Anda di halaman 1dari 22

DAFTAR ISI

BAB 1 PENDAHULUAN………………………………………………!
a. Latar Belakang………………………………………………………….02
b. Rumusan Masalah………………………………………………..……..02
c. Tujuan………………………………………………………….….…….04

BAB 2 PEMBAHASAN…………………………………………………!
a. Pendahuluan…………………………………………………………….04
b. Karakteristik Garam NaCl…………………………………………….06
c. Bahan Baku dan Sumber Garam………………………………….…..06
d. Proses Produksi Garam…………………………………………..…….07
e. Manfaat garam………………………………………………..…….…..15
f. Bahaya Garam…………………………………………………………..19

BAB 3 PENUTUP

a. Kesimpulan……………………………………………………………………………………..21

Daftat Pustaka………………………………………………………………….22

1
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembangunan di suatu negara harus semakin dikembangkan seiring dengan


kemajuan zaman. Salah satunya adalah pembangunan di bidang industri, terutama
industri kimia. Pengembangan industri kimia sangat penting, karena dapat dapat
mengurangi pengeluaran devisa untuk mengimpor bahan-bahan kebutuhan
penduduk Indonesia negara kita menjadi negara yang mandiri karena tidak lagi
harus bergantung terhadap industri luar negeri. Salah satu industri yang perlu dan
telah dikembangkan di negara kita adalah garam dapur (NaCl).

Garam ini merupakan salah satu pelengkap kebutuhan pangan dan merupakan
sumber elektrolit bagi tubuh manusia. Kebutuhan masyarakat akan garam dengan
kualitas baik justru diimpor dari luar negeri, terutama dalam hal ini garam yang
mengandung iodium serta garam industri.

Garam industri dengan kadar NaCl > 95% yaitu sekitar 1.200.000 ton sampai saat
ini seluruhnya masih diimpor, hal ini dapat dihindari mengingat Indonesia sebagai
negara maritim yang kaya akan lautan.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimanakah sejarah industri garam NaCl?


2. Bagaimanakah karakteristik garam NaCl?

2
3. Apa sajakah bahan baku dan sumber garam NaCl?
4. Bagaimanakah proses pembuatan garam NaCl?
5. Apa sajakah manfaat garam NaCl?
6. Apa sajakah bahaya penggunaan garam NaCl?

C. Tujuan

1. Mengetahui sejarah industri garam NaCl.


2. Mengetahui karakteristik garam NaCl.
3. Mengetahui bahan baku dan sumber garam NaCl.
4. Mengetahui proses pembuatan garam NaCl.
5. Mengetahui manfaat garam NaCl.
6. Mengetahui bahaya penggunaan garam NaCl.

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pendahuluan

Industri garam umumnya sama tuanya dengan sejarah manusia. Sejak dulu
garam sudah menjadi bagian penting dalam makanan manusia. Garam pernah
menjadi barang pujaan dan pernah pula digunakan sebagai alat pembayaran,
sebagai pengganti mata uang di Tibet dan Monglia. Penyaluran garam digunakan
sebagai senjata politik oleh pemerintah-pemerintah zaman dahulu dan di negara-
negara Timur, garam dikenakan pajak yang tinggi. Garam merupakan bahan
pokok yang amat vital bagi kehidupan manusia, sumber pembuatan berbagai
bahan kimia dan dewasa ini merupakan salah satu soko guru peradaban dan
industri dunia yang kompleks ini.

Garam adalah bahan/bumbu masakan yang ditemukan hampir di semua


peradaban. Diperkirakan awal munculnya adalah sejak jaman neolitikum. Reay
Tannahill dalam bukunya Food in History menyebutkan bahwa produksi garam
sudah dilakukan manusia pada zaman neolitikum yaitu fase atau tingkat
kebudayaan pada zaman prasejarah yang mempunyai ciri-ciri berupa unsur
kebudayaan, seperti peralatan dari batu yang diasah, pertanian menetap,
peternakan, dan pembuatan tembikar. Tapi penggunaan rasa asin pada makanan
sudah dilakukan manusia seribu abad sebelum manusia memproduksinya pada
jaman neolitikum tersebut. Sebelum ditemukan cara memproduksi garam,
manusia memberikan rasa asin pada makanannya dengan cara diantaranya dengan
menggunakan air laut, akan tetapi rasa tersebut akan segera hilang saat selesai
dimasak (dibakar).

Garam mulai diproduksi secara masal diperkirakan dilakukan pada milenium


pertama sebelum Masehi, di mana pada saat itu sudah berdiri pemerintahan
Administratif di China, Dinasti Ptolemy di Mesir dan Dinasti Sekulus di Persia.
Dalam buku Cambridge World History of Food, Kenneth F. Kiple dan Kriemhild
Conee Ornelas menuliskan bahwa pada masa awal produksi garam yang sekarang
kita kenal, yaitu Natrium Klorida (NaCl) dilakukan dengan beberapa metode

4
seperti dengan menguapkan air laut dengan bantuan sinar matahari, mendidihkan
air yang mengandung garam sehingga terbentuk lapisan garam sampai ke
penambangan garam yang sudah membatu karena proses alam di sumber-sumber
air garam.

Pada zaman Yunani kuno, sebegitu pentingnya garam dalam kehidupan, Plato
menggambarkan garam sebagai "Sebuah material yang dicintai dewa", Aristoteles
menulis bahwa garam adalah hadiah musim semi yang berasal dari dewa dan
homer menyebut garam sebagai "wahyu Ilahi".

Pada masa Romawi Kuno, harga garam sangat mahal. Oleh karena mahalnya
garam pada masa itu lalu dipakai untuk membayar gaji para pekerja dan prajurit
dengan salarium (garam). Istilah salarium (Latin) yang maksudnya “garam” itu
dipakai untuk gaji yang kemudian diambil dalam bahasa Inggris salary. Lucunya
garam dalam bahasa Inggris kuno adalah “Sealt”. Bila kita hilangkan dua huruf
terakhir –lt, kita akan dapatkan kata “Sea” yang artinya laut. Mungkin juga
maksudnya begitu karena air laut rasanya asin dan garam berasal dari laut.

Butiran sejarah garam di Nusantara juga pernah disebutkan Denys Lombard


sepertinya masih harus dituliskan karena dalam Encyclopedia Nederlandsch Indie
di bawah entri zout (garam) tidak memberikan keterangan apa pun mengenai
sejarah garam sebelum abad ke-19. Padahal, jauh sebelumnya menurut beberapa
catatan disamping gula kelapa, asam, terasi, ikan asin, bawang merah dan
bermacam-macam bumbu, garam merupakan salah satu komoditas makanan dan
bumbu-bumbuan yang dibawa para pedagang yang lebih profesional serta
memiliki jangkauan yang lebih luas di Jawa. Hal ini dapat ditemukan dalam
prasasti abad IX-X Masehi. Dalam hal ini garam yang diperoleh dengan cara kuno
erat kaitannya dengan proses pengawetan ikan (ikan asin) pada masa itu monopoli
pemerintah kolonial tidak hanya di Jawa dan Madura. Monopoli meluas ke
beberapa distrik di Sumatra dan hampir seluruh Borneo (Kalimantan). Sementara
itu di barat daya Sulawesi pembuatan garam masih berada di tangan pihak swasta
(Handbook of the Netherlands Indies 1930:121). Pada zaman Jepang ketika
produksi garam di Pulau Jawa berhenti, penduduk Sumatra ramai-ramai merebus

5
air laut untuk mendapatkan garam. Pada 1957 monopoli garam dihapus. Garam
negara pun berubah menjadi perusahaan negara pada 1960.

B. Karakteristik Garam NaCl

Garam NaCl adalah padatan berwarna putih berbentuk kristal yang merupakan
kumpulan senyawa dengan bagian terbesar natrium klorida (>80%) serta senyawa
lainnya seperti magnesium klorida, magnesium sulfat, kalsium klorida, dan lain-
lain. NaCl memiliki ikatan ionik; sifat higroskopis yang berarti mudah menyerap
air, bulk density (tingkat kepadatan) sebesar 0,8 - 0,9; titik lebur pada tingkat suhu
8010C, massa molar 58,44 g/mol; densitas 2,16 g/cm3; titik didih 1465oC kelarutan
dalam air 35,9 g/100mL (25oC); 35,6 g/100 mL (0oC) 39,1 g/100mL (100oC); larut
dalam gliserin, ethylene, glycol; dan tidak berbau.

C. Bahan Baku dan Sumber Garam

Bahan Baku garam di alam berasal dari :


1. Air laut, air danau asin (3% NaCl)
Yang bersumber air laut terdapat di Mexico, Brazilia, RRC, Australia dan
Indonesia yang mencapai ± 40 %. Adapun yang bersumber dari danau asin
terdapat di Yordania (Laut Mati), Amerika Serikat (Great Salt Lake) dan
Australia yang mencapai produksi ± 20 % dari total produk dunia.
2. Deposit dalam tanah, tambang garam (95-99% NaCl)
Terdapat di Amerika Serikat, Belanda, RRC, Thailand, yang mencapai
produksi ± 40 % total produk dunia.
3. Sumber air dalam tanah
Sangat kecil, karena sampai saat ini dinilai kurang ekonomis maka jarang
(sama sekali tidak) dijadikan pilihan usaha. Di Indonesia terdapat sumber air
garam di wilayah Purwodadi, Jawa Tengah
4. Larutan garam alamiah (20-25% NaCl)
Dari jumlah 41 ton produksi garam di USA bersumber pada batuan garam
(30%), larutan garam alamiah (56%) dan air laut (14%), sedangkan

6
pemakaiannya adalah : 50% untuk pembuatan NaOH, 6% untuk pembuatan
Na2CO3, 21% untuk dipakai d jalan raya dan 3% sebagai bahan pengawet dan
makanan.

D. Proses Produksi Garam

Ada beberapa cara yang umum dilakukan untuk memproduksi garam. Proses
produksi garam tergantung dari bahan baku yang digunakan, diantaranya dengan
cara solar evaporation, open pan, multiple effect evaporation dan pembuatan
garam dari batuan garam.

1. Penguapan Air Laut (Solar Evaporation)


Langkah–langkah yang dibutuhkan dalam pembuatan garam melalui solar
evaporation yakni:
a. Pengeringan Lahan
Tahap Pengeringan Lahan untuk pembuatan garam terdiri dari :
1) Pengeringan Lahan Pemenihan.
2) Pengeringan Lahan Kristalisasi.
Lahan pembuatan garam dibuat secara berpetak-petak secara bertingkat,
sehingga dengan gaya gravitasi air dapat mengalir ke hilir kapan saja
dikehendaki. Kalsium dan magnesium sebagai unsur yang cukup banyak
dikandung dalam air laut selain NaCl perlu diendapkan agar kadar NaCl yang
diperoleh meningkat. Kalsium dan magnesium dapat terendapkan dalam
bentuk garam sulfat, karbonat dan oksalat. Dalam proses pengendapan atau
kristalisasi garam karbonat dan oksalat mengendap dahulu, menyusul garam
sulfat, terakhir bentuk garam kloridanya.

b. Pengolahan Air Peminihan/Waduk


1) Pemasukan air laut ke Peminihan.
2) Pemasukan air laut ke lahan kristalisasi.
3) Pengaturan air di Peminihan.
4) Pengeluaran air garam ke meja kristal dan setelah habis dikeringkan
selama seminggu.

7
5) Pengeluaran Brine selanjutnya dari peminihan tertua melalui Brine
Tank.
6) Apabila air peminian cukup untuk memenuhi meja kristal,
selebihnya dipompa kembali ke waduk.

c. Pengolahan Air dan Tanah


1) Proses Kristalisasi
Pada proses pengkristalan apabila seluruh zat yang terkandung
diendapkan/dikristalkan akan terdiri dari campuran bermacam-
macam zat yang terkandung, tidak hanya Natrium Klorida yang
terbentuk tetapi juga beberapa zat yang tidak diinginkan ikut terbawa
(impurities). Proses kristalisasi yang demikian disebut “kristalisasi
total”.
2) Proses Pungutan
a) Umur kristal garam 10 hari secara rutin (tergantung intensitas
cahaya matahari).
b) Pengaisan garam dilakukan hati-hati dengan ketebalan air meja
cukup atau 3-5 cm.
c) Angkut garam dari meja ke timbunan membentuk profil
(ditiriskan), kemudian diangkat ke gudang dan siap untuk proses
pencucian.

d. Proses Pencucian
1) Pencucian bertujuan untuk meningkatkan kandungan NaCl dan
mengurangi unsur Mg, Ca, SO4 dan kotoran lainnya.
2) Air pencuci garam yang digunakan semakin bersih dari kotoran
maka akan menghasilkan garam cucian lebih baik dan lebih bersih.
3) Air garam (Brine) dengan kepekatan 20-24 oBe. (Secara kasar, 1oBe
nilainya 10 gram per liter. Jadi kalau air laut itu 3,0 oBe berarti
kandungan garamnya 30 gram per liter).
4) Kandungan Mg ≤ 10 gr/Liter.

8
Untuk mengurangi impuritis dalam garam dapat dilakukan dengan
kombinasi dari proses pencucian dan pelarutan cepat pada saat
pembuatan garam. Sedangkan penghilangan impuritis dari produk garam
dapat dilakukan dengan proses kimia, yaitu mereaksikannya dengan
Na2CO3 dan NaOH sehingga terbentuk endapan CaCO 3 dan Mg(OH)2.
Reaksi kimia yang terjadi adalah sebagai berikut:
CaSO 4 + Na2 CO 3 → CaCO3 ( putih )+ Na2 SO 4
MgSO 4 +2 NaOH → Mg(OH )2 ( putih ) + Na2 SO4

CaCl2 + Na2 SO4 →CaSO 4 ( putih ) +2 NaCl

MgCl 2 +2 NaOH → Mg (OH )2 ( putih ) +2 NaCl

CaCl2 + Na2 CO 3 → CaCO3 ( putih ) +2 NaCl

Gambar Flow Sheet Pembuatan Garam Evaporasi

Kondisi proses produksi garam dapur dilakukan pada T = 30 oC dan tekanan 1 atm
karena proses evaporasi air laut menggunakan tenaga surya dan dilakukan di
ruang terbuka. Air laut yang diuapkan sampai kering mengandung setiap liternya
sejumlah 7 mineral seperti CaSO4, MgSO4, MgCl2, KCl, NaBr, NaCl, dan air

9
dengan berat total 1.025,68 gram. Setelah dikristalkan pada proses selanjutnya
akan diperoleh garam dengan kepekatan 16,75-28,5oBe yang setara dengan
23,3576 gram. Untuk menghasilkan garam dapur hanya akan diperoleh 40,97 %
dari jumlah semula. Kemurnian garam yang dibuat dengan penguapan air laut
biasanya lebih dari 99%.

2. Proses Open Pan

Gambar Flow sheet Pembuatan Garam dengan Proses Open Pan

Pembuatan garam dengan proses open pan ini menggunakan bahan baku brine
yang berasal dari proses pemanasan air laut. Proses ini disebut juga proses
“Grainer”, dimana air laut dijenuhkan dengan cara memanaskan pada heater pada
suhu 230oF (110oC). Larutan brine panas kemudian diumpankan pada graveller
yang berfungsi untuk memisahkan calcium sulfate pada larutan brine. Larutan
brine kemudian didinginkan pada flasher dengan suhu yang dijaga agar garam
(NaCl) masih dalam kondisi larut dalam air. Larutan brine dingin kemudian
diumpankan ke open pan yang berfungsi untuk menguapkan air dengan suhu
205oF (96oC) sehingga dihasilkan kristal garam yang kemudian dipisahkan dari
mother liquor pada sentrifuge. Mother liquor kemudian direcycle kembali pada
open pan, sedangkan kristal garam yang terpisah kemudian ditambahkan kalium
iodat untuk penambahan kandungan yodium pada garam sehingga dihasilkan
sodium chloride.

10
Sodium chloride kemudian dikeringkan pada dryer dan kemudian disaring untuk
mendapatkan ukuran yang seragam. Sodium chloride kemudian siap dikemas dan
dipasarkan. Yields yang dihasilkan pada proses ini adalah 99,9%.

3. Penambangan Batuan Garam (Rock Salt)


Di zaman kuno, sumber utama garam adalah batuan garam, batu kristal yang
ditambang sama seperti batu bara, dan endapan garam kering yang ditemukan di
area dekat laut, seperti rawa-rawa. Batuan garam umum ditemukan di berbagai
lokasi di dunia. Namun, tambang garam tertua di dunia tampaknya yang ada di
Lembah Araxes di Azerbaijan. Dikenal dengan nama area endapan garam
Duzdagi, area ini ditemukan oleh para arkeolog pada tahun 1970-an, sebagai
peninggalan milenium kedua sebelum masehi.

Batuan garam didapatkan dari hasil penggalian yang tidak begitu dalam. Batuan
garam juga terkenal dengan sebutan karang garam, batuan garam terbentuk akibat
mengeringnya samudra pada jutaan tahun yang lalu. Cadangan terbesar batuan
garam ditemukan di Amerika Serikat, Kanada, Jerman, Eropa timur, dan Cina.
Karena adanya tekanan dari dalam bumi maka tebentuklah kubah garam, kejadian
ini bisa ditemukan di Amerika Serikat di sepanjang pantai teluk Texas dan
Lousian.

Pengolahan batuan garam secara umum terdiri dari beberapa tahap mulai dari
penggalian batuan lalu proses crushing, grinding, screening lalu dihasilkan garam.
Berikut ini adalah tahapan secara detail pengolahan batuan garam yang dilakukan
oleh beberapa perusahaan tambang garam.
a. Sedimen garam bawah tanah biasanya ditemukan oleh prospectors dengan
mencari air atau minyak. Ketika garam terdeteksi, bor berongga digunakan
untuk mengambil sampel di beberapa lubang teratur di seluruh area sedimen.
Sampel ini dianalisis untuk menentukan apakah pertambangan garam akan
menguntungkan.
b. Ketika sebuah area telah dipilih untuk mulai pertambangan, lubang digali
hingga ke tengah sedimen atau deposit garam. Kemudian mesin bergergaji

11
digunakan untuk memotong slot dengan tinggi sekitar 6,0 inci (15 cm), lebar
sekitar 66 kaki (20 m), dan kedalaman sekitar 10 kaki (3 m) hingga ke dasar
lapisan. Proses ini dikenal sebagai undercutting. Serangkaian lubang dibor ke
dalam garam yang telah di-undercut dengan bor listrik yang mengandung
sedikit tungsten karbida. Lubang ini diisi dengan bahan peledak seperti
dinamit atau amonium nitrat. Tutup peledak listrik dipasang dengan kabel
panjang, dan ledakan dilakukan dari jarak yang aman. Pemotongan dan
peledakan diulang dan meninggalkan bentuk pilar garam untuk mendukung
daerah atap pertambangan. Hal ini dikenal sebagai metode ruang-dan-pilar
dan juga digunakan di tambang batubara.
c. Potongan-potongan batuan garam yang telah hancur lalu diangkut ke area
penghancuran bawah tanah dan melewati kisi yang dikenal sebagai grizzly.
Grizzly akan mengumpulkan potongan-potongan kecil berukuran sekitar 9
inci (23 cm). Potongan yang lebih besar hancur dalam silinder berputar di
antara rahang dengan logam berduri. Garam tersebut kemudian diangkut ke
luar tambang menuju ke area proses penghancuran sekunder dimana grizzly
yang lebih kecil dan crusher yang lebih kecil akan mengurangi ukuran
partikel garam menjadi sekitar 3,2 inci (8 cm). Pada proses ini benda asing
sepertik kotoran akan dihilangkan dari garam, proses yang dikenal sebagai
picking. Logam akan dihilangkan oleh magnet dan bahan-bahan lain dengan
tangan. Material batuan-batuan juga dapat dihilangkan dalam Penghancur
Bradford, yaitu drum metal yang berputar dengan lubang kecil di bagian
bawah. Garam dimasukkan ke drum, lalu dipecah ketika bertubrukan di
bagian bawah, dan melewati lubang. Batuan-batuan umumnya lebih keras
dari garam, sehingga tidak pecah dan tidak akan melewati alat tersebut.
Garam yang lolos kemudian dipindahkan ke area penghancuran tersier, di
mana grizzly paling kecil dan crusher akan menghasilkan ukuran partikel
sekitar 1,0 inci (2,5 cm). Jika diinginkan partikel garam lebih kecil, maka
garam dilewatkan melalui penggiling terdiri dari dua silinder logam bergulir
terhadap satu sama lain. Jika diinginkan garam murni, maka garam dilarutkan
dalam air untuk membentuk air garam untuk diproses lebih lanjut. Biasanya
garam dihancurkan atau ditumbuk lalu dilewatkan melalui penyaring untuk

12
dipisahkan berdasarkan ukuran. Kemurnian garam hasil tambang berbeda-
beda dalam komposisinya, bergantung pada lokasi, namun biasanya
mengandung 95-99,5%. Selanjutnya garam hasil ini dituangkan ke dalam bag
packing, dan dikirim ke konsumen.

4. Multiple Effect Evaporation

Gambar Flow Sheet Pembuatan garam dengan multiple effect evaporator

13
Pada proses ini biasanya digunakan saturated brine (leburan garam jenuh) alami,
yang terkandung di dalam tanah atau danau. Saturated brine dapat juga
diperoleh dari hasil samping produksi natrium karbonat dengan proses Solvey.

Pertama-tama saturated brine (leburan garam) dari air dalam tanah dengan kadar
H2S yang terlarut dalam garam NaCl maksimum 0.015%. Perlakuan
pendahuluan dari bahan baku brine adalah dengan aerasi untuk menghilangkan
kandungan hidrogen sulfida. Penambahan sedikit klorin dimaksudkan untuk
mempercepat penghilangan H2S dalam brine. Brine setelah proses aerasi,
kemudian diumpankan dalam tangki pengendap untuk mengendapkan lumpur atau
solid yang tidak diinginkan seperti kalsium, magnesium dan ion besi.
Pengendapan dibantu dengan penambahan campuran caustic soda, soda ash dan
brine sehingga didapat larutan garam. Setelah proses pengendapan, kemudian
larutan garam dipekatkan pada evaporator multi efek. Larutan garam pekat
kemudian dicuci dengan brine untuk memurnikan garam. Larutan garam
kemudian difiltrasi pada filter untuk proses pemisahan garam dan larutan brine.
Garam yang terpisah kemudian ditambahkan kalium iodat untuk penambahan
kandungan yodium pada garam sehingga dihasilkan sodium chloride. Sodium
chloride kemudian dikeringkan pada dryer dan kemudian disaring untuk
mendapatkan ukuran yang seragam. Sodium chloride kemudian siap dikemas dan
dipasarkan. Yields yang dihasilkan pada proses ini adalah 99,8%.
Proses dengan multiple effect evaporation merupakan proses yang paling klasik
untuk produksi garam. Jumlah evaporator yang diterapkan bervariasi antara 2, 6,
mungkin 7. Langkah-langkah prosesnya adalah sebagai berikut :
a. Umpan yang berupa larutan NaCl 26% dipanaskan terlebih dahulu di
preheater.
b. Larutan NaCl yang sudah dipanaskan dimasukkan ke dalam evaporator 5
tahap. Evaporator divakumkam sehingga dari satu evaporator ke evaporator
berikutnya, titik didihnya semakin menurun. Di evaporator larutan garam
dipanaskan dengan steam.
c. Uap yang dihasilkan pada proses sebelumnya digunakan lagi untuk proses
penguapan di evaporator berikutnya.

14
d. Dari evaporator dihasilkan slurry garam yang selanjutnya dialirkan ke alat
sentrifugasi.
e. Di alat sentrifugasi kristal garam terpisahkan dari air namun masih basah.
f. Garam yang basah tersebut dikeringkan lalu dipak dan siap didistribusikan.

E. Manfaat garam
Dari Segi Kesehatan Natrium adalah salah satu primer elektrolit di dalam badan.
Ketiga-tiga elektrolit (natrium, kalium dan kalsium) terdapat di dalam garam yang
belum disaring, seperti yang lain yang juga penting untuk badan untuk
menjalankan proses pada kadar yang optimum.

1. Minuman kesehatan
Produk minuman kesehatan terutama dirancang sebagai produk minuman untuk
mengembalikan kesegaran tubuh dan mengganti mineral-mineral yang keluar
bersama keringat dari tubuh selama proses metabolisme atau aktivitas olah raga
yang berat. Pada umumnya produk-produk minuman kesehatan selain
mengandung pemanis dan zat aktif, juga mengandung mineral-mineral dalam
bentuk ion seperti ion natrium (Na+), kalium (K+), magnesium (Mg2+), kalsium
(Ca2+), karbonat - bikarbonat (CO3 2- dan HCO3 2-), dan klorida (Cl-).

2. Garam mandi
Garam mandi didefinisikan sebagai bahan aditif (tambahan) untuk keperluan
mandi yang terdiri dari campuran garam NaCl dengan bahan kimia anorganik lain
yang mudah larut, kemudian diberi bahan pewangi (essentials oil), pewarna, dan
mungkin juga senyawa enzim. Garam mandi ini dirancang untuk menimbulkan
keharuman, efek pewarnaan air, kebugaran, kesehatan dan juga menurunkan
kesadahan air. Komponen utama garam mandi adalah garam NaCl yaitu sekitar
90% - 95%. Kegunaan garam mandi secara umum sangatlah beraneka ragam, di
antaranya adalah untuk membersihkan tubuh saat berendam, menumbuhkan
suasana rileks, menurunkan rasa stres, dan sebagai sarana refreshing. Suasana
relaks terutama akibat adanya campuran pewangi yang dipercaya dapat
memengaruhi emosi serta suasana hati secara signifikan. Sedangkan fungsi khusus

15
di bidang kesehatan terutama karena adanya garam NaCl adalah untuk
melenturkan otot yang tegang, mengurangi rasa nyeri pada otot yang sakit,
menurunkan gejala inflamasi (peradangan), dan menyembuhkan infeksi. Untuk
fungsi kecantikan, garam mandi antara lain dapat membantu menghaluskan kulit
(cleansing), memacu pertumbuhan sel kulit sekaligus meremajakannya
(rejuvenating).

3. Garam konsumsi
Garam dapur merupakan media yang telah lama digunakan untuk pemberantasan
gangguan akibat kekurangan iodium (gaki), yaitu dengan proses fortifikasi
(penambahan) garam menggunakan garam iodida atau iodat seperti KIO 3, KI, NaI,
dan lainnya. Pemilihan garam sebagai media iodisasi didasarkan data, garam
merupakan bumbu dapur yang pasti digunakan di rumah tangga, serta banyak
digunakan untuk bahan tambahan dalam industri pangan, sehingga diharapkan
keberhasilan program pemberantasan gaki akan tinggi. Selain itu, didukung sifat
kelarutan garam yang mudah larut dalam air, yaitu sekitar 24 gram/100 ml.

4. Cairan Infus
Dikenal beberapa jenis cairan infus yaitu cairan infus glukosa 5%, cairan infus
NaCl 0,9 % + KCl 0,3% atau KCl 0,6%, cairan infus natrium karbonat dan cairan
infus natrium laktat. Cairan infus NaCl adalah campuran aquabidest dan garam
grade farmasetis yang berguna untuk memasok nutrisi dan mineral bagi pasen
yang dirawat di rumah sakit.

5. Sabun dan sampo


Sabun dan sampo merupakan bahan kosmetik yang digunakan untuk keperluan
mandi dan mencuci rambut, garam NaCl merupakan satu bahan kimia di antara
beberapa komposisi bahan dalam pembuatan sabun dan sampo.

6. Cairan dialisat
Cairan dialisat merupakan cairan yang pekat dengan bahan utama elektrolit
(antara lain garam NaCl) dan glukosa grade farmasi yang membantu dalam proses
cuci darah bagi penderita gagal ginjal. Seperti diketahui pasien gagal ginjal
diharuskan mengganti darah atau proses cuci darah dalam periode tertentu. Dalam

16
proses pencucian darah tersebut darah yang akan dibersihkan akan dilewatkan
pada suatu alat membran (hemodialisis) dalam media cairan dialisat. Dalam
dialiser ini darah dibersihkan, “sampah-sampah” metabolisme secara kontinyu
menembus membran dan menyeberang ke kompartemen dialisat.

7. Pengawetan
Garam NaCl merupakan ingredient yang paling banyak digunakan di industri
pengolahan daging untuk proses pengawetan.

Beberapa penggunaan lain dari garam yaitu :


1. Garam sebagai bahan poles
Dengan mencampurkan garam dan cuka menjadi sebuah adonan kental, maka
ia dapat dipakai untuk menggosok dan membuat kilap benda dari perak dan
tembaga
2. Pembersih
Untuk tumpahan minyak dan telur, tutupi area yang terkena noda dengan
garam, maka akan menjadi lebih mudah untuk mengangkat noda tersebut.
3. Garam sebagai pembersih pipa saluran
Garam dan air panas dalam jumlah yang sebanding yang kita tuang ke dalam
saluran pipa akan dapat membantu menghilangkan bau tak sedap dan dapat
membantu melarutkan minyak, juga membantu memperpanjang usia pipa.
Tetapi cara ini mungkin sebaiknya tidak dipakai pada sistem pembuangan air
limbah kotor, yang mungkin dapat membunuh bakteri baik yang berperan
sangat penting untuk menghancurkan zat padat.
4. Membebaskan jendela kaca dan kaca mobil dari embun
Bersihkan bagian dalam jendela kaca di rumah dan mobil Anda dengan spons
yang telah dicelupkan ke dalam larutan air garam, lalu keringkan. Cara ini
akan membantu mencegah pengembunan selama cuaca dingin. Selain itu,
dengan menggosokkan kain kecil yang telah dibasahi dengan garam pada
kaca bagian depan mobil Anda, maka juga dapat mencegah pengembunan.
Pada iklim bersalju, cara ini dapat mencegah terbentuknya es pada kaca.

17
5. Menggosok periuk dan panci
Tuangkan garam kasar ke atas perlengkapan masak berminyak sebelum
penggosokan untuk membantu menghilangkan lemak-lemak yang menempel.
6. Menghilangkan noda teh dan noda kopi
Untuk menyingkirkan noda teh dan kopi pada cangkir dan karaf anggur
(sejenis bejana untuk minuman anggur), taburkan garam ke atas sponge dan
usapkan dengan gerakan berputar-putar pada waktu menggosok noda yang
menempel.
7. Mensterilkan spons
Spons pembersih yang biasanya digunakan untuk keperluan dapur adalah
tempat perkembangbiakan yang sempurna bagi berbagai macam bakteri tidak
baik. Dengan merendam spons ke dalam larutan garam kadar tinggi, dapat
membantu membasmi bakteri-bakteri tersebut.
8. Penakluk serangga
Tuangkan garam pada tempat-tempat dimana semut sering berkerumun,
dengan cara searah garis untuk mencegah semut-semut tersebut lewat.
9. Cara paling bersahabat untuk membasmi gulma
Campuran garam dan air panas dengan perbandingan 1 : 3 dapat dituang
secara langsung ke atas gulma untuk membasmi mereka. Pencuci mulut dan
obat kumur Larutkan sekitar seperempat sendok teh garam ke dalam setengah
sendok makan air hangat. Ratakan ke seputar mulut Anda lalu kumurkumur.
Saya juga telah merasakan manfaatnya, ini benar-benar membantu ketika
berhadapan dengan sakit gigi.
10. Papan potong yang berbau tidak sedap
Papan potong dengan bau yang tidak sedap menandakan adanya bakteri, dan
ini bukan hanya masalah bau pada papan potong, tetapi juga merupakan
masalah kesehatan. Bakteri dapat dihilangkan dengan garam, oleh sebab itu
usapkan garam pada area papan potong Anda yang beraroma tidak sedap,
biarkan sebentar lalu bilas, papan potong Anda akan menjadi berbau segar
dan menjadi bebas bakteri.

18
11. Pemadam kebakaran
Simpan sekotak garam sedekat mungkin sebagai alat pemadam api pada saat
keadaan darurat untuk memadamkan kebakaran akibat minyak. Tetapi ia
tidak boleh menggantikan alat pemadam api yang sesungguhnya, hanya untuk
menjadi cadangan yang baik.
12. Pembersih setrika
Berkali-kali, setrika besi mengangkat sedikit demi sedikit kotoran yang
mengakibatkan mereka menempel ketika Anda menggosok pakaian Anda.
Untuk menghilangkan segala macam kotoran tersebut, taburkan garam ke atas
selembar kertas dan lalu disetrika di atasnya. Gunakan sedikit uap panas
untuk membersihkan pancaran air sesudah melakukan hal ini dan juga
bersihkan alas setrika dengan sehelai kain lembab ketika sudah tidak panas.
13. Mencegah terbentuknya noda pada cerobong
Jika Anda menggunakan pembakaran kayu untuk kompor atau tungku
pemanas, jelaga dan cairan ter kayu akan terbentuk pada cerobong asap, hal
ini telah mengurangi estetika dan juga dapat meningkatkan risiko kebakaran
pada cerobong asap. Segenggam garam yang dilemparkan ke atas nyala api
adakalanya dapat membantu menghilangkan jelaga.

F. Bahaya Garam

Tanpa garam masakan terasa hambar. Akan tetapi dibalik kegurihan garam, kita
harus berhati-hati. Kenikmatan makanan dengan garam juga bisa menimbulkan
beragam penyakit. Kandungan garam normal di dalam tubuh sebesar adalah 500
gram. Kadar garam yang berlebihan di dalam tubuh akan dikeluarkan, hal ini juga
mengakibatkan kalsium turut keluar. Jika terus berlangsung akan menyebabkan
osteopeni, yaitu kepadatan tulang berkurang. Kondisi ini jika berlangsung terus-
menerus akan menyebabkan osteoporosis. Bahkan, berisiko menyebabkan patah
tulang. Hal senada diungkapkan Profesor Graham MacGregor dari Cash
(Consensus Action on Salt and Health). Menurutnya, asupan garam yang
berlebihan di dalam tubuh akan menyebabkan stroke dan serangan jantung,
bahkan bisa berakibat lebih parah. "Tingginya kadar garam di dalam cairan tubuh

19
akan mempengaruhi fungsi organ tubuh yang lain atau otak. Kadar garam yang
berlebihan menyebabkan melebarnya pembuluh darah. Kondisi fatal adalah
pecahnya pembuluh darah, dan terjadilah stroke," ujar MacGregor. Lebih lanjut
dia mengungkapkan, ketika level sodium terlalu tinggi tubuh akan menahan
terlalu banyak volume cairan di dalam tubuh yang terus meningkat.

20
BAB III

KESIMPULAN

1. Garam pada masa lampau dipakai untuk membayar gaji para pekerja dan
prajurit dengan salarium (garam). Istilah salarium (Latin) yang maksudnya
“garam” itu dipakai untuk gaji yang kemudian diambil dalam bahasa Inggris
salary. Lucunya garam dalam bahasa Inggris kuno adalah “Sealt”. Bila kita
hilangkan dua huruf terakhir –lt, kita akan dapatkan kata “Sea” yang artinya
laut. Mungkin juga maksudnya begitu karena air laut rasanya asin dan
garam berasal dari laut.
2. Garam NaCl adalah padatan berwarna putih berbentuk kristal yang
merupakan kumpulan senyawa dengan bagian terbesar natrium klorida
(>80%) serta senyawa lainnya seperti magnesium klorida, magnesium
sulfat, kalsium klorida, dan lain-lain.
3. Bahan baku dan sumber garam meliputi Air laut, air danau asin (3% NaCl),
Deposit dalam tanah, tambang garam (95-99% NaCl), Sumber air dalam
tanah, dan Larutan garam alamiah (20-25% NaCl)
4. Proses produksi garam terdiri dari Penguapan Air Laut (Solar Evaporation),
Proses Open Pan, Penambangan Batuan Garam (Rock Salt), dan Multiple
Effect Evaporation
5. Manfaat garam bagi kehidupan meliputi minuman kesehatan, garam mandi,
garam konsumsi, cairan infus, sabun dan sampo, cairan dialisat,
pengawetan, garam sebagai bahan poles, pembersih, garam sebagai
pembersih pipa saluran, membebaskan jendela kaca dan kaca mobil dari
embun, menggosok periuk dan panci, menghilangkan noda teh dan noda
kopi, mensterilkan spons, dan penakluk serangga
6. Asupan garam yang berlebihan di dalam tubuh akan menyebabkan stroke
dan serangan jantung, bahkan bisa berakibat lebih parah. Tingginya kadar
garam di dalam cairan tubuh akan mempengaruhi fungsi organ tubuh yang
lain atau otak.

21
22

Anda mungkin juga menyukai