Anda di halaman 1dari 25

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembangunan di suatu negara harus semakin dikembangkan seiring dengan


kemajuan zaman. Salahsatunya adalah pembangunan dibidang industri,terutama
industri kimia.Pengembangan industri kimia sangat penting, karena dapat dapat
mengurangi pengeluaran devisa untuk mengimpor bahan-bahan kebutuhan
penduduk Indonesia negara kita menjadi negara yang mandiri karena tidak lagi
harus bergantung terhadap industri luar negeri. Salah satu industri yang perlu dan
telah dikembangkan di negara kita adalah garam dapur (NaCl).

Garam ini merupakan salah satu pelengkap kebutuhan pangan dan merupakan
sumber elektrolit bagi tubuh manusia. Kebutuhan masyarakat akan garam dengan
kualitas baik justru diimpor dari luar negeri, terutama dalam hal ini garam yang
mengandung iodium serta garam industri.

Garam industri dengan kadar NaCl >95% yaitu sekitar 1.200.000 ton sampai saat
ini seluruhnya masih diimpor, hal ini dapat dihindari mengingat Indonesia sebagai
negara maritim yang kaya akan lautan.

1
B. Rumusan Masalah

1. Bagaimanakah sejarah industri garam NaCl?


2. Bagaimanakah karakteristik garam NaCl?
3. Apa sajakah bahan baku dan sumber garam NaCl?
4. Bagaimanakah proses pembuatan garam NaCl?
5. Apa sajakah manfaat garam NaCl?
6. Apa sajakah bahaya penggunaan garam NaCl?

C. Tujuan

1. Mengetahui sejarah industri garam NaCl.


2. Mengetahui karakteristik garam NaCl.
3. Mengetahui bahan baku dan sumber garam NaCl.
4. Mengetahui proses pembuatan garam NaCl.
5. Mengetahui manfaat garam NaCl.
6. Mengetahui bahaya penggunaan garam NaCl.

2
BAB II

PROSES

A. Pendahuluan

Industri garam umumnya sama tuanya dengan sejarah manusia. Sejak dulu garam
sudah menjadi bagian penting dalam makanan manusia. Garam pernah menjadi
barang pujaan dan pernah pula digunakan sebagai alat pembayaran, sebagai
pengganti mata uang di Tibet dan Monglia. Penyaluran garam digunakan sebagai
senjata politik oleh pemerintah-pemerintah zaman dahulu dan di negara-negara
Timur, garam dikenakan pajak yang tinggi. Garam merupakan bahan pokok yang
amat vital bagi kehidupan manusia, sumber pembuatan berbagai bahan kimia dan
dewasa ini merupakan salah satu soko guru peradaban dan industri dunia yang
kompleks ini.

Garam adalah bahan/bumbu masakan yang ditemukan hampir di semua


peradaban. Diperkirakan awal munculnya adalah sejak jaman neolitikum. Reay
Tannahill dalam bukunya Food in History menyebutkan bahwa produksi garam
sudah dilakukan manusia pada zaman neolitikum yaitu fase atau tingkat
kebudayaan pada zaman prasejarah yang mempunyai ciri-ciri berupa unsur
kebudayaan, seperti peralatan dari batu yang diasah, pertanian menetap,
peternakan, dan pembuatan tembikar. Tapi penggunaan rasa asin pada makanan
sudah dilakukan manusia seribu abad sebelum manusia memproduksinya pada
jaman neolitikum tersebut. Sebelum ditemukan cara memproduksi garam,
manusia memberikan rasa asin pada makanannya dengan cara diantaranya dengan
menggunakan air laut, akan tetapi rasa tersebut akan segera hilang saat selesai
dimasak (dibakar).

Garam mulai diproduksi secara masal diperkirakan dilakukan pada milenium


pertama sebelum Masehi, di mana pada saat itu sudah berdiri pemerintahan
Administratif di China, Dinasti Ptolemy di Mesir dan Dinasti Sekulus di Persia.
Dalam buku Cambridge World History of Food, Kenneth F. Kiple dan Kriemhild

3
Conee Ornelas menuliskan bahwa pada masa awal produksi garam yang sekarang
kita kenal, yaitu Natrium Klorida (NaCl) dilakukan dengan beberapa metode
seperti dengan menguapkan air laut dengan bantuan sinar matahari, mendidihkan
air yang mengandung garam sehingga terbentuk lapisan garam sampai ke
penambangan garam yang sudah membatu karena proses alam di sumber-sumber
air garam.

Pada zaman Yunani kuno,sebegitu pentingnya garam dalam kehidupan, Plato


menggambarkan garam sebagai "Sebuah material yang dicintai dewa", Aristoteles
menulis bahwa garam adalah hadiah musim semi yang berasal dari dewa dan
homer menyebut garam sebagai "wahyu Ilahi".

Pada masa Romawi Kuno, harga garam sangat mahal. Oleh karena mahalnya
garam pada masa itu lalu dipakai untuk membayar gaji para pekerja dan prajurit
dengan salarium (garam). Istilah salarium (Latin) yang maksudnya “garam” itu
dipakai untuk gaji yang kemudian diambil dalam bahasa Inggris salary. Lucunya
garam dalam bahasa Inggris kuno adalah “Sealt”. Bila kita hilangkan dua huruf
terakhir –lt, kita akan dapatkan kata “Sea” yang artinya laut. Mungkin juga
maksudnya begitu karena air laut rasanya asin dan garam berasal dari laut.

Butiran sejarah garam di Nusantara juga pernah disebutkan Denys Lombard


sepertinya masih harus dituliskan karena dalam Encyclopedia Nederlandsch Indie
dibawah entri zout (garam) tidak memberikan keterangan apa pun mengenai
sejarah garam sebelum abad ke-19. Padahal, jauh sebelumnya menurut beberapa
catatan disamping gula kelapa, asam, terasi, ikan asin, bawang merah dan
bermacam-macam bumbu, garam merupakan salah satu komoditas makanan dan
bumbu-bumbuan yang dibawa para pedagang yang lebih profesional serta
memiliki jangkauan yang lebih luas di Jawa. Hal ini dapat ditemukan dalam
prasasti abad IX-X Masehi. Dalam hal ini garam yang diperoleh dengan cara kuno
erat kaitannya dengan proses pengawetan ikan (ikan asin) pada masa itu monopoli
pemerintah kolonial tidak hanya di Jawa dan Madura.Monopoli meluas ke
beberapa distrik di Sumatra dan hampir seluruh Borneo (Kalimantan). Sementara
itu di barat daya Sulawesi pembuatan garam masih berada di tangan pihak swasta
(Handbook of the Netherlands Indies 1930:121). Pada zaman Jepang ketika

4
produksi garam di Pulau Jawa berhenti, penduduk Sumatra ramai-ramai merebus
air laut untuk mendapatkan garam. Pada 1957 monopoli garam dihapus. Garam
negara pun berubah menjadi perusahaan negara pada 1960.

B. Karakteristik Garam NaCl

Garam NaCl adalah padatan berwarna putih berbentuk kristal yang merupakan
kumpulan senyawa dengan bagian terbesar natrium klorida (>80%) serta senyawa
lainnya seperti magnesium klorida, magnesium sulfat, kalsium klorida, dan lain-
lain. NaCl memilikiikatan ionik; sifat higroskopis yang berarti mudah menyerap
air, bulk density (tingkat kepadatan) sebesar 0,8 - 0,9; titik lebur pada tingkat suhu
8010C, massa molar 58,44 g/mol;densitas 2,16 g/cm3; titik didih 1465oC kelarutan
dalam air 35,9 g/100mL (25oC); 35,6 g/100 mL (0oC) 39,1 g/100mL (100oC);
larut dalam gliserin, ethylene, glycol; dan tidak berbau.

C. Bahan Baku dan Sumber Garam

Bahan Baku garam dialam berasal dari :


1. Air laut, air danau asin (3% NaCl)
Yang bersumber air laut terdapat di Mexico, Brazilia, RRC, Australia dan
Indonesia yang mencapai ± 40 %. Adapun yang bersumber dari danau asin
terdapat di Yordania (Laut Mati), Amerika Serikat (Great Salt Lake) dan
Australia yang mencapai produksi ± 20 % dari total produk dunia.
2. Deposit dalam tanah, tambang garam (95-99% NaCl)
Terdapat di Amerika Serikat, Belanda, RRC, Thailand, yang mencapai
produksi ± 40 % total produk dunia.
3. Sumber air dalam tanah
Sangat kecil, karena sampai saat ini dinilai kurang ekonomis maka jarang
(sama sekali tidak) dijadikan pilihan usaha. Di Indonesia terdapat sumber air
garam di wilayah Purwodadi, Jawa Tengah
4. Larutan garam alamiah (20-25% NaCl)

5
Dari jumlah 41 ton produksi garam di USA bersumber pada batuan garam
(30%), larutan garam alamiah (56%) dan air laut (14%), sedangkan
pemakaiannya adalah : 50% untuk pembuatan NaOH, 6% untuk pembuatan
Na2CO3, 21% untuk dipakai d jalan raya dan 3% sebagai bahan pengawet dan
makanan.

Garam Industri
Garam industri yaitu jenis garam dengan kadar NaCl sebesar 97 % dengan
kandungan impurities (sulfat, magnesium dan kalsium serta kotoran lainnya) yang
sangat kecil. Kegunaan garam industri antara lain untuk industri perminyakan,
pembuatan soda dan chlor, penyamakan kulit dan pharmaceutical salt.
b. Garam Konsumsi
Garam konsumsi merupakan jenis garam dengan kadar NaCl sebesar 97 %
atas dasar bahan kering (dry basis), kandungan impuritis (sulfat, magnesium dan
kalsium)sebesar 2%, dan kotoran lainnya (lumpur, pasir) sebesar 1% serta kadar
air maksimal sebesar 7%. Kelompok kebutuhan garam konsumsi antara lain untuk
konsumsi rumah tangga, industri makanan, industri minyak goreng, industri
pengasinan dan pengawaten ikan .
c. Garam Pengawetan
Jenis garam ini biasa ditambahkan pada proses pengolahan pangan
tertentu. Penambahan garam tersebut bertujuan untuk mendapatkan kondisi
tertentu yang memungkinkan enzim atau mikroorganisme yang tahan garam
(halotoleran) bereaksi menghasilkan produk makanan dengan karakteristik
tertentu. Kadar garam yang tinggi menyebabkan mikroorganisme yang tidak tahan
terhadap garam akan mati. Kondisi selektif ini memungkinkan mikroorganisme
yang tahan garam dapat tumbuh. Pada kondisi tertentu penambahan garam
berfungsi mengawetkan karena kadar garam yang tinggi menghasilkan tekanan
osmotik yang tinggi dan aktivitas air rendah. Kondisi ekstrim ini menyebabkan
kebanyakan mikroorganisme tidak dapat hidup. Pengolahan dengan garam
biasanya merupakan kombinasi dengan pengolahan yang lain seperti fermentasi
dan enzimatis. Contoh pengolahan pangan dengan garam adalah pengolahan acar
(pickle), pembuatan kecap ikan, pembuatan daging kering, dan pembuatan keju.
d. Garam Dapur
Garam dapur/laut dibuat melalui penguapan air laut, dengan proses sederhana,
dan meninggalkan sejumlah mineral dan elemen lainnya (tergantung sumber air).
Jumlah mineral yang tidak signifikan menambah cita rasa dan warna pada garam
laut. Sehingga, tekstur garam laut di pasaran lebih bervariasi. Beberapa
diantaranya lebih kasar, namun ada juga yang lebih halus. Garam jenis ini
mengandung ± 0,0016% yodium.
Komposisi rata-rata garam dapur (menurut standar SNI) yaitu:
· NaCl = minimal 94,9 %
· Air (H2O) = maksimal 5 %

6
· Iodium = 30- 80 mg /kg sebagai KIO3
· Fe2O3 = maksimal 100 mg/kg
· Ca dan Mg = maksimal 1 % dihitung sebagai Ca
· SO4= maksimal 2%
· Bagian yang tidak larut dalam air = maksimal 0,5%
Ciri-ciri garam dapur :
a. Garam dapur dibuat melalui proses sederhana dari penguapan atau evaporasi air
laut, sehingga dianggap sebagai garam yang paling alamiah dengan tekstur yang
lebih kasar.
b. Mengandung yodium dalam jumlah yang sedikit.
e. Garam Meja
Berbeda dengan garam laut, garam meja ditambang dari cadangan garam
di bawah tanah. Proses pembuatan garam meja lebih berat untuk menghilangkan
mineral dan biasanya mengandung aditif untuk mencegah penggumpalan.
Kebanyakan dari garam meja di pasaran telah ditambahkan yodium, nutrisi
penting yang terjadi secara alami dalam jumlah kecil dalam garam laut. Garam ini
bebas yodium, Mg, Ca dan K2.
Ciri-ciri:
a. Garam meja merupakan hasil tambang dari dalam tanah, dan diproses
secara lebih rumit untuk menghilangkan mineral lain yang ikut dalam
proses penambangan tersebut. Teksturnya lebih halus sehingga lebih
mudah larut dalam air, biasanya diberi tambahan zat adiktif untuk
mencegah penggumpalan dan tambahan zat gizi lain agar komposisinya
menyerupai garam air laut.

D. Proses Produksi Garam

Ada beberapa cara yang umum dilakukan untuk memproduksi garam. Proses
produksi garam tergantung dari bahan baku yang digunakan, diantaranya dengan
cara solar evaporation, open pan, multiple effect evaporation dan pembuatan
garam dari batuan garam.

1. Penguapan Air Laut (Solar Evaporation)


Langkah–langkah yang dibutuhkan dalam pembuatan garam melalui solar
evaporation yakni:
a. Pengeringan Lahan
Tahap Pengeringan Lahan untuk pembuatan garam terdiri dari :
1) Pengeringan Lahan Pemenihan.
2) Pengeringan Lahan Kristalisasi.

7
Lahan pembuatan garam dibuat secara berpetak-petak secara bertingkat,
sehingga dengan gaya gravitasi air dapat mengalir ke hilir kapan saja
dikehendaki. Kalsium dan magnesium sebagai unsur yang cukup banyak
dikandungdalam air laut selain NaCl perlu diendapkan agar kadar NaCl yang
diperolehmeningkat. Kalsium dan magnesium dapat terendapkan dalam
bentukgaram sulfat, karbonat dan oksalat. Dalam proses pengendapan
ataukristalisasi garam karbonat dan oksalat mengendap dahulu, menyusul
garamsulfat, terakhir bentuk garam kloridanya.

b. Pengolahan Air Peminihan/Waduk


1) Pemasukan air laut ke Peminihan.
2) Pemasukan air laut ke lahan kristalisasi.
3) Pengaturan air di Peminihan.
4) Pengeluaran air garam ke meja kristal dan setelah habis dikeringkan
selama seminggu.
5) Pengeluaran Brine selanjutnya dari peminihan tertua melalui Brine
Tank.
6) Apabila air peminian cukup untuk memenuhi meja kristal,
selebihnya dipompa kembali ke waduk.

c. Pengolahan Air dan Tanah


1) Proses Kristalisasi
Pada proses pengkristalan apabila seluruh zat yang terkandung
diendapkan/dikristalkan akan terdiri dari campuran bermacam-
macam zat yang terkandung, tidak hanya Natrium Klorida yang
terbentuk tetapi juga beberapa zat yang tidak diinginkan ikut terbawa
(impurities). Proses kristalisasi yang demikian disebut “kristalisasi
total”.
2) Proses Pungutan
a) Umur kristal garam 10 hari secara rutin (tergantung intensitas
cahaya matahari).
b) Pengaisan garam dilakukan hati-hati dengan ketebalan air meja
cukup atau 3-5 cm.

8
c) Angkut garam dari meja ke timbunan membentuk profil
(ditiriskan), kemudian diangkat ke gudang dan siap untuk proses
pencucian.

d. Proses Pencucian
1) Pencucian bertujuan untuk meningkatkan kandungan NaCl dan
mengurangi unsur Mg, Ca, SO4 dan kotoran lainnya.
2) Air pencuci garam yang digunakan semakin bersih dari kotoran
maka akan menghasilkan garam cucian lebih baik dan lebih bersih.
3) Air garam (Brine) dengan kepekatan 20-24oBe. (Secara kasar, 1oBe
nilainya 10 gram per liter. Jadi kalau air laut itu 3,0oBe berarti
kandungan garamnya 30 gram per liter).
4) Kandungan Mg ≤ 10 gr/Liter.

Untuk mengurangi impuritis dalam garam dapat dilakukan dengan


kombinasi dari proses pencucian dan pelarutan cepat pada saat
pembuatan garam. Sedangkan penghilangan impuritis dari produk garam
dapat dilakukan dengan proses kimia, yaitu mereaksikannya dengan
Na2CO3 dan NaOH sehingga terbentuk endapan CaCO3 dan Mg(OH)2.
Reaksi kimia yang terjadi adalah sebagai berikut:
CaSO4 + Na2 CO3 → CaCO3 (putih) + Na2 SO4
𝑀𝑔𝑆𝑂4 + 2𝑁𝑎𝑂𝐻 → 𝑀𝑔(𝑂𝐻)2 (𝑝𝑢𝑡𝑖ℎ) + 𝑁𝑎2 𝑆𝑂4
𝐶𝑎𝐶𝑙2 + 𝑁𝑎2 𝑆𝑂4 → 𝐶𝑎𝑆𝑂4 (𝑝𝑢𝑡𝑖ℎ) + 2𝑁𝑎𝐶𝑙
𝑀𝑔𝐶𝑙2 + 2𝑁𝑎𝑂𝐻 → 𝑀𝑔(𝑂𝐻)2 (𝑝𝑢𝑡𝑖ℎ) + 2𝑁𝑎𝐶𝑙
𝐶𝑎𝐶𝑙2 + 𝑁𝑎2 𝐶𝑂3 → 𝐶𝑎𝐶𝑂3 (𝑝𝑢𝑡𝑖ℎ) + 2𝑁𝑎𝐶𝑙

9
Gambar Flow Sheet Pembuatan Garam Evaporasi

Kondisi proses produksi garam dapur dilakukan pada T = 30oC dan tekanan 1 atm
karena proses evaporasi air laut menggunakan tenaga surya dan dilakukan di
ruang terbuka. Air laut yang diuapkan sampai kering mengandung setiap liternya
sejumlah 7 mineral seperti CaSO4, MgSO4, MgCl2, KCl, NaBr, NaCl, dan air
dengan berat total 1.025,68 gram. Setelah dikristalkan pada proses selanjutnya
akan diperoleh garam dengan kepekatan 16,75-28,5oBe yang setara dengan
23,3576 gram. Untuk menghasilkan garam dapur hanya akan diperoleh 40,97 %
dari jumlah semula. Kemurnian garam yang dibuat dengan penguapan air laut
biasanya lebih dari 99%.

2. Proses Open Pan

Gambar Flow sheet Pembuatan Garam dengan Proses Open Pan

10
Pembuatan garam dengan proses open pan ini menggunakan bahan baku brine
yang berasal dari proses pemanasan air laut. Proses ini disebut juga proses
“Grainer”, dimana air laut dijenuhkan dengan cara memanaskan pada heater pada
suhu 230oF (110oC). Larutan brine panas kemudian diumpankan pada graveller
yang berfungsi untuk memisahkan calcium sulfate pada larutan brine. Larutan
brine kemudian didinginkan pada flasher dengan suhu yang dijaga agar garam
(NaCl) masih dalam kondisi larut dalam air. Larutan brine dingin kemudian
diumpankan ke open pan yang berfungsi untuk menguapkan air dengan suhu
205oF (96oC) sehingga dihasilkan kristal garam yang kemudian dipisahkan dari
mother liquor pada sentrifuge. Mother liquor kemudian direcycle kembali pada
open pan, sedangkan kristal garam yang terpisah kemudian ditambahkan kalium
iodat untuk penambahan kandungan yodium pada garam sehingga dihasilkan
sodium chloride.

Sodium chloride kemudian dikeringkan pada dryer dan kemudian disaring untuk
mendapatkan ukuran yang seragam. Sodium chloride kemudian siap dikemas dan
dipasarkan. Yields yang dihasilkan pada proses ini adalah 99,9%.

3. Penambangan Batuan Garam (Rock Salt)


Di zaman kuno, sumber utama garam adalah batuan garam, batu kristal yang
ditambang sama seperti batu bara, dan endapan garam kering yang ditemukan di
area dekat laut, seperti rawa-rawa. Batuan garam umum ditemukan di berbagai
lokasi di dunia. Namun, tambang garam tertua di dunia tampaknya yang ada di
Lembah Araxes di Azerbaijan. Dikenal dengan nama area endapan garam
Duzdagi, area ini ditemukan oleh para arkeolog pada tahun 1970-an, sebagai
peninggalan milenium kedua sebelum masehi.

Batuan garam didapatkan dari hasil penggalian yang tidak begitu dalam. Batuan
garam juga terkenal dengan sebutan karang garam, batuan garam terbentuk akibat
mengeringnya samudra pada jutaan tahun yang lalu. Cadangan terbesar batuan
garam ditemukan di Amerika Serikat, Kanada, Jerman, Eropa timur, dan Cina.
Karena adanya tekanan dari dalam bumi maka tebentuklah kubah garam, kejadian

11
ini bisa ditemukan di Amerika Serikat di sepanjang pantai teluk Texas dan
Lousian.

Pengolahan batuan garam secara umum terdiri dari beberapa tahap mulai dari
penggalian batuan lalu proses crushing, grinding, screening lalu dihasilkan garam.
Berikut ini adalah tahapan secara detail pengolahan batuan garam yang dilakukan
oleh beberapa perusahaan tambang garam.
a. Sedimen garam bawah tanah biasanya ditemukan oleh prospectors dengan
mencari air atau minyak. Ketika garam terdeteksi, bor berongga digunakan
untuk mengambil sampel di beberapa lubang teratur di seluruh area sedimen.
Sampel ini dianalisis untuk menentukan apakah pertambangan garam akan
menguntungkan.
b. Ketika sebuah area telah dipilih untuk mulai pertambangan, lubang digali
hingga ke tengah sedimen atau deposit garam. Kemudian mesin bergergaji
digunakan untuk memotong slot dengan tinggi sekitar 6,0 inci (15 cm), lebar
sekitar 66 kaki (20 m), dan kedalaman sekitar 10 kaki (3 m) hingga ke dasar
lapisan. Proses ini dikenal sebagai undercutting. Serangkaian lubang dibor ke
dalam garam yang telah di-undercut dengan bor listrik yang mengandung
sedikit tungsten karbida. Lubang ini diisi dengan bahan peledak seperti
dinamit atau amonium nitrat. Tutup peledak listrik dipasang dengan kabel
panjang, dan ledakan dilakukan dari jarak yang aman. Pemotongan dan
peledakan diulang dan meninggalkan bentuk pilar garam untuk mendukung
daerah atap pertambangan. Hal ini dikenal sebagai metode ruang-dan-pilar
dan juga digunakan di tambang batubara.
c. Potongan-potongan batuan garamyang telah hancur lalu diangkut ke area
penghancuran bawah tanah danmelewati kisi yang dikenal sebagai grizzly.
Grizzlyakan mengumpulkan potongan-potongan kecil berukuran sekitar 9 inci
(23 cm). Potongan yang lebih besar hancur dalam silinder berputar di antara
rahang dengan logam berduri. Garam tersebut kemudian diangkut ke luar
tambang menuju ke area proses penghancuran sekunder dimana grizzly yang
lebih kecil dan crusher yang lebih kecil akan mengurangi ukuran partikel
garam menjadi sekitar 3,2 inci (8 cm). Pada proses ini benda asing sepertik
kotoran akan dihilangkan dari garam, proses yang dikenal sebagai picking.

12
Logam akan dihilangkan oleh magnet dan bahan-bahan lain dengan tangan.
Material batuan-batuan juga dapat dihilangkan dalam Penghancur Bradford,
yaitu drum metal yang berputar dengan lubang kecil di bagian bawah. Garam
dimasukkan ke drum, lalu dipecah ketika bertubrukan di bagian bawah, dan
melewati lubang. Batuan-batuan umumnya lebih keras dari garam, sehingga
tidak pecah dan tidak akan melewati alat tersebut. Garam yang lolos
kemudian dipindahkan ke area penghancuran tersier, di mana grizzly paling
kecil dan crusher akan menghasilkan ukuran partikel sekitar 1,0 inci (2,5 cm).
Jika diinginkan partikel garam lebih kecil, maka garam dilewatkan melalui
penggiling terdiri dari dua silinder logam bergulir terhadap satu sama lain.
Jika diinginkan garam murni, maka garam dilarutkan dalam air untuk
membentuk air garam untuk diproses lebih lanjut. Biasanya garam
dihancurkan atau ditumbuk lalu dilewatkan melalui penyaring untuk
dipisahkan berdasarkan ukuran. Kemurnian garam hasil tambang berbeda-
beda dalam komposisinya, bergantung pada lokasi, namun biasanya
mengandung 95-99,5%. Selanjutnya garam hasil ini dituangkan ke dalam bag
packing, dan dikirim ke konsumen.

4. Multiple Effect Evaporation

13
Gambar Flow Sheet Pembuatan garam dengan multiple effect evaporator

Pada proses ini biasanya digunakan saturated brine (leburan garam jenuh) alami,
yang terkandung didalam tanah atau danau. Saturated brine dapat juga
diperoleh dari hasil samping produksi natrium karbonat dengan proses Solvey.

Pertama-tama saturated brine (leburan garam) dari air dalam tanah dengan kadar
H2S yang terlarut dalam garam NaCl maksimum 0.015%. Perlakuan
pendahuluan dari bahan baku brine adalah dengan aerasi untuk menghilangkan
kandungan hidrogen sulfida. Penambahan sedikit klorin dimaksudkan untuk
mempercepat penghilangan H2S dalam brine. Brine setelah proses aerasi,
kemudian diumpankan dalam tangki pengendap untuk mengendapkan lumpur atau
solid yang tidak diinginkan seperti kalsium, magnesium dan ion besi.
Pengendapan dibantu dengan penambahan campuran caustic soda, soda ash dan
brine sehingga didapat larutan garam. Setelah proses pengendapan, kemudian
larutan garam dipekatkan pada evaporator multi efek. Larutan garam pekat
kemudian dicuci dengan brine untuk memurnikan garam. Larutan garam
kemudian difiltrasi pada filter untuk proses pemisahan garam dan larutan brine.
Garam yang terpisah kemudian ditambahkan kalium iodat untuk penambahan
kandungan yodium pada garam sehingga dihasilkan sodium chloride. Sodium
chloride kemudian dikeringkan pada dryer dan kemudian disaring untuk
mendapatkan ukuran yang seragam. Sodium chloride kemudian siap dikemas dan
dipasarkan. Yields yang dihasilkan pada proses ini adalah 99,8%.

14
Proses dengan multiple effect evaporation merupakan proses yang paling klasik
untuk produksi garam. Jumlah evaporator yang diterapkan bervariasi antara 2, 6,
mungkin 7. Langkah-langkah prosesnya adalah sebagai berikut :
a. Umpan yang berupa larutan NaCl 26% dipanaskan terlebih dahulu di
preheater.
b. Larutan NaCl yang sudah dipanaskan dimasukkan ke dalam evaporator 5
tahap. Evaporator divakumkam sehingga dari satu evaporator ke evaporator
berikutnya, titik didihnya semakin menurun. Di evaporator larutan garam
dipanaskan dengan steam.
c. Uap yang dihasilkan pada proses sebelumnya digunakan lagi untuk proses
penguapan di evaporator berikutnya.
d. Dari evaporator dihasilkan slurry garam yang selanjutnya dialirkan ke alat
sentrifugasi.
e. Di alat sentrifugasi kristal garam terpisahkan dari air namun masih basah.
f. Garam yang basah tersebut dikeringkan lalu dipak dan siap didistribusikan.

E. Manfaat garam
Dari Segi Kesehatan Natrium adalah salah satu primer elektrolit di dalam badan.
Ketiga-tiga elektrolit (natrium, kalium dan kalsium) terdapat di dalam garam yang
belum disaring, seperti yang lain yang juga penting untuk badan untuk
menjalankan proses pada kadar yang optimum.

1. Minuman kesehatan
Produk minuman kesehatan terutama dirancang sebagai produk minuman untuk
mengembalikan kesegaran tubuh dan mengganti mineral-mineral yang keluar
bersama keringat dari tubuh selama proses metabolisme atau aktivitas olah raga
yang berat. Pada umumnya produk-produk minuman kesehatan selain
mengandung pemanis dan zat aktif, juga mengandung mineral-mineral dalam
bentuk ion seperti ion natrium (Na+), kalium (K+), magnesium (Mg2+), kalsium
(Ca2+), karbonat - bikarbonat (CO32- dan HCO32-), dan klorida (Cl-).

2. Garam mandi

15
Garam mandi didefinisikan sebagai bahan aditif (tambahan) untuk keperluan
mandi yang terdiri dari campuran garam NaCl dengan bahan kimia anorganik lain
yang mudah larut, kemudian diberi bahan pewangi (essentials oil), pewarna, dan
mungkin juga senyawa enzim. Garam mandi ini dirancang untuk menimbulkan
keharuman, efek pewarnaan air, kebugaran, kesehatan dan juga menurunkan
kesadahan air. Komponen utama garam mandi adalah garam NaCl yaitu sekitar
90% - 95%. Kegunaan garam mandi secara umum sangatlah beraneka ragam, di
antaranya adalah untuk membersihkan tubuh saat berendam, menumbuhkan
suasana rileks, menurunkan rasa stres, dan sebagai sarana refreshing. Suasana
relaks terutama akibat adanya campuran pewangi yang dipercaya dapat
memengaruhi emosi serta suasana hati secara signifikan. Sedangkan fungsi khusus
di bidang kesehatan terutama karena adanya garam NaCl adalah untuk
melenturkan otot yang tegang, mengurangi rasa nyeri pada otot yang sakit,
menurunkan gejala inflamasi (peradangan), dan menyembuhkan infeksi. Untuk
fungsi kecantikan, garam mandi antara lain dapat membantu menghaluskan kulit
(cleansing), memacu pertumbuhan sel kulit sekaligus meremajakannya
(rejuvenating).

3. Garam konsumsi
Garam dapur merupakan media yang telah lama digunakan untuk pemberantasan
gangguan akibat kekurangan iodium (gaki), yaitu dengan proses fortifikasi
(penambahan) garam menggunakan garam iodida atau iodat seperti KIO3, KI, NaI,
dan lainnya. Pemilihan garam sebagai media iodisasi didasarkan data, garam
merupakan bumbu dapur yang pasti digunakan di rumah tangga, serta banyak
digunakan untuk bahan tambahan dalam industri pangan, sehingga diharapkan
keberhasilan program pemberantasan gaki akan tinggi. Selain itu, didukung sifat
kelarutan garam yang mudah larut dalam air, yaitu sekitar 24 gram/100 ml.

4. Cairan Infus
Dikenal beberapa jenis cairan infus yaitu cairan infus glukosa 5%, cairan infus
NaCl 0,9 % + KCl 0,3% atau KCl 0,6%, cairan infus natrium karbonat dan cairan
infus natrium laktat. Cairan infus NaCl adalah campuran aquabidest dan garam

16
grade farmasetis yang berguna untuk memasok nutrisi dan mineral bagi pasen
yang dirawat di rumah sakit.

5. Sabun dan sampo


Sabun dan sampo merupakan bahan kosmetik yang digunakan untuk keperluan
mandi dan mencuci rambut, garam NaCl merupakan satu bahan kimia di antara
beberapa komposisi bahan dalam pembuatan sabun dan sampo.

6. Cairan dialisat
Cairan dialisat merupakan cairan yang pekat dengan bahan utama elektrolit
(antara lain garam NaCl) dan glukosa grade farmasi yang membantu dalam proses
cuci darah bagi penderita gagal ginjal. Seperti diketahui pasien gagal ginjal
diharuskan mengganti darah atau proses cuci darah dalam periode tertentu. Dalam
proses pencucian darah tersebut darah yang akan dibersihkan akan dilewatkan
pada suatu alat membran (hemodialisis) dalam media cairan dialisat. Dalam
dialiser ini darah dibersihkan, “sampah-sampah” metabolisme secara kontinyu
menembus membran dan menyeberang ke kompartemen dialisat.

7. Pengawetan
Garam NaCl merupakan ingredient yang paling banyak digunakan di industri
pengolahan daging untuk proses pengawetan.

Beberapa penggunaanlain dari garam yaitu :


1. Garam sebagai bahan poles
Dengan mencampurkan garam dan cuka menjadi sebuah adonan kental, maka
ia dapat dipakai untuk menggosok dan membuat kilap benda dari perak dan
tembaga
2. Pembersih
Untuk tumpahan minyak dan telur, tutupi area yang terkena noda dengan
garam, maka akan menjadi lebih mudah untuk mengangkat noda tersebut.
3. Garam sebagai pembersih pipa saluran
Garam dan air panas dalam jumlah yang sebanding yang kita tuang ke dalam
saluran pipa akan dapat membantu menghilangkan bau tak sedap dan dapat
membantu melarutkan minyak, juga membantu memperpanjang usia pipa.

17
Tetapi cara ini mungkin sebaiknya tidak dipakai pada sistem pembuangan air
limbah kotor, yang mungkin dapat membunuh bakteri baik yang berperan
sangat penting untuk menghancurkan zat padat.
4. Membebaskan jendela kaca dan kaca mobil dari embun
Bersihkan bagian dalam jendela kaca di rumah dan mobil Anda dengan spons
yang telah dicelupkan ke dalam larutan air garam, lalu keringkan. Cara ini
akan membantu mencegah pengembunan selama cuaca dingin. Selain itu,
dengan menggosokkan kain kecil yang telah dibasahi dengan garam pada
kaca bagian depan mobil Anda, maka juga dapat mencegah pengembunan.
Pada iklim bersalju, cara ini dapat mencegah terbentuknya es pada kaca.
5. Menggosok periuk dan panci
Tuangkan garam kasar ke atas perlengkapan masak berminyak sebelum
penggosokan untuk membantu menghilangkan lemak-lemak yang menempel.
6. Menghilangkan noda teh dan noda kopi
Untuk menyingkirkan noda teh dan kopi pada cangkir dan karaf anggur
(sejenis bejana untuk minuman anggur), taburkan garam ke atas sponge dan
usapkan dengan gerakan berputar-putar pada waktu menggosok noda yang
menempel.
7. Mensterilkan spons
Spons pembersih yang biasanya digunakan untuk keperluan dapur adalah
tempat perkembangbiakan yang sempurna bagi berbagai macam bakteri tidak
baik. Dengan merendam spons ke dalam larutan garam kadar tinggi, dapat
membantu membasmi bakteri-bakteri tersebut.
8. Penakluk serangga
Tuangkan garam pada tempat-tempat dimana semut sering berkerumun,
dengan cara searah garis untuk mencegah semut-semut tersebut lewat.
9. Cara paling bersahabat untuk membasmi gulma
Campuran garam dan air panas dengan perbandingan 1 : 3 dapat dituang
secara langsung ke atas gulma untuk membasmi mereka. Pencuci mulut dan
obat kumur Larutkan sekitar seperempat sendok teh garam ke dalam setengah
sendok makan air hangat. Ratakan ke seputar mulut Anda lalu kumurkumur.

18
Saya juga telah merasakan manfaatnya, ini benar-benar membantu ketika
berhadapan dengan sakit gigi.
10. Papan potong yang berbau tidak sedap
Papan potong dengan bau yang tidak sedap menandakan adanya bakteri, dan
ini bukan hanya masalah bau pada papan potong, tetapi juga merupakan
masalah kesehatan. Bakteri dapat dihilangkan dengan garam, oleh sebab itu
usapkan garam pada area papan potong Anda yang beraroma tidak sedap,
biarkan sebentar lalu bilas, papan potong Anda akan menjadi berbau segar
dan menjadi bebas bakteri.

11. Pemadam kebakaran


Simpan sekotak garam sedekat mungkin sebagai alat pemadam api pada saat
keadaan darurat untuk memadamkan kebakaran akibat minyak. Tetapi ia
tidak boleh menggantikan alat pemadam api yang sesungguhnya, hanya untuk
menjadi cadangan yang baik.
12. Pembersih setrika
Berkali-kali, setrika besi mengangkat sedikit demi sedikit kotoran yang
mengakibatkan mereka menempel ketika Anda menggosok pakaian Anda.
Untuk menghilangkan segala macam kotoran tersebut, taburkan garam ke atas
selembar kertas dan lalu disetrika di atasnya. Gunakan sedikit uap panas
untuk membersihkan pancaran air sesudah melakukan hal ini dan juga
bersihkan alas setrika dengan sehelai kain lembab ketika sudah tidak panas.
13. Mencegah terbentuknya noda pada cerobong
Jika Anda menggunakan pembakaran kayu untuk kompor atau tungku
pemanas, jelaga dan cairan ter kayu akan terbentuk pada cerobong asap, hal
ini telah mengurangi estetika dan juga dapat meningkatkan risiko kebakaran
pada cerobong asap. Segenggam garam yang dilemparkan ke atas nyala api
adakalanya dapat membantu menghilangkan jelaga.

19
F. Bahaya Garam

Tanpa garam masakan terasa hambar. Akan tetapi dibalik kegurihan garam, kita
harus berhati-hati. Kenikmatan makanan dengan garam juga bisa menimbulkan
beragam penyakit. Kandungan garam normal di dalam tubuh sebesar adalah 500
gram.Kadar garam yang berlebihan di dalam tubuh akan dikeluarkan, hal ini juga

mengakibatkan kalsium turut keluar. Jika terus berlangsung akan menyebabkan


osteopeni, yaitu kepadatan tulang berkurang. Kondisi ini jika berlangsung terus-
menerus akan menyebabkan osteoporosis. Bahkan, berisiko menyebabkan patah
tulang. Hal senada diungkapkan Profesor Graham MacGregor dari Cash
(Consensus Action on Salt and Health). Menurutnya, asupan garam yang
berlebihan di dalam tubuh akan menyebabkan stroke dan serangan jantung,
bahkan bisa berakibat lebih parah. "Tingginya kadar garam di dalam cairan tubuh
akan mempengaruhi fungsi organ tubuh yang lain atau otak. Kadar garam yang
berlebihan menyebabkan melebarnya pembuluh darah. Kondisi fatal adalah
pecahnya pembuluh darah, dan terjadilah stroke," ujar MacGregor. Lebih lanjut
dia mengungkapkan, ketika level sodium terlalu tinggi tubuh akan menahan
terlalu banyak volume cairan di dalam tubuh yang terus meningkat.

20
BAB III
TUGAS KHUSUS
(EVAPORATOR DAN PRINSIP KERJANYA)

Dalam dunia industri, terdapat berbagai jenis alat dengan fungsinya masing-
masing yang digunakan untuk mengolah suatu bahan baku menjadi produk
yang diinginkan. Kali ini saya akan membahas sedikit tentang alat yang

21
disebutdengan evaporator, alat ini tentunya sering ditemui pada industri
yang mengolah suatu liquid seperti industri gula, susu bubuk dan
pengolahan minyak bumi.

PENGERTIAN EVAPORATOR

Evaporator merupakan suatu alat yang memiliki fungsi untuk


mengubah keseluruhan atau sebagian suatu pelarut dari sebuah larutan
berbentuk cair menjadi uap sehinggahanya menyisakan larutan yang lebih
padat atau kental, proses yang terjadi di dalam evaporator disebut dengan
evaporasi. Pada dunia industri, manfaat dari alat ini ialah untuk pengentalan
awal cairan sebelum diolah lebih lanjut, pengurangan volume cairan dan
untuk menurunkan aktivitas air. Evaporator memiliki dua prinsip dasar
yaitu untuk menukar panas dan untuk memisahkan uap air yang terlarut
dalam cairan.Pada umumnya evaporator terdiri dari tiga bagian yaitu:

 Tempat penukar panas


 Bagian evaporasi (tempat dimana liquid mendidih lalu menguap)
 Bagian pemisah untuk memisahkan uap dari cairan.

Hasil dari evaporator berupa padatan atau larutan yang berkonsentrasi dan
larutan yang telah dievaporasi biasanya terdiri dari beberapa komponen
volatil (mudah menguap).

PRINSIP KERJA EVAPORATOR

Seperti yang telah kita ketahui sebelumnya, evaporator merupakan


alat untuk mengevaporasi larutan sehingga prinsip kerjanya merupakan cara
kerja dari evaporasi itu sendiri. Cara kerjanya ialah dengan menambahkan
kalor atau panas yang bertujuan untuk memekatkan suatu larutan yang
terdiri dari zat pelarut yang memiliki titik didih yang rendah dengan pelarut
yang memiliki titik didih yang tinggi sehingga pelarut yang memiliki titik
didih yang rendah akan menguap dan hanya menyisahkan larutan yang
lebih pekat dan memiliki konsentrasi yang tinggi. Proses evaporasi
memiliki ketentuan, yaitu:

1. Pemekatan larutan didasarkan pada perbedaan titik didih antar zat-


zatnya.
2. Titik didih cairan dipengaruhi oleh tekanan.
Dijalankan pada suhu yang lebih rendah dari titik didih normal.
3. Titik didih cairan yang mengandung zat yang tidak menguap akan
tergantung tekanan dan kadar zat tersebut.

22
4. Beda titik didih larutan dengan titik didih cairan murni disebut
kenaikan titik didih (boiling range).

PENGGUNAAN EVAPORATOR

Dalam dunia industry baik industri yang berskala besar maupun


kecil, penggunaan evaporator tentunya sangat dibutuhkan agar dapat
menghasilkan produk sesuai dengan yang diinginkan, seperti industry kimia
dan industry makanan, contohnya proses pembuatan garam, bahan baku
garam dihasilkan dari air laut yang tentunya memiliki kandungan air,
sehingga garam akan dimasukkan kedalam evapotor dan dievaporasikan
agar mengubah air menjadi uap dan dikeluarkan sehingga yang tersisa
hanya larutan mineral-mineral yang terdapat dalam evaporator. Khusus
untuk industry migas, evaporator digunakan untuk memekatkan larutan
crude oil dengan menghilangkan kadar airnya sehingga meringankan
kinerja kolom Destilasi. Dalam skala komersial, proses evaporasi
membutuhkan peralatan pendukung seperti kondensor, perangkap uap,
injeksi uap dan evaporator itu sendiri.

TIPE EVAPORATOR BERDASARKAN CARA PEMANASAN

Jenis-jenis evaporator dapat dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu:

 Direct Fired Evaporator, merupkan jenis evaporator dengan cara


pengapian langsung dimana api dan pembakar gas dipisahkan dari
cairan mendidih dengan pembatas dinding besi atau permukaan
untuk memanaskan.

 Submerged Combution Evaporator, yaitu evaporator yang


dipanaskan oleh api yang menyala dibawah permukaan cairan,
dimana gas yang panas bergelembung melewati cairan.

 Steam Heated Evaporator, adalah evaporator yang menggunakan


pemanas steam atau uap lain yang dapat dikondensasi, sumber panas
dimana uap terkondensasi pada suatu sisi di permukaan pemanas dan
kemudian panas ditransmisi lewat dinding kecairan yang mendidih.

23
BAB IV
KESIMPULAN

1. Garam pada masa lampau dipakai untuk membayar gaji para pekerja
dan prajurit dengan salarium (garam). Istilah salarium (Latin) yang
maksudnya “garam” itu dipakai untuk gaji yang kemudian d
2. iambil dalam bahasa Inggris salary. Lucunya garam dalam bahasa
Inggris kuno adalah “Sealt”. Bila kita hilangkan dua huruf terakhir –lt,
kita akan dapatkan kata “Sea” yang artinya laut. Mungkin juga
maksudnya begitu karena air laut rasanya asin dan garam berasal dari
laut.
3. Garam NaCl adalah padatan berwarna putih berbentuk kristal yang
merupakan kumpulan senyawa dengan bagian terbesar natrium klorida
(>80%) serta senyawa lainnya seperti magnesium klorida, magnesium
sulfat, kalsium klorida, dan lain-lain.
4. Bahan baku dan sumber garam meliputi Air laut, air danau asin (3%
NaCl), Deposit dalam tanah, tambang garam (95-99% NaCl), Sumber
air dalam tanah, dan Larutan garam alamiah (20-25% NaCl)

24
5. Proses produksi garam terdiri dari Penguapan Air Laut (Solar
Evaporation), Proses Open Pan, Penambangan Batuan Garam (Rock
Salt), dan Multiple Effect Evaporation
6. Manfaat garam bagi kehidupan meliputi minuman kesehatan, garam
mandi, garam konsumsi, cairan infus, sabun dan sampo, cairan
dialisat, pengawetan, garam sebagai bahan poles, pembersih, garam
sebagai pembersih pipa saluran, membebaskan jendela kaca dan kaca
mobil dari embun, menggosok periuk dan panci, menghilangkan noda
teh dan noda kopi, mensterilkan spons, dan penakluk serangga
7. Asupan garam yang berlebihan di dalam tubuh akan menyebabkan
stroke dan serangan jantung, bahkan bisa berakibat lebih parah.
Tingginya kadar garam di dalam cairan tubuh akan mempengaruhi
fungsi organ tubuh yang lain atau otak.

25

Anda mungkin juga menyukai