GARAM
KONSUMSI
OLEH :
SRI NURAINI, S.Pd., M.Kes
Garam
adalah tambahan makanan yang dipergunakan
oleh masyarakat sebagai penyedap makanan.
Garam adalah salah satu komoditas strategis, selain
sebagai kebutuhan konsumsi juga merupakan
bahan baku industri kimia seperti soda api, soda
abu sodium sulfat dan lain-lain.
Tanpa garam, manusia tidak mungkin hidup,
karena garam bertindak sebagai pengatur aliran
makanan dalam tubuh, kontraksi hati dan jaringan-
jaringan dalam tubuh
Garam alami selalu mengandung senyawa
Magnesium Klorida, Magnesium Sulfat, Magnesium
Bromida, dan senyawa runut lainnya, sehingga
warna garam selain merupakan kristal
transparan juga bisa berwarna kuning, merah,
biru atau ungu”. (BRKP, 2006).
Garam yang digunakan umumnya terbagi
menjadi dua jenis, yaitu:
(1) Garam Dapur adalah garam yang diolah
langsung dari sumbernya yaitu air laut yang
diuapkan kemudian dikeringkan tanpa
menggunakan bahan-bahan tambahan.
(2) Garam meja adalah garam konsumsi yang
diolah sedemikian rupa, baik menggunakan
ataupun tanpa menggunakan bahan-bahan anti
gumpalan atau bahan-bahan campuran lainnya
sehingga garam olahan tersebut menjadi halus dan
putih bersih. (Winarno dalam Manalu, 2007).
Kalium Iodat
“Kalium Iodat memiliki rumus molekul KIO3 dan
bobot molekul 214,02 g mol-1 serta mempunyai
komposisi I= 59,3%, K= 18,27%, O= 22,43%, berupa
serbuk hablur putih atau kristal yang tidak berbau,
tidak leleh 560oC dan bobot jenis 3,89 g/ml”
(Cahyadi, 2006)
Yodium dalam garam dihitung dengan kadar
Kalium Iodat (KIO3), dimana yodium merupakan
kandungan terpenting dalam kelenjar tiroid.
Kandungan yodium yang dikonsumsi tidak
seluruhnya diserap atau disintesa oleh hormon tiroid
melainkan hanya sekitar 33%, sedangkan 67%
dikeluarkan melalui urine dan feses. (Santoso dalam
Manalu, 2007)
Persyaratan umum kalium iodat yang digunakan
yakni:
Keterangan :
A= Berat erlemeyer kosong
B= Berat erlenmeyer + sampel awal
C= Berat erlenmeyer + sampel setelah
pengeringan
Perhitungan:
Kadar KIO3 (adbb) = 890 x V₂
w. Sampel x V₁
Catatan :
Faktor 0,89= 5,0 mlx 0,005 N KIO3 x bobot setara KIO3