Anda di halaman 1dari 7

TATA SURYA

Prof. Dr. Suryadi Siregar, DEA.


Program Studi Astronomi
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Institut Teknologi Bandung

Telp.: 022 2515032, Fax.: 022 2502360 http://www.fmipa.itb.ac.id


Nama :LIBERTUS
NIM :E862120019
Makul :Konsep dasar IPA
Dosen pengampu :Samsul Bahri, S.Si.,M.Pd
Prodi :PGSD
Semester :2

LEMBAGA LAYANAN PENDIDIKAN TINGGI WILAYAH Xl KALIMANTAN


SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) MELAWI
KAMPUS WILAYAH PERBATASAN ENTOKONG 2022
A. PENDAHULUAN
Tata Surya bukan hanya sekumpulan planet, satelit, komet, asteroid dan anasir
kosmik lainnya Explorasi angkasa luar diabad yang lalu dan dikombinaikan dengan
perjalanan misi antariksa ke planet-planet telah memberikan gambaran yang baru tentang
Tata Surya. Mekanika Benda Langit merupakan dasar utama untuk mengerti dan
memecahkan persoalan dalam Tata Surya. Salah satu persoalan besar bagi masa depan
umat manusia adalah yang berkaitan dengan hilangnya sumber energy. Saat ini penduduk
dunia berjumlah enam milyar lebih. Jumlah ini akan terus meningkat, selain itu lingkungan
hidup semakin rusak akibat perbuatan dan pengelolaan sumber daya alam yang tidak bijak.
Kerusakan alam dapat diakibatkan oleh perbuatan manusia itu sendiri (antropogenik)
maupun akibat evolusi alami yang terjadi di Bumi. Oleh sebab itu Tata Surya dimana
planet Bumi merupakan salah satu anggotanya harus menjadi concern dan tanggung jawab
kita semua. Pengetahuan tentang Tata Surya dapat diekstrapolasi dengan menguasai
pengetahuan tentang Bumi kita, sekarang eksplorasi mineral di asteroid telah menjadi
kenyataan, perjalanan antar planet, pemanfaatan energy Matahari dan bermukim diangkasa
luar (space colony) bukan lagi mimpi di siang hari. Satu saat nanti bila diperlukan hijrah
ke planet lain kita sudah siap. Sebagian teknologi telah kita kuasai. Dongeng dalam science
fiction star treck boleh jadi akan menjadi kenyataan. Buku ini memberikan sedikit tentang
gambaran fisik Tata Surya dan anggotanya. Semoga bermanfaat

B. ISI

A. Sistem Tata Surya


Sistem tata surya merupakan kumpulan benda langit yang terdiri atas sebuah
bintang yang disebut matahari dan semua objek yang mengelilinginya. Tata surya terletak
di dalam galaksi Bima Sakti. Galaksi merupakan kumpulan dari bintang, di mana bintang
adalah benda langit yang memancarkan cahaya sendiri. Matahari adalah bintang yang
paling dekat dengan bumi pada Galaksi Bima Sakti. Pada 1543, Copernicus
mengemukakan model tata surya yang disebut dengan model heliosentris yang
menjelaskan bahwa matahari berada pada pusat alam semesta dan planet-planet,
termasuk bumi, berputar mengelilingi matahari dalam orbitnya masing-masing.
Model ini mengganti model geosentris yang lebih dulu dikemukakan, yang
menjelaskan bahwa Bumi merupakan pusat dari tata surya.

B. Satelit
Satelit adalah suatu benda yang ada di ruang angkasa yang mengitari benda
lain dan akan tetap pada gaya tarik benda lain yang ukurannya lebih besar. Planet yang
memiliki satelit adalah Bumi, Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus dan Neptunus.
Bulan merupakan satelit alami Bumi yang banyak mempengaruhi gejala alam di

Bumi misalnya pasang surut air laut. Jarak Bulan – Bumi adalah 384 x 103 km
dengan diameter Bulan 0,27 kali diameter Bumi. Massa Bulan adalah 7,35 1022 kg dengan
gravitasi sama dengan 0,17 kali gravitasi Bumi. Karena Bulan tidak memiliki atmosfer
sehingga meteor mudah jatuh dan menghancurkan permukaan Bulan. Oleh karena itu,
permukaan Bulan terdiri dari dataran tinggi yang penuh dengan kepundan.
C. Meteor
Meteor adalah serpihan-serpihan benda padat yang beterbangan tidak beraturan
yang berasal dari serpihan asteroid, ekor komet atau pecahan dari benda-benda langit
lainnya yang disebabkan oleh pengaruh gaya gravitasi bumi sehingga membuat
serpihan-serpihan benda langit
tersebut melesat serta terbakar hingga sampai ke arah bumi . Meteor juga disebut
sebagai fenomena emisi cahaya dalam atmoser Bumi. Kecepatan meteor memasuki
atmosfer Bumi antara 11 sampai dengan 72 km/detik kemudian terbakar pada
ketinggian sekitar 100 km. Meteor juga disebut bintang jatuh. Benda langit yang
beterbangan secara tidak teratur dengan orbit tidak tetap dan tidak bercahaya disebut
meteoroid. Meteoroid yang jatuh karena gaya tarik bumi akan berpijar akibat gaya
gesekan atmosfer bumi. Jika mencapai permukaan bumi tanpa terbakar habis disebut
meteroit.

D. Galaksi
Galaksi merupakan salah satu sistem yang berukuran sangat besar, terdiri dari
kumpulan milyaran bintang-bintang dan materi materi yang terletak diantara bintang
tersebut.Galaksi memiliki sebuh inti yang terdiri dari bintang-bintang yang biasanya sudah
berumur tua dengan jarak yang berdekatan.Galaksi mempunyai beberapa bentuk, seperti
spiral, elips, dan ada juga yang tidak beraturan. Luas galaksi mencapai 100.000 TC atau
tahun cahaya.
Ciri-Ciri Galaksi
Sumber cahaya berasal dari galaksi itu sendiri dan bukan merupakan cahaya
pantulan.Antara galaksi satu dengan yang lain mempunyai jarak jutaan tahun cahaya.
Galaksi-galaksi lainnya dapat terlihat berada di luar Galaksi Bimasakti.Galaksi punya
bentukan tertentu, misalnya saja bentuk spiral, bentuk elips, dan bentuk tidak beraturan.
Jenis Galaksi Berdasarkan Bentuk dan Morfologinya
1. Galaksi Spiral
Galaksi Spiral Merupakan salah satu bentuk galaksi yang paling dikenal
oleh semua orang, yang mempunyai bagian yang disebut dengan bulge dan
hallo.Bulge ialah segala pusat galaksi yang berbentuk menonjol, dan merupakana
bagian yang terpadat. Sedangkan hallo merupakan bagian lengan galasksi spiral.
Ciri – Ciri Galaksi Spiral ;
a. Berbentuk spiral
b. Mempunyai inti atau pusat yang berbentuk roda atau batang
c. Mempunyai selubung bulat yang membungkus pusat,
d. selubung ini terdiri dari bintang dan gugusnya
e. Mempunyai lengan spiral yang mengelilingi pusat pada daerah
khatulistiwa
f. Mempunyai kecepatan rotasi yang tinggi
g. Mempunyai bulge dan hallo

2. Galaksi Elips
Galaksi elips yaitu suatu galaksi yang tampak seperti elips, akan tetapi
wujud aslinya tidak lah kita ketahui, karena bentuk elips ini adlaah bentuk yang
tampak dari samping.Bentuk ini bisa saja bundar maupun bola pepat. Struktur dari
galaksi tipe ini juga tidak terlihat dengan jelas, galaksi ini mengandung sedikit
materi antar bintang, dan anggota dari galaksi ini adalah bintang-bintang yang
sudah tua.
Ciri – Ciri Galaksi Elips ;
a. Bentuk aslinya belum diketahui
b. Bentuk yang termasuk kedalam kelompok ini hanya bentuk
c. bundar hingga bentuk bola pepat
d. Sedikit mengandung materi antar bintang
e. Tidak ada nebula
f. Ukurannya sulit untuk ditentukan

3. Galaksi Bimasakti
Bima Sakti atau Bimasakti adalah galaksi spiral yang besar, yang di
dalamnya terdapat Tata Surya, tempat planet Bumi beredar mengelilingi matahari.
Matahari hanya salah satu dari sekitar 200 miliar sampai 400 miliar bintang yang
membentuk galaksi Bima Sakti.
Galaksi Bimasakti ditemukan pada 18 Juli 1783, oleh seorang astronom
Inggris William Hershel. Galaksi Bimasakti terdiri dari 400 milyar bintang, dengan
garis tengah sekitar 130.000 tahun cahaya (1 tahun cahaya sama dengan 9.500
milyar kilometer). Galaksi Bimasakti merupakan rumah bagi matahari kita beserta
planet-planet yang mengelilinginya.

E. Planet-Planet
Planet atau bintang siarah adalah benda astronomi yang mengorbit sebuah bintang atau
sisa bintang yang cukup besar untuk memiliki gravitasi sendiri, tidak terlalu besar untuk
menciptakan fusi termonuklir, dan telah "membersihkan" daerah sekitar orbitnya yang
dipenuhi planetesimal
a. Merkurius
Merkurius adalah planet yang paling dekat dengan matahari dengan ciri-ciri
tidak memiliki bulan dan memiliki atmosfer lemah yang mengandung natrium,
hidrogem, helium, dan kalium.

b. Venus
Venus pernah dianggap sebagai planet kembar Bumi yang memiliki
atmosfer tebal (mengandung karbondioksida dan nitrogen).

c. Bumi
Bumi diketahui sebagai satu-satunya planet di tata surya yang ditinggali
makhluk hidup yang memiliki atmosfer (nitrogen dan oksigen), satu bulan, dan
tidak memiliki cincin.
d. Mars
Mars memiliki atmosfer campuran tipis yang terdiri dari karbondioksida,
nitrogen, dan argon.
e. Jupiter
Jupiter merupakan planet terbesar di tata surya yang berputar sangat cepat,
atmosfer Jupiter sangat tebal yang terdiri dari hydrogen dan helium.
f. Saturnus
Saturnus meurpkaan planet yang terknal karena sistem cincinnya yang
menonjol bahkan saturnus juga memiliki lusinan bulan.
g. Uranus
Uranus memiliki lusinan bulan dan sistem cincin yang redup.
h. Neptunus
Neptunus merupakan planet terjauh yang mengandung air, amonia,
hydrogen, dan helium

F. Benda-Benda Lainnya
1. Planet Kerdil (Dwarf Planets)
Pada sistem tata surya, memiliki planet-planet kecil yang dipandang berbeda dengan
planet-planet lain karena orbitnya tidak jelas. Berikut ini adalah planet-planet kecil
yang dimiliki tata surya antara lain Pluto, Ceres dan Eris. Sejak ditemukan pada tahun
1930 hingga 2006, pluto dianggap sebagai sebagian. dari planet yang ada didalam
tata surya . Namun pada 13 Desember 2006 Pluto dimasukkan ke dalam kategori
Planet Ke rdil karena tidak memenuhi salah satu syarat sebagai planet yaitu tidak
memiliki jalur orbit yang jelas dan "bersih" (tidak ada benda langit lain di orbit tersebut).
2. Asteroid
Empat planet yang terdekat dengan Matahari yaitu Merkurius, Venus, Bumi,
dan Mars disebut dengan planet dalam sedangkan sisanya yaitu Jupiter, Saturnus,
Uranus
dan Neptunus disebut planet luar. Antara planet dalam dan planet luar terdapat sabuk

C. KEUNGGULAN JURNAL
Jenis Penelitian Penelitian ini bersifat noneksperimen dengan mendeskripsikan
data-data yang diperoleh dari hasil tes peserta didik pada materi struktur atom dan studi
kepustakaan
Hasil wawancara juga menunjukkan terdapat beberapa persoalan yang dihadapi
guru dalam kegiatan pembelajaran fisika, yaitu minimnya waktu yang diberikan oleh
sekolah dalam pembelajaran fisika dan jumlah guru mata pelajaran fisika yang hanya
terbatas juga menjadi kendala dalam memaksimalkan pembelajaran kimia di sekolah.
1. Guru cenderung menggunakan metode yang berpusat pada guru, dimana
guru hanya menjelaskan konsepsi-konsepsi pada materi yang diajarkan
kemudian didengar dan dicatat oleh peserta didik, sehingga penjelasan
guru sangat berpengaruh dalam pemahaman konsepsi peserta didik

D. KESIMPULAN
Perubahan luminositas objek Tata Surya disebabkan oleh beberapa faktor;Akibat
adanya Matahari, yaitu bervariasinya fluks radiasi Matahari yang diterimaobjek tersebut
Berasal dari objek itu sendiri, misalnya pengaruh vulkanis di Bumi, pengaruh gaya non-
gravitasional pada inti Komet serta fenomena fisis lain dari tiap objek bersangkutan Gerak
objek relatif terhadap Matahari. Perubahan jarak heliosentrik suatu objek akan
mempengaruhi atau mengubah garisgaris Fraunhover dan efek Dopler pada spektrum
Matahari yang menyebabkan perubahan spektrum komet. Contoh yang paling mudah
dalam mengamati pengaruh keubahan jarak heliosenrtik tersebut adalah fenomena pada
saat Komet melewati perihelium,Gerak objek relatif terhadap Bumi. Pengaruh jarak
geosentrik ini

Anda mungkin juga menyukai