Anda di halaman 1dari 13

Dilema Ketergantungan Garam di Indonesia

Oleh : Andri Trisna


Latar Belakang
Secara umum, garam merujuk pada suatu senyawa kimia dengan nama
Sodium Klorida atau Natrium Klorida (NaCl). Garam merupakan salah satu
kebutuhan pelengkap untuk pangan dan sumber elektrolit bagi tubuh manusia
(Purbani, 2000). Di Indonesia, garam digunakan bukan hanya untuk konsumsi
langsung rumah tangga sebagai salah satu kebutuhan pokok dan juga untuk
kebutuhan diet. Garam juga banyak digunakan untuk industri yang meliputi
industri kimia, industri aneka pangan, industri farmasi, industri perminyakan,
dan juga untuk industri penyamakan kulit.
Rumusan Masalah
Yang menjadi permasalahan saat ini bahwa indonesia memiliki tingkat
kebutuhan garam yang tinggi setiap tahunnya, akan tetapi produksi garam
nasional tidak dapat memenuhi kebutuhan garam indonesia. Sehingga, salah
satu cara penyelesaiannya dengan impor garam yang menyebabkan
terjadinya ketergantungan setiap tahunnya. Maka dari itu, makalah ini akan
membahas perspektif pembangunan melalui teori ketergantungan dan
menganalisis dampak dari impor garam yang ada di indonesia.
Apa itu Ketergantungan ?
• Menurut Murodi et al (2007:11) menjelaskan bahwa teori ketergantungan
atau dikenal teori depedensi adalah salah satu teori yang melihat
permasaalahan pembangunan dari sudut Negara Dunia Ketiga.
• Menurut Theotonio Dos Santos, Dependensi (ketergantungan) adalah
keadaan di mana kehidupan ekonomi negara–negara tertentu dipengaruhi
oleh perkembangan dan ekspansi dari kehidupan ekonomi negara–negara
lain, di mana negara–negara tertentu ini hanya berperan sebagai penerima
akibat saja.

• Teori Dependensi lebih menitik beratkan pada persoalan keterbelakangan


dan pembangunan negara pinggiran.
Lanjutan . . .

• Menurut Budiman (2006:xi) Inti dari teori ketergantungan adalah bahwa


sebab utama kemiskinan dan kegagalan pembangunan di negara-negara
dunia ketiga bukan kerena keterlambatan melakukan modernisasi, tapi
justru karena adanya campur tangan dari luar (negara-negara kapitalis),
sehingga mengahalangi perkembangan negara-negara itu.
Permasalahan Impor Garam di Indonesia

Indonesia sebagai negara kepulauan dengan total luas laut sebesar 3.257.357 km² dengan
panjang pantai lebih dari 81.000 km, mempunyai potensi besar dengan sumber daya alam
melimpah terutama dalam hal produksi garam. Namun sungguh disayangkan, potensi
tersebut tidak dapat dikelola dengan baik. Hal ini berdampak pada kebutuhan garam nasional
yang tidak dapat dipenuhi dari dalam negeri, sehingga menimbulkan impor garam. Meskipun
begitu kebijakan impor garam yang diterbitkan oleh pemerintah seringkali disalahgunakan,
dari yang semula khusus impor garam industri kemudian dijual lagi menjadi garam konsumsi
yang mengakibatkan harga produksi garam dalam negeri anjlok di pasaran sehingga
merugikan petani garam.
Kebutuhan garam Nasional semakin meningkat dari tahun ke tahun dimana
kebutuhan garam dibagi atas 2 (dua) macam yaitu
(1)garam konsumsi adalah garam yang digunakan sebagai bahan baku
produksi bagi industri garam konsumsi beryodium (garam meja), untuk
aneka pangan (memiliki NaCl minimal 94,7 persen) dan pengasinan ikan;
(2)(2) garam industri adalah garam yang digunakan sebagai bahan baku bagi
industri dengan kadar NaCl minimal 97 persen. Garam industri belum
dapat diproduksi di dalam negeri sehingga semuanya berasal dari impor
Data Kebutuhan, Impor dan Produksi Garam Nasional 2017 -2019
4,500,000

4,000,000

3,500,000

3,000,000

2,500,000

2,000,000

1,500,000

1,000,000

500,000

0
2017 2018 2019

Kebutuhan Impor Produksi

Sumber: Kementrian Koordinator Bidang Perekonomian


Alasan Indonesia Masih Mengimpor Garam
• Pertama kualitas garam yang rendah
• Kedua produksi garam rakyat masih sangat tergantung pada cuaca dan
iklim yang terjadi sepanjang tahun
• Ketiga keterbatasan lahan
• Keempat, penyaluran bantuan kepada petani tidak dapat dimanfaatkan
secara maksimal

Sehingga Impor merupakan cara yang paling mudah untuk memenuhi


kebutuhan garam nasional
Positif Negatif Impor Garam

Positif Negatif

1. Kestabilan Garam di Negara 1. Jatuhnya harga garam rakyat


2. Terjaganya Produksi dalam 2. Terjadinya Over Supply
negeri 3. Melemahnya Konsumsi Garam
Lokal
Kesimpulan

• Permasalahan impor garam di Indonesia masih perlu di tinjau kembali dan harus
diselesaikan akar permasalahannya. Sebab tingginya kebutuhan garam dan
kurangnya hasil produksi garam di dalam negeri menyebabkan pemerintah harus
mengambil langkah impor. Oleh karena itu, perlunya ada inisiatif dari pemerintah
untuk mengkaji langka-langkah maupun kebijakan yang perlu dilakukan untuk
mengurangi angka impor garam karena selain menyebabkan merugikan para petani
garam juga menyebabkan ketergantungan terhadap negara lain. Dalam konteks
teori ketergantungan, bahwa kebutuhan pokok seperti garam harus dipenuhi
melalui impor sangat penting terutama menunjang produksi dalam negeri apabila
bahan baku yang dihasilkan tidak bisa didapat maupun dimanfaatkan namun hal ini
menjadi permasalahan bagi negara indonesia untuk memperbaiki kedepan untuk
menjadi negara yang mandiri terutama dalam pemenuhan kebutuhan garam.

Anda mungkin juga menyukai