Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN OBSERVASI

UMKM “ TERASI LINTANG JAYA ”

Tujuan Pembuatan Laporan ini adalah untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Kewirusahaan

Dosen pengampu : Muhadirin M.E

Disusun oleh :

1. Muhammad Zaenal Muttaqin (2120006)


2. Muahammad Khoirul Anwar (2120009)

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM PATI


PRODI AHWAL ASYAKHSIYAH
JURUSAN SYARIAH
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan anugerah
dan pertolonganya kepada kami sehingga dapat menyelesaikan laporan hasil observasi
ini sebagai salah satu tugas mata kuliah Pembelajaran. shalawat serta salam semoga
tercurah limpahkan kepada Navi Muhammad SAW yang telah memberikan ilmu yang
bermanfaat untuk kesuksesan dunia dan akhirat.
Dalam penyusunan laporan ini tentunya menghadapi berbagai hambatan dan
rintangan namun dengan bantuan dari berbagai pihak sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas ini dalam waktu yang telah di tentukan.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini jauh dari kata sempurna
sehingga kami meminta maaf atas kekurangan yang kami lakukan.
kami mengharapkan saran dan kritik dari semua pihak.

Pati, Mei 2023

Penyusun

2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Usaha mikro atau kecil menengah sedang bertumbuh di Negara ini khususnya di
Kota Pati telah terbukti bisa meningkatkan perekonomian serta memberikan
penghidupan yang layak bagi masyarakat. Walaupun begit, ada juga UMKM yang
masih belum mendapat perhatian dari pemerintah, pelaku UMKM mengharapkan
bantuan uluran tangan pemerintah serta masyarakat setempat agar usaha itu bisa
bertahan. Progam survey UMKM ini dilaksanakan karena ini sebagai awal pemulaan
progam kewirusahaan bagi mahasiswa STAI Pati. Sekaligus, untuk memenuhi tugas
mata kuliah kewirusahaan.

Dalam hal ini penulis membahas dan meneliti tentang UMKM “UD. Lintang Jaya”
yang memproduksi terasi di Kec. Trzngkil Desa Sambilawang Rt.01 / Rw.03. Pemilik
bernama Pak Sarmidi. UD Lintang Jaya yang didirikan tahun 2006 di Ds. Sambilawang
Kec. Trangkil Kab. Rembang Bertujuan memberikan inovasi dalam mewujudkan
keinginan pasar.

Di kabupaten pati sendiri khususnya di desa Sambilawang rata – rata telah terdapat
banyak sekali UMKM produksi terasi, karena melihat letak gegografis ini dekat dengan
laut sehingga sangat cocok untuk UMKM yang memproduksi terasi.

B. Tujuan dan Manfaat


Adapun tujuan dan manfaat penulisan laporan kegiatan observasi UMKM
yaitu :
1. Dapat mengetahui manajemen UMKM
2. Dapat memahami kendala yang di hadapi pelaku UMKM serta memberikan solusi
alternative
3. Mengenalkan Mahasiswa baru akan lingkungan UMKM sebelum pembelajaran
4. Mengetahui peluang usaha dan memberikan pembelajaran berwirausaha dengan
melihat berbagai aspek kekuatan dan kelemahan UMKM.

C. Profil UMKM
1. Identitas Pemilik UMKM

3
1. Nama Usaha : UD. LINTANG JAYA
2. Nama Pemilik : Sarmidi
3. Jenis Usaha : Produksi Terasi
4. Alamat Tempat Usaha : Ds. Sambilawang Rt.01/Rw.03 Kecamatan
Trangkil, Kabupaten Pati
5. No. Telepon : 085640988622
6. Tahun Berdiri UMKM : 2006
7. Bentuk Badan Usaha : UD

D. Sejarah Berdirinya UMKM


Berawal dari setelah melihat kondisi keinginan pasar saat ini, dimana diperlukan
produk yang berkualitas dengan harganya yang terjangkau. UD LINTANG JAYA yang
didirikan tahun 2006 yang bertempat di Ds. Sambilawang Kec. Trangkil Kab. Pati
bertujuan untuk memberikan inovasi dalam mewujudkan keinginan pasar. UD
LINTANG JAYA perusahaan local yang memproduksi berbagai terasi yang berkualitas
dengan rasa mulai kelas C, B sampai yang tertinggi kelas A.
Awal mula berdirinya Perusahaan ini di mulai dari sang pemilik menjual
berkeliling, sampai beberapa tahun kemudian terjadi bertambahnya pelanggan dan sang
pemilik memiliki ide untuk memperbesar penjualan pasar.

E. Analisis SWOT UMKM


Adapun kekuatan dari UMKM “UD. LINTANG JAYA” Pak Sarmidi yang
pertama memiliki tenaga kerja yang terampil dan berpengalaman, yang kedua tempat
usaha milik sendiri, ketiga mempunyai pasar yang jelas, keempat Bahan untuk
memproduksi terasi dekat dengan tempat produksi. Kelemahan dari UMKM “UD.
LINTANG JAYA” ini, yaitu di desa UMKM ini terdapat banyak saingan yang
mayoritas juga memproduksi terasi, sehingga harus menyisati penjualan dengan harga
murah untuk menarik pasar. Peluang yang di miliki UMKM ini yaitu telah berdiri sejak
lama, memiliki karyawan yang terampil sehingga untuk memajukan kualitas terbilang
mudah, namun untuk memproduksi membutuhkan waktu dan kondisi cuaca yang
mendukung.

4
BAB II
HASIL OBSERVASI

A. Lokasi UMKM
Lokasi UD. LINTANG JAYA milik pak Sarmidi terletak di desa Sambilawang
RT.01 / RW.03 kecamatan Trangkil kabupaten Pati. di sebelah barat rumahnya. Di
pesisir pertambakan dan laut, Dekat tempat wisata Pantai Kertomulyo. UMKM
didirikan dilokasi tersebut dengan alasan agar dapat menjangkau suplaiyer dari
pasar penjualan yang strategis.

B. Fokus Bidang Usaha


Terasi merupakan produk awetan ikan-ikan atau rebon yang telah diolah
melalui proses pemeraman atau fermentasi, penggilingan atau penumbukan dan
penjemuran yang selama kurang lebih 10-15 hari. Ke dalam produk terasi tersebut
ditambahkan garam yang berfungsi sebagai bahan pengawet, berbentuk seperti
pasta dan berwarna hitam-coklat, kadang ditambah dengan bahan pewarna sehingga
menjadi kemerahan. Terasi memiliki bau yang tajam dan biasanya digunakan untuk
membuat sambal terasi, tapi juga sering ditemukan dalam berbagai resep
tradisional.
UMKM “UD. LINTANG JAYA” memproduksi terasi dengan banyak tipe
variasi produk terasi itu sendiri yang di mulai dari terasi tipe A meliputi : Terasi
rebon (anakan udang), Terasi Ikan Jambal, terasi Ikan kakap. Tipe B meliputi :
Terasi ikan tongkol. terasi ikan teri dan ikan petek. tipe C tipe ini lebih murah
dikarenakan bahan-bahan yang digunakan mudah didapat terasi tipe C ini meliputi
: Terasi teri biasa.

C. Manajemen Produksi
Dalam observasi, yang penulis lakukan UMKM “UD. LINTANG JAYA”
memproduksi terasi. Untuk memproduksi terasi UMKM tersebut membutuhkan
bahan, waktu dan order konsumen. Bahan yang digunakan pada dasarnya adalah
ikan jambal, ikan kakap, ikan tongkol, dan rebon. Biasanya bahan tersebut
didapatkan langsung dari TPI Juwana ataupun sisa hasil nelayan Juwana, karena
jarak yang dekat dan untuk menghemat biaya produksi. Waktu produksi UMKM
kurang lebih 1 bulan sekali, pada saat observasi kebetulan UMKM belum dalam

5
masa produksi. Konsumen dari UMKM tersebut meliputi dari kalangan pedagang
pasar, ibu rumah tangga ataupun UMKM lain yang membutuhkan terasi untuk
bahan dasar pembuatan produknya.
Untuk memproduksi, tergantung dengan jumlah banyaknya pesanan dalam
sekala besar biasanya memproduksi 2 ton dalam sekali produksi selama kurang
lebih 3 bulan sekali. Untuk konsumen dari pasar atau konsumen dalam sekala kecil
biasanya UMKM ini memproduksi kurang lebih 4 kwintal dalam satu bulan sekali.
Proses dan cara produksi UMKM sebagian besar hampir sama dengan proses
dan cara produksi terasi pada umumnya yaitu :
Pembuatan Terasi
A. Alat dan Bahan
1. Alat
• Timbangan
• Perangkat penjemuran
• Kain saring
• Alat Penghancur
2. Bahan
• Terasi ikan
Beberapa jenis ikan yang digunakan sebagai bahan baku adalah ikan
kakap, ikan jambal dan ikan tongkol. Kepala ikan harus dibuang
terlebih dahulu sebelum diproses lebih lanjut.
• Terasi Udang
Adapun bahan baku yang digunakan dalam proses pembuatan terasi
adalah berupa rebon atau udang kecil dengan ukuran panjang
berkisar antara 1cm – 2,1cm (membujur), lebar 0,3cm dengan warna
keputihan
3. Bahan Pembantu
• Garam
Pada pembuatan terasi, garam memiliki fungsi ganda yaitu sebagai
berikut :
- Untuk memantapkan citarasa terasi yang dihasilkan
- Pada konsentra 20% (200 gram/kilogram bahan baku), garam
mampu berperan sebagai bahan pengawet, namun dalam

6
konsentra lebih dari 20% justru akan menganggu proses
fermentasi.
• Pewarna
Untuk memperbaiki penampilan maka sering dilakukan
penambahan bahan pewarna buatan dalam terasi. Ke dalam terasi
udang sering ditambahkan warna coklat atau merah, sedangkan ke
dalam terasi ikan sering di tambahkan warna kehitaman (campuran
antara warna merah dan hijau). Adapun konsentrasi pewarna yang
digunakan, di sesuaikan dengan kebutuhan. Untuk menjamin
keselamatan konsumen, sebaiknya digunakan bahan pewarna yang
diizinkan penggunaanya oleh pemerintah.

B. Cara Pembuatan
1. Ikan atau Rebon dicuci bersih untuk membuang kotoran dan lumpur yang
melekat kemudian di tiriskan.
2. Tambahkan garam sebanyak 5% dari berat udang/ikan dan pewarna sesuai
dengan warna yang diinginkan kemudian diaduk rata.
3. Tempatkan campuran tersebut pada wadah tampah dan ratakan agar
ketebalanya 1 – 2 cm.
4. Jemur sampai setengah kering sambil di aduk selama penjemuran agar
merata tingkat kekeringanya.
5. Giling/tumbuk agar halus dan dibentuk adonan gumpalan-gumpalan
tersebut.
6. Hasil tumbukan berupa tumbukan-tumbukan bulat dibungkus dengan tikar,
Biarkan selama satu hari sampai dua hari.
7. Jemur kembali sambil dihancurkan supaya cepat kering, Jika terlalu kering
dapat ditambahkan air. Waktu penjemuran 3-4 hari dan kondisi dijaga agar
tidak terlalu kering.
8. Buat gumpalan-gumpalan kembali dan bungkus.
9. Simpan selama 1-3 minggu, supaya terjadi proses Fermentasi sampai
tercium bau khas terasi.

Metode persediaan terhadap bahan baku UMKM “UD. Lintang Jaya” tidak ada
tahapan penyimpanan bahan baku.u hari setelah pembelian Jadi, ketika UMKM

7
membeli bahan baku itu langsung di produksi saat itu juga atau paling lambat satu
hari setelah pembelian bahan baku, agar bisa menjaga kualitas barang produksinya.
Sedangkan barang jadi biasanya langsung di setorkan ke konsumen pasar beberapa
produk masih membutuhkan waktu untuk bisa terjual.penulis menemukan terasi
yang belum terjual masih tersimpat digudang.

C. Manajemen Pemasaran
Dalam memasarkan produk UMKM “UD. LINTANG JAYA” awalnya
bungkus produk yang digunakan memiliki brand yang tertulis (plastik),
beberapa tahun kemudian brand tersebut dihapus dengan tujuan untuk
menghemat waktu juga mengektifkan biaya produksi. Kemudian strategi
UMKM dalam menetapkan harga di sesuaikan.
Dengan jumlah pesanan dan saingan sekitar pasalnya di Desa tempat
UMKM ini berdiri banyak juga yang memproduksi Terasi. Untuk promosi yang
digunakan UMKM ini terbilang sangat sederhana yaitu melalui mulut kemulut
dari pelangganya, sehingga tidak perlu strategi lain yang lebih maju untuk
mendapatkan konsumen.

D. Manajemen Keuangan
Manajemen keuangan dari UMKM terbilang rapi karena mempunyai
struktur organisasi tersendiri, sehingga dapat meminimalisir resiko kerugian
dan dapat mengetahui keuntungan UMKM dengan jelas. Sumber modal yang di
gunakan adalah dari keuangan pemiliknya sendiri, Nominal modal dan
kekayaan UMKM secara keseluruhan sebesar Rp.141.000.000. modal untuk
sekali produksi UMKM membutuhkan Rp.27.500.000.

Laporan Keuangan

8
UMKM “UD. LINTANG JAYA”
Bahan dan Jumlah harga produksi
Pengeluaran Pemasukan
Bahan Harga Bahan Harga
- Udang rebon Rp.30.000 - Terasi Rp.35.000 /Kg
- Garam Rp.5000 /Kg Udang
- Pewarna Rp.3000 /Kg Rebon
- Ikan Teri, kakap, Rp.35.000 /Kg -Terasi Ikan Rp.40.000 /Kg
Tongkol, petek
Tabel II

Perhitungan keuntungan per 2 ton


Keuntungan terasi udang Rp.35.000 x 2000 Keuntungan terasi ikan Rp.40.000 x 2000 =
= Rp.70.000.000 Rp.80.000.000

E. Manajemen SDM
UMKM “UD.LINTANG JAYA” ini memiliki tenaga kerja kurang lebih 5
orang yang berasal dari tetangga desa mayoritas berpendidikan SD. Dari 5
tenaga kerja terbagi menjadi tiga bagian, posisi yang pertama 1 orang bagian
mesin, 2 orang bagian penjemuran dan 2 orang bagian packing. Sistem tenaga
kerja di “UD.LINTANG JAYA” menggunakan sistem tenaga kerja tetap,
dengan memberikan upah perhari Rp.85.000 selama dua minggu (masa
produksi). selain mendapatkan gaji tenaga kerja juga diberikan tunjangan dan
upah lebih.

9
BAB III
PENUTUP

A. Permasalahan
1) Masa produksi hanya tiga bulan satu kali
Dalam masa produksi yang singkat tersebut UMKM mengalami kendala di
bidang Pemasaran yaitu ketika penjualan produk yang di distribusikan ke
perusahaan masih tersisa di gudang, UMKM terbilang sulit memasarkan
kembali. serta tenaga kerja lebih banyak waktu luang daripada waktu bekerja
2) Produksi terpengaruh cuaca
Produksi terasi membutuhkan sinar matahari untuk prosesnya, sehingga jika
musim/cuaca hujan atau mendung produksi tidak berjalan dengan baik.
3) Banyaknya saingan
Di desa Sambilawang terkenal dengan seta produksi terasi kebanyakan warga
di desa tersebut memiliki usaha produksi terasi, sehingga penentuan harga,
strategi pasar dan kualitas produksi UMKM “UD. LINTANG JAYA” harus
lebih unggul dari yang lainnya.
B. Saran dan Rekomendasi
1. Memerlukan tempat penyimpanan yang baik
2. Dalam sekali produksi seharusnya tidak terlalu banyak atau sesuai dengan
pesanan saja, agar tidak tersisa.
3. Dengan banyaknya saingan yang dimiliki UMKM, harus mempunyai inovasi
baru dalam meningkatkan kualitas produksinya. Misalnya, mengembalikan
Brand atau merk yang pernah digunakan dulu.

10
Gambar 1. Proses observasi UMKM “UD.LINTANG JAYA”

11
Gambar 2. Kemasan Terasi

12
Gambar 3. Proses penjemuran terasi

13
Gambar 4. Mesin penggiling Terasi

14
Gambar 5. Prnyimpanan terasi sampai proses fermentasi

15
Gambar 6. Membuat gumpalan sebelum diungkus

16

Anda mungkin juga menyukai