Disusun Oleh:
Kelompok 1
4. Humaira (1706103040038)
I. Tujuan Percobaan
Tujuan dari percobaan ini adalah :
1. Menyelidiki angka kental relatif suatu zat cair dengan cara menggunakan air
sebagai pebanding.
2. Untuk menentukan tenaga pengaktifan zat cair menggunakan cara Ostwald.
II.2 Bahan
Bahan – bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah aquades (H 2O),
etanol (C2H5OH), dan aseton (C3H6O).
III. Prosedur Kerja
III.1. Menentukan Berat Jenis H2O, C2H5OH, dan C3H6O
3.1.1 Menentukan berat Jenis H2O
5 mL H2O
Dicatat massanya
5 mL C2H5OH
Dicatat massanya
5 mL C3H6O
Dicatat massanya
H2O
C2H5OH
C3H6O
Diketahui :
m piknometer = 14,296 g
volume piknometer = 5 mL
Ditanya :
ρ H2O =...?
Peyelesaian :
= 20,530 g – 14,296 g
= 6,234 g
m H 2O
ρ H2O =
V H 2O
6,234 g
=
5 mL
= 1, 2468 g/mL
Diketahui :
m piknometer = 14,296 g
Ditanya :
ρ C2H5OH =...?
Peyelesaian :
= 19,586 g – 14,296 g
= 5,29 g
mC 2 H 5 OH
ρ C2H5OH =
V C 2 H 5OH
5,29 g
=
5 mL
= 1,058 g/mL
Diketahui :
m piknometer = 14,296 g
volume piknometer = 5 mL
Ditanya :
ρ C3H6O =...?
Peyelesaian :
= 5,04 g
mC 3 H 6 O
ρ C3H6O =
V C3 H 6O
5,04 g
=
5 mL
= 1,008 g/mL
Diketahui :
t1 = 4,78 s
t2 = 4,67 s
t3 = 4,65 s
t4 = 4,62 s
t5 = 4,68 s
Ditanya :
tp H2O =..?
Penyelesaian :
t 1+ t 2+t 3+t 4+ t 5
tp H2O = n
= 4,68 s
2. Waktu rata-rata C2H5OH
Diketahui :
t1 = 5,17 s
t2 = 5,16 s
t3 = 5,16 s
t4 = 5,23 s
t5 = 5,16 s
Ditanya :
t 1+ t 2+t 3+t 4+ t 5
trata-rata C2H5OH =
n
5,17+ 5,16+5,16+5,23+5,15
=
5
= 5,174 s
Diketahui :
t1 = 3,58 s
t2 = 3,64 s
t3 = 3,67 s
t4 = 3,72 s
t5 = 3,67 s
Ditanya :
t 1+ t 2+t 3+t 4+ t 5
trata-rata C3H6O = n
3,58+ 3,64+3,67+3,72+3,67
=
5
= 3,656 s
Diketahui :
tx = ts = 25,87 s
ta = tp = 23,4 s
ρ C2H5OH = 1,058 g/mL
ρ air = 1,247 g/mL
maka,
ηC 2 H 5 OH t x ρx
=
ηa t a ρa
ηC 2 H 5 OH 5,174 s ×1,058 g/mL
=
0,8100 4,68 s ×1,247 g/ mL
4,434
ηC 2 H 5 OH =
5,836
ηC 2 H 5 OH =0,769
2. Kekentalan C3H6O
Diketahui :
tx = ts = 3,656 s
ta = tp = 4,68 s
ρ C3H6O = 1,008 g/mL
ρ air = 1,247 g/mL
maka,
ηC 3 H 6 O t x ρ x
=
ηa t a ρa
ηC 3 H 6 O 3,656 s ×1,008 g /mL
=
0,8100 4,68 s × 1,247 g /mL
2,985
ηC 3 H 6 O =
5,836
ηC 3 H 6 O =0,512
V. Pembahasan
Percobaan kekentalan dan tenaga pengaktifan bertujuan untuk mengamati angka
kental relatif suatu zat cair dengan air sebagai zat pembanding. Setiap zat cair
memiliki sifat kental dan koefisein kekentalan yang berbeda-beda. Kekentalan
(viskositas adalah ukurang yang menyatakan kekntalan suatu fluida yang menyatakan
besar kecilnya gesekan dalam fluida (Ariyanti dkk, 2010: 102-107).
Metode yang digunakan pada percobaan ini adalah metode Ostwald. Cara
ostwald berdasarkan hukum Heagen Polseuille dengan prinsipnya didasarkan pada
waktu yang dibutuhkan oleh sejumlah tertentu cairan untuk mengalir melalui pipa
kapiler dengan gaya yang disebabkan oleh berat cairan itu sendiri (Atkins, 1997:
123). Percobaan ini digunakan air pada suhu 29 0C sebagai zat pembanding, etanol,
dan aseton.
Percobaan pertama adalah penentuan kekentalan pada air, karena air digunakan
sebagai zat pembanding untuk menentukan kekentalan pada zat lain. Data yang
diperlukan untuk menentukan kekentalan adalah massa jenis air, tinggi permukaan
cair yang diberi batas, serta waktu saat air mengalir dari batasan tersebut.
Massa jenis air dapat ditentukan dengan alat piknometer yang diperoleh sebesar
1,2468 gram/mL. Selanjutnya air dimasukkan ke dalam viskometer dengan volume
5mL dan diukur tinggi air (h) dengan mistar pada batasan viskometer yang diperoleh
sebesar 3,5 cm. Selanjutnya, disedot air dengan menggunakan bola hisap sampai
lewat tanda batas. Ketika dilepaskan bola hisap dihitung waktu dengan menggunakan
stopwatch. Perhitungan waktu dilakukan sampai 5 kali pengulangan untuk
memperoleh waktu rerata yang diperlukan pada saat air mengalir. Watu rata-rata
adalah sebesar 4.68 detik. Berdasarkan perhitungan, kekentalan zat cair yang
diperoleh adalah 0.8100. Semakin kental suatu zat cair maka semakin lambat suatu
zat tersebut mengalir. Hal ini sesuai dengan pernyataan Bird (1993: 97), “Semakin
besar kekentalan suatu fluida atau cairan maka semakin semakin sulit suatu cairan
untuk mengalir dan bergerak dalam suatu fluida tersebut”.
Percobaan kedua penentuan kekentalan aseton pada suhu 29 0C dengan air
sebagai zat pembanding. Data yang diperlukan adalah massa jenis aseton dan watu
rata-rata. Berdasarkan pengataman waktu rata-rata yang dibutuhkan aseton untuk
mengalir lebih cepat dibandingkan dengan air yaitu sebesar 3,656 detik. Sehingga
kekentalan aseton lebih rendah dibandingkan dengan air.
Percobaan ketiga penentuan kekentalan etanol pada suhu 29 0C dengan air
sebagai zat pembanding. Data yang diperlukan adalah massa jenis etanol dan watu
rata-rata. Berdasarkan pengataman waktu rata-rata yang dibutuhkan etanol untuk
mengalir lebih lambat dibandingkan dengan air yaitu sebesar 5,174 detik. Sehingga
kekentalan etanol lebih besar dibandingkan dengan air.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kekentalan(viskositas) antara lain: ukuran
molekul (viskositas naik dengan naiknya berat molekul). Gaya tarik intra molekul
(viskositas naik dengan adanya ikatan hidrogen). Semakin tinggi suhu maka semakin
rendah nilai kekentalannya. Semakin tinngi tekanan maka semakin besar kekentalan
suatu cairan. Waktu (semakin besar nilai kekentalan suatu cairan maka semakin lama
waktu yang diperlukan untuk mengalir), begitu pula sebaliknya (Sukardjo, 2004: 79).
Energi aktivasi / tenaga pengaktifan adalah energi minimum yang diperlukan
suatu zat untuk bereaksi. Semakin tinggi nilai aktivasinya semakin lambat laju
reaksinya. Energi aktivasi jika dikaitkan dengan kekentalan, semakin tinggi nilai
aktivasinya maka semakin kental suatu zat tersebut dan semakin lambat mengalirnya
(Halliday & Resnick, 1985: 98).
VI. Kesimpulan
Kesimpulan dari percobaan ini adalah:
1. Angka kekentalan relatif suatu zat cair dibandingkan dengan air masih lebih
besar air, karena air memiliki kerapatan yang lebih besar dibandingkan zat cair
lainnya.
Kelompok 1