Prodi : PGSD 7A
Npm : 171434063
TUGAS
c. Internal : Faktor internal adalah faktor dari dalam diri sendiri. Dapat terjadi
karena adanya gangguan perkembangan otak dan hormon yang dihasilkan lebih
banyak sehingga anak cenderung menjadi hiperaktif. Jika anak lamban/lambat
disebabkan karena hormon yang dihasilkan oleh neurotransmitter-nya kurang
sehingga bisa mengakibatkan lambannya konsentrasi.
2. Distractibility child adalah anak yang cenderung cepat bosan. Ia sering kali
mengalihkanperhatiannya keberbagai objek lain di kelas. Anak ini mudah
dipengaruhi, namun tidak dapat memusatkan perhatian pada kegiatan-kegiatan
yang berlangsung di kelas.
3. Poor self concept anak yang cenderung pendiam di kelas, pasif, atau sangat
perasa sehingga mudah tersinggung. Karakteristik anak seperti ini cenderung
tidak berani bertanya atau menjawab, serta merasa dirinya tidak mampu. Karena
itu,iacenderungkurang berani bergaul serta suka menyendiri.
4. Anak impulsif. adalah anak yang cepat bereaksi setiap guru memberi
pertanyaan di kelas.Namun, jawaban yang diberikan sering kali tidak
menunjukkan kemampuan berpikir yang logis. Anak seperti ini ingin
menunjukkan bahwa ia adalah anak yang pandai, padahal cara anak itu menjawab
justru mencerminkan ketidakmampuannya.
5. Anak destructive behavior siswa yang suka merusak benda-benda yang ada di
sekitarnya. Sikap agresif yang negatif dalam bentuk membanting dan melempar
menunjukkan bahwa anak ini adalah anak yang bermasalah (trouble maker).
Anak seperti ini cepat tersinggung. Ia bertempramen tinggi, yang menggarah
kepada perilaku agresif.
7. Dependency child anak yang selalu bergantung pada orang tuanya. Anak
seperti ini sering merasa takut dan tidak mampu untuk berani melakukannya
sendiri. Ia sangat bergantung pada orang disekitarnya. Sikap orang tua yang
terlalu over protective atau sangat melindungi membuat anak sangat tergantung.
8. Withdrawl Ada anak yang mempunyai sosial ekonomi yang sangat rendah,
sehingga merasa dirinya bodoh dan enggan untuk mencoba membuat tugas-tugas
yang diberikan oleh guru karena dirinya merasa tidak mampu.
· Biasanya Penyebabnya karena guru yang tidak disukai , karena terlalu keras
dalam mengajar, sering memberi hukuman. sebaiknya guru harus ekstra dan
menerangkan yang jelas jika pelajarannya itu banyak yang tidak disukai oleh siswa,
sebaiknya guru dalam metode mengajar lebih bervariasi, sehingga tidak membuat
bosan.
Banyak anak yang mengalami kesulitan belajar disebabkan karena belum
memahami materi pelajaran dengan baik. Mereka sering kali “dipaksa” untuk
memahami materi pelajaran yang belum mereka pahami. Ini bisa terjadi karena anak
merasa malu untuk bertanya kepada guru, merasa sulit karena tidak memahami materi
sebelumnya yang berkatan dengan pelajaran saat ini.
Bisa juga karena anak terlalu asik bermain dengan teman sebangkunnya yang
membuat mereka tidak memperhatikan guru menjelaskan di depan kelas. Bisa jaga
karena anak belum memperlajari materi pelajaran di rumah yang membuat mereka
lebih sulit memahami pemaparan guru di kelas.
Akibatnya, mereka mendapatkan nilai yang kurang memuaskan pada saat ujian
karena secara pemahaman mereka belum tahu. Nilai ujian buruk memberikan mereka
pemahaman baru bahwa belajar ternyata sulit dan hanya orang-orang tertentu saja
yang bisa mendapatkan nilai bagus.