Anda di halaman 1dari 29

Tata SuryaKel.

1
Adilla Mayla Rahma
Ardiansyah Putra S.
Alfani Trisnandaini
Anata Eko K.
Andika Maulana Yusuf
Annisa Khusnul K.
DEFINISI TATA
SURYA
Tata Surya adalah susunan benda-benda
langit yang terdiri dari matahari, planet-
planet yang berputar mengelilingi
matahari, komet dan asteroid, serta
benda-benda langit lainnya.
TEORI TATA
SURYA
1 Teori Nebula
2 Teori Planetesimal
3 Teori Pasang Surut

4 Teori Bintang Kembar

5 Teori Awan Debu


Teori Nebula

Teori Nebula pertama kali dikemukakan oleh seorang filsuf bernama


Immanuel Kant dan Laplace.

Tata Surya berasal dari nebula yaitu gas atau kabut tipis yang sangat luas
dan bersuhu tinggi yang berputar sangat lambat. perputaran yang lambat
itu menyebabkan terbentuknya konsentrasi materi yang mempunyai berat
jenis tinggi yang disebut inti massa di beberapa tempat yang berbeda. Inti
massa yang terbesar terbentuk di tengah, sedangkan yang kecil terbentuk
di sekitarnya.
Teori Planetesimal
Teori ini dikemukakan oleh Thomas C. Chamberlin dan Forest R. Moulton pada
tahun 1905. Pada teori ini, Moulton dan Chamberlin berpendapat bahwa pada
mulanya, matahari merupakan bintang yang memang sudah ada sebelum
penyusun sistem tata surya lainnya terbentuk, tapi pada saat itu belum
diputuskan kalau namanya adalah matahari.

Lalu, pada suatu waktu, ada sebuah bintang lain berukuran sebesar matahari
yang lewat dan mengorbit dekat sekali dengan matahari. Nah, berhubung si
bintang gede ini punya gravitasi, akibatnya ada material matahari yang tertarik
keluar.

Material yang tidak terseret jauh, berhasil kembali masuk dan bergabung dengan
matahari. Tetapi, material yang terseret jauh akhirnya hanya mengambang di
angkasa. Kemudian, material-material yang mengambang ini lama-kelamaan
mengumpul, menyatu, dan mengeras sehingga menjadi berbagai planet dan
penyusun sistem tata surya lainnya.
Teori Pasang Surut
Teori pasang surut ini, sebenarnya mirip kayak teori planetesimal. Teori ini
dikemukakan oleh James dan Jeffreys.

Sama halnya dengan teori planetesimal, pada teori ini, matahari dianggap
sebagai bintang yang memang sudah ada, hanya saja masih belum diputuskan
kalau namanya adalah matahari.

Lalu, lewatlah satu bintang besar yang mengorbit dekat dengan matahari. Nah,
kalau dalam teori planetesimal, gravitasi bintang besar ini membuat material-
material matahari tertarik. Sedangkan dalam teori pasang surut, gravitasi bintang
besar yang lewat ini menarik gelombang pasang gas-gas panas matahari.

Gelombang gas-gas matahari yang tertarik ini kemudian membentuk filament


yang pada akhirnya menjadi cikal bakal planet dan penyusun sistem tata surya
lainnya.
Teori Bintang
Kembar Teori Bintang Kembar dikemukakan
astronom Inggris bernama Lyttleton. Teori ini
menyatakan bahwa pada awalnya matahari
merupakan bintang kembar yang satu dengan
yang lainnya saling mengelilingi, pada suatu
masa melintas bintang lainnya dan menabrak
salah satu bintang kembar itu dan
menghancurkannya menjadi bagian-bagian
kecil yang terus berputar dan mendingin
menjadi planet-planet yang mengelilingi
bintang yang tidak hancur, yaitu matahari.
Teori Awan Debu
Teori Awan Debu (The Dust-Cloud Theory)
pada awalnya dicetuskan oleh Carl Friedrich
von Weizsӓcker, kemudian teori ini
'disempurnakan' lagi oleh Gerald Peter
Kuiper. Pada dasarnya, mereka mengatakan
kalau tata surya terbentuk dari gumpalan
awan dan debu dengan jumlah yang sangat
banyak, yang berputar menyerupai cakram,
lalu berubah bentuk menjadi planet dan
matahari.
Hukum Kepler
Hukum Kepler ditemukan oleh Johanes Kepler yang merupakan seorang
matematikawan dan astronom asal Jerman. Sebelum Kepler
mengemukakan hukumnya tentang gerak planet yang mengelilingi
matahari, manusia zaman dahalu menganut paham geosentris yakni
paham yang membenarkan bahwa bumi adalah pusat alam semesta.
Menurut Claudius Ptolemeus seorang astronom Yunani, bumi berada di
pusat tata surya dan matahari besera planet-planet mengelilingi bumi
pada lintasan melingkar.
Teori Orbit Planet (lanjutan)
Tahun 1543 astronom asal Polandia bernama Nicolaus Copernicus
mengemukakan model heliosentris yakni bumi beserta planet-planet
lainnya yang mengelilingi matahari pada lintasan melingkar. Namun
kedua model tersebut masih memiliki kekurangan yaitu tidak ada
keselarasan antara lintasan dan orbit planet. Kemudian pada tahun 1609
Kepler menemukan bentuk orbit yang lebih cocok yaitu berbentuk elips
bukan lingkaran dan menjelasakannya dalam tiga Hukum Kepler.
Hukum Kepler 1
Setiap planet bergerak mengelilingi
matahari dalam lintasan berbentuk elips
dan matahari terletak pada satu titik
fokus elips (elips memiliki dua titik
fokus)
Hukum Kepler 2
Setiap planet bergerak sehingga suatu
garis khayal yang ditarik dari matahari
ke planet mencakup daerah dengan luas
dan waktu yang sama
Hukum Kepler 3
Kuadrat periode planet yang mengitari
matahari sebanding dengan pangkat tiga
jarak rata-rata planet dari matahari.
Susuna
Tata nSurya
Uranus
Pluto

Mars
Yupiter
Neptunus

Venus
Saturnus
Bumi
Merkurius
Matahari
Matahari adalah salah satu bintang yang paling
dekat dengan bumi dan sebagai pusat tata surya

matahari adalah bola panas bercahaya yang


suhunya mencapai 6000 C dan suhu intinya 15 - 20
juta C

gaya gravitasi matahari menyebabkan benda benda


langit lainnya bergerak mengelilingi matahari
Asteroid
Asteroid adalah bongkahan batu langit
dan sisa logam dengan ukuran yang
berbeda-beda dan tidak beraturan sisa
pembentukan tata surya di masa lalu.
METEO
Meteor merupakanR
benda angkasa yang
berupa pecahan batuan angkasa yang
jatuh dan masuk ke dalam atmosfer
bumi
satelit
Satelit yaitu benda langit yang bergerak
mengitari sebuah planet. Satelit dapat
dibedakan menjadi dua bagian yaitu:
Satelit alam , satelit yg terbentuk bersamaan
dengan pembentukan planet contohnya, bulan
sebagai satelit bumi.
Satelit buatan , satelit yang dibuat oleh manusia dan
digunakan untuk tujuan tertentu. Contohnya, satelit
cuaca, satelit komunikasi, satelit mata-mata, dan lain-
lain.
Planet
Planet merupakan bintang yang
letaknya berubah-ubah karena planet
bergerak mengitari matahari. Susunan
delapan planet Berdasarkan jarak
dengan matahari.
Mercury Venus

planet ini adalah planet terkecil dan


paling dekat dengan matahari yang
venus dikenal sebagai bintang kejora
pergerakannya paling cepat dari
yang tampak pada sore atau pagi hari
planet lain.
di sebelah timur
Diameter : 4.876 km
Diameter : 12.104 km
Massa : 3.498 x 10 *23 Kg
Massa : 5,379 x 10 *24 kg
Suhu ; 450 C dan
Suhu : 480 C
minimum -170 C
Arah rotasinya terbalik dengan arah
(planet terpanas pada siang hari dan
rotasi planet lain
terdingin pada malam hari)
Earth Mars

Bumi adalah planet yang dapat dihuni Mars tampak kemerah merahan dan
oleh mahluk hidup karena terdapat air terselubung atmosfer yang tipis,
dan oksigen serta cahaya matahari sehingga di sebut juga dengan planet
yang sampai ke bumi merah
Diameter : 12.757 km Diameter : 6,787 km
Massa : 6,6 x 10 *24 kg Massa : 7,095 x 10*23 kg
Sebanyak 71 % permukaan bumi Suhu : pada siang hari 30 C
tertutup oleh air dan diselubungi oleh pada malam hari -70 C
atmosfer sehingga jika dilihat dari Planet mars memiliki banyak
langit bumi terlihat kebiru biruan
kesamaan dengan bumi
Jupiter Saturn

Pelanet terbesar dalam tata surya di bandingkan


dengan planet lainnya Planet terbesar setelah jupiter,
Planet ini banyak mengandung gas amoiak (NH3) yang memiliki cincin raksasa dari
dan gas methana (CH4) bongkahan es atau batu kerikil
Diameter : 141.700 km yang dilapisi es
Massa : 2,098 x 10 *27 kg Diameter : 120.000 km
Di atmofer jupiter terdapat bintik merah rahsasa Massa : 6,2845 x 10 *26 kg
sehingga sering menimbulkan badai paling dasyat Suhu : -45 C
di tata surya
Uranus Neptune

Uranus diselubungi awan tebal sehingga


permukaannya sukar diselidiki Planet ini berwarna biru kehijauan karena
Diameter : 50.800 km gas methana, hidrogen, danhelium yang
Massa : 9,603 x 10 *25 kg terkandung dalam atmosfernya
Suhu : - 180 C Diameter : 48,600 km
Planet ini mengelilingi matahari dengan Massa : 1,137 x 10 *26 kg
kemiringan 90 Suhu : 200 C
Planet ini memiliki inti yang sangat dingin
dan sedikit memancarkan energi panas
Lapisan bumi
Planet bumi tersusun dari
empat lapisan yang memiliki
suhu dan bentuk yang
berbeda. Berikut adalah
struktur lapisan bumi beserta
gambar dan penjelasannya.
KERAK BUMI
(CRUST)
Kerak bumi merupakan bagian terluar dari lapisan Bumi
yang lebih tipis dibandingkan dengan lapisan lainnya.

Pada lapisan ini, terdapat unsur-unsur kimia seperti oksigen,


silikon, aluminium, besi, kalsium, natrium, kalium, dan
magnesium.

Lapisan Bumi paling luar ini juga terdiri dari dua jenis, yaitu
lapisan kerak benua di daratan dan samudra di dasar laut.

Ketebalan pada kerak benua adalah 30 hingga 70 km,


sementara kerak samudra memiliki ketebalan 6 sampai 11
km.

Pada bagian terluar Bumi, terjadi juga sebuah proses endogen


yang membuat permukaan Bumi tidak rata akibat energi di
dalamnya. Proses ini yang menyebabkan terbentuknya
pegunungan dan bukit-bukit.
MANTEL BUMI
(MANTLE)

Lapisan Bumi kedua adalah mantel yang merupakan lapisan


paling tebal dengan ketebalan mencapai 2.900 km. lapisan ini
juga disebut lapisan astenosfer karena fungsinya yaitu untuk
melindungi inti Bumi.

Pada lapisan ini, terdapat dua jenis mantel, yaitu mantel luar
dan mantel dalam. Mantel luar memiliki ketebalan 10 sampai
300 km di bawah permukaan Bumi dengan suhu 1.400
hingga 3.000 derajat Kelvin yang membuat logam-logam di
dalamnya sudah mengeras.

Pada bagian mantel dalam, ketebalannya 300 sampai 2890


km di bawah permukaan Bumi dengan suhu yang dapat
mencapai 3.000 derajat Kelvin. Pada lapisan Bumi ini, sudah
mulai berisikan logam cair.
INTI LUAR (OUTER
CORE)
Lapisan Bumi ini merupakan lapisan cair dengan
ketebalan sekitar 2266 km yang terdiri dari besi
dan nikel di atas inti dalam dan di bawah mantel.

Suhu inti luar berkisar dari 4.300 derajat Kelvin di


bagian luar hingga 5.000 derajat Kelvin di dekat
inti dalam.

Dari suhunya yang tinggi, sudah dapat dipastikan


bahwa lapisan ini berupa fluida dengan tingkat
viskositas yang rendah. Arus Eddy yang terdapat
pada inti luar juga telah mempengaruhi medan
magnet Bumi.
INTI DALAM (INNER
CORE)
Sesuai dengan namanya, inti dalam merupakan
lapisan Bumi paling dalam yang berbentuk bola
padat berjari-jari sekitar 1.220 km.

Lapisan ini merupakan lapisan terpanas dari


Bumi dengan kedalaman 5.150 sampai 6.370
km dengan suhu 5.500 derajat Kelvin.

Lapisan ini dipercaya tersusun atas besi


dan nikel, disertai juga belerang, karbon,
oksigen, silikon, dan kalium dalam
persentase kecil
Thankyo
u

Anda mungkin juga menyukai