Rasulullah menyamakan majelis dzikir dengan 'taman surga'. Karena itu, Rasulullah SAW
menyebut-nyebut adanya 'taman surga', bukan di surga, tetapi di dunia ini. Anas bi Malik
menuturkan bahwa Baginda Rasulullah SAW pernah bertanya kepada para Sahabat, “Jika
kalian melewati taman-taman surga, makan dan minumlah di dalamnya.” Para Sahabat
bertanya, “Apakah taman surga itu, wahai Rasulullah?” Jawab beliau, “Halaqah-halaqah
(majelis-majelis) dzikir.” (HR at-Tirmidzi).
Melalui hadits ini, tegas Rasulullah menyamakan majelis dzikir dengan taman surga, tentu
dari sisi kemuliaan dan keutamaannya, sekaligus menyebut orang yang ada di majelis-majelis
dzikir sebagai orang-orang yang sedang menikmati hidangan di taman-taman surga itu.
Keutamaan taman surga tentu tak bisa diban-dingkan dengan taman dunia. Sebab, surga itu
sendiri dan apa saja yang ada di dalamnya belum pernah terlihat oleh mata, terdengar oleh
telinga atau terbersit di dalam kalbu manusia (Tafsir ath-Thabari, XVII, 346). Lalu apa yang
dimaksud dengan majelis dzikir? Dalam hadits lain Rasul SAW menyebut taman-taman surga
itu dengan majelis-majelis ilmu. Imam al-Qurthubi juga menyebut majelis-majelis dzikir
yang dimaksud adalah majelis ilmu tentang halal dan haram. Adapun menurut Imam Al-
Ghazali, yang dimaksud adalah majelis ilmu-ilmu akhirat; ilmu tentang Allah SWT dan
kekuasaan-Nya serta penciptaan-Nya. Subhannallah, ternyata begitu luar biasa manfaat dan
keutamaan untuk menghadiri majelis ilmu, zikir termasuk berkumpul dalam membaca Al-
Qur’an. Semoga kita termasuk orang-orang yang dapat memetik hikmah tersebut.
Sumber:
- Artikel “Menikmati Taman Surga”. http://mediaumat.com/hikmah/2524-50-
menikmati-taman-surga.html.