PRAKTIKUM V
Disusun oleh :
FAKULTAS FARMASI
2021
PRAKTIKUM V
PEMBUATAN LARUTAN BUFFER
A. TUJUAN
1. Mengetahi cara pembuatan larutan buffer.
2. Mengetahui alat dan bahan yang digunakan dalam pembuatan larutan
buffer.
3. Membandingkan tampilan perubahan pH dari setiap larutan.
4. Mampu membuat larutan buffer fosfat dengan beberapa pH.
5. Dapat menyiapkan larutan buffer dan penetapan larutan tersebut secara
potensiometer.
6. Dapat melakukan penetapan pH berbagai larutan dengan pH meter.
(Sukarti, 2008)
B. PENDAHULUAN
Larutan penyangga atau larutan buffer adalah larutan yang dapat
mempertahankan pH pada kisarannya. Jika ada suatu larutan menyangga
ditambah sedikit asam atau basa atau juga diencerkan, maka pH larutan tidak
berubah. Larutan penyanggasangatlah penting dalam kehidupan, misalnya
dalam analisis biokimia, bakteriologi,zat warna, foto grafi, dan industri kulit
(Pujiyanti, 2008).
Kata pH dan larutan buffer (penyangga) sering kita jumpai ketika
mempelajarimateri asam basa. Suatu larutan yang dapat mempertahankan nilai
pH dengan penambahan sedikit asam,basa, dan pengenceran oleh air disebut
larutan buffer. Larutan penyangga dapat dibuat dari campuran asam lemah dan
basa konjugasinya serta basa lemah dan asam konjugasinya. Larutan buffer
dapat pula dibuat dari campuran asam atau basa kuat dengan ketentuan jumlah
asam atau basa lemahnya harus lebih besar dari basa atau asam kuatnya (Girindra,
1993).
Larutan penyangga berdasarkan komponen penyusunnya
dikelompokkan menjadidua, yaitu larutan penyangga asam, berfungsi
mempertahankan pH < 7 yang tersusunantara larutan asam lemah dan garamnya
serta larutan penyangga basa, berfungsi mempertahankan pH > 7 yang tersusun
atas larutan basa lemah dan garamnya (Girindra, 1993).
Fungsi larutan penyangga banyak sekali, salah satunya dalam bidang
kesehatan,dalam bidang farmasi (obat-obatan), banyak zat aktif yang harus
berada dalamkeadaan pH stabil. Perubahan pH dapat mengakibatkan khasiat zat
aktif tersebut berkurang atau hilang sama sekali. Selain itu fungsi larutan
penyangga juga dapat diaplikasikan dalam tubuh manusia, larutan berperan
penting dalam mempertahankan pH. Hal ini terjadi karena didalam cairan sel
tubuh terdapat sistem penyangga, yaitu asam hidrogen fosfat (Girindra, 1993).
C. Percobaan Larutan Buffer Sitrat pH 3
Menurut Girindra, alat dan bahan yang dibutuhkan untuk membuat larutan
buffer sitrat pH 3 adalah sebagai berikut:
i. Alat
1. Labu ukur 100 mL
2. Gelas beker 100 mL
3. Corong kaca
4. pH meter
5. Neraca analitik
6. Sendok
7. Kaca arloji
8. Batang pengaduk
9. Botol semprot
ii. Bahan
1. Asam sitrat C6H8O7
2. Natrium sitrat NaHCO3
3. Aquades
iii. Perhitungan
Diketahui :
pKa = 3,13
pH = 3
100
Volume = 100 mL = 1000 = 0,1 L
✓ Asam = 1 M
✓ Garam = 0,741 M
✓ Mol NaC6H7O7 = m . v
= 0,741 . 0,1 L
= 0,0741 mol
✓ Massa NaC6H7O7 = n . Mr
= 0,0741 . 214
= 15,86 gram
✓ Mol C6H8O7 = m . v
= 1 . 0,1 L
= 0,1 mol
✓ Massa C6H8O7 = n . Mr
= 0,1 . 192
= 19,2 gram
✓ Jadi, massa NaC6H7O7 yaitu 15,86 gram sedangkan massa
C6H8O7 yaitu 19,2 gram.
(Sukarti, 2008)
D. Percobaan Larutan Buffer Asetat pH 4
Menurut Girindra, alat dan bahan yang dibutuhkan untuk membuat larutan
buffer asetat pH 4 adalah sebagai berikut:
i. Alat
1. Labu ukur 100 mL
2. Gelas beker 100 mL
3. Corong kaca
4. pH meter
5. Neraca analitik
6. Sendok
7. Kaca arloji
8. Batang pengaduk
9. Botol semprot
ii. Bahan
10. Asam lemah berupa CH3COOH
11. Basa konjugasi berupa CH3COONa
12. Aquades
iii. Perhitungan
Diketahui :
pKa = 4,76
pH = 4
100
Volume = 100 mL = 1000 = 0,1 L
Mr CH3COOH = 60 g/mol
Mr CH3COONa = 82 g/mol
Hitung : Massa CH3COOH dan CH3COONa
Jawab :
CH3COOH + NaOH → CH3COONa + H2O
𝑔𝑎𝑟𝑎𝑚
✓ pH = pKa + log 𝑎𝑠𝑎𝑚
𝑔𝑎𝑟𝑎𝑚
4 = 4,76 + log 𝑎𝑠𝑎𝑚
𝑔𝑎𝑟𝑎𝑚
log = 4 – 4,76
𝑎𝑠𝑎𝑚
𝑔𝑎𝑟𝑎𝑚
log = - 0,76
𝑎𝑠𝑎𝑚
𝑔𝑎𝑟𝑎𝑚
= antilog - 0,76
𝑎𝑠𝑎𝑚
𝑔𝑎𝑟𝑎𝑚
= 0,174
𝑎𝑠𝑎𝑚
✓ Mol CH3COONa = m . v
= 0,174 . 0,1 L
= 0,0174 M
✓ Massa CH3COONa = n . Mr
= 0,0174 . 82
= 1,43 gram
✓ Mol CH3COOH = m . v
= 1 . 0,1 L
= 0,1 M
✓ Massa CH3COOH = n . Mr
= 0,1 . 60
= 6 gram
✓ Jadi, massa CH3COONa yaitu 1,43 gram sedangkan massa
CH3COOH massa 6 gram.
(Sukarti, 2008)
DAFTAR PUSTAKA
Alighuri, D., Drastisianti, A., Susilaningsing, A., 2018. Pemahaman Konsep Siswa
Materi Larutan Penyangga Dalam Pembelajaran Multiple Representasi.
Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia, 12(2), 2192 – 2200.
Basset, J., 1994. Vogel Buku Teks Kimia Analisis Kuantitatif Anorganik, Edisi ke-
4, Buku kedokteran EGC, Jakarta, hal. 133-136.
Girindra, A., 1993. Biokimia 1, Gramedia, Jakarta, hal. 72-78.
Oxtoby, dkk., 2001. Prinsip-prinsip Kimia Modern Jilid 1 Edisi Keempat,
Erlangga, Jakarta.
Pujiyanti, S., 2008. Menjelajah Dunia Biologi 3, Platinum, Jakarta, hal. 97-100.
Sukarti, T., 2008. Kimia Analitik Pengantar Lengkap Analisa Kimia Bahan, Widya
Padjadjaran, Jatinangor.