Laporan Kunjungan Industri
Laporan Kunjungan Industri
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT. Karena berkat rahmat dan
karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan Laporan Kunjungan Industri di PT Sumber Mina
Bahari ini tepat pada waktunya sebagai tugas mata kuliah Manajemen Operasi.
Adapun latar belakang penulis membuat Laporan Kunjungan Industri adalah sebagai
bukti bahwa penulis telah menyelesaikan Kunjungan Industri di PT Sumber Mina Bahari
yang terletak di Jl.Raya Rembang Tuban KM.31 Desa Sumbersari, Kecamatan Kragan,
kabupaten Rembang.
1. Bapak Drs. H.Muhammad Asrori, M.Si. selaku ketua STIE YPPI Rembang.
2. Bapak Dr. Riskin Hidayat, M.Sc. selaku dosen pembimbing lapangan yang telah
memberikan bimbingan, petunjuk, dan arahan dalam pendampingan dan penyusunan
Laporan Kunjungan Industri.
3. Ibu Anik Nurhidayati, SE.,MM. selaku dosen pembimbing yang telah memberikan
bimbingan,petunjuk, arahan dalam penyusunan Laporan Kunjungan Industri.
4. Kedua orang tua serta rekan-rekan yang senantiasa memberi motivasi dan doa kepada
penulis untuk menyelesaikan Laporan Kunjungan Industri.
5. Bapak Umar Heru Laksono selaku Manager Produksi PT Sumber Mina Bahari yang
telah memberikan arahan dan bimbingan kepada penulis tentang segala hal dan proses
yang berhubungan dengan produksi pengalengan rajungan.
Laporan ini dibuat semaksimal mungkin dan dengan berusaha menghindarkan dari
kesalahan dan kekurangan, karena penulis menyadari bahwasanya manusia tidak akan pernah
luput dari kesalahan. Untuk itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis
harapkan demi perbaikan penulisan Laporan selanjutnya. Harapan penulis, semoga Laporan
ini dapat bermanfaat dan menjadi sumber ilmu bagi pembaca. Amin.
Rembang,
Penulis
(19010028) 19010037
i
DAFTAR ISI
i
DAFTAR TABEL
i
DAFTAR GAMBAR
i
DAFTAR LAMPIRAN
i
ABSTRAKSI
i
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
PT Sumber Mina Bahari merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dibidang
pengalengan rajungan. Perusahaan tersebut mulai beroperasi pada 2013 yang
menghasilkan daging rajungan kaleng dalam berbagai macam jenis dan berbagai
macam merk. Rajungan memiliki nilai ekonomis yang tinggi dengan diekspor ke
amerika dan eropa. Di indonesia untuk produk lokal hanya dipasarkan pada presentasi
kecil yaitu 0,2%. Produk ini hanya dikirim ke hotel-hotel berbintang yang ada di Bali
dan Jakarta, karena harga produk yang tinggi di asia pun belum mampu ekspor.
Rajungan yang diproses oleh PT Sumber Mina Bahari adalah spesies portunus
pelagicus. Pemasakan daging dengan cara pasteurisasi bertujuan untuk menjaga
ketahanan daging rajungan karena daging rajungan memiliki kelemahan mudah
mengalami pembusukan serta kehilangan kesegaran. Masalah yang sering dihadapi
pada proses pengalengan rajungan adalah ketersediaan bahan baku yang musiman.
Sehingga proses produksi tidak bisa berlangsung secara stabil setiap harinya. Untuk
menanggulangi kendala tersebut PT Sumber Mina Bahari menggunakan berbagai
miniplant dari berbagai daerah hingga luar jawa. Perlu diperhatikan proses
pendistribusian dari miniplant ke perusahaan harus memperhatikan kesegaran bahan
baku dengan memberikan es yang cukup agar tidak terjadi penurunan mutu dan
pembusukan bahan baku saat setelah sampai diperusahaan.
B. Permasalahan
adapun permasalahan yang dihadapi oleh PT Sumber Mina Bahari yaitu produknya
belum bisa diterima oleh kalangan masyarakat menengah kebawah karena harga
produk yang tinggi. Selanjutnya, karena permasalahan bahan baku yang musiman.
C. Tujuan Kunjungan Industri
Kunjungan Industri bertujuan untuk melihat langsung bagaimana suasana/kondisi
perusahaan PT Sumber Mina Bahari serta menambah wawasan tentang proses
produksi rajungan.
i
BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
i
PT Sumber Mina Bahari memberikan kualitas terbaik disemua tahapan proses
pengolahan produk sampai ke pemasaran produk membuat PT Sumber Mina Bahari
berkembang pesat. Diumur perusahaan yang masih muda PT Sumber Mina Bahari
sudah banyak memiliki sertifikat standarisasi dan penghargaan yang didapatkan. Pada
tanggal 3 oktober 2013 berdasarkan peraturan menteri kelautan dan perikanan
NO.PER.19/MEN/2010 PT Sumber Mina Bahari mendapatkan sertifikat kelayakan
pengolahan (SKP) dengan predikat A.
Selanjutnya, pada tanggal 12 Agustus 2014 PT Sumber Mina Bahari
mendapatkan sertifikat dari Hazard and Critical Control Point (HACCP) yang
dibutuhkan untuk ekspor keluar negeri. Sertifikat HACCP ada 2 yaitu, dari USA dan
EURO. PT Sumber Mina Bahari mendapatkan predikat A keduanya. Hazard and
Critical Control Point (HACCP) merupakan sebuah organisasi sertifikasi mutu
industri makanan dan sertifikasi mutu disukai diindustri makanan internasional.
Pada tanggal 15 November 2014 PT Sumber Mina Bahari mendapatkan
sertifikasi Halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI). Sertifikat Halal menunjukkan
bahwa semua hal yang berhubungan dengan produk yang diproduksi PT Sumber
Mina Bahari sudah dipastikan halal. Selain HACCP dan sertifikat halal, ke Eropa juga
harus mempunyai sertifikat sosial audit, sertifikat sosial audit mencakup tentang
status karyawan harus jelas, kesejahteraan karyawan terpenuhi, keselamatan kerja
karyawan harus terjaga.
Produk yang dihasilkan PT Sumber Mina Bahari memenuhi standar kualitas
tertinggi sehingga pada tanggal 28 Desember 2014 PT Sumber Mina Bahari
mendapatkan sertifikat dari British Retmil Consertrium (BRC) dengan rating tinggi
yaitu A. BRC merupakan lembaga sertifikasi eropa yang mempunyai standar
kualifikasi yang sangat tinggi. Karena peraturan eropa lebih ketat maka kalau ekspor
ke eropa harus menambah sertifikat BRC. PT Sumber Mina Bahari bersertifikat BRC
untuk menjamin kualitas produk dan proses yang beroperasi sesuai dengan sistem
HACCP. Sebelum dipasarkan semua produk dievaluasi oleh departemen QA internal.
Selain itu, semua produk terus dipantau oleh departemen QA eksternal.
Semua sertifikat yang dimiliki oleh PT Sumber Mina Bahari bertujuan untuk
menembus pasar internasioal karena PT Sumber Mina Bahari merupakan perusahaan
ekspor hasil laut dan negara tujuan dari produknya adalah Amerika dan Eropa.
B. Fokus Bidang Usaha
PT Sumber Mina Bahari merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang
perikanan. PT Sumber Mina Bahari berfokus pada produksi olahan daging rajungan
yang dipasteurisasi dan frozen food dengan kemasan kaleng dan plastik polimer
dibandrol dengan harga sekitar Rp 500.000/kaleng
C. Jumlah dan Kualitas Tenaga Kerja
D. Segmen Pasar
Berdasarkan hasil Kunjungan Industri secara daring yang diwakilkan oleh pimpinan
produksi mengenai segmen pasar yang ditunjukan untuk produknya. Dari hasil
Kunjungan Industri secara daring tersebut, penyusun menyimpulkan beberapa
pembagian target pasar yang dituju dari segi demografi, yaitu laki-laki dan
perempuan. Dari segi geografi meliputi hotel-hotel berbintang yang ada di Bali dan
i
Jakarta. Untuk ekspor negara tujuan yaitu Amerika dan Eropa.
TAMBAHIIIIIIIIIIIIIIIII
E. Wilayah Pemasaran
Wilayah pemasaran PT Sumber Mina Bahari hanya menuju hotel-hotel berbintang
yang ada di Bali dan Jakarta. Selain di Indonesia negara yang menjadi tujuan
pemasaran yaitu Amerika dan Eropa. Untuk wilayah asia belum mampu mengekspor
karena harganya yang lumayan tinggi.
F. Lain-lain
Karena harga rajungan yang terkenal mahak, menjadikan PT Sumber Mina Bahari
mendapatkan penghargaan pembayar pajak terbesar. Bukan hanya sertifikasi,
penghargaan dari provinsi juga didapatkan PT Sumber Mina Bahari yaitu
penyumbang devisa terbanyak di Jawa Tengah.
i
BAB III
PELAKSANAAN KEGIATAN
- Collosal
Potongan daging yang tidak terputus diambil dari ruang kaki renang kepiting.
Dari setiap kepiting maksimal ada dua potong yang diambil. 30-50 buah per
pon (rata-rata 40 buah per pon). Rata- rata 11,4g/pcs, minimal 9,0g/pcs.
i
- Super lump
80% Super lump merupakan daging kepiting bening (1-3g) yang diapit
diantara 10% balutan gumpalan bunga besar dengan 2-3 potongan jumbo
mungil yang berada ditengah dan diatas kaleng. Dibagian bawah kaleng dan
tengah terdapat 10% balutan gumpalan bunga besar dengan 2-3 buah jumbo
mungil.
- Backfin lump
Backfin lump berisi 80% daging spesial yang terjepit diantara 10% benjolan
(1-3g) pada bagian atas kaleng dan 10% benjolan (1-3g) berada dibagian
bawah kaleng.
- Special
Potongan kecil daging kepiting yang diambil dari rongga tubuh kepiting. Berat
potongannya 1g dan lebih kecil.
i
- Lump
Lump berisi 70% campuran (1-3g/pcs) dan 30% spesial (<1g/pcs). Lump
diartikan sebagai pecahan gumpalan jumbo dan potongan yang lebih besar
yang diambil dari rongga tubuh kepiting 1-3g/pcs. Spesial didefinisikan
sebagai potongan kecil daging kepiting yang diambil dari rongga tubuh
kepiting yang lebih kecil (<1g/pcs).
- Claw
Claw berasal dari semua daging yang dikeluarkan dari cakar dan kaki kepiting.
Potongan cakar utuh ditempatkan dibagian bawah dan atas setiap kaleng
dengan minimal 16oz untuk menutupi 75% permukaan atas dan bawah.
i
produk, dimana volume produksi besar dengan kapasitas produksi 5 ton perhari
tetapi untuk akhir-akhir ini karena cuaca tidak mendukung PT Sumber Mina
Bahari hanya menerima 2 ton setengah. Karakteristik perusahaan dalam
melakukan kegiatan produksi yang dimiliki PT Sumber Mina Bahari yakni
bersifat moss production (produksi massal) yaitu jenis barang yang diproduksi
relatif sedikit tetapi dengan volume produksi yang besar. Permintaan produk
tetap/stabil demikian juga dengan desain produk jarang sekali berubah bentuk
dalam jangka waktu pendek.
4. Seleksi Lokasi
Pemilihan lokasi berkaitan dengan manajemen rantai pasok. Faktor pada rantai
pasok (supply chain) yang berpengaruh antara lain transportasi dan jaringan
distribusi. Dalam memilih lokasi PT Sumber Mina Bahari mempertimbangkan
beberapa faktor yaitu: 1) Memiliki letak yang strategis sehingga mempermudah
dalam pengadaan bahan baku. 2) Tersedianya fasilitas penunjang seperti air, listrik
dan telepon. 3) Tersedianya tenaga kerja dan bahan baku 4) Akomodasinya mudah
5) dan UMK di Rembang rendah.
5. Desain Tata-Letak
Tata letaknya mendukung otomatisasi produksi yang berfokus pada produksi.
Perancangan tata letak dilakukan setelah perancangan proses dan kapasitas. Jenis
tata ruang berorientasi pada produk dimana mesin-mesin diatur sesuai produksi.
i
Bahari memproduksi rajungan berjenis spesies fortunus pelagicus. Hubungan
dengan pemasok rajungan bersifat jangka panjang.
8. Persediaan
Dalam hal persediaan membutuhkan sekitar 5ton perhari. Tetapi untuk akhir-akhir
ini karena cuaca tidak mendukung PT Sumber Mina Bahari hanya menerima 2ton
setengah untuk kapasitas rajungan sekali produksi.
9. Penjadwalan
Dalam mengatur penjadwalan pemakaian bahan baku memakai sistem first in first
out.
10. Pemeliharaan
Pemeliharaan dalam menjaga mesin
i
BAB VI
PENUTUP
A. Simpulan
B. Saran
i
DAFTAR PUSTAKA
i
LAMPIRAN-LAMPIRAN