PENDAHULUAN
1
I.3 Bidang Usaha
Bidang usaha yang dijalankan oleh Mie Andalas berbentuk produksi/manufaktur dan
jasa. Dari sisi produksi/manufaktur, Mie Andalas mengolah bahan mentah menjadi produk
siap konsumsi yang berupa makanan dan minuman. Dari sisi jasa/pelayanan, Mie Andalas
memberikan pelayan terbaik dengan mengutamakan kenyaman pelanggan, baik itu dari sisi
makanan/minuman ataupun desain restoran yang menyejukkan mata. Oleh karena itu, dapat
disimpulkan bahwa Mie Andalas menerapkan dua bidang usaha.
2
I.5.1 Analisis Pasar
Profil Konsumen
Konsumen untuk produk ini adalah masyarakat pada umumnya, banyaknya
masyarakat yang suka mengonsumsi mie akan membuat produk ini banyak
diminati sehingga permintaan pernjualan akan semakin meningkat.
Potensi dan Segmentasi pasar
Melihat peluang pasar, saat ini masih sedikit usaha yang memproduksi mie
olahan Sumatera. Selain itu, masyarakat juga belum banyak yang mengenali
produk-produk mie khas Sumatera, sehingga membuat peluang usaha ini sangat
besar.
Pesaing dan Peluang Pasar
Penjualan beberapa olahan mie khas Sumatera yang sudah lama ada akan menjadi
pesaing yang cukup berat di pasaran. Namun, dengan memperbanyak variasi
olahan mie dari berbagai daerah di Sumatera merupakan inovasi baru yang akan
menambah warna pasar kuliner.
Media Promosi yang Digunakan
Media promosi yang digunakan untuk mendukung penjualan produk ini antara
lain dengan penyebaran di media sosial yang menyuguhkan beberapa menu
andalan dari perusahaan serta mengedepankan kualitas makanan yang enak,
lezatm dan kaya akan rempah-rempah atau membuat spanduk bertuliskan jenis
usaha yang dipasang di teras depan. Selain itu, media promosi yang digunakan
adalah melalui radio dengan menonjolkan kekhasan perusahaan yang
menyuguhkan makanan khas Sumatera.. promosi lanjuta dapat dilakukan dengan
menyebarkan brosur, voucher potongan harga, terutama jika melayani pesan antar
(delivery food), pernikahan, ulang tahun, dan acara-acara lainnya.
Strategi Pemasara yang akan Diterapkan
Strategi pemasaran produk ini dilakukan dengan promosi, baik secara langsung
maupun tidak langusng kepada setiap pengunjung yang datang dan melalui
unggahan di media sosial.
3
BAB II
PROFIL PERUSAHAAN
Perizinan
Usaha Mie Andalas memiliki izin usaha dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan dan
sudah terdaftar sebagai pelaku usaha penjualan komoditas makanan tradisional. Sesuai
dengan UU No. 3/1982 tentang Wajib Daftar Perusahaan. Perusahaan adalah setap
bentuk badan usaha yangmenjalankan setiap uasha yang bersifat tetap dan terus-menerus
didirikan, serta berkedudukan dalam wilayah negara Indonesia dengan tujuan
memperoleh keuntungan/laba. Mie Andalas juga mendaftarkan NPWP atas aktiva usaha
ke Departemen Perpajakan setemat. NPWP merupakan nomor yang diberikan kepada
wajib pajak sebagai sarana dalam administrasi perpajakan yang dipergunakan sebagai
tanda pengenal diri atau identitas bagi wajib pajak dalam melaksanakan hak dan
kewajiban perpajakannya. Pemilik usaha juga memiliki bukti mengenai kepemilikan
usaha dan keterangan lain yang berhubungan dengan usaha Mie Andalas.
4
masak yang handal sehingga dapat menghasilkan makanan yang enak juga lezat. Selain
itu, Mie Andalas juga menomor satukan kepuasan pelanggan.
Aspek Pemasaran
Melihat masih sedikitnya pedagang yang menjajakan makanan khas suatu daerah,
membuat Mie Andalas memiliki peluang besar untuk menarik perhatian para konsumen
di daerah setempat. Selain itu, Mie Andalas juga mematok harga makanan sesuai kualitas
yang diberikan dengan memperhatikan harga pasar yang berlaku di saat itu. Tentunya
setelah Mie Andalas berdiri, maka aka nada usaha-usaha kuliner lain yang dapat menjadi
saingan dari Mie Andalas. Namun hal itu dapat diatasi dengan menambahkan inovasi
baru pada menu yang disajikan.
Aspek Manajemen
Mie Andalas merupakan usaha yang berbentuk perseorangan dengan pemilik usaha
berperan sebagai pemilik modal, pemimpin serta pengelola usaha. Pemilik usaha
langsung membawahi para pekerjanya yang terdiri dari 2 juru masak dan 2 pelayan.
Pemilik usaha juga ikut berpartisipasi dalam proses pemasakan, pelayanan serta menjaga
meja kasir.
Aspek Keuangan
Mie Andalas mendapatkan modal dari Bank berupa pinjaman. Jumlah yang dipinjam dari
Bank adalah sekitar Rp 75.000.000,00. Dikarenakan gedung untuk usaha Mie Andalas
sudah ada, maka pinjaman yang diperlukan tidak begitu banyak. Perkiraan pendapatan
bersih dari Mie Andalas perbulannya adala sekitar Rp 50.000.000,00.
5
BAB III
PROYEK (PERUSAHAAN) YANG DIUSULKAN
6
Dengan tiap kilo mie dapat menyajikan 20 piring mie. Sehingga dapat diasumsikan
Mie Andalas menyajikan sekitar 200 piring per harinya.
Lokasi
Mie Andalas memilih lokasi di Jl. SM. Raja No. 216, Sitamiang Baru,
Padangsidimpuan, Sumatera Utara. Lokasi ini berada di piggir jalan yang
memudahkan pelanggan untuk menemukannya sehingga dapat menarik perhatian
para masyarakat yang sedang berlalu melewati jalan tersebut. Selain itu, pemilik
memilih lokasi tersebut adalah karena lokasi terebut dekat dengan pasar, sehingga
memudahkan untuk pemasokan barang dan meghemat waktu yang terpakai.
Bangunan
Bangunan yang digunakan oleh usaha Mie Andalas adalah bagian bawah ruko yang
dimiliki oleh pemilik sendiri. Sehingga tidak memerlukan izin membangun bagunan
ataupun izin menggunakan bangunan sebagai tempat usaha. Adanya ha ini dapat
memperkecil julah pinjaman ke pihak Bank.
7
10. Panci langseng/ Dandang
11. Baskom
8
Lay Out Proses
Dari gambar diatas dapat dilihat lay out dari Mie Andalas. Dapur terletak di belakang
agar tidak terlalu mengganggu kenyamanan pelanggan. Dapur juga dekat dengan
ruang penyimpanan bahan makanan dan pintu belakang sehingga memudahkan untuk
menyuplai bahan-bahan masakan. Pintu dapur yang mengarah langsung ke pelanggan
memudahkan dalam pelayanan sehingga waktu penyajian efektif. Selain itu toilet
berada di pojok kiri belakang dengan ditambahkan dinding pembatas antara gang
toilet dengan ruang makan. Hal ini dibuat agar tidak mengganggu kenyamanan dari
pelanggan. Kasir ditaruh di bagian depan agar memudahkan para pelanggan untuk
membayar makanan yang telah disantap pada saat hendak meninggalkan tempat
makan.
9
Proses Produksi
Proses produksi suatu makanan terdapat beberapa tahapan, yaitu tahap penerimaan
bahan makanan, persiapan bahan makanan, pengolahan bahan makanan, serta
penyajian makanan.
Penerimaan bahan makanan meliputi pemeriksaan, pencatatan dan pelaporan tentang
macam, kualitas dan kuantitas bahan makanan yang diterima sesuai dengan pesanan
yang ditetapkan.
Kemudian tahapan selanjutnya adalah persiapan bahan makanan yang meliputi
pembersihan bahan-bahan makanan sehingga siap digunakan serta menyimpan bahan
makanan yang akan digunakan nantinya.
Setelah itu, tahapan pengolahan bahan makanan sebagai berikut (contoh: proses
pemasakan Mie Gomak):
1. Merebus mie hingga lunak, kemudian saring dan sisihkan
2. Tumis bawang merah, bawang putih, merica, kemiri, udang halus, tomat yang
sudah dihaluskan serta menambahkan garam, gula dan air
3. Tambahkan sayuran seperti kol atau sawi ke dalam tumisan. Masak sampai
sayuran layu
4. Masukkan mie kemudian campur hingga merata
5. Taburkan seledri dan campurkan merata
10
Kapasitas Produksi
Berdasarkan peralatan yang telah dijabarkan sebelumnya, produksi makanan yang
ditargetkan adalah sekitar 200 piring per harinya. Sehingaa dengan memperhatikan
peralatan yang tersedia, maka dapat menghasilkan produk yang maksimal.
Bahan Penolong
1. Merica
2. Garam
3. Gula
4. Kerupuk
5. Telur
6. Perkedel
7. Bawang goreng
8. Cabai
11
9. Cuka
10. Sate kerang
11. Sate telur
12. Bakso
13. Udang
14. Seledri
15. Tauge
16. Ikan
17. Tahu
18. Ayam
19. Kacang tanah
20. Jeruk nipis
Tenaga Kerja
Pemilik, Manajer, Kasir 1 orang
Koki 1 orang
Asisten koki 1 orang
Pelayan saji 2 orang
Pelayan bersih-bersih 1 orang
Security 1 orang
Aspek Pemasaran
Peluang Pasar
Untung peluang pasar, Mie Andalas memiliki potensi yang besar. Hal ini dikarenakan
belum adanya usaha yang menjual olahan produk khas daerah Sumatera. Banyak
usaha yang beredar hanya menjual 1 jenis makanan khas saja. Mie Andalas
menyediakan banyak menu yang menyajikan berbagai olahan mie dari berbagai
daerah di Sumatera.
Selain itu, rasa penasaran tinggi yang dimiliki oleh masyarakat membuat Mie Andalas
menjadi terkenal hingga ke daerah-daerahyang mengelilingi kota Padangsidimpuan.
12
Juga masyarakat yang suka mengonsumsi makanan terutama mie membuat peluang
Mie Andalas semakin besar.
13
Masa Hidup Produk
Untuk lamanya produk bertahan dari basi, produk biasanya bias bertahan sekitar 6
jam. Hal ini dikarenakan produk merupakan olahan basah adri bahan-bahan baku
yang segar dan tak tahan lama.
Struktur Pasar
Struktur pasar yang dijalankan oleh Mie Andalas adalah pasar monopoli. Maksudnya
adalah usaha yang menyajikan olahan mie khas dari berbagai daerah di Sumatera
untuk saat ini masih Mie Andalas saja. Sehingga hal ini membuat Mie Andalas
memiliki struktur pasar monopoli. Namun seiringnya waktu berjalan, struktur ini
dapat berubah dikarenakan adanya usaha-usaha baru yang muncul.
14
Ukuran Pasar dan Pertumbuhannya
Untuk menentukan ukuran pasar serta pertumbuhannya, Mie Andalas menggunakan
metode Bottom Up. Metode ini sangat disarankan untuk para pebisnis baru yang dapat
membantu mencari tahu dimana pertumbuhan yang realistis bisa membawa usaha
tersebut dalam lima tahun.
Untuk ukuran pasar sendiri, dirincikan sebagi berikut :
Keluarga 50%
Anak sekolah 25%
Mahasiswa 15%
Lainnya 10%
Pangsa Pasar
Pangsa pasar adalah bagian pasar yang dikuasai oleh sebuah perusahaan. Ini dapat
dihitung dengan angka penjualan, produksi, dan pendapatan; dan biasanya dinyatakan
dalam persen. Pasar juga dapat didefeisikan secara sempit, misalnya berdasarkan
kategori produk misalnya hanya untuk monyak goreng sait, atau secara luas, misalnya
untuk industry minyak goreng (minyak goreng dari sawit, kedelai, kanola, dll)
Untuk usaha Mie Andalas, memiliki target pasar 200 porsi penjualan dengan
perkiraan penjualan hariannya sekitar 180 porsi sehingga dapat ditentukan besar
pangsa pasarnya sebagai berikut:
Pangsa pasar = 180/200 = 90%
15
Laba kotor = Rp 30.000.000,00
GPM = Laba kotor / Pendapatan Penjualan
GPM = Rp 30.000.000,00 / Rp 120.000.000,00
GPM = 25 %
Aspek Manajemen
Kepemilikan
Kepemilikan dari usaha Mie Andalas ini adalah kepemilikan tunggal. Pemilik usaha
disini berperan sebagai pemilik modal, pemimpin dan pengelola usaha. Pemilik
sendiri yang langsung membawahi para karyawan serta ikut serta dalam proses
penjualan. Pemilik juga berperan dalam pembukuan dan pembendaharaan. Serta
mengatur pemasokan barang-barang yang disupply.
Struktur Organisasi
Pemilik
16
Dapat dilihat dari struktur diatas, bahwa pemilik langsung membawahi para karyawannya
serta para karyawan bisa langsung menyatakan pendapatnya ke pemilik.
Tim Manajemen
17
Satpam Satpam berperan sebagai:
1. Membantu pelanggan yang hendak parker
2. Menjaga keamanan usaha saat sedang beroperasi
3. Membantu dalam pemasokan barang
4. Membantu pelanggan
Aspek Keuangan
Kebutuhan Dana
Mie Andalas merupakan usaha baru sehingga membutuhkan banyak biaya untuk
memulainya. Rincian biayanya sebagai berikut:
Interior (meja, kursi, lampu, Rp 40.000.000,00
hiasan dinding, dsb)
Peralatan memasak dan Rp 15.000.000,00
kebersihan
Seragam karyawan Rp 5.000.000,00
Bahan makanan awal Rp 5.000.000,00
Biaya perizinan Rp 2.000.000,00
Biaya operasional Rp 3.000.000,00
Jumlah Rp 70.000.00000
18
Sumber Dana
Untuk sumber dana dari Mie Andalas melalui tabungan pemilik sekitar Rp
30.000.000,00 dan pinjaman dari Bank sebesar Rp 50.000.000,00. Untuk modal awal
yang sudah diperkirakan adalah Rp 70.000.000,00, dengan ketersediaan uang sebesar Rp
80.000.000,00, maka modal awal sudah terpenuhi dengan tambahan Rp 10.000.000,00
sebagai uang tak terduga.
Prediksi Pendapatan
Usaha Mie Andalas memiliki menu dengan rata-rata harga Rp 20.000,00 dan
menargetkan penjualan sebanyak 200 porsi perharinya. Sehingga dapat dihitung prediksi
pendapatannya sekitar Rp 120.000.000,00 per bulannya atau Rp 4.000.000,00 per hari.
Dengan rata-rata harga Rp 20.000 dan mengambil untuk sekitar Rp 5.000 per porsi maka
harga pendapatan penjualan sekitar Rp 90.000.000,00. Dengan demikian dapa dihitung
laba kotornya sekitar Rp 30.000.000 perbulannya. Pendapatan ini masih belum dikurangi
dengan biaya yang lainnya.
Prediksi Biaya
Biaya yang digunakan selama menjalankan usaha Mie Andalas adalah sebagai
berikut:
1. Gaji karyawan : Rp 2.400.000 x 6 / 30= Rp 480.000 per hari
2. Biaya baku : Rp 900.000 per hari
3. Biaya lainnya : Rp 900.000 per bulan (Rp 30.000 per hari)
Jumlah : Rp 1.410.000,00 per harinya
19
Dengan hasil yang demikian, makan dapat dilihat tidak ada kerugian. Namun,
kerugian dapat terjadi ketika terjadi gejolak pada gelombang harga pasar. Predikri
kerugian yang dapat terjadi adalah sekita 0.1%-1%.
Kriteria Investasi
Usaha Mie Andalas merupakan usaha baru dan tidak memiliki induk usaha
sebelumnya. Oleh akrena itu, tidak ada investasi yang diberika kepada usaha ini.
Melainkan hanya dari tabungan pemilik serta pinjaman dari bank.
20
BAB IV
KESIMPULAN
4.1 Kesimpulan
Mie Andalas merupakan usaha baru yang bergerak dibidang kuliner tradisional.
Usaha ini menyajikan makanan khas dari berbagai daerah di Pulau Sumatera. Selain itu,
usaha ini lebih mengedepankan kualitas makanan, penyajian makanan, serta pelayanan
pelanggan. Usaha ini didirikan untuk memberikan kepuasan kepada pelanggan yang ingin
menikmati kuliner khas suatu daerah, terutama makanan olahan mie. Usaha ini
mengandalkan modal dari pemilik dan pinjaman bank, sehingga usaha ini akan
semaksimal ungkin untuk memperoleh keuntungan tanpa melupakan kualitas yang
diberikan. Dengan pemaparan yang sudah dijelaskan sebelumnya, maka usaha ini layak
untuk didirikan dan dijalankan.
4.2 Saran
Diharapkan makalah ini bermanfaat dan berguna bagi setiap pembaca, dan
diharapkan penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan referensi kepustakaan, mohon
kritikan dan saran apabila terdapat kekurangan dalam makalah tentang Studi Kelayakan
Biisnis makanan kuliner ini.
21
LAMPIRAN
Tabel Kebutuhan Dana
Meja dan kursi @7 pasang Rp 24.500.000
Lampu @ 10 buah Rp 300.000
Hiasan Dinding @ 4 buah 3x3 meter Rp 400.000
Keset kaki @ 5 buah 1x 0,5 meter Rp 250.000
Mesin kasir @ 1 buah Rp 4.000.000
Peralatan memasak Rp 10.000.000
Peralatan kebersihan Rp 5.000.000
Bahan baku Rp 5.000.000
Seragam Karyawan @ 6 buah Rp 5.000.000
Biaya perizinan Rp 2.000.000
Biaya operasional (gas, listrik, wifi) Rp 3.000.000
22