1. Arsi Zahwa Kholipiah (066121030) 2. Dinda Nurul Purwana (066121007) 3. Karmilah (066121008) 4. Wilden Maulana Rivaldi (066121026) TUJUAN PRAKTIKUM 1. Mengetahui proses titrasi dengan baik dan benar 2. Melakukan titrasi asam basa untuk menentukan konsentrasi suatu larutan asam DASAR TEORI Titrasi adalah suatu metode penentuan kadar (konsentrasi) suatu larutan dengan larutan lain yang telah diketahui konsentrasinya. Larutan yang akan ditentukan kadarnya disebut sebagai analit dan biasanya diletakkan didalam erlenmeyer, sedangkan larutan yang telah diketahui konsentrasinya disebut sebagai larutan sintesis atau titran dan diletakkan didalam buret. (Ibnu, et al. 2008) Titrasi asam basa melibatkan reaksi antara asam dengan basa, sehingga akan terjadi perubahan pH larutan yang dititrasi. Secara percobaan, perubahan pH dapat diikuti dengan mengukur pH larutan yang dititrasi dengan elektrode pH meter. Titrasi asam basa melibatkan asam maupun basa sebagai analit ataupun titran. Titran ditambahkan tetes demi tetes sampai mencapai keadaan ekivalen yang biasanya ditandai dengan berubahnya warna indikator, keadaan ini disebut sebagai “titik ekivalen” yaitu titik dimana konsentrasi asam sama dengan konsentrasi basa atau titik dimana jumlah basa yang ditambahkan sama dengan jumlah asam yang dinetralkan (David, W. et al. 2001) CARA KERJA Titrasi Basa Kuat dengan Asam Kuat 1. Dibuat 100 ml larutan NaOH 0,1 M, 50 ml larutan HCl 0,1 M 2. Disiapkan peralatan titrasi. Buret dibilas oleh NaOH 0,1 N kemudian dimasukkan larutan NaOH 0,1 M (sebagai penitar) ke dalam buret, tetapkan titik nol 3. Dimasukkan 10 ml larutan HCl dengan pipet gondok kemudian dimasukkan ke dalam erlenmayer 100 ml, diberi 3 tetes indikator PP dicampur hingga rata 4. Ditempatkan erlenmayer berisi HCl dibawah buret 5. Dititrasi larutan HCl dengan NaOH yang berada di buret hingga titik akhir titrasi (berwarna merah muda) 6. Dicatat ml NaOH 0,1 M yang dibutuhkan hingga mencapai titik akhir titrasi 7. Dilakukan tiga kali pengulangan 8. Dihitung kemolaran dan pH dari HCl CARA KERJA Titrasi Basa Kuat dengan Asam Lemah 1. Dibuat 100 ml larutan NaOH 0,1 M, 50 ml larutan CH3COOH 0,1 M 2. Disiapkan peralatan titrasi. Buret dibilas oleh NaOH 0,1 N kemudian dimasukkan larutan NaOH 0,1 M (sebagai penitar) ke dalam buret, tetapkan titik nol 3. Dimasukkan 10 ml larutan CH3COOH dengan pipet gondok kemudian dimasukkan ke dalam erlenmayer 100 ml, diberi 3 tetes indikator PP dicampur hingga rata 4. Ditempatkan erlenmayer berisi CH3COOH dibawah buret 5. Dititrasi larutan CH3COOH dengan NaOH yang berada di buret hingga titik akhir titrasi (berwarna merah muda) 6. Dicatat ml NaOH 0,1 M yang dibutuhkan hingga mencapai titik akhir titrasi 7. Dilakukan tiga kali pengulangan 8. Dihitung kemolaran dan pH dari CH3COOH DATA PENGAMATAN Data Pengamatan Pembakuan NaOH Kelompok Bobot Asam Ad (ml) Pipet Volume NaOH (ml) Oksalat (gr) (ml) Simplo Duplo Triplo
4 0,6578 100 10 13,7 13,6 13,6
Data Pengamatan Normalitas HCl
Kelompok Pipet (ml) Volume NaOH (ml)
Simplo Duplo Triplo
4 10 13,6 13,4 13,2
PERHITUNGAN
N NaOH = (mg asam oksalat)/(V.NaOH ×Bst ×fp)
= (657,8 mg)/(13,63 × 63 ×10 ) = 0,07 N
N HCl = (Volume NaOH ×N NaOH)/(Volume Pipet)
= (13,4 ×0,1)/10 = 0,134 N PEMBAHASAN Titrasi merupakan sebuah prosedur untuk menentukan konsentrasi suatu larutan dengan mereaksikannya (volume terukur) pada larutan lain yang sudah diketahui konsentrasinya secara bertahap. Di dalam proses titrasi, konsentrasi larutan diketahui secara akuran (disebut larutan standar) ditambahkan secara bertahap ke larutan lain yang konsentrasinya tidak diketahui, hingga reaksi kimia antara kedua larutan selesai. Apabila kita mengetahui volume larutan standar dan volume larutan yang konsentrasi tidak diketahui dalam titrasi tersebut, maka bersama-sama dengan konsentrasi larutan standar, kita akan dapat menghitung konsentrasi larutan (molaritas) yang tidak diketahui. Prinsip kerja titrasi asam basa adalah zat yang bersifat asam akan dititrasi dengan larutan basa yang sudah diketahui konsentrasinya. Bisa juga sebaliknya, zat yang bersifat basa akan dititrasi dengan larutan asam yang telah diketahui konsentrasinya KESIMPULAN Dari praktikum kali ini dengan judul “TITRASI ASAM BASA”, maka dapat disimpulkan bahwa: • Titrasi adalah suatu metode penentuan kadar (konsentrasi) suatu larutan dengan larutan lain yang telah diketahui konsentrasinya. Larutan yang telah diketahui konsentrasinya disebut sebagai larutan sintesis atau titran dan diletakkan didalam buret. • Berdasarkan percobaan yang dilakukan, kita dapat mengetahui dan menerapkan Teknik titrasi yang benar untuk menganalisis contoh yang mengandung asam. • Kadar NaOH dapat diketahui melalui perobaan yang telah dilakukan yaitu 0,077 N • Kadar HCl dapat diketahui melalui percobaan yang telah dilakukan yaitu 0,1340 M