Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN
A.  Latar Belakang
            Salah satu masalah gizi yang masih merupakan masalah utama di Indonesia
adalah Gangguan Akibat Kurang Yodium (GAKY). GAKY merupakan masalah
serius, karena diperkirakan pada saat ini terdapat sekitar 42 juta penduduk Indonesia
tinggal di daerah yang lingkungannya miskin yodium.
            Garam beryodium yang digunakan sebagai konsumsi harus memenuhi Standar
Nasional Indonesia (SNI), yakni mengandung yodium sebesar 30 - 80 ppm.
Kebutuhan tubuh terhadap yodium adalah 100 150/g tiap orang per hari. Dianjurkan,
setiap orang mengonsumsi garam beryodium sekitar enam gram atau satu sendok teh
setiap hari. Kebutuhan ini dapat terpenuhi dari makanan sehari-hari yang diolah
dengan menggunakan garam sebagai penambah rasa dalam hidangan. Defisiensi
yodium, terdapat di banyak daerah di seluruh Indonesia secara endemik, terutama di
kepulauan besar dan di daerah pegunungan. Ini karena air dan tanah di daerah
tersebut miskin kandungan zat yodium, sedangkan bahan makanan berasal dari laut
yang kaya yodium tidak terdapat di daerah tersebut.
            Untuk mengetahui apakah garam yang dijual di warung atau toko
mengandung yodium atau tidak, dengan membaca label kemasannya. Pada kemasan
garam beryodium harus tertera tulisan 'Garam Beryodium'. Selain itu dapat diketahui
dengan melakukan pengujian mutu garam beryodium menggunakan cairan uji iodina
tes.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Yodium
            Yodium merupakan zat makanan yang tergolong ke dalam mineral mikro.
Dalam keadaan normal, yodium dikonsumsi hewan melalui air dan tumbuh-tumbuhan
yang menyerap zat tersebut dari tanah. Apabila kandungan yodium dalam pakan
ternak belum tercukupi biasanya peternak memeberikan mineral yodium dalam
bentuk garam dapur pada ransum pakan terak. Yodium ditemui dalam bentuk
inorganik  dan organik dalam jaringan tubuh. Yodium berada dalam satu siklus di
alam. Sebagian yodium ada di laut, sebagian lagi merembes dibawa hujan, angin dan
banjir turun ke tanah dan gunung di sekitarnya. Yodium terdapat di lapisan bawah
tanah, sumur minyak dan gas alam. Air berasal dari sumur-sumur tersebut merupakan
sumber yodium. Daerah pegunungan di seluruh dunia termasuk di Eropa, Amerika,
dan Asia kurang mengandung yodium, terutama pegunungan yang ditutupi es dan
mempunyai curah hujan tinggi yang mengalir ke sungai. Yodium di dalam tanah dan
laut terdapat sebagai iodide. Ion iodide dioksidasi oleh sinar matahari menjadi unsur
yodium yang mudah menguap. Yodium kemudian dikembalikan ke tanah oleh hujan.
Pengembalian yodium ke tanah berjalan lambat dan sedikit dibandingkan dengan
kehilangan semula, dan banjir berulang kali akan menyebabkan yodium yang tersedia
di tanah hanyut terbawa air
            Sumber, garam dapur difortifikasi, makanan laut, air dan sayur didaerah non
gondok dan hewanyang makan makanan tersebut. Zat mineral yodium biasanya
terdapat pada garam dapur yang tersedia bebas di pasaran, namun tidak semua jenis
dan merk garam dapur mengandung yodium Sumber Yodium : Makanan hasil laut,
telur, susu, garam beryodium, tiram, dan rumput laut. Untuk menghindari hal ini,
orang dewasa harus mendapatkan antara 120 hingga 150 mcg yodium sehari. Sumber
utama yodium adalah garam. Anda juga bisa mendapatkannya dari kerang, bawang
putih dan biji wijen.
            Untuk memenuhi kecukupan yodium sebaiknya di dalam menu sehari-hari
sertakan bahan bahan pangan yang berasal dari laut. Kebutuhan yodium perhari
sekitar 1-2 mikrogram per kg berat badan.
            Kebutuhan yodium setiap hari di dalam makanan yang dianjurkan saat ini
adalah:
         50 mikrogram untuk bayi (12 bulan pertama).
         90 mikrogram untuk anak (usia 2-6 tahun).
         120 mikrogram untuk anak usia sekolah (usia 7-12 tahun).
         150 mikrogram untuk dewasa (diatas usia 12 tahun).
         200 mikrogram untuk ibu hamil dan menyusui.
B.  Pangan Sumber Iodium
            Iodium dapat diperoleh dari berbagai jenis pangan dan kandungannya
berbeda-beda tergantung asal jenis pangan tersebut dihasilkan.  Kandungan iodium  
pada buah dan sayur tergantung pada jenis tanah. Kandungan iodium pada jaringan
hewan serta produk susu tergantung pada kandungan iodium pada pakan ternaknya.
Pangan asal laut merupakan sumber iodium alamiah.  Sumber lain iodium adalah
garam dan air yang difortifikasi  (Muchtadi. dkk, 1992).  Hal yang sama juga
dikemukakan oleh Sauberlich, (1999) bahwa makanan laut dan ganggang laut adalah
sumber iodium yang paling baik.  Penggunaan garam beriodium di Amerika Serikat
diberikan sebagai sumber iodium penting.  Di  USA konsumsi garam beriodium per
hari per orang mendekati 10 – 12 gram dimana garam tersebut mengandung 76  mg
iodium per gram.
            Soehardjo (1990) mengatakan bahwa dengan mengkonsumsi pangan yang
kaya iodium dapat menekan atau bahkan mengurangi besarnya prevalensi gondok. 
Berikut Gibson (1990) menyebutkan rata-rata kandungan iodium dalam bahan
makanan  antara lain : Ikan Tawar  30  mg; Ikan Laut   832 mg; Kerang 798 mg;
Daging 50 mg; Susu 47 mg; Telur 93 mg; Gandum 47 mg; Buah-buahan 18 mg;
Kacang-kacangan  30 mg dan Sayuran 29 mg.
C. Fungsi Mineral Yodium
          . Yodium berperan penting untuk membantu perkembangan kecerdasan atau
kepandaian pada anak. Yodium juga dapat membatu mencegah penyakit gondok,
gondong atau gondongan. Yodium berfungsi untuk membentuk zat tirosin yang
terbentuk pada kelenjar tiroid. Disamping untuk produksi hormon tiroid yaitu hormon
yang dibutuhkan untuk perkembangan dan pertumbuhan saraf otot pusat,
pertumbuhan tulang, perkembangan fungsi otak dan sebagian besar metabolisme sel
tubuh kecuali sel otak. Yodium juga dibutuhkan untuk sel darah merah dan
pernafasan sel serta menjaga keseimbangan. metabolisme tubuh Yodium dari
makanan akan diserap dan menjadi bentuk yodida. Yodida adalah bentuk yodium
yang berada dalam tubuh yang merupakan bagian penting dari dua hormon yaitu
triiodothyronine/T3 dan tetraiodothyronine/T4, yang dihasilkan oleh hormone
thyroid. Iodine ini yang berperan mengatur suhu tubuh, reproduksi dan fungsi iodine
lainnya Tubuh yang sehat mengandung 15-20 mg iodium dimana 70-80 % ada di
kelenjar gondok dalam bentuk thyroglobulin. Sisanya di kelenjar air liur, kelenjar
lambung, jaringan dan sebagian kecil beredar di seluruh tubuh. Umumnya bahan
makanan sumber hewani seperti ikan dan kerang mengandung tinggi yodium. Bahan
makanan sumber nabati yang mengandung tinggi yodium adalah rumput laut.
Yodium merupakan bagian integral dari kedua macam hormon tiroksin triodotironin
(T3) dan tetraiodotironin (T4). Fungsi utama hormon-hormon ini adalah mengatur
pertumbuhan dan perkembangan. Hormon tiroid mengontrol kecepatan tiap sel
menggunakan oksigen. Dengan demikian, hormon tiroid mengontrol kecepatan
pelepasan energi dari zat gizi yang menghasilkan energi. Tiroksin dapat merangsang
metabolisme sampai 30 %. Disamping itu kedua hormon ini mengatur suhu tubuh,
reproduksi, pembentukan sel darah merah serta fungsi otot dan saraf. Yodium
berperan pula dalam perubahan karoten menjadi bentuk aktif vitamin A, sintesa
protein dan absorbsi karbohidrat dari saluran cerna. Yodium berperan pula dalam
sintesis kolesterol darah. Yodium disimpan dalam kelenjar tiroid sebagai tiroglobulin.
            Fungsi Yodium :
1.      Aktivitas kelenjar tiroid
2.      Komponen hormon tiroksin
3.      Komponen hormon triyodotironin
            Dalam saluran pencernaan, iodium dalam bahan makanan dikonversikan
menjadi Iodida yang mudah diserap dan ikut bergabung dengan pool-iodida
intra/ekstraseluler.  Iodium tersebut kemudian memasuki kelenjar tiroid untuk
disimpan.  Setelah mengalami peroksidasi akan melekat dengan residu tirosin dari
tiroglobulin.   Struktur cincin hidrofenil dari residu tirosin adalah iodinate ortho pada
grup hidroksil dan berbentuk hormon dari kelenjar tiroid yang dapat dibebaskan (T3
dan T4) (Linder, 1992).   Iodium adalah suatu bagian integral dari hormon
tridothyronine tiroid (T3) dan thyroxin (T4).  Hormon tiroid kebanyakan
menggunakan, jika tidak semua, efeknya melalui pengendalian sintesis protein.  Efek-
efek tersebut adalah efek kalorigenik, kardiovaskular, metabolisme dan efek inhibitor
pada pengeluaran thyrotropin oleh pituitary (Sauberlich, 1999).
            Kebanyakan Thyroxine (T4) dan Triidothyronine (T3) diangkut dalam bentuk
terikat-plasma dengan protein pembawa.  Thyroxine-terikat protein merupakan
pembawa hormon tiroid utama yang beberapa di antaranya juga terikat dengan
thyroxin-terikat prealbumin (Sauberlich, 1999).
            Tingkat bebasnya hormon-hormon tersebut dalam plasma dimonitor oleh
hipotalamus yang kemudian mengontrol tingkat pemecahan proteolitis T3 dan T4 dari
tiroglobulin dan membebaskannya ke dalam plasma darah, melalui tiroid stimulating
hormon (TSH).  Kadar T4 plasma jauh lebih besar dari pada T3,  tetapi T3 lebih
potensial dan “turn overnya” lebih cepat.  Beberapa T3 plasma dibuat  dari T4 dengan
jalan deiodinasi dalam jaringan non-tiroid.  Sebagian besar  dari kedua bentuk terikat
pada protein plasma, terutama thyroid-binding-globulin (TBG), tetapi hormon yang
bebas aktivitasnya pada sel-sel target.  Dalam sel-sel target dalam hati, banyak dari
hormon tersebut didegradasi dan iodidat dikonversikan untuk digunakan kembali
kalau memang dibutuhkan.     
D. Dampak Kelebihan Yodium
            Kelebihan yodium di dalam tubuh dikenal juga sebagai hipertiroid. 
Hipertiroid terjadi karena kelenjar tiroid terlalu aktif memroduksi hormon tiroksin.
            Kelebihan yodium  ditandai  gejala mudah cemas, lemah,  sensitif terhadap
panas, sering berkeringat, hiperaktif,  berat badan menurun,  nafsu makan bertambah,
jari-jari tangan bergetar, jantung berdebar-debar, bola mata menonjol serta denyut
nadi bertambah cepat dan tidak beraturan. Jika tidak segera diobati,  sistem
pernafasan melemah, penderita mengalami kejang, sehingga aliran darah ke otak
berkurang sampai akhirnya terjadi gagal jantung.
E. Dampak Kekurangan Yodium
            Pada ibu hamil,  kekurangan hormon tiroid,  dikhawatikan bayinya akan
mengalami cretenisma, yaitu tinggi badan di bawah ukuran normal (cebol) yang
disertai dengan keterlambatan perkembangan jiwa dan tingkat kecerdasan.
            Pada masa kanak-kanak, terjadi kretinisme atau manusia kerdil yaitu yang
menunjukkan gejala antara lain : misal tinggi badan di bawah normal, kondisi ini
disertai berbagai tingkat keterlambatan perkembangan jiwa dan kecerdasan, dari
hambatan jiwa ringan sampai dengan yang berat disebut debilitas. Pembesaran
gondok yang sangat dikhawatirkan pada anak adalah kemungkinan terjadinya
kretinisme ini. Di India, terkenal sebuah desa bernama the abofe of falls yang mana di
desa tersebut sebagian besar penduduknya menderita gondok dan menjadikan mereka
sebagai orang sinting dan dungu. Kejadian pembesaran kelenjar gondok terbanyak
ditemukan pada usia 9-13 tahun pada anak laki-laki dan antara usia 12-18 tahun pada
anak perempuan.
            Pada orang dewasa, kekurangan yodium menimbulkan keadaan lemas dan
cepat lelah, produktivitas dan peran dalam kehidupan sosial rendah, serta gondok
pada leher. Selain disebabkan oleh kekurangan yodium murni, penyakit gondok juga
bisa timbul akibat zat goiterogen. Zat tersebut ditemukan dalam sayuran dari jenis
Brassica seperti kubis, lobak, dan kol kembang. Zat ini juga ditemukan dalam kacang
kedelai, kacang tanah, dan obat-obatan tertentu. Zat goiterogen dapat menghalangi
pengambilan yodium oleh kelenjar gondok sehingga konsentrasi yodium dalam
kelenjar gondok sangat rendah. Selain itu, zat tersebut juga dapat menghambat
perubahan yodium dari bentuk anorganik menjadi bentuk organik sehingga
menghambat pembentukan hormon tiroksin.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
            Yodium merupakan salah satu unsur mineral mikro yang sangat dibutuhkan
oleh tubuh walaupun dalam jumlah yang relative kecil.  Namun apabila diabaikan
dapat menimbulkan efek atau dampak yang cukup berpengaruh dalam kehidupan 
semua orang.
            Kelebihan yodium  ditandai  gejala mudah cemas, lemah,  sensitif terhadap
panas, sering berkeringat, hiperaktif,  berat badan menurun,  nafsu makan bertambah, 
jari-jari tangan bergetar, jantung berdebar-debar, bola mata menonjol serta denyut
nadi bertambah cepat dan tidak beraturan.
            Pada ibu hamil,  kekurangan hormon tiroid,  dikhawatikan bayinya akan
mengalami cretenisma, yaitu tinggi badan di bawah ukuran normal (cebol) yang
disertai dengan keterlambatan perkembangan jiwa dan tingkat kecerdasan.
B.  Saran
1. Diharapkan adanya peran serta aktif masyarakat dalam menggunakan
garam yodium.
2. Diharapkan adanya penyebaran informasi tentang pentingnya garam
beryodium oleh tenaga kesehatan kapada masyarakat.
3. Peran aktif mahasiswa dalam pelaksanaan program yodiumnisasi

Anda mungkin juga menyukai