonasi pun mendukung apakah
anak itu memerintah, menolak, atau hanya memberi tahu (Sach, 1976).
Dua kata muncul sebagai akibat dari bertambahnya perbendaharaan kata dari
lingkungan dan fungsi-fungsi kognitif anak. Kalimat kedua ini muncul sebagai perluasan
ketika anak mengerti terhadap sebuah kejadian dan mencoba untuk mengekspresikannya dan
terjadi ketika anak berusia sekitar 1 setengah tahun atau 18 bulan. Misalnya, makna
kepemilikan (baju ibu), makna sifat (hidung mancung). Namun pada tahap ini kata kerja yang
digunakan tidak mencangkup jumlah dan waktu.
4. Tahap perkembangan tata bahasa (2--5 tahun)
Yang terlihat dari tahap ini adalah keterampilan anak dalam mengadakan sebuah
diferensiasi ketika menggunakan kata-kata dan kalimat. Secara garis besar perkembangan itu
adalah:
Pada akhir periode secara umum anak telah menguasai bahasa ibu dan mengetahui hukum-
hukum tata bahasa yang lebih pokok.
Perbendaharaan kata mulai berkembang sedikit demi sedikit. Adanya pembedaan antara
kata benda dan kata kerja dalam pemakaiannya. Yang ditandai dengan berbagai kata
depan, kata ganti, dan kata kerja bantu.
Bahasa sebagai fungsi komunikasi benar-benar telah berfungsi. Pengalaman anak mulai
dibagikan kepada orang-orang terdekatnya.
Perkembangan morfologi mulai terjadi yang ditandai dengan kata jamak, perubahan
akhiran, perubahan kata kerja dan lain-lain.
Pada masa ini tata bahasa seorang anak berkembang secara pesat. Seorang anak
mengalami sebuah perubahan melibatkan gabungan kalimat yang sederhana. Terdapat
penelitian dari A. Karmiloff Smith yang mempelajari tentang bahasa anak-anak sekolah
(1979) yang mengungkapkan usia anak 5--8 tahun muncul ciri-ciri yang khas pada bahasa
anak dengan mengerti kemampuan untuk mengerti hal--hal abstrak. Ketika anak telah
memasuki usia 8 tahun, bahasa telah digunakan sebagai alat yang benar-benar penting untuk
proses penyampaian pikiran. Usia ini merupakan usia yang sangat penting dalam kemampuan
kompleks tata bahasa (C. Chomsky, 1969).
DAFTAR PUSTAKA
https://harjulitaietha.blogspot.com/2015/03/makalah-perkembangan-bahasa.html
https://hestunodya.blogspot.com/2013/11/faktor-yang-memengaruhi-pemerolehan.html
https://www.dosenpendidikan.co.id/komunikasi-lisan-dan-tertulis/
https://hestunodya.blogspot.com/2013/11/strategi-pemerolehan-bahasa-pertama.html
https://www.paud.id/perkembangan-bahasa-anak-usia-dini/