Anda di halaman 1dari 36

BAB 1

PENDAHULUAN
A. Dasar
Garam merupakan salah satu komoditas yang sangat dibutuhkan oleh
masyarakat dalam berbagai sektor baik sektor rumah tangga maupun industri. Pada
sektor rumah tangga, garam dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi
sehari-hari, sedangkan sektor industri memanfaatkan garam sebagai bahan baku
dalam pembuatan berbagai produk industri, antara lain produksi pipa PVC, sabun,
kosmetik, tekstil manufaktur, aspal dan hasil industri lainnya. Menurut
Kementerian Perindustrian, kebutuhan garam nasional pada tahun 2015 lalu
diperkirakan sekitar 2,6 juta ton dan sektor industri yang paling banyak
menggunakan garam adalah industri chlor alkali plant (soda kostik), aneka pangan
dan farmasi, dan angka tersebut akan terus naik seiring dengan pertumbuhan
industri di Indonesia (Saleh Husin, 2016)
Asosiasi Industri Pengguna Garam Indonesia (AIPGI) memperkirakan
kebutuhan garam industri pada 2016 meningkat menjadi 2,3 juta ton sedangkan
untuk garam konsumsi mencapai 1,3 juta ton. Adapun total kebutuhan garam
nasional tahun ini, termasuk garam konsumsi rumah tangga, mencapai 3,6 juta ton.
Sedangkan produksi garam rakyat saat ini tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan
industry. Produksi garam lokal rata-rata hanya 1,7 juta ton per tahun. Tapi tidak
seluruhnya memenuhi spesifikasi garam industri, yaitu kadar NaCl di atas 97%.
(Tony Tanduk, 2015)
Garam merupakan bahan atau bumbu masakan yang ditemukan hampir
disemua peradaban. Garam mempunyai berbagai macam manfaat, di antaranya :
a. Garam mandi didefenisikan sebagai bahan aditif (tambahan) untuk keperluan
mandi yang terdiri dari campuran garam NaCl dengan bahan kimia organik lain
yang mudah larut,kemudian diberi bahan pewangi,pewarna dan juga senyawa
enzim.
1

b. Garam konsumsi merupakan media yang telah lama digunakan untuk


pemberantasan ganguan akibat kekurangan yodium yaitu dengan proses
protifikasi (penambahan) garam menggunakan garam iodide atau iodat seperti
KIO3,KI,NaI,dan lainya. Pemilihan garam sebagai media iodisasi berdasarkan
data, garam merupakan bumbu dapur yang pasti digunakan dirumah
tangga,serta banyak digunakan untuk bahan tambahan dalam industri pangan,
sehingga diharapkan keberhasilan program gaki akan tinggi.
c. Garam untuk kesehatan biasa digunakan untuk minuman kesehatan yang
berfungsi untuk mengembalikan kesegaran tubuh dan mengganti mineralmineral yang keluar bersama keringat dari tubuh selama proses metabolism atau
aktivitas olahraga yang berat umumnya produk minuman kesehatan pemanis
dan zat aktiv, dan juga mengandung mineral-mineral dalam bentuk ion seperti
ion natrium (na+), kalium (k+), magnesium (mg++), kalsium (ca++), karbonatbikarbonat (co3 2- dan hco3 2-), dan klorida (cl-). Suber utama untuk ion
natrium dan klorida selain Kristal garam juga larutan garam pekat.
Kebutuhan garam konsumsi beryodium bagi masyarakat sangat diperlukan
dan seharusnya mendapat perhatian khusus dari pemerintah karena garam
konsumsi beryodium sangat besar manfaatnya bagi masyarakat dan mencegah
gangguan penyakit akibat kekurangan yodium. Dengan demikian judul PKL
adalah PROSES PRODUKSI GARAM BERYODIUM DI PT. CHEETHAM
GARAM INDONESIA (CGI) CILEGON-BANTEN

B. Tujuan
1. Mengetahui

proses produksi garam beryodium di PT. Cheetham Garam

Indonesia.
2. Menganalisis kadar yodium di PT.Cheetham Garam Indonesia
C. Ruang lingkup Pembahasaan
1. Bagimanakah proses produksi garam beryodium di PT.Cheetham Garam
Indonesia?
2

2. Bagimana cara menganalisis kadar Yodium di PT.Chetham Garam Indonesia?


D. Manfaat PKL
PKL merupakan suatu kegiatan yang merupakan keharusan bagi mahasiswa
atau i sebelum menamatkan pendidikan seperti di Akademi Komunitas Negeri
Nagekeo. dengan demikian kegunaan PKL antara lain:
1. Sebagai sarana penerapan konsep ilmu yang telah dipelajari oleh mahasiswa
dalam tindakan nyata, atau sebagai bentuk pengaplikasian teori pembelajaran
kedalam dunia kerja nyata.
2. Sebagai prsyaratan bagi mahasiswa/mahasiswi sebelum menyelesaikan
pendidikannya pada Akademi Komunitas Negeri Nagekeo.
E. Prosedur dan Metode
1. Observasi : adalah suatu cara pengumpulan data dengan mengadakan
pengamatan langsung terhadap suatu obyek dalam suatu periode tertentu dan
mengadakan pencatatan secara sistematis tentang hal-hal tertentu yang
diamati.
2. Wawancara : Wawancara merupakan metode pengumpulan data dengan jalan
tanya jawab sepihak yang dilakukan secara sistematis dan berlandaskan
kepada tujuan penelitian .
3. Eksperimen : Eksperimen dapat didefenisikan sebagai kegiatan terinci yang
direncanakan untuk menghasilkan data untuk menjawab suatu masalah atau
menguji sesuatu hipotesis. Suatu eksperimen akan berhasil jika variabel yang
dimanipulasi dan jenis respon yang diharafkan dinyatakan secara jelas dalam
suatu hipotesis, juga kondisi-kondisi yang akan dikontrol sudah tepat. Untuk
keberhasilan ini, maka setiap eksperimen harus dirancang dulu kemudian diuji
coba.
F. Sistematika Penulisan Laporan Tugas Akhir
Dalam penulisan laporan tugas akhir penulis menggunakan sistimatika sesuai
dengan model dan pedoman sistim penulisan yang baku dan dapat dilihat sebagai
3

berikut: Lembar Judul, Lembar Pengesahan, Lembar Persetujuan, Ringkasan


Laporan, Kata Pengantar, Daftar Isi, Daftar Tabel, Daftar Gambar, Daftar
Lampiran, Bab I : Pendahuluan, Dasar dan Tujuan Penulisan Laporan, Ruang
Lingkup Pembahasan, Prosedur dan Metode Kerja Praktek, Sistimatika Penulisan.
Bab II : Tinjauan Pustaka / Landasan Teori, Pengertian Umum Garam, Bab III :
Depskripsi Tempat Praktek Kerja, Sejarah Singkat Tempat Praktek Kerja, Struktur
Organisasi Tempat Praktek Kerja, Uraian Tugas Tempat di Praktek Kerja, Bab IV :
Hasil dan Pembahasan, Hasil / Data Pengamatan, Pembahasan,

Bab V :

Kesimpulan dan Saran.

BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pengertian Garam
Garam merupakan salah satu kebutuhan yang merupakan pelengkap dari
kebutuhan pangan dan merupakan sumber elektrolit bagi tubuh manusia.
Walaupun Indonesia termasuk negara maritim, namun usaha meningkatkan
produksi garam belum diminati, termasuk dalam usaha meningkatkan kualitasnya
dilain pihak untuk kebutuhan garam dengan kualitas baik (kandungan kalsium
dan magnesium kurang) banyak diimpor dari luar negeri, terutama dalam hal ini
garam beryodium serta garam industri. Tanpa garam, manusia tidak mungkin
hidup, karena garam bertindak sebagai pengatur aliran makanan dalam tubuh,
kontraksi hati dan jaringan-jaringan dalam tubuh. Dalam tubuh orang dewasa,
mengandung sekitar 250 gram garam.

Beberapa pikiran dari para ahli

menguraikan pengertian tentang garam dapat


sebagai berikut : Garam adalah salah satu komoditas strategis, selain sebagai
kebutuhan konsumsi juga merupakan bahan baku industri kimia seperti soda api,
soda abu sodium sulfat dan lain-lain ( Tukul Rameyo Adi dkk, 2006;) dalam Buku
Pengembangan Usaha Terpadu Garam dan Artemia.
Garam adalah benda padat berwarna putih berbentuk Kristal yang
merupakan kumpulan senyawa dengan bagian terbesar Natrium Chlorida
jumlahnya(>80%)

serta

senyawa

lainnya,

seperti

Magnesium

Chlorida,

Magnesium sulfat, dan Calsium Chlorida. (Burhanuddin S 2001) dalam Buku


Tinjauan

Pustaka

(http://eprints.ugm.ac.id/973/6/2012-2-54243-

631410065-bab2- 1801 2013023120.pdf )


NaCl yang dikenal sebagai garam adalah zat yang memiliki tingkat
osmotik yang tinggi. Zat ini pada proses perlakuan penyimpanan benih
recalsitran berkedudukan sebagai medium inhibitor yang fungsinya menghambat
proses metabolisme benih recalsitran .Dengan kemampuan tingkat osmotic yang

tinggi ini maka NaCl terlarut didalam air maka air tersebut akan mempunyai nilai
konsentrasi yang tinggi dan dapat mengimbihisi kandungan air (konsentrasi
rendah) low concentrate yang terdapat dalam tubuh benih sehingga akan
diperoleh keseimbangan kadar air pada benih tersebut. Hal ini dapat terjadi karena
H2O akan berpindah dari konsentrasi yang rendah ke tempat yang memiliki
konsentrasi tinggi. Hal ini merupakan hal yang sangat menguntungkan bagi benih
recalsitran, karena sebagaimana kita ketahui benih recalsitran yaitu benih yang
memiliki tingkat kadar air yang rendah.kadar air yang tinggi akan menyebabkan
benih ini berjamur selama masa konsentrasi NaCl maka hal ini dapat teratasi.
Natrium klorida,dikenal dengan garam dapur halit adalah senyawa kimia dengan
rumus kimia NaCl dan massa molar 58,44 g/mol. Senyawa ini adalah yang paling
mempengaruhi salinitas laut dan cairan extraseluler pada banyak organisme
multiseluler.
Garam adalah salah satu kebutuhan pokok manusia yang dalam kehidupan
sehari-hari

banyak

digunakan

sebagai

bahan

tambahan

bumbu

pada

makanan,sebagai pengawet makanan seperti ikan asin,asinan buah-buahan,bahan


dasar pembuatan senyawa kimia (NaOH, Na2SO4, NaHCO3, Na2CO3) bahan
industri kimia, makanan pakan ternak,pupuk.
1. Kandungan Yang Terdapat pada Garam
Zat garam mineral terdapat pada minuman yang kita minum dan juga
makanan yang kita makan. Beberapa kegunaan dan fungsi dari garam
mineral :
a. Yodium atau Iodium berperan penting untuk membantu perkembangan
kecerdasan atau kepandaian pada anak. Yodium juga dapat membantu
mencegah penyakit gondok. Yodium berfungsi untuk membentuk zat
tirosin yang terbentuk pada kelenjar tiroid.
b. Phosphor (P) berfungsi untuk pembentukan tulang dan pembentukan gigi.
c. Cobalt (Co) memiliki fungsi untuk membentuk pembuluh darah serta
pembangunan B.

d. Chlor (Cl) digunakan tubuh kita untuk membentuk HCl atau asam klorida
pada lambung. HCl memiliki kegunaan membunuh kuman bibit penyakit
dalam lambung dan juga mengaktifkan pepsinogen menjadi pepsin.
e. Magnesium (Mg) berfungsi sebagai zat yang membentuk sel darah merah
berupa zat pengikat oksigen dan hemoglobin.
f. Mangan (Mn) berfungsi untuk mengatur pertumbuhan tubuh kita dan
system reproduksi.
g. Tembaga (Cu) berguna sebagai pembentuk hemoglobin pada sel darah
merah.
h. Kalsium (Ca) disebut juga zat kapur adalah zat mineral yang mempunyai
fungsi dalam membentuk tulang dan gigi serta memiliki peran vitalitas
otot pada tubuh.
i. Kalium ( K) dibutuhkan sebagai pembentuk aktifitas otot jantung.
j. Zincum (zn) dalam tubuh manusia dibutuhkan untuk membentuk enzim
dan hormone penting. Selain itu zinc juga berfungsi sebagai pemilihara
beberapa jenis enzim, hormone dan aktivitas indra pengecap atau lida kita.
k. Sulfur (S) memiliki andil dalam membentuk protein didalam tubuh.
l. Natrium (Na) adalah zat mineral yang kita andalkan sebagai pembentuk
faram didalam tubuh dan sebagai penghantar impuls dalam serabut saraf
dan tekanan osmosis pada sel yang menjaga keseimbangan cairan sel
dengan cairan yang ada disekitarnya.
m. Flour (F) berperan untuk pembentuk lapisan email gigi yang melindungi
dari segala macam gangguan pada gigi.
2. Fungsi dan kegunaan garam
Garam ternyata bukan hanya untuk dikomsumsi dan menggarami ikan
saja. Sejak beberapa ratus tahun yang lalu garam merupakan bahan yang dapat
digunakan untuk keperluan kesehatan dan penggunaannya semakin penting
diera modern ini.
3. Manfaat Garam
a. Minuman kesehatan.
Produk minuman kesehatan terutama dirancang sebagai produk
minuman untuk mengembalikan kesegaran tubuh dan mengganti mineralmineral yang keluar bersama keringat dari tubuh selama proses
7

metabolisme atau aktivitas olah raga yang berat. Pada umumnya produkproduk minuman kesehatan selain mengandung pemanis dan zat aktif,
juga mengandung mineral-mineral dalam bentuk ion seperti ion natrium
(Na+), kalium (K+), magnesium (Mg2+), kalsium (Ca2+), karbonatbikarbonat (CO3 2- dan HCO3 2-), dan klorida (Cl-).
b. Garam mandi.
Garam mandi didefinisikan sebagai bahan aditif (tambahan) untuk
keperluan mandi yang terdiri dari campuran garam NaCl dengan bahan
kimia anorganik lain yang mudah larut, kemudian diberi bahan pewangi
(essentials oil), pewarna, dan mungkin juga senyawa enzim. Garam mandi
ini dirancang untuk menimbulkan keharuman, efek pewarnaan air,
kebugaran, kesehatan dan juga menurunkan kesadahan air. Komponen
utama garam mandi adalah garam NaCl yaitu sekira 90 95 %. Kegunaan
garam mandi secara umum sangatlah beraneka ragam, di antaranya adalah
untuk membersihkan tubuh saat berendam, menumbuhkan suasana relaks,
menurunkan rasa stres, dan sebagai sarana refreshing. suasana relaks
terutama akibat adanya campuran pewangi yang dipercaya dapat
memengaruhi emosi serta suasana hati secara signifikan. Sedangkan
fungsi khusus di bidang kesehatan terutama karena adanya garam NaCl
adalah untuk melenturkan otot yang tegang, mengurangi rasa nyeri pada
otot yang sakit, menurunkan gejala inflamasi (peradangan), serta
menyembuhkan infeksi. Untuk fungsi kecantikan, garam mandi antara lain
dapat membantu menghaluskan kulit (cleansing), memacu pertumbuhan
sel kulit sekaligus meremajakannya (rejuvenating).
c. Garam konsumsi.
Garam dapur merupakan media yang telah lama digunakan untuk
pemberantasan gangguan akibat kekurangan iodium (gaki), yaitu dengan
proses fortifikasi (penambahan) garam menggunakan garam iodida atau
iodat seperti KIO3, KI, NaI, dan lainnya. Pemilihan garam sebagai media
iodisasi didasarkan data, garam merupakan bumbu dapur yang pasti
8

digunakan di rumah tangga, serta banyak digunakan untuk bahan


tambahan dalam industri pangan, sehingga diharapkan keberhasilan
program gaki akan tinggi. Selain itu, didukung sifat kelarutan garam yang
mudah larut dalam air, yaitu sekira 24 gram/100 ml.
d. Cairan Infus
Dikenal beberapa jenis cairan infus yaitu cairan infus glukosa 5 %,
cairan infus NaCl 0,9 % + KCl 0,3 % atau KCl 0,6 %, cairan infus natrium
karbonat dan cairan infus natrium laktat. Cairan infus NaCl adalah
campuran aquabidest dan garam grade farmasetis yang berguna untuk
memasok nutrisi dan mineral bagi pasien yang dirawat di rumah sakit.
e. Sabun dan sampo.
Sabun dan sampo merupakan bahan kosmetik yang digunakan untuk
keperluan mandi dan mencuci rambut, garam NaCl merupakan satu bahan
kimia di antara beberapa komposisi bahan dalam pembuatan sabun dan
sampo.
f. Cairan dialisat.
Cairan dialisat merupakan cairan yang pekat dengan bahan utama
elektrolit (antara lain garam NaCl) dan glukosa grade farmasi yang
membantu dalam proses cuci darah bagi penderita gagal ginjal. Seperti
diketahui pasien gagal ginjal diharuskan mengganti darah atau proses cuci
darah dalam periode tertentu. Dalam proses pencucian darah tersebut
darah yang akan dibersihkan akan dilewatkan pada suatu alat membran
(hemodialisis) dalam media cairan dialisat. Dalam dialiser ini darah
dibersihkan, sampah-sampah metabolisme secara kontinyu menembus
membran dan menyeberang ke kompartemen dialisat.
g. Penyedap rasa
Garam NaCl merupakan ingredient yang paling banyak digunakan di
industri pengolahan daging untuk proses pengawetan.
B. Garam Beryodium
1. Pengertian garam beryodium
Yodium bahasa Yunani : ideos-ungu,adalah unsure kimia pada tabel
periodic yang memiliki symbol 1 dan nomor atom 53. Unsure ini diperlukan
9

oleh hamper semua mahkluk hidup. Yudium adalah halogen yang


reaktivitasnya paling rendah dan paling bersifat elektropositif.sebagai catatan
seharusnya astatin lebih rendah reaktivitasnya dan lebih elektropositif dari
pada

yudium,

tapi

kelangkaan

astatin

membuat

sulit

untuk

mengkonfirmasikan hal ini.


Secara khusus, yodium adalah elemen penting yang digunakan oleh tiroid
anda untuk dapat mensintesis kelenjar sekresi tertentu yang antara lain
mempengaruhi kerja jantung, metabolisme, saraf. Kekurangan yodium, selain
menjadi penyebab utama gondok di seluruh dunia, juga saat ini merupakan
penyebab nomor satu dari keterbelakangan mental di seluruh dunia.
Kekurangan yodium selama kehamilan dan dalam makanan bayi setelah lahir
dapat menyebabkan segudang masalah kesehatan dan masalah perkembangan
bayi yang signifikan. Kekurangan yodium juga dikaitkan dengan kesulitan
pengolahan informasi, berkurangnya keterampilan motorik halus, kelelahan
ekstrim, depresi, meningkatnya berat badan, dan suhu basal tubuh rendah.
Garam beryodium adalah garam yang telah diperkaya dengan yodium
yang dibutuhkan tubuh untuk pertumbuhan dan kecerdasan. Garam
beryodium yang digunakan sebagai garam konsumsi harus memenuhi standar
nasional indonesia (SNI) antara lain mengandung yodium sebesar 30 80
ppm (Depkes RI, 2000). Persyaratan Pemenuhan Garam Sehat

Garam

yodium diharuskan dikonsumsi seluruh penduduk baik di daerah endemic


maupun di daerah bukan endemic. Konsumsi garam yodium rata-rata per
orang perhari 10 gr dan kebutuhan ion yodium sebesar 150-200 mikrogram
perorang perhari bila konsmsi rata-rata. Batas maksimal konsumsi ion
yodium yang dapat di toleler oleh tubuh adalah 2.000 mikrogram per orang
perhari. Bila konsumsi rata-rata 25-60 ug seseorang sehari, akan terdapat
kasus goiter, tetapi tidak banyak terlihat kasus cretinism. Garam yodium perlu
di simpan :
a. Di bejana atau wadah tertutup
10

b. Tidak kena cahaya


c. Tidak dekat dengan tempat lembab air,
Hal ini untuk menghindari penurunan kadar yodium dan meningkatkan
kadar air, karena kadar yodium menurun bila terkena panas dan kadar air yang
tinggal akan melekatkan yodium. Yodium menurun bila terkena panas dan
kadar air yang tinggal akan melekatkan yodium.
Cara penggunaan garam yodium:
1) Tidak di bumbukan pada sayuran mendidih, tetapi dimasukkan setelah
sayuran diangkat dari tungku, kadar Kalium Iodate (KIO3) dalam
makanan akan terjadi penurunan setelah dididihkan 10 menit.
2) Kadar yodium juga akan menurun pada makanan yang asam, makin asam
makanan makin mudah menghilangkan KIO3 dari makanan tersebut.
Contoh

Perubahan kadar yang di tambahkan pada berbagai macam

makanan sebelum dan sesudah di panaskan dengan pengukuran yang


dilakukan di laboratorium adalah sebagai berikut :

Gambar 2.1.

Pengurangan Kadar Yodium (KIO3) Akibat Proses

Pengolahan

11

Proses perusak terhadap kandungan yodium


1) Merebus (terbuka) kadar yodium hilang 50 %
2) Menggoreng kadar yodium hilang 35 %
3) Memanggang kadar yodium hilang 25 %
4) Brengkesan atau pepesan kadar yodium hilang 10 %
Ciri-ciri Pemilihan Garam Yang Baik di Pasaran
(a) Berlabel mengandung iodium
(b) Berwarna putih bersih.
(c) Kering
(d) Kemasan baik / tertutup rapat.
(e) Cara mengetahui kadar iodium dalam garam
Untuk mengetahui kadar iodium dalam garam dapat dilakukan oleh pengetesan
yang dapat dilakukan siapa saja dengan cara :
a. Yodida / Test Kit
Caranya:
1) Ambil 1 sendok teh garam, lalu tetesi dengan cairan yodida.
2) Tunggu beberapa menit sampai terjadi perubahan warna pada

garam

dari putih menjadi biru keunguan (pada garam beryodium).


3) Bandingkan dengan warna yang ada pada kit yang tertera pada kemasan
b. Parutan singkong.
Bila tidak tersedia test kit atau cairan yodida, maka ada cara yang
sederhana dan tidak membutuhkan biaya yang tinggi yaitu dengan parutan
singkong.
Caranya :
1) Kupas singkong yang masih segar, kemudian parut dan peras tanpa air.
2) Tuang 1 sendok perasan singkong parut tanpa di tambah air ke dalam
tempat yang bersih.
3) Tambahkan 4 6 sendok teh munjung garam yang akan diperiksa.

12

4) Tambahkan 2 sendok teh cuka, aduk sampai rata, biarkan beberapa


menit. Bila timbul biru keunguan berarti garam tersebut mengandung
yodium.
Yodium terutama digunakan dalam medis,fotografi,dan sebagai
pewarna. Seperti halnya semua unsur halogen lain yudium ditemukan dalam
bentukmolekul diatomic.
Yodium merupakan zat gizi essensial bagi tubuh, karena merupakan
komponen dari homogen thyroxsin. Terdapat dua ikatan organik yang
menunjukan

bioktifitas

hormone

ini,yaitu

trijodotyronin

(T3)

dan

tetrajodotyronin (T4) atau iodium dikonsetrasikan didalam kelenjar gondok


(glandula thyroxsin) untuk dipergunakan dalam sintesa hormon thyroxsin.
Hormon ini ditambahkann dalam folikel kelenjar gondok terkonjugasi
dengan protein (globulin) yang disebut thyroglobulin yang merupakan
bentuk yodium yang disimpan dalam tubuh, thyroglobulin dipecah dan akan
melepaskan hormon thyroxsin yang dikeluarkan folikel kelenjar kedalam
aliran darah (yuastika 1995).
Kekurangan yodium memberikan kondisi hypothyroidism dan tubuh
mencoba untuk mengkompensasikan dengan penambahan jaringan kelenjar
gondok yang menyebabkan pembesaran kelenjar thyroid tersebut. Jumlah
iodium dalam tubuh manusia relative sangat kecil dan kebutuhan untuk
pertumbuhan normal hanya 100-150 mikrgram(0,1-0,15 mg) perhari.
Kebutuhan ini dapat dipenuhi dari konsumsi 6 gram beriodium dengan
kandungan minimal 40 ppm, sekitar 60 mikrogram iodium yang dikonsumsi
tersebut akan ditangkap oleh kelenjar thyroid untuk pembentukan hormone
thyroksin(permeasih 2000)
1. Sumber Yodium
Biota laut kaya akan kandungan yodium.seafood ataupun tanaman
laut yang kita makan memberikan kecakupan asupan yodium bagi
tubuh.terutama tanaman laut seperti rumput laut,bias memberikan 500 %
kebutuhan yodium manusia persajian.
13

Selain itu,banyak sekali jenis-jenis sumber pangan alami yang


mengandung kadar yodiumyang baik bagi tubuh yaitu :
a. Kerang
b. Ikan cod
c. Udang/kepiting
d. Tuna
e. Salmon
f. Sarden
g. Susu sapi dan olahannya
h. Telur
i. Kentang
j. Bayam
k. Bawang
l. Pisang
m. Kacang tanah
n. Strawberry
2. Manfaat Yodium
Manfaat yodium secara luas sudah dikenal baik namun penelitian yang
mendetail mengenai hubungan yodium dengan kesehatan manusia, sedikit
berbeda dengan penelitian vitamin atau mineral lain, belum terperinci secara
memuaskan.meski demikian, relasi antara kecukupan yodium dengan
kelenjar thyroid atau kadang disebut kelenjar gondok,sangatlah jelas.
Yodium menjadi salah satu komponen penting dari hormone-hormon
yang dihasilkan kelenjar thyroid.hormon-hormon ini sangat dibutuhkan oleh
tubuh dan membantu kontrol produksi energy serta fungsi-fungsi sel
diseluruh jaringan tubuh manusia.komposisi yodium dalam kelenjar thyroid
biasa melambatkan kerja thyroid dalam memproduksi hormon.
Penggunaan yodium selain pencegahan penyakit juga digunakan untuk
perawatan penyakit gondok meliputi :
a. Perawatan penyakit kulit yang disebabkan jamur
b. Obat steril pembunuh kuman pada luka luar
c. Mencegah kanker payudara
d. Penyakit mata
e. Diabetes
f. Penyakit jantung
g. Stroke
h. Tablet pencegah radiasi (dalam kombinasi yodium potasium)
i. Proses penjernihan air minum
14

3. Kekurangan Yodium
Bagi beberap komunitas atau individu yang kesulitan mengakses
makanan laut misalnya penduduk pegunungan terpencil) dan jenis-jenis
makanan lain yang kaya akan kandungan yodium, rentan terkena defisiensi
yodium. Kondisi yang terus menerus kekurangan yodium mengarah kepada
berbagai gangguan kesehatan. Apabila terjadi dalam satu komunitas maka
kekurangan tersebut bisa menyebabkan keterbelakangan baik secara fisik
maupun kecerdasan dalam masyarakat itu karena garis keturunan yang
dihasilkan mengalami defisiensi yodium secara masal.
Efek yang paling mudah dikenali dari individu yang mengalami
defisiensi atau kekurangan yodium adalah mengidap penyakit gondok.
Penyakit gondok sendiri timbul karena terjadinya pembengkakan kelenjar
gondok atau Thyroid yang berada dalam leher. Bengkaknya kelenjar thyroid
tidak selalu disebabkan kekurangan yodium akan tetapi kekurangan yodium
memperbesar resiko terjadinya pembengkakan.
Bagi ibu yang sedang hamil atau menyusui membutuhkan asupan
yodium lebih besar dari normal. Hal ini berpengaruh pada perkembangan
kecerdasan otak dan mental bayi. Kekurangan yodium bisa menimbulkan
keterlambatan perkembangan kecerdasan anak hingga taraf terparah
menjadikan bayi yang mengalami keterbelakangan mental.
4. Keracunan Yodium
Ada beberapa gejala terjadinya akut yodium akibat asupan berlebihan
dari yodium. Gejala-gejala tersebut meliputi rasa nyeri dirongga mulut, rasa
mual dan muntah. Seperti disebutkan sebelumnya, yoduium yang berlebihan
juga memperlambat kerja kelenjar tiroid dimana kondisi ini juga tidak baik
bagi kesehatan. Yodium yang digunakan langsung pada kulit juga bisa
menyebabkan beberapa efeksamping yang kurang menyenangkan. Iritasi,
bekas berpola pada kulit, reaksi alergi,kemerahan dan sebagainya menjadi
beberapa gejala efek samping yang mungkin terjadi.
Yodium merupakan unsur alam yang banyak terkandung dalam air laut
serta biota laut. Berbagai jenis makanan laut menjadi sumber yodium terbaik
15

bagi manusia, mulai dari rumput laut, keran, udang, ikan dan juga berbagai
jenis olahan seafood lainnya. Kekurangan yodium ataupun kelebihan yodium
sampai taraf keracunan sangat tidak dianjurkan. Berbagai kerugian bisa
disebabkan keduanya dimana efek terbesar adalah pada kelenjar tiroid
manusia dan tingkat perkembangan fisik dan mental pada anak-anak.
5. Manfaat Garam Beryodium
Manfaat garam beryodium diantaranya adalah :
a. Membantu pemeliharaan kelenjar thyroid, kelenjar thyroid memiliki
peranan yang penting dalam pengaturan metabolisme dasar tubuh
b. Menjauhkan kita dari penyakit gondok, gangguan pendengaran, cebol, dan
semangat rendah.
c. Kandungan yodium pada garam bisa membantu tubuh memanfaatkan
kalori secara optimal sehingga mencegah penyimpanan lemak secara
berlebih.
d. Banyak yang tidak menyadari bahwa garam beryodium bisa membantu
tubuh dalam menghilangkan racun dari dalam tubuh seperti fluoride, air
raksa, dan racun biologis lainnya.
e. Garam beryodium bisa membantu sistem metabolisme tubuh untuk lebih
maksimal dalam memanfaatkan kalsium.
f. Kandungan yodium pada garam merupakan elemen yang penting bagi
perawatan rambut.
g. Garam beryodium membantu proses pertumbuhan normal dan kematangan
organ reproduksi.
h. Garam beryodium bisa membantu meningkatkan kekebalan tubuh karena
garam beryodium bisa mencegah perkembangbiakan bakteri yang
merugikan dalam perut kita.

16

BAB III
DESKRIPSI PRAKTEK KERJA LAPANGAN
A. Subyek, lokasi, dan waktu
1. Subyek, lokasi, dan waktu kegiatan praktek
a. Subyek Praktek Kerja Lapangan
Praktek Kerja Lapangan Proses Produksi Garam Beryodium
Pada PT. Cheetham Garam Indonesia (CGI)
b. Lokasi Praktek
Cilegon-Banten-Jawa Barat
c. Nama Perusahaan
PT.CHEETHAM GARAM INDONESIA (CGI)
d. Alamat Perusahaan
Head office and factory
Jalan Australia 1 kav.1.3 No.01
Kawasan Industri KIEC-Kotasari-Grogol-Banten 42443
Phone : (0254) 310317 (Hunting), Fax : (0254)387023 Jakarta
e. Waktu Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan
Waktu pelaksanaan selama 5 (lima) hari.
B. Sejarah,Visi dan Misi Perusahaan
Cheetham garam (salt) adalah perusahaan garam di Australia yang didirikan
oleh Richard Cheetham di Geelong Victoria pada tahun 1888. Tujuan didirikan
perusahaan ini untuk memenuhi kebutuhan pasar di Australia dan Asia. Saat ini
cheetham Garam (salt) memiliki 6 ladang dan 4 pabrik pengolahan di seluruh
Australia dengan kapasitas produksi 800.000 ton pertahun. Dengan ladang garam
dan fasilitas yang ada, Cheetham Garam dapat menyediakan garam untuk semua
kebutuhan, mulai dari garam meja sampai garam industry.
PT.Cheetham Garam Indonesia merupakan perusahaan milik asing yang
dimiliki oleh cheetham salt Australia. PT.Cheetham Garam Indonesia merupakan
pengembangan bisnis Cheetham Garam (salt) untuk wilayah Asia Tenggara.
PT.Cheetham Garam Indonesia didirikan pada tahun 1989 dan mulai beroperasi
tahun 2000. Tujuan didirikan PT.Cheetham Garam Indonesia untuk memenuhi
kebutuhan garam di Indonesia dan wilayah Asia Tenggara terutama untuk
kebutuhan industri. PT.Cheetham Garam Indonesia berlokasi di Jl. Australia 1

17

kavling 1.3 No. 1 Krakatau Industri Estate Cilegon-Banten. Kapasitas produksi


saat ini (2014) adalah 80.000 ton pertahun.
Jenis produk yang dihasilkan adalah:
a. Dry product
b. Screen product
c. Wet (crude dan crush) product
d. Brine
Produk utama garam yang diproduksi oleh PT.Cheetham Garam Indonesia
adalah industri makanan, industri kimia oil company, tekstil dan lain lain.
Sebagai komitmen dalam mempertahankan kualitas PT.Cheetham Garam
Indonesia sudah menerapkan system keamanan pangan (ISO 22000), Standar
Nasional Indonesia (SNI) garam konsumsi beryodium dan system jaminan halal.
Disamping memperhatikan kualitas dan keamanan produk, PT.Cheetham Garam
Indonesia juga berkomitmen untuk keselamatan dan kesehatan kerja.
Sebagai bagian dari visi PT.Cheetham Garam (salt) untuk menjadi penyedia
utama produk bernilai tambah garam surya. PT.Cheetham terus berinvestasi dan
membentuk kemitraan dengan perusahaan perusahaan di seluruh Australia dan
luar negeri. Perusahaan asosiasi PT.Cheetham meliputi salpak , western salt
revinery di Australia Barat, dominan salt dan cerobos skellerup di Selandia Baru.
PT.Cheetham Salt berkomitmen pada nilai nilai perusahaan yang dimiliki yaitu
kerja sama,akuntabilitas, integritas, keamanan dan komitmen pelanggan. Dengan
merangkul nilai nilai tersebut dan beroperasi dengan memperhatikan kelestarian
lingkungan, pelanggan PT.Cheetham pastikan semua bahan produknya
memenuhi standar internasional untuk jaminan kualitas.
1.
Visi dan misi PT.Cheetham Garam (salt) Indonesia:
a. Visi PT.Cheetham Garam (salt) Indonesia
PT.Cheetham Garam (salt) Indonesia memiliki visi yaitu menjadi penyedia
utama garam Indonesia
b. Misi PT.Cheetham Salt Indonesia:
PT.Cheetham Garam (salt) Indonesia memiliki misi untuk terus
meningkatkan nilai dan kualitas perusahaan meliputi:
1. Organisasi potensi karyawan
2. Delivery produk yang berkualitas
3. Organisasi sumber daya dengan tepat dan bertanggung jawab
18

4. Perbaikan secara terus menerus melalui inovasi, efisiensi, biaya dan


mutu
5. Membuat strategi yang tepat untuk pertumbuhan.
Orang orang atau lembaga yang mendirikan perusahaan Cheetham
Garam Indonesia yaitu Presiden Direktur Arthur Tanudjaja, dan pembinaan
Sumber Daya Manusia adalah Susianingsih sebagai management
representatif, dan Pende K. Sutabuana sebagai Plant manager.
Perkembangan usahanya atau ruang lingkup usaha dari sejak berdiri
sampai sekarang meliputi bidang: keuangan, pemasaran, dan organisasi
tidak ada masalah, semuanya berjalan dengan baik.
Prestasi atau penghargaan yang pernah diterima yaitu:
(a) PT.Cheetham Garam Indonesia pernah meraih penghargaan ISO 22000
dari DQS-UL Group yang merupakan salah satu lembaga sertifikasi
terkemuka untuk sistem manajemen diseluruh dunia dan ISO 22000
adalah standarisasi internasional yang dirancang untuk memastikan
rantai pasokan makanan yang aman.
(b) PT.Cheetham Garam Indonesia berhasil mendapatkan pengakuan resmi
oleh pemerintah Indonesia pada tanggal 26 Mei 2014. Pengakuan
tersebut diberikan dalam bentuk Zerro Accident Award 2014 (Nihil
Kecelakaan Kerja 2014)
C. Struktur Organisasi
Struktur organisasi merupakan kerangka hubungan yang mengatur wewenang
dan kegiatan pengaturan kerja supaya segala sesuatu yang menjadi tujuan
organisasi mudah dicapai. Struktur organisasi PT.Cheetham Garam Indonesia
merupakan organisasi berbentuk lini atau garis. Dengan sistem ini , ada
wewenang langsung dari atasan untuk memberi perintah dan mengambil
keputusan sehingga proses pengaliran perintah dari atasan sampai bawahan akan
berjalan dengan cepat.

19

20

21

D. Uraian Tugas Personalia


Untuk setiap jabatan dan kedudukan mempunyai tugas dan fungsi yang
berbeda-beda, demi disusunlah pembagian kerja sebagai berikut:
a. Presiden Direktur
Tugas dan fungsi: memimpin perusahaan dan bertanggung jawab penuh
terhadap seluruh kegiatan peruasahaan.
b. Sistem manajemen representative
Tugas dan fungsi: merencanakan, mengkoordinasi, mengarahkan, serta
mengevaluasi pelaksanaan kegiatan pengembangan, pengawasan, dan
penerapan sistem manajemen mutu, keselamatan, keamanan, kesehatan dan
c.

keselamatan kerja, dan lingkungan lingkungan.


Executive assistant
1) Mengatur jadwal untuk superiornya
2) Aktif memantau dan mengawasi kegiatan semua fungsi dalam sebuah
departemen di perusahaan sehingga semua target-target departemen

tercapai
3) Menyiapkan keperluan meeting baik internal maupun eksternal
4) Membuat minutes meeting
5) Mengurus akomodasi, transportasi dan tiket untuk perjalanan superiornya
6) Menyelenggarakan kegiatan filling, bagi hard copy maupun soft copy
d. Project
Bertanggung jawab untuk memenuhi kebutuhan yang berupa kebutuhan tugas,
kebutuhan team dan kebutuhan individual. Penghubung antara strategi dan
team serta berperan dalam perkembangan bisnis dan keberlangsungan hidup
perusahaan menjadi lebih strategis.
e. Purchasing
1) Membuat laporan pembelian dan pengeluaran (inventory material dan
lain-lain)
2) Melakukan pengelolaan pengadaan barang melalui perencanaan dan
terkontrol
3) Melakukan pemilihan atau seleksi rekanan pengadaan sesuai kriteria
perusahaan
4) Bekerja sama dengan departemen terkait untuk memastikan kelancaran
operasional perusahaan

22

5) Memastikan kesediaan barang atau material melalui mekanisme audit


atau control stock, dan lain-lain.
f. HRD (Human resources of development).
1) Bertanggung jawab didalam pengelolaan dan pengembangan sumber daya
manusia, yaitu dalam hal pelaksanaan dan pengawasan kegiatan sumber
daya manusia, termasuk pengembangan kualitasnya dengan berpedoman
pada kebijaksanaannya dan prosedur yang berlaku di perusahaan.
2) Bertanggung jawab terhadap perencanaan, pengawasan dan melaksanakan
evaluasi terhadap jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan oleh perusahaan.
3) Melakukan seleksi, promosi, transferring, demosi terhadap karyawan yang
dianggap perlu.
4) Melaksanakan kegiatan-kegiatan pembinaan,pelatihan dan kegiatan lain
yang berhubungan dengan pengembangan mental,keterampilan dan
pengetahuan karyawan sesuai dengan standar perusahaan.
5) Bertanggung jawab terhadap kegiatan yang berhubungan dengan
rekapitulasi absensi karyawan, perhitungan gaji, tunjangan dan bonus.
g. GA (General Affair).
1) Mendukung seluruh kegiatan operasional kantor dengan melakukan proses
pengadaan seluruh peralatan kebutuhan kerja.
2) Melakukan analisa kebutuhan anggaran atas pengadaan dan pemeliharaan
seluruh fasilitas dan saran penunjang aktivitas kantor untuk kemudian
diajukan kepada bagian keuangan dan manajemen perusahaan untuk
dianggarkan dan disetujui.
3) Menyiapkan laporan bulanan untuk keperluan rapat anggaran, laporan
keuangan atas asset dan beban biaya kantor.
h. Finance Manager
1) Menetapkan struktur keuangan entitas, yaitu menerapkan entitas akan dana
untuk sekarang (modal jangka pendek) dan masa depan (keperluan
investasi jangka panjang) dan menetapkan sumber dana yang dapat
menutup kebutuhan-kebutuhan secara sehat.
2) Mengalokasikan dana sedemikian rupa agar dapat memperoleh tingkat
efisiensi akan profitabilitas yang optimal.

23

3) Mengendalikan keuangan perusahaan dengan mengadakan sistem dan


prosedur yang dapat mencegah penyimpangan dan mengambil langka
perbaikan jika terjadi penyimpangan didalam pelaksanaan usaha dan
mempengaruhi struktur keuangan dan alokasi dana.
i. Sales Manager
Tugas dan fungsi sales manager adalah merencanakan, mengontrol, dan
mengkoordinasi proses penjualan dan pemasaran bersamasales (s) dan
marketing (m) dan supervisor (s), untuk mencapai target penjualan dan
mengembangkan pemasaran secara efektif dan efisien.
j. Business Analyst (BA) adalah seseorang yang menganalisis sebuah organisasi
atau perusahaan maupun insstansi secara nyata dan mendesain proses dan
sistem. Menilai model bisnis, mengintegrasikannya dengan teknologi.
Tugas seorang BA adalah memeahami struktur, kebijakan dan operasi dari
suatu organisasi, dan untuk merekomendasikan solusi yang memungkinkan
organisasi untuk mencapai tujuannya.
k. Plant manager (manajer pabrik)
Plant manajer bertanggung jawab atas seluruh kegiatan pabrik (produksi,
quality control, logistic dan distribusi) untuk pencapaian target perusahaan.
l. HR specialist.
1) Menyiapakan infrastruktur yang diperlukan dalam pelaksanaan program
pengembangan organisasi dan sumber daya manusia, guna mendukung
kelancaran kegiatan bisnis dan mencapai tujuan perusahaan. Menyiapkan
leadership dan development program dalam kerangka jangka panjang.
2) Mengumpulkan, menginterprestasi dan menyiapkan data untuk keperluan
pengembangan laporan dan rekomendasi.
m. Kegiatan umum perusahaan
Kegiatan umum yang dilaksanakan di PT.Cheetham Garam Indonesia antara
lain :
1. Melakukan proses pengolahan garam industri dan konsumsi.
2. Melakukan penelitian dilaboratorium yakni pemeriksaan kadar air, analisa
kadar NaCl.
3. Menentukan kadar Mg dan Ca
24

4. Melakukan proses pencucian garam local yaitu brine.


1. Peralatan proses iodisasi
Proses iodisasi harus dilakukan secar mekanis dan kontinyuuk
menjamin homogenitas kandungan iodium dalam garam, peralatan
atau mesin yang digunakan untuk iodisasi antara lain ;
1. Molen
2. Mesin dengan pengering putar
3. Belt conveyer
4. Screw Conveyor
5. Sprayer (tekanan cukup tinggi)
Cara Kerja
1. Timbang garam yang akan diiodisasi
2. Masukan garam yang akan diiodisasi kedalam bak pengaduk
yang telah disiapkan dan diratakan permukaannya dengan
ketebalan 5 cm
3. Masukan larutan KIO3 kedalam tabung sprayer yang yang
telah dibuat sesuai dengan formula yang ditentukan.
4. Lakukan penyemprotan 1/3 bagian dari kebutuhan dan diulang
secara

merata

sambil

diaduk

sampai

larutan

tersebut

homogeny.
5. Lakukan uji hasil iodine test, bila belum didapat hasilnya yang
memenuhi

syarat,

lanjutkan

pengadukan

sampai

mutu

terpenuhi.
Formula untuk mendapatkan garam beryodium dengan kualitas 40 - 50
ppm maka formula sebagai berikut :
1. Garam
: 25 ton
: 20 ton
2. KIO3
: 1 kg
: 1 kg
3. Pelarut KIO3(air)
: 25 liter
: 20 liter
Adapun kebutuhan larutan KIO3 tergantung dengan jumlah garam
beryodium yang akan diproduksi.
2. Proses pembuatan garam beryodium
Bahan Baku
a. Garam
Garam yang digunakan sebagai bahan baku adalah garam
yang putih, bersih dan kering dengan kadar air 5%, apabila kedua
hal tersebut diatas tidak terdapat dalam garam yang akan
25

digunakan sebagai bahan baku, maka harus dilakukan pencucian


terlebih dahulu sampai putih dan bersih dan kering. Bahan baku
garam harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :
1. Kemurnian minimal 94,7%
2. Ukuran partikel atau butir berkisar antara 1-1,5 mm
3. Kadar air tidak lebih dari 5%
4. Mempunyai sifat curia
5. Mempunyai Bulk density (berat jenis) kira-kira sama
dengan air.
b. Kalium iodat (KIO3)
Persyaratan umum kalium iodat yang digunakan yakni :
c. Untuk bahan pangan (food grade)
1. Kadar KIO3 minimal 99%
2. Kehalusaan 100 mesh
3. Tidak mengandung logam berat berbahaya seperti Pb, Hg,
Zn, Cu, As.
Penyimpanan larutan iodat yang diperlukan untuk iodisasi
dihitung dengan standar kadar iodium 50 ppm iodium per
kilogram. Perbandingan jumlah air untuk melarutkan
kalium iodat dan jumlah garam yang harus dicampurkan
sangat tidak seimbang, masalah pencampuran kalium iodat,
air dan garam hingga homogen dalam mesin iodisasi
d.

merupakan hal yang sangat penting.


Sebagai Air
Air yang digunakan sebagai pelarut harus memenuhi syarat
sebagai air minum.

Table 2.1 Perbandingan Garam KIO3 Dan Air


Garam (Kg)

KIO3 (gr)

Air (liter)

50
100
200
300

2,5
5
10
15

0,05
0,10
0,20
0,30

400
500
600

20
25
30

0,40
0,50
0,60

26

700

35

0,70

800
900

40
45

0,80
0,90

1000
2000
3000
4000
5000
6000
7000
8000

50
100
150
200
250
300
350
400

1
2
3
4
5
6
7
8

9000
10.000
20.000
30.000
40.000
50.000

450
500
1000
1500
2000
2500

9
10
20
30
40
50

Sumber
3. Teknologi Proses Produksi Garam Beryodium
Teknologi pengolahan garam beryodium dilakukan melalui proses-proses
sebagai beriku :
1. Proses pencucian
2. Proses penirisan atau pengeringan
3. Iodisasi
4. Pengemasan dan pelabelan
1. Proses Pencucian Garam
1) Pencuncian garam dimaksudkan untuk membersihkan garam dari
kotoran yang terkandung dalam garam berupa pasir, lumpur dan
untuk mengurangi kandungan kalsium (Ca) sulfat (SO4) dari
senyawa tak larut lainnya.
2) Sebagai larutan pencuci digunakan larutan garam jenuh atau brine
dengan kepekatan antara 20-25 Be dengan kandungan magnesium
(Mg) maksimal 10 ppm. Perbandingan larutan pencuci terhadap
garam minimal 1:6.
3) Larutan garam dapat dibuat pada bak-bak dari tembok semin yang
saling berhubungan sehingga larutan dapat mengalir dari bak awal
ke bak akhir secara limpahan (over flow).
27

4) Sebelum dilakukan pencucian, gumpalan garam dipecah terlebih


dahulu dengan crusher sambil dialiri larutan pencuci, selanjutnya
melalui selokan talang masuk kedalam bak-bak pencucian.
5) Larutan pencucian dari bak penampung dapat didaur ulang
mencuci Kristal garam yang telah digiling.sedangkan larutan
pencucian yang sudah pekat (melebihi 25 Be) perlu digulirkan
ulang dengan air tawar atau air laut.
6) Proses pencucian dilakukan dengan memasukan kristalisasi garam
kedalam bak-bak penampungyang berisi larutan brine lalu secara
mekanis garam dipindahkan dari bak pertama ke bak terakir.
7) Untuk memperoleh hasil yang baik dilakukan pencucian secara
bertingkat sebanyak 5-6 kali yang ukuran bervariasi tergantung
pada kapasitas produksi garam.
8) Pencucian garam dapat dilakukan pula dengan menggunakan
peralatan mekanis seperti static drainer, screw conveyor, atau
mixing chamber.
Proses Pengeringan Garam
Pengeringan garam dilakukan dengan maksud agar butir garam
yang masih tercampur dengan air bisa kering. Dengan cara
ditiriskan dan air yang masih ada pada garam dapat hilang,
sehingga kualitas garam menjadi lebih tinggi. Pengeringan dapat
dilakukan dengan jalan membuat gunung-gunung garam dan
dibiarkan sampai beberapa hari, baru kemudian disimpan dalam
gudang penyimpanan sebelum dilakukan proses iodisasi.
2. Proses Penirisan
1. Dengan menggunakan alat centritue untuk mengurangi kandungan
air, sehingga mempersingkat waktu pengeringan.
2. Menimbun garam ditempat terbuka dengan lahan yang tidak kedap
air selama kurang lebih 4 hari.
3. Untuk mendapatkan kadar air 5% dilakukan pengeringan lanjutan,
seperti dalam tungku putar atau oven.
3. Kemasan dan label
Syarat-syarat kemasan :
28

Garam konsumsi yang diproduksi untuk diperdagangkan harus


dikemas dalam wadah yang tertutup rapat, kedap air atau plastic yang
memiliki ketebalan 0,45-0,6 mm, dengan warna transparan.
Syarat-syarat label :
Pada kemasan garam beryodium harus tertera keterangan yang
jelas/teran yang dicetak sebagai berikut :
1. Nama perusahaan
2. Kandungan kalium iodat 30-80 ppm
3. Berat isi setiap kemasan dalam satu gram atau kg
4. Tanggal pembuatan atau produksi (kode produksi)
5. Nomor pendaftaran dari Direktorat Jendral Pengawasan Obat
dan Makanan Kemantrian Kesehatan.
6. Alamat Perusahaan
Standar berat isi kemasan (neto) garam konsumsi beryodium yang
diijinkan untuk beredar pada tingkat pasar adalah :
1. Isi bersih 5 kg
(5.000 gram)
2. Isi bersih 4 kg
(4.000 gram)
3. Isi bersih 3 kg
(3.000 gram)
4. Isi bersih 2 kg
(2.000 gram)
5. Isi bersih 1 kg
(1.000 gram)
6. Isi bersih 0,5 kg
(500 gram)
7. Isi bersih 0,25 kg
(250 gram)
8. Isi bersih 1 ons
(100 gram)
4. Cara Pengemasan
1. Menggunakan timbangan atau takaran yang memenuhi syarat
kemetrologian sehingga dapat menjamin terpenuhi berat isi
kemasan sesuai dengan yang tertera dilabel.
2. Tutup kemasan dengan menggunakan alat laminating atau alat
pemanas yang dapat menjamin tidak terjadinya kebocoran pada
kemasan tersebut.

29

BAB 1V
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Proses produksi garam beryodium di PT. Cheetham Garam Indonesia

Bahan Baku

Screw

Crusher

Hoper
Temp: 120c
Waktu: 20 m

1.

Screening

Bagging

Silo

Hoper Baking

Bucket Elevator

Conveyor

Screw Conveyor
Iodisasi
Anti Caking
30-50 Ppm

4.1 Gambar Proses Produksi Garam Beryodium


Fungsi peralatan produksi garam beryodium :
1.

Screw untuk memasukkan bahan baku

2. Bucket elevactor untuk menaikkan bahan baku


3. Screw conveyor untuk mentransfer bahan baku
4. Crusher untuk menghancurkan bahan baku
5. Hopper baking sebagai tempat masuknya campuran
6. Crusher untuk menghancurkan bahan baku
7. Scereening alat pengayakan/penyaringan
8.

Silo untuk tempat penyimpanan sampel sementara

9. Screw conveyor untuk mentransfer bahan baku


30

10. Iodisasi penambahan yodium


11. Anti caking (berupa bahan tambahan pangan)
12. Hopper baking sebagai tempat masuknya campuran
13. Baging berfungsi untuk mengantongi semua jenis bahan yang bebas
mengalir, seperti: garam, pupuk, tepung, dan lain-lain .
Penjelasan Proses produksi garam beryodium di PT. Cheetham Garam
Indonesia
1. Garam Australia atau Raw material dimasukan ke area tipping pit dengan
menggunakan front loader 3,5 ton. Di bawah tipping pit terdapat screw
conveyor yang berfungsi untuk mentransfer garam ke area pengering (rotary
dryer). Dari screw conveyor di tarik dengan motor (gear box) ke atas bucket
elevactor. Setelah itu diturukan lagi ke screw konveyor dengan panjang 15
meter sampai ke area rotary dryer. Di rotary dryer dilakukan pemanasan
dengan menggunakan uap panas dari hasil proses pembakaran batu bara.
Dalam ruang rotary dryer dilengkapi dengan termokopel untuk mengetahui
suhu panas (300 400 0C).
2. Proses pembakaran batu bara: batu bara dibakar di ruang reaktor
menghasilkan gas, sdari ruang reaktor gas diambil dan didorong dengan
mesin blower ditarik ke ruang heat exchanger (HE). Kemudian gasnya
dibakar lagi mengasilkan uap panas yang melewati pipa ke rotary dryer untuk
dilakukan pengeringan.
3. Garam yang keluar dari rotary dryer dengan suhu 90 120 0C diangkut
menggunakan belt conveyor yang berfungsi mengangkut material yang berupa
bulk material (material yang berupa butiran-butiran, serbuk/bubuk) ke screw
conveyor untuk ditansfer ke bucket elevator yang berfungsi untuk menaikan
bahan baku kering ke crusher. Di mesin crusher paling atas bahan baku
kering digiling/dihancurkan lalu turun ke mesin screening untuk mengayak
bahan baku yang telah digiling sesuai dengan partikel size yang dibutukan.
Bahan baku halus dimasukkan ke silo yang berfungsi untuk menampung
produk pada saat sebelum dikantongi/dibagging, yang terdiri dari beberapa
31

silo yang mempunyai ukuran (mesh) yang berbeda-beda sesuai dengan


permintaan konsumen. Bahan baku halus dari silo ke screw conveyor
ditransfer ke screw mixing,
4. sebelumnya dilakukan penambahan yodium (KIO 3) dan anti caking (berupa
bahan tambahan pada makanan agar aman). Di screw mixing bahan baku halus
yang dicampur dengan yodium dalam senyawa KIO3 dan anti caking
kemudian ke bucket elevator untuk menaikan bahan baku yang sudah
tercampur masuk ke hoper baking (tempat untuk masuknya campuran).
Masuk lagi ke wegning yang berfungsi sebagai timbangan lalu di bagging
yang berfungsi mengantongi hasil proses industri dalam kemasan berupa
karung dengan berat 25 kg dan 50 kg. Hasil proses industri di bagging
mencapai 30-40 ppm kadar yodiumnya diangkut menggunakan belt conveyor
yakni mengangkut material yang berupa unit load (benda yang dapat dihitung
jumlahnya satu-persatu seperti dalam kemasan karung lalu terakhir ke stock
untuk siap diedarkan ke konsumen.
B. Analisis kadar Yodium di PT. Cheetham Garam Indonesia
Analisis kadar yodium pada PT.Cheetham Garam Indonesia
a. Menentukan angka a
1. Timbang 25 gram NaCl pro analisa (PA)
2. Larutkan dalam erlemeyer dengan 100 ml aquades
3. Tambahkan 5 ml KIO3 0.005 N
4. Tambahkan 5 ml asam phosphate (H3PO4) pekat
5. Tambahkan KI 1 gram (larutan menjadi kuning)
6. Tambahkan starch indicator (larutan menjadi biru)
7. Titrasi dengan larutan Natrium Tio Sulphate 0,005 N sampai larutan
berubah dari biru menjadi bening.
8. Volume Tio yang dipakai adalah nilai a
b. Analisis kadar yodium pada garam beryodium
Analisis kadar yodium pada PT.Cheetham Garam Indonesia
a. Menentukan angka a
1. Timbang 25 gram NaCl pro analisa (PA)
2. Larutkan dalam erlemeyer dengan 100 ml aquades
3. Tambahkan 5 ml KIO3 0.005 N
4. Tambahkan 5 ml asam phosphate (H3PO4) pekat
32

5. Tambahkan KI 1 gram (larutan menjadi kuning)


6. Tambahkan starch indicator (larutan menjadi biru)
7. Titrasi dengan larutan Natrium Tio Sulphate 0,005 N sampai larutan
berubah dari biru menjadi bening.
8. Volume Tio yang dipakai adalah nilai a
b. Analisis kadar yodium pada garam beryodium
1. Timbang dengan teliti 25 gram sampel garam
2. Tambahkan 5 ml H2SO4
3. Tambahkan 1 gram KI (larutan berwarna kuning)
4. Tambahkan starch indicator (larutan menjadi biru)
5. Titrasi dengan larutan Natrium Tio Sulphate 0,005 N sampai larutan
berubah warna dari biru menjadi bening.
Perhitungan :
Dik
: Angka baku
: 890
Volume Titrasi (v) : 5.5 ml
Berat sampel (w)
: 25 gram
KIO3 (a)
: 4.9
Dit
: KIO3 = ..PPM
Kadar Yodium Pada Garam (Ppm)
890 x V
Berat sampel (Gr) x a
Jawab :
KIO3 = 890 x V
w x a
= 890 x 5,5
25 x 4,9
= 4985
122,5
= 40.69 Ppm
Kadar yodium yang dihasilkan dari proses analisis yang dilakukan
dalam PKL di PT. Cheetham Garam Indonesia adalah 40,69 Ppm. Kadar
ini layak untuk proses produksi garam beryodium karena memenuhi
Standar Nasional Indonesia (SNI).
Pemeriksaan dilakukan pada garam dapur yang merupakan salah satu
hasil produksi dari garam padat. SNI kadar yodium adalah 30 80 ppm.

33

Berdasarkan data hasil analisis di laboratorium Pt. Cheetham diperoleh


kadar yodium40,96 ppm. Hasil ini sesuai dengan standar SNI.

34

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan

1. Proses produksi garam beryodium pada PT CGI secara umum meliputi:


proses drying, proses crushing, proses screening, proses idosasi, proses
inspeksi dan proses bagging. Semua tahapan proses merupakan satu
kesatuan yang saling bekerja sama secara continu untuk menghasilkan
produk garam beryodium yang diinginkan sesuai dengan tuntutan
pelanggan. Penambahan yodium pada proses produksi garam beryodium
pada PT CGI umumnya menggunakan yodium baku kering yang
dicampurkan dengan garam halus sesuai dengan takaran yang dibutuhkan
untuk mencapai kadar yodium yang merupakan standar produksi yodium
pada perusahaan. Kadar yodium yang diharapkan mencapai 30-80 ppm.
2. Analisis kadar yodium dalam proses produksi garam beryodium di PT
CGI dilakukan untuk memastikan apakah kadar garam yodium yang
dihasilkan benar-benar memenuhi standar SNI yakni kadar yodium 30-80
ppm. Berdasarkan hasil yang di peroleh kadar yodium yang dihasilkan
adalah 40,69 ppm, maka Kadar ini memenuhi SNI.
B. Saran
Kegiatan PKL yang dilakukan oleh mahasiswa/i pada PT. CGI oleh penulis
dinilai belum efektif karena waktu yang terlalu singkat. Singkatnya waktu
PKL bagi mahasiswa/i menyebabkan para mahasiswa/i sulit memahami atau
mengerti dengan jelas proses produksi garam pada PT.Cheetham Garam
Indonesia.
Diharapkan agar kedepannya kegiatan PKL dilakukan dalam kurun
waktu yang lebih lama, minimal waktu bagi mahasiswa dilakukan selama 1
bulan, sehingga kegiatan PKL benar-benar merupakan media pembelajaran
bagi mahasiswa/i dalam mengasah kemampuannya.

35

DAFTAR PUSTAKA
Burhanuddin.

2001.

(online)

(http://eprints.ugm.ac.id/973/6/2012-2-54243-

631410065-bab2- 1801 2013023120.pdf ), diakses tanggal 24 September 2016


Purbani, Dini. Pusat Riset Wilayah Laut dan Sumber Daya Nonhayati (online)
http://eprints.ung.ac.id/973/6/2012-2-

54243-631410065-bab2 - 180120

13023120.pdf ), diakses tanggal 19 September 2016


Purbani, ITB. 2001. Proses Produksi Garam. Jakarta:Gramedia
Susianingsih. 2010. System Manajemen.PT.Cheetham Garam Indonesia. Cilegon Banten
Tukul, Rameyo Adi dkk. 2006. Buku Pengembangan Usaha Terpadu Garam dan
Artemia. Jakarta : Gramedia
Winarno 1995 dkk, (http://eprints.ung.ac.id/973/6/2012-2-54243-631410065-bab2 180120 13023120.pdf ), diakses tanggal 20 September 2016

36

Anda mungkin juga menyukai