Anda di halaman 1dari 1

Proses terjadinya belerang

Seperti yang kita ketahui bahwa belerang dapat diperoleh secara murni atau berikatan dengan senyawa lain.
Pada pembuatan asam sulfat, sebagian besar dari sulfur yang digunakan berupa sulfur alam (56%), dari
senyawa pyrite atau batuan sulfide/sulfat lainnya (19%), dan dari gas buangan industri minyak bumi/ batu bara
(25%).
Menurut Juliantara (2013), pengambilan sulfur sendiri memiliki beberapa proses, tergantung sumber dari sulfur
itu sendiri. Berikut adalah beberapa cara pengambilan sulfur, antara lain:

Proses Frasch
Sulfur yang diperoleh dari proses ini dilakukan dengan pencairan sulfur di bawah tanah/laut dengan air
panas, lalu memompanya ke atas permukaan bumi. Pada proses ini digunakan 3 buah pipa konsentris 6, 3,
dan 1. Air panas dengan suhu 3250C dipompakan ke dalam batuan sulfur melalui bagian pipa 6, sehingga
sulfur akan meleleh (2350F). Lelehan sulfur yang lebih berat dari air akan masuk ke bagian bawah antara
pipa 3 dan 1, dan dengan tekanan udara yang dipompakan melalui pipa 1, air yang bercampur dengan
sulfur akan naik ke atas sebagai crude S, kemudian diolah menjadi crude bright atau refined S.

Pengambilan S dari batuan sulfide/ sulfat


Sulfur dapat diperoleh dengan mengambil dari batuan sulfide seperti pyrite FeS2, chalcopyrite CuFeS2,
coveline CuS, galena PbS, Zn Blende ZnS, gips CaSO4, barire BaSO4, anglesite PbSO4, dan lain-lain.

Pengambilan dari gunung berapi


Deposit Sulfur di gunug berapi dapat berupa batuan, lumpur sedimen atau lumpur sublimasi, kadarnya tidak
begitu tinggi (30-60%) dan jumlahnya tidak begitu banyak (600-1000 juta ton). Pemanfaatan sulfur melalui
cara ini diperlukan adanya peningkatan kadar sulfur terlebih dahulu dengan cara flotasi dan benefication.
Cara flotasi yaitu dengan cara menambahkan air dan frother yang nantinya akan membuat sulfur terapung
dan dapat dipisahkan. Cara benefication lebih rumit dibandingkan dengan flotasi yaitu awalnya sulfur
ditambahkan dengan air dan reagen, kemudian reagen dipanaskan dalam autoklaf selama 1/2-3/4 jam pada
tekanan 3 atm. Nantinya setiap partikel kecil dari sulfur akan terkumpul, lalu dilakukan pencucian dengan air
untuk menghilangkan tanah. Setelah itu dipanaskan kembali dalam autoklaf sehingga sulfur akan terpisah

sebagai lapisan S dengan kadar 80-90%


Pengambilan Sulfur dari Gas Buang
Tak dapat dipungkiri bahwa saat ini Indonesia memiliki banyak industri yang semakin berkembang. Semakin
banyak industri tersebut maka semakin banyak pabrik pengolahan dan tentu semakin banyak gas buang
yang dihasilkan. Sulfur adalah salah satu unsur yang dapat diperoleh dari gas buang tersebut. Sulfur
diperoleh dari flue gas asal pembakaran batu bara atau pengilangan minyak bumi. Sulfur ini tidak boleh
dibuang langsung ke udara karena dapat menimbulkan pencemaran. Oleh karena itu gas buang tersebut
terlebih dahulu harus diabsorpsi dengan menggunakan etanolamin dan sebagainya, kemudian dipanaskan
kembali untuk mendapatkan gasnya dan kemudian diproses lebih lanjut.

Anda mungkin juga menyukai