INDUSTRI DI INDONESIA
Oleh: Inayatul Maimonah
Oleh karena itu, impor garam jadi salah satu langkah pemerintah yang
dianggap tepat mencukupi kebutuhan garam secara nasional, walau dirasa kurang
bijaksana. Sebenarnya, harga patokan pemerintah digunakan sebagai bentuk
perlindungan terhadap petani garam rakyat supaya tidak merusak harga pasar atau
menjadikan pasar tidak stabil. Ada standarisasi kualitas disetiap tingkatannya.
Namun, sayangnya belum berjalan efektif.
Selain kebijakan impor, pemerintah juga harus berupaya dalam
meningkatkan kualitas garam agar Indonesia dapat berswasembada garam sendiri
yaitu dengan perbaikan teknologi, pembinaan sistem manajemen mutu, pelatihan
teknik produksi, dan bantuan peralatan mesin iodisasi garam. Usaha produksi
garam di wilayah-wilayah yang potensial dengan musim kemarau panjang dapat
meningkatkan jumlah produksi garam. Penyelesaian permasalahan dan kendala
terkait garam diharapkan dapat dilakaukan dalam waktu yang singkat sehingga
swasembada garam dapat terwujud. Hal ini bertujuan untuk memenuhi standar
garam konsumsi rumah tangga dan industri serta meningkatkan harga jual garam.
Garam yang beredar di pasaran harus memenuhi Standar Nasional Indonesia
(NSI).
Metode pembuatan garam yang lain yaitu pembuatan garam dari larutan
garam. Pengambilan garam dari larutan garam umumnya dilakukan dengan
menggunakan panas hasil pembakaran. Proses yang dilakukan dapat
menggunakan oven penguapan maupun multi effect evaporator. Rendemen yang
dihasilkan melalui metode ini sekitar 20-25% NaCl (Prasetyaningsih, 2008).
Namun demikian, mengingat biaya produksinya yang cukup mahal, metode ini
kurang cocok diterapkan di Indonesia.