NIM : 1172080012
Kontributor utama kasus diluar China adalah Italia, Korea Selatan dan Iran.
Tren kenaikan eksponensial dari karus coronavirus terjadi juga di berbagai negara
di luar China, baik dinegara barat maupun ASEAN termasuk Indonesia. Rata-rata
data pertumbuhan kasus di Indonesia berdasarkan data kemenkes selama 11 hari
adalah 49% kasus perhari. Dari prediksi yang dilakukan , dapat dilihat bahwa pada
hari ke- 40 setelah pengumuman kasus pertama, diperkirakan bahwa COVID 19
akan menginfeksi lebih dari 1 juta orang di Indonesia (1.281.469 orang) yang
diperkirakan terjadi menjelang bulan puasa. Hal ini menunjukan bahwa apabila kita
tetap diam dan tidak melakukan apa-apa dalam kejadian ini, infeksi akan menyebar
dengan cepat dan membawa bahaya yang signifikan bagi jutaan orang Indonesia.
Sistem lockdown yang dilakukan oleh China pada tanggal 23 Januari 2020
dengan menutup 15 kota untuk mengendalikan kasus ini. Setelah dilakukan system
ini angka infeksi turun dari 2500 menjadi kurang dari 500 pada tanggal 11 Februari
2020. Sedangkan beberapa negara yang tidak melakukan system lockdown seperti
Korea Selatan, Italia dan Iran pertumbuhan kasusnya melebihi kota lain di China.
Hal tersebut menunjukan bahwa system Lockdown berhasil mencegaf penyebaran
virus dan tidak ada pertumbuhan eksponensial.
Dari kedua metode prediksi ini, tidak satupun dari pendekatan ini yang
sempurna, tetapi semuanya menggambarkan kesimpulan yang sama. Kasus yang
sebenarnya tidak dapat diketahui , tetapi kasus yang sebenarnya jauh lebih tinggi
dari pada yang telah dirilis resmi. Dimana kasus yang sebenarnya bias puluhan
bahkan ratusan kali lipat dari yang telah diumumkan.
4. Hal yang akan terjadi pada masyarakat bila kasus ini dibiarkan
Ketika kasus ini dibiarkan maka tingkat kematian akan meningkat, tingkat
kematian meningkat dari 0,5% menjadi 3,5%.
Ada beberapa cara untuk mengkontrol epidemic COVID19, mulai dari antisipasi
hingga eridikasi. Namun dalam kondisis seperti saat ini , yang paling
memungkinkan hanyalah menahan penyebaran dan meminimalkan resiko.
Menahan penyebaran dapat dilakukan dengan cara membatasi orang yang masuk,
mengidentifikasi orang sakit , dan mengisolasinya. Seperti yang dilakukan
Singapura, Hongkong, Jepang dan Taiwan. Mitigasi resiko membutuhkan social
distanding yang cukup. Hal yang dapat dilakukan seperti apa yang telah dilakukan
di Italia, yaitu :
1. tidak ada yang bisa masuk atau keluar dari area yang terisolasi
Adanya social distancing akan mampu menurunkan kasus baru dan perbedaan satu
hari saja untuk memutuskan social distancing akan berdampak langsung pada
eksponensial pertumbuhan kasus baru.