PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Garam adalah suatu bahan kimia yang penting dan murah, pemakaiannya
terutama untuk bahan pangan dan industri, dalam industri garam
merupakan bahan baku untuk pembuatan bahan kimia yang dapat dipakai sebagai
bahan dasar atau bahan penolong pada industri lain, industri garam olahan juga
menjadi kebutuhan bagi masyarakat indonesia pada umumnya.
Karena semakin sulitnya bahan dasar karung dan juga kelangkaan sumber
yodium untuk dijadikan bahan penolong terhadap hasil garam olahan, disamping
itu pihak perusahaan juga kesulitan menentukan harga pasar yang setiap harinya
berubah, hal itu menjadi problem yang harus di rencanakan oleh pihak perusahaan
sehingga mampu mendapatkan solusi yang bisa mengatasi masalah yang ada,
1
kemudian langkah selanjutnya dilakukan perencanaan dan pengadaan
penjadwalan lebih lanjut.
Spesifikasi yang ada karena yodium dan karung merupakan stok bahan
penolong utama dalam hasil garam olahan sehingga perlu analisa lebih lanjut
tentang kesiapan bahan penolong yodium dan karung, guna menghindari
kehabisan stok bahan penolong sehingga keberlangsungan produksi garam
beryodiyum tetap terlaksana.
2
Tabel 1.1 Perumusan Kerja
3
Batasan masalah ini berfokus terhadap “ Analisis bahan penolong yodium
terhadap produktifitas hasil garam olahan di PT GARAM (Persero) kalianget”.
BAB I PENDAHULUAN:
Terdiri dari latar belakang masalah, perumusan kerja, tujuan, manfaat, batasan-
batasan, dan sistematika laporan.
4
BAB IV : PERMASALAHAN:
Divisi Industri Garam bagian Rendal, Bahan Penolong Karung dan
Yodium, Perencanaan dan Pengadaan, Produktivitas, Jenis – Jenis
Produktivitas, Pengukuran Produktivitas, Pengukuran Produktivitas,
Pengukuran Produktivitas Garam Olahan, Tujuan dan Manfaat
Pengukuran Produktivitas, Siklus Produktifitas, Penanggung jawab.
Perhitungan Produktivitas
Evaluasi Produktivitas
BAB IV : PENUTUP :
Kesimpulan dan saran
5
BAB II
PROFIL PERUSAHAAN
2.1 Sejarah Singkat Berdirinya Perusahaan
Perusahaan garam di kalianget ini sejarahnya mempunyai nama-nama
berbeda setiap tahunnya sehingga pada saat ini di kenal dengan nama PT
GARAM (Persero) perusahaan yang di bangun oleh belanda sejak tahun:
2.1.1 1921 (Jawatan Regie Garam), Pemerintahan Kolonial Belanda.
2.1.2 1937 (Jawatan Regie Garam Dan Candu), Pemerintahan Kolonial Belanda
Berdasarkan lembaran Negara NO. 254 & diganti lembaga Negara No. 357.
2.1.3 1945 (Jawatan Regie Garam Dan Candu), 31 Oktober 1945 dikuasai Oleh
RI.
2.1.4 1949 (Jawatan Regie Garam).
2.1.5 1952 (P.G.S.N, Perusahaan Garam Dan Soda Negara), berdasarkan UU
No. 14 tahun 1952.
2.1.6 1961 (P.N SODA, P.N GARAM), Berdasarkan PP. 138/1961 berakhirnya
masa monopoli.
2.1.7 1981 (PERUM GARAM), Berdasarkan PP.46/1981.
2.1.8 1991 (PT GARAM (PERSERO) ), Dibawah departemen perindustrian,
berdasarkan PP. 12.1991.
2.1.9 1998 (PT GARAM (PERSERO) ), Dibawah kementrian BUMN.
6
2.1.10 2021 (PT GARAM), Bergabung dalam holding BUMN pangan di bawah
ID Food, berdasarkan PP. 118 Tahun 2021.
Perseroan Terbatas
7
Dari material awal, yaitu garam kasar (krosok), industri garam di
Indonesia memproduksi berbagai jenis garam untuk memenuhi berbagai
keperluan akan garam baik untuk kebutuhan rumah tangga, maupun
kebutuhan industri, peternakan dan pertanian.
8
secara total (penguapan air dilakukan dalam satu areal kristalisasi),
sehingga hanya diperoleh garam dengan kadar NaCl yang rendah dan
mengandung kadar Ca dan Mg yang relatif tinggi serta cenderung kotor
(impuritis tinggi). Sedangkan garam produksi PT Garam proses
produksinya dilakukan dengan cara pengolahan bertingkat yang mana
proses penguapan air laut dilakukan di areal evaporator dan proses
pengkristalan dilakukan di areal kristalisasi sehingga diperoleh garam
dengan kualitas yang baik.
9
2.6.1 Camplong Sampang
2.6.2 Kalianget Sumenep
10
2.10 Jaringan Pemasaran
Jaringan Pemasaran PT. GARAM (Persero) tersebar di 12 Propinsi di
Indonesia, antara lain
Divisi IG
(Industri Garam)
GM. Pak Hudan
M. Rendal
Pak Syamsudin
Staff 11 SPV
Mas Eka Mas Riski
Karyawan
Semua
2.12 Visi Dan Misi Perusahaan
2.12.1 Visi
Menjadi perusahaan industri garam yang berkualitas dunia
2.12.2 Misi
Menjadi produsen garam bahan baku dan derivatnya, serta garam olahan
berkualitas dunia untuk memenuhi kebutuhan nasional
12
BAB III
TEORI PENDUKUNG
3.1 Pengertian analisis
13
Analisis adalah kegiatan untuk mencari pola, atau cara berpikir yang
berkaitan dengan pengujian secara sistematis terhadap sesuatu untuk menentukan
bagian, hubungan antarbagian, serta hubungannya dengan keseluruhan (Sugiono
2015).
Perlu ditekankan bahwa tujuan analisis adalah tergantung dari apa yang
dikehendaki pelaku analisis. Tujuannya dengan menganalisis data bisa berupa
penyelesaian suatu masalah, mencari solusi yang tepat, membaca detail
perkembangan, dan sebagainya.
14
Ada dua bahan penolong utama dalam garam olahan. Yang pertama
yodium dan yang kedua karung, bahan penolong tersebut harus tetap tersedia
untuk keberlangsungan garam olahan yang berkualitas.
15
mengatur kecepatan pembakaran energi, memproduksi protein serta mengatur dan
menghasilkan hormon sehingga ketika kelenjar ini kekurangan unsur yodium,
tubuh akan merangsang kelenjar tiroid untuk bekerja lebih keras yang
mengakibatkan pembekakan kelenjar tiroid atau yang umum disebut penyakit
gondok dengan ciri-ciri tonjolan besar pada leher.
Asupan utama yodium bagi manusia biasanya berasal dari garam dapur
dalam proses pengolahan makanan yang umumnya telah ditambahkan bahan
yodium. Hal ini telah dikembangkan sejak lama guna mencegah penyakit gondok
dan mempertahankan kecukupan asupan yodium bagi konsumen. Diperkirakan
lebih dari 50% garam dapur yang diproduksi di seluruh dunia sudah ditambahkan
unsur yodium termasuk di Indonesia. Selain mencegah penyakit gondok,
kekurangan yodium bisa menyebabkan keterbelakangan mental yang juga sangat
merugikan.
16
3.5 Sumber Yodium
Biota laut kaya akan kandungan yodium. Seafood ataupun tanaman laut
yang kita makan niscaya memberikan kecukupan asupan yodium bagi tubuh.
Terutama tanaman laut seperti rumput laut, bisa memberikan 500% kebutuhan
yodium manusia per sajian.
Selain itu, banyak sekali jenis-jenis sumber pangan alami yang mengandung kadar
yodium yang baik bagi tubuh:
3.5.1 Kerang
3.5.2 Ikan cod
3.5.3 Udang / Kepiting
3.5.4 Tuna
3.5.5 Salmon
3.5.6 Sarden
3.5.7 Susu sapi dan olahannya
3.5.8 Telur
3.5.9 Kentang
3.5.10 Bayam
3.5.11 Bawang
3.5.12 Pisang
3.5.13 Kacang tanah
3.5.14 Strawberry
17
Secara garis besar, segelas susu ditambah sebutir telur mencukupi sekitar
50% kebutuhan yodium tubuh. Sedangkan buah dan sayur dalam pola makan
sehat mencukupi sekitar 20% saja. Karena itu disarankan ketika tubuh
membutuhkan asupan yodium tinggi silakan memasukan jenis masakan laut atau
jenis seafood ke dalam diet harian meski umumnya pola makan normal bisa
dianggap mencukupi kebutuhan yodium apabila dalam pengolahannya
menggunakan garam beryodium yang mudah ditemukan di pasaran.
Manfaat yodium secara luas sudah dikenal baik namun penelitian yang
mendetail mengenai hubungan yodium dengan kesehatan manusia, sedikit berbeda
dengan penelitian vitamin atau mineral lain, belumlah terperinci secara
memuaskan. Meski demikian, relasi antara kecukupan yodium dengan kelenjar
tiroid atau kadang disebut kelenjar gondok, sangatlah jelas.
18
3.6.1 Perawatan penyakit kulit yang disebabkan jamur
3.6.2 Obat steril pembunuh kuman pada luka luar
3.6.3 Mencegah kanker payudara
3.6.4 Penyakit mata
3.6.5 Diabetes
3.6.6 Penyakit jantung
3.6.7 Stroke
3.6.8 Tablet pencegah radiasi (dalam kombinasi yodium potasium)
3.6.9 Proses penjernihan air minum.
3.7 Garam olahan
19
Selain mengandung yodium, garam olahan juga mengandung natrium
klorida murni sekitar 97% atau bahkan lebih tinggi. Tak hanya itu, garam olahan
juga mengandung zat anti caking yang berfungsi untuk mencegah penggupalan
garam. Komposisi garam laut umumnya sama dengan kandungan ion yang terlarut
dalam air laut.
Garam olahan kosumsi adalah garam dengan kadar NaCL 87% atas dasar
persen berat kering, kandungan impurities (sulfat,magnesium dan kalsium)
sebesar 2% dan kotoran lainnya (lumpur, pasir) sekitar 1% serta kadar air
maksimal 7%, garam proanalisis memiliki kadar NaCL 99% sedangkan garam
rakyat atau juga garam olahan memiliki kadar NaCL sebesar maksimal 95%.
Dalam contoh penerapan ini yaitu menjaga perencnaan dan pengadaan bahan
penolong yodium untuk melancarkan produksi garam olahan yodium supaya tetap
berproduksi dalam tekanan permintaan ataupun penyedian stok.
20
BAB IV
PERMASALAHAN
4.1 Divisi Industri Garam bagian Rendal
Divisi Industri Garam (IG) merupakan bagian terkecil dari perusahaan PT
GARAM (Persero), yang berada di kalianget, divisi ini bergerak di bidang
Perencanaan dan Pengendalian (Rendal), Divisi ini memegang kendalai dari tiga
pabrik produksi yang ada di tiga tempat berbeda, yang Pertama. Berada di
segoromadu gersik, Kedua. Berada di camplong, dan Ketiga. Berada di sampang.
Dari berbagai unit yang ada, yang mengendalikan yaitu Divisi Industri
Garam bagian Rendal, mulai dari penerimaan Pre-Order (PO), Perencana
produksi, Anggaran produksi, Problems yang ada di tiap unit, hingga Hasil
capain produksi yang siap dipasarkan.
Dari minimnya stok bahan penolong karung dan yodium pada perushaan PT
GARAM (Persero) Kalianget mulai berkurang dari banyaknya permintaan
21
produsen tiap harinya dan juga untuk ketersediaan stok garam olahan di gudang
garam olahan.
Semakin sulitnya bahan dasar karung dan juga kelangkaan sumber yodium
untuk dijadikan bahan penolong terhadap garam olahan menjadi problem yang
harus di rencanakan dan kemudian dilakukan penjadwalan lebih lanjut.
Oleh karena itu untuk mencegah permintaan yang semakin hari semakin
peningkat dari konsumen perlu dilakukan analisa untuk selanjutnya pemeliharaan
terhadap stok ketersediaan bahan penolong karung dan yodium supaya untuk
mengahasilkan produksi garam olahan yang berkualitas tetap berjalan sesuai
perecanaan produksi.
4.4 Produktivitas
22
dan dimanfaatkan untuk mencapai hasil yang optimal. Produktivitas dapat
digunakan sebagai tolak ukur keberhasilan suatu industri atau UKM dalam
menghasilkan barang atau jasa. Sehingga semakin tinggi perbandingannya, berarti
semakin tinggi produk yang dihasilkan. Ukuran-ukuran produktivitas bisa
bervariasi, tergantung pada aspek-aspek output atau input yang digunakan sebagai
agregat dasar, misalnya: indeks produktivitas buruh, produktivitas biaya langsung,
produktivitas biaya total, produktivitas energi, produktivitas bahan mentah, dan
lain-lain.
23
sebagai rasio dari keluaran yang dicapai dari sumber daya yang digunakan.
Dengan kata lain produktivitas dapat diartikan bahwa pengertian produktivitas
memiliki dua dimensi, yakni efektivitas dan efisiensi. Produktivitas merupakan
komponen menentukan syarat utama dalam keberhasilan suatu perusahaan.
Produktivitas menunjukkan tingkat kualitas perusahaan dalam menghadapi era
persaingan sehingga perusahaan dapat mencapai tujuan yang telah ditentukan.
Output Total
Produktivitas Total =
Input Total
4.5.2 Produktivitas Persial
24
Pengukuran produktivitas dapat dilakukan untuk setiap masukan secara
terpisah atau secara total untuk keseluruhan masukan yang digunakan
untuk menghasilkan keluaran. Pengukuran produktivitas untuk satu
masukan pada suatu saat disebut dengan pengukuran produktivitas parsial.
Output Total
Produktivitas Total =
Input Total
4.6 Pengukuran Produktivitas
4.6.1 Membandingkan hasil galaram olahan yang diukur dengan unit kerja
periode dasar.
4.6.2 Membandingkan unit kerja yang sebenarnya dengan target yang telah
ditetapkan.
Yang akan digunakan pada laporan kerja praktek ini ialah pengukuran
produktivitas dengan model pendekatan parsial terhadap garam olahan.
25
Setiap pekerja perlu menemukan tolak ukur supaya bisa menjadi
pedomana dalam pengolahan dengan menggunakan cara-cara tertentu untuk
menghasilkan garam olahan beryodium yang layak dikonsumsi.
Dalam pengukuran produktivitas sangat berpengaruh terhadap harga jual
garam olahan, sehingga garam olahan yodium bisa menjadi garam yang
diunggulkan dari garam olahan non yodium.
4.8.1 Perusahaan dapat menilai efisiensi konversi sumber dayanya, agar dapat
meningkatkan produktivitas melalui efisiensi penggunaan sumber-sumber
daya itu.
4.8.2 Perencanaan sumber-sumber daya akan menjadi lebih efektif dan efisien
melalui pengukuran produktivitas, baik dalam perencanaan jangka pendek
maupun jangka panjang.
26
4.8.3 Tujuan ekonomis dan non ekonomis dari perusahaan dapat diorganisasikan
kembali dengan cara memberikan prioritas tertentu yang dipandang dari sudut
produktivitas.
4.8.4 Perencanaan target tingkat produktivitas di masa mendatang dapat
dimodifikasi kembali berdasarkan informasi pengukuran tingkat produktivitas
sekarang.
4.8.5 Pengukuran produktivitas perusahaan akan menjadi informasi yang
bermanfaat dalam membandingkan tingkat produktivitas di antara organisasi
perusahaan dalam industri sejenis serta bermanfaat pula untuk informasi
produktivitas industri pada skala nasional maupun global.
4.8.6 Nilai-nilai produktivitas yang dihasilkan dari suatu pengukuran dapat
menjadi informasi yang berguna untuk merencanakan tingkat keuntungan dari
perusahaan itu.
4.8.7 Pengukuran produktivitas akan memberikan informasi yang bermanfaat
dalam mengevaluasi perkembangan dan efektifitas dari perbaikan terus
menerus yang dilakukan dalam perusahaan itu.
4.8.8 Aktivitas perundingan bisnis (kegiatan tawar menawar) secara kolektif
dapat diselesaikan secara rasional, apabila telah tersedia ukuran-ukuran
produktivitas.
4.8.9 Pengukuran produktivitas terus menerus akan memberikan informasi yang
bermanfaat untuk menentukan dan mengevaluasi kecenderungan
perkembangan produktivitas perusahaan dari waktu ke waktu.
27
Dengan adanya pengukuran peroduktivitas di perusahaan dapat memberi
manfaat bagi perusahaan yaitu dapat membandingkannya dengan produktivitas
standar yang telah ditetapkan manajemen, mengukur tingkat perbaikan
produktivitas dari waktu ke waktu, dan membandingkan dengan produktivitas
industri sejenis yang menghasilkan produk serupa.
28
pada manusia yang melaksanakan aktivitas tersebut, maka sumber daya manusia
merupakan sumberdaya utama dalam pembangunan.
29
4.9.3 Perencanaan Produktivitas.
4.9.4 Perbaikan Produktivitas.
Apabila produktivitas dari sistem industri itu telah dapat diukur, langkah
berikut adalah mengevaluasi tingkat produktivitas aktual itu untuk
diperbandingkan dengan rencana yang telah ditetapkan. Kesenjangan yang terjadi
antara produktivitas aktual dan rencana merupakan masalah produktivitas yang
harus dievaluasi dan dicari akar penyebab yang menimbulkan kesenjangan
produktivitas itu. Berdasarkan evaluasi ini, selanjutnya dapat direncanakan
kembali target produktivitas yang akan dicapai, baik dalam jangka pendek
maupun jangka panjang. Untuk mencapai target produktivitas yang telah
direncanakan berbagai program formal dapat dilakukan untuk meningkatkan
produktivitas terus-menerus. Siklus produktivitas itu diulang kembali secara
terus- menerus untuk mencapai peningkatan produktivitas terus-menerus dalam
sistem industri.
30
Pengukurang
Produktivitas
Perencanaan Produktivitas
31
BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN
Di bagian ini tentang hasil dan pembahasan dan langkah-langkah
menentukan jumlah kebutuhan bahan penolong karung dan yodium yang di dapat
dari unit pabrik yang berbeda, yaitu pabrik segoromadu, camplong dan sampang,
pada bulan Oktober Tahun 2022.
Total hasil garam olahan yodium dan karungan yodium & Non Yodium
32
No Bulan Unit RKAP Hasil Garam
1 Segoromadu 368,00
2 Oktober Camplong Ggaram Olahan 1,809,70
3 Sampang 1,281,82
Total 3,459,52
Sumber Data : Internal Perusahaan
Dari hasil data tersebut dicari data kebutuhan bahan penolong yodium dan
karung untuk garam yodium dan non yodium dengan ketentuan:
33
Karung : 21 karung (toleransi) = 1 ton
Menggunakan Perhitungan : A = C
B D
Dari totol hasil garam olahan yodium yaitu 3,459,52 ton dan total garam
dikarungi yatiu 2,178,60 ton, jadi jumlah bahan penolong yodium dibutuhkan
yatiu 345,9 dan total bahan penolong karung dibutuhkan yaitu 45,738 lembar
karung terhitung pada bulan Oktober 2022.
34
Perhitungan Produktivitas dilakukan secara parsial dengan rumus :
Output Total
Rumus Produktivitas =
Input Total
Dan dalam kerja praktek ini yang menjadi output yaitu jumlah kebutuhan
Kebutuhan
selama bulan Oktober tahun 2022. Maka rumusnya menjadi: =
Garam Olahan
Total Kebutuhan
Dengan rumus = = Produktivits
Garam Olahan
Pada tabel di atas dijelaskan hasil garam olahan bulan oktober tahun 2022
460839
perhitungannya : = = 1332 = 13,32%
345952
35
= Nilai 460839 adalah total kebutuhan bahan penolong.
13 ,32 %
Nilai rata-rata bulan Oktober adalah : = = 0.42%
31
36
Hasil pengukuran produktifitas biasanya dalam bentuk persentase.
Suatu hasil olahan, dikatakan produktif jika hasil output dibagi inputnya
adalah 100% atau 1 (satu). Maka nilai produktifitas dikatakan baik atau
jika ingin ditingkatkan hasil pembagiannya harus naik atau lebih dari satu.
Sebaliknya, jika hasil pembagian turun atau kurang dari satu, maka dapat
dikatakan produktifitas menurun dan dapat menimbulkan kerugian.
BAB VI
PENUTUP
6.1. Kesimpulan
6.1.1 Nilai produktivitas bahan penolong yodium dan karung terhadap hasil
garam olahan selama bulan Oktober di PT GARAM (Persero) tidak cukup
baik karena didapat hasil peerhitungan yang kurang dari 100% atau 1 (satu)
pada bulan Oktober.
37
6.1.2 Nilai produktivitas persial tenaga kerja total selama bulan Oktober adalah
13,32% dengan nilai rata rata 0,42%
6.2. Saran
Menghadapi masalah yang timbul dari analisis bahan penolong yodium dan
karung terhadap produktivitas hasil garam olahan di PT GARAM (Persero)
kalianget peneliti menawarkan beberapa saran untuk mengatasi permasalahan
tersebut, diantaranya :
38