Konsentrasi vs Absorbansi
1.7
1.6 f(x) = 0.13 x + 1.35
R² = 0.98
Absorbansi
1.5
1.4
1.3
1.2
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3
Konsentrasi (ppm)
standar untuk konsentrasi 0.5 ppm, 1 ppm, 1.5 ppm, 2 ppm, dan 2.5 ppm berturut-
turut diperoleh 1.420, 1.460, 1.540, 1.620, dan 1.660. Berdasarkan nilai tersebut
nilai absorbansi. Dalam hal ini percobaan ini sesuai dengan teori. Dari grafik tersebut
dapat dilihat pula bahwa hubungan yang linear antara konsentrasi terhadap
absorbansi.
4.2 Absorpsi Larutan Metilen Biru dengan Karbon Aktif
ppm, 6 ppm, 8 ppm, dan 10 ppm berturut-turut adalah 1.350, 1.380, 1.400, 1.420, dan
adalah 0.0156 ppm, 0.25 ppm, 0.4062 ppm, 0.5625 ppm, dan 0.5625 ppm. Dari data
tersebut, dapat dilihat bahwa konsentrasi laurutan contoh mengalami penurunan. Hal
ini disebabkan karena telah terjadinya proses adsorpsi zat warna metilen biru oleh
karbon aktif.
nilai-nilai konsentrasi awal dan konsentrasi setelah adsorpsi diperoleh nilai efektifitas
adsorpsi berturut-turut adalah 0.0992 mg/g, 0.1875 mg/g, 0.2797 mg/g, 0.3719 mg/g,
dan 0.4719 mg/g. Pada efektifitas adsorpsi menunjukkan tingkat penyerapan zat
Ce vs Ce/qe
1.6
f(x) = 1.94 x + 0.43
1.2 R² = 0.65
Ce/qe (g/L)
0.8
0.4
0
0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6
Ce (mg/L)
diperoleh mengalami kenaikan. Dan sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa
semakin tinggi konentrasi maka semakin besar efektifitas adsorpsi yang terjadi.
Gambar 3. Grafik kurva isotermal adsorpsi Langmuir
sebesar 1.9431, nilai intercept 0.4313 dan nilai R2 sebesar 0.6535. Dari nilai slope
dan nilai intercept ini didapatkan nilai kapasitas adsorpsi (Q) dan tetapan Langmuir
(b). Kapasitas adsorpsi (Q) sebesar 0.5146 mg/g dan tetapan Langmuir (b)
sebesar 0.3765, nilai intercept -0.3595 dan nilai R2 sebesar 0.8592. Dari nilai slope
dan nilai intercept ini didapatkan nilai kapasitas adsorpsi (K) dan tetapan Freundlich
(b). Kapasitas adsorpsi (K) sebesar 0.437 mg/g dan tetapan Freundlich (b) sebesar
2.656 L/mg.
Isoterm adsorpsi Langmuir didasarkan atas beberapa asumsi yaitu adsorpsi hanya
terjadi pada lapisan tunggal (monolayer), panas adsorpsi tidak tergantung pada
penutupan permukaan dan semua situs dan permukaannya bersifat homogen. Model
adsorpsi metilen biru yang paling tepat berdasarkan percobaan ini adalah adsorpsi
metode Freundlich karena memiliki nilai kapasitas adsorpsi yang lebih besar
dibandingkan dengan metode adsorpsi Langmuir. Selain nilai kapasitas adsorpsi nilai
R2 yang dapat dilihat dari kurva isotermal adsorpsi Freundlich lebih mendekati 1