PENDAHULUAN
dengan
D. Sistematika Penulisan
Untuk memudahkan dalam penulisan Makalah ini, penulis membuat
sistematika dalam 3 Bab yaitu:
Bab I : Pendahuluan
Bab ini berisi tentang dasar tujuan penulisan, ruang lingkup pembahasan,
prosedur data dan metode kerja, dan sistematika penulisan
Bab II : Landasan Teori
Bab ini menjelaskan tentang pengertian garam, jenis dan kegunaan garam, dan
proses pengeringan
Bab III: Deskripsi PT. Cheetham Garam Flores Indonesia Indonesia
Bab ini berisi tentang deskripsi PT. Cheetham Garam Indonesia, mencakup:
sejarah singkat perusahaan, struktur organisasi PT. Cheetham Garam
Indonesia, uraian tugas di PT. Cheetham Garam Indonesia
Bab IV : Hasil dan Pembahasan
Bab ini berisi tentang cara pengoperasian rotary dryer, proses pengeringan
garam dengan menggunakan rotary dryer dan variabel-variabel yang
berpengaruh dalam proses pengeringan garam dengan rotary dryer pada PT.
Cheetham Garam Indonesia, Cilegon - Banten
BAB V : Kesimpulan dan Saran
Bab ini berisi tentang kesimpulan hasil Praktek Kerja Lapangan dengan
masalah yang penulis rumuskan, serta saran-saran yang penulis berikan untuk
lebih memaksimalkan kinerja sistem baru.
Daftar Pustaka
5
Daftar pusataka ini berisi tentang judul dan alamat artikel-artikel yang terkait
dalam laporan ini
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pengertian Garam
Garam adalah senyawa ionik yang terdiri dari ion positif (kation) dan ion
negatif (anion), sehingga membentuk senyawa netral (tanpa bermuatan).
Garam terbentuk dari hasil reaksi asam dan basa. Larutan garam dalam air
merupakan larutan elektrolit, yaitu larutan yang dapat menghantarkan arus
listrik. Cairan dalam tubuh makhluk hidup mengandung larutan garam,
misalnya sitoplasma dan darah.
Garam natrium klorida adalah salah satu jenis garam yang berguna bagi
kehidupan mahluk hidup dalam jumlah kecil, tetapi bisa berbahaya jika
digunakan dalam skala yang berlebihan. Garam adalah salah satu bumbu
makanan yang paling tua, yang telah digunakan oleh nenek moyang
kita. Penggaraman merupakan metode penting dalam pengawetan makanan.
Garam juga merupakan satu komposisi kimia yang berupaya untuk
dijadikan sebagai bahan dagangan. ini adalah karena garam pada masa kini
merupakan satu bahan yang amat diperlukan sama ada digunakan dalam
bidang perobatan, pertanian maupun dalam bidang pembuatan makanan.
perminyakan,
pembuatan
soda
dan
chlor,
tertentu
garam
akan
mati.
Kondisi
selektif
ini
(tergantung
mengandung
aditif
untuk
mencegah
mudah larut dalam air, biasanya diberi tambahan zat adiktif untuk
mencegah penggumpalan dan tambahan zat gizi lain agar komposisinya
menyerupai garam air laut.
C. Proses Pengeringan
1. Pengertian pengeringan
Pengeringan adalah proses pengeluaran air atau pemisahan air
dalam jumlah yang relatif kecil dari suatu bahan dengan menggunakan
energi panas. Hasil dari proses pengeringan adalah bahan kering yang
memiliki kadar air yang kecil dan aman dari pertumbuhan mikrobiologis.
Pengertian proses pengeringan berbeda dengan proses penguapan
(evaporasi). Proses penguapan / evaporasi adalah proses pemisahan uap
air dalam bentuk murni atau dari suatu campuran berupa larutan (cairan)
yang mengandung air dalam jumlah relatif banyak. Pengeringan
merupakan salah satu proses pengolahan pangan. Tujuan dari proses
pengeringan adalah untuk menurunkan kadar air bahan sehingga bahan
menjadi lebih awet, mengecilkan volume bahan sehingga memudahkan
dan menghemat biaya pengangkutan, pengemasan dan penyimpanan.
Meski demikian ada kerugian yang ditimbulkan selama pengeringan
yaitu terjadi perubahan sifat fisik dan kimiawi bahan serta terjadinya
penurunan mutu bahan (Dr. Rachmawan Obin. 2001)
2. Prinsip dasar pengeringan
Proses
pengeringan
pada
prinsipnya
menyangkut
proses
10
11
12
13
14
BAB III
DESKRIPSI PT. CHEETHAM GARAM INDONESIA
A. Subyek, Lokasi dan Waktu Kegiatan Praktik
1. Subyek, Lokasi dan Waktu Kegiatan Praktek
a. Subyek Praktek Kerja Lapangan
Praktek Kerja Lapangan ( PKL ) Proses Analisa Laboratorium dan
Proses Pengolahan Garam Konsunsi dan Garam Industri pada PT.
Cheetham Garam Indonesia (CGI)
b.
Lokasi Praktek :
Lokasi Cilegon Banten Jawa Barat
c.
Nama Perusahaan :
PT. CHEETHAM GARAM INDONESIA ( CGI )
d. Alamat Perusahaan :
Head Office and Factory
Jalan Australia I Kav. 1.3 No. 01
Kawasan Industri KIEC Kotasari Grogol - Banten 42443
Phone : (0254) 310317 (Hunting), Fax : (0254) 387023 Jakarta
B. Sejarah, Visi dan Misi Perusahaan
1. Sejaran PT. Cheetham Garam Indonesia
Cheetham Salt adalah perusahaan garam di Australia yang didirikan oleh
Richard Cheetham di Geelong Victoria pada tahun 1888. Tujuan didirikannya
perusahaan ini untuk memenuhi kebutuhan pasar di Australia dan Asia. Saat ini
Cheetham salt memiliki 6 ladang dan 4 pabrik pengolahan di seluruh Australia
dengan kapasitas produksi 800.000 ton pertahun. Dengan ladang garam dan
fasilitas yang ada, Cheetham Salt dapat menyediakan garam untuk semua
kebutuhan, mulai dari garam meja sampai dengan garam industri.
15
Di
samping
memperhatikan
kualitas
dan
keamanan
produk,
menjadi penyedia utama produk bernilai tambah garam surya. PT. Cheetham
terus berinvestasi dan membentuk kemitraan dengan perusahaan perusahaan di
seluruh Australia dan luar Negeri. Perusahaan Asosiasi PT. Cheetham meliputi
salpak, western salt revinery di Australia Barat, dominon salt dan cerobos
skellerup di Selandia Baru.
16
17
Struktur organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antar tiap bagian
serta posisi yang ada pada perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasional
untuk mencapai tujuan.
Struktur organisai dalam PT. Cheetham Garam Indonesia sebagai berikut :
18
19
20
Mtc. Spv
Dodi/Iwan
21
Direktur
Sistem
manajemen
mengevaluasi
representative
pelaksanaan
kegiatan
pengembangan,
Executive
assistant
Project
Jabatan
22
Purchasing
departemen
terkait
untuk
HRD (Human
Resources
Development)
dan
demosi
kegiatan
lain
yang
berhubungan
dengan
proses
pengadaan
seluruh
peralatan
pihak terkait.
Membuat, menjalankan dan mengembangkan sistem
kerja/ prosedur atas pengadaan dan pemeriksaan fasilitas
penunjang kerja.
Melakukan survey tingkat kepuasan atas pelayanan yang
diberikan
kepada
seluruh
karyawan/
unit
dalam
24
keuangan
perusahaan
dengan
Sales
Manager
10.
Bussines
dan efisien.
Bussines Analyst
Analyst
12.
Manager
(manejer
pabrik)
Human
Resources
25
Specialist
26
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Cara pengoperasian rotary dryer pada PT. Cheetham Garam
Indonesia Indonesia
Proses awal yang dilakukan untuk pada pengeringan garam dengan rotary
dryer adalah cuci dan bersihkan mesin dryer sebelum dijalankan, tujuannya
agar kerak yang menempel di dinding drier lepas dan tidak ikut tergiling pada
saat di crusher, kemudian panaskan mesin dryer sampai mencapai suhu ruang
400C setelah panas mesin dryer sudah cukup masukkan garam yang akan
dikeringkan kedalam mesin dryer. Putar mesin drier 360C selama lebih
kurang 20 menit, garam yang dimasukkan kedalam rotary dryer akan berputar
kemudian bersamaan dengan itu aliran panas mengalir dan kontak dengan
garam. didalam rotary dryer yang berputar terjadi gerakan pengangkatan bahan
dan menjatuhkannya dari atas kebawah sehingga kumpulan garam basah yang
menempel tersebut tersebut terpisah dan proses pengeringan bisa berjalan
lebih efektif. selain itu garam akan bergerak dari bagian ujung dryer keluar
menuju bagian ujung lainnya akibat kemiringan rotary. ketika garam telah
kering (suhu garam antara 100-110 oC) ditransfer dengan bucket elevator
untuk di giling ke mesin crusher. Sumber panas didapatkan dari gas yang
diubah menjadi uap panas dengan cara pembakaran batu bara
27
Bucket Elevator
Crusher
Bucket Elevator
Screw Conveyor I
Screening
Silo
Belt Conveyor
Screw Conveyor I
Rotary Dryer
Screw Conveyor II
bagging
Hopper bagging
28
kemudian
29
di Rotary Dryer
Garam
Australia
2 2,5 %
0,006 0,01 %
Garam
Lokal
6 10 %
0,2 0,5 %
30