Anda di halaman 1dari 25

TUGAS INDIVIDU

EKONOMI MANAJERIAL

TUGAS EKONOMI MANAJERIAL


Dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Ekonomi Manajerial pada Jurusan Magister
Manajemen Fakultas Ekonomi

Oleh :
NURUL HASANAH
01012681923008

UNIVERSITAS SRIWIJAYA
FAKULTAS EKONOMI
2020
Soal-soal :

1. Jelaskan tentang Ekonomi Manajerial dan Prinsip-prinsip Manajemen yang


efektif ! (bobot nilai 10 point).
2. Jelaskan tentang Teori Penawaran dengan lengkap ! (bobot nilai 10 point).
3. Jelaskan tentang kurva Permintaan yang disebabkan perubahan harga dan
kuantitas (jumlah). Sertakan pula gambar kurvanya ! (bobot nilai 10 point).
4. Jelaskan mengenai permintaan seseorang dan permintaan pasar ! sertakan pula
masing-masing kurvanya ! (bobot nilai 10 point).
5. Berikan penjelasan tentang elastisitas dan perubahan-perubahannya yang
diakibatkan oleh harga dan kuantitas (Q) ! (bobot nilai 10 point).
6. Apa saja yang mempengaruhi elastisitas permintaan yang menyebabkan
terjadinya perbedaan nilai-nilai elastisitas ? (bobot nilai 10 point).
7. Jelaskan tentang perilaku produsen konsumen dan berilah penjelasan dengan
contoh riil ! (bobot nilai 10 point).
8. Jelaskan mengenai Teori Produksi baik dengan menggunakan 1 Input Variabel
maupun dengan menggunakan 2 input variabel ! (bobot nilai 10 point).
9. Jelaskan tentang Teori Biaya Produksi Jangka Pendek dan Jangka Panjang
beserta gambar kurvanya ! (bobot nilai 10 point).

Catatan :

1. Tugas Individu diketik dalam bentuk Word, Times New Roman font 12,
justified.
2. Dilarang bekerjasama, apabila dilanggar, tugasnya tidak akan dinilai.
3. Diemailkan ke : annayulianita@yahoo.co.id
4. Print out dikumpulkan dan soft copy diemailkan paling lambat hari Senin tgl 17
Februari 2020 jam 19.00
5. Apabila melebihi waktu yang telah ditentukan maka tugasnya tidak akan dinilai
1. Ekonomi Manajerial adalah aplikasi teori ekonomi untuk keputusan manajerial.
Prinsip teori ekonomi adalah optimalisasi atau efisiensi. Optimalisasi adalah
memaksimumkan atau meminimumkan sebuah fungsi tujuan, misalnya maksimisasi
keuntungan atau minimisasi biaya dengan kendala tertentu. Keputusan manajerial yang
tepat akan meningkatkan nilai perusahaan.

Berikut ini beberapa keputusan manajerial yang mendasarkan pada prinsip teori
ekonomi, terutama teori ekonomi mikro. Pegawai yang santai pada jam kerja
merupakan pilihan rasional bagi pegawai. Pilihan santai pada jam kerja
mengindikasikan bahwa sistem kompensasi dalam perusahaan tidak mendorong
pegawainya untuk giat bekerja. Sistem penggajian yang tetap menyebabkan kinerja
pegawai rendah. Fenomena ini mengindikasikan kinerja perusahaan juga rendah.
Sistem gaji yang dapat menstimulasi pegawai untuk memberikan usaha (efforts) yang
memadai bagi perusahaan adalah sistem penggajian yang mengaitkan gaji dengan usaha
pegawai. Gaji tetap ditambah gaji variabel yang dikaitkan dengan output yang
dihasilkan

dapat menstimulasi pegawai untuk lebih produktif.

Dalam mengaplikasikan prinsip-prinsip ilmu ekonomi untuk keputusan manajerial


memerlukan analisis kuantitatif, seperti statistika, prosedur peramalan, optimasi, dan
teori permainan (game theory). Misalnya, untuk mengestimasi nilai elastisitas
memerlukan regresi. Dengan menggunakan prinsip-prinsip ilmu ekonomi dan
menggunakan teknik kuantitatif dalam keputusan manajerial diharapkan tujuan
perusahaan tercapai. Tujuan perusahaan adalah meningkatkan nilai perusahaan secara
berkesinambungan. Berikut konsep-konsep dasar ekonomi manajerial.

1. konsep nilai perusahaan;


2. tujuan perusahaan;
3. optimalisasi keuntungan dan biaya;
4. keuntungan ekonomi;
5. sumber keuntungan;
6. masalah pendelegasian (principal agent problems);
7. peran manajemen risiko untuk meningkatkan nilai perusahaan;
8. konsep teori alokasi harga (riil);
9. konsep eksternalitas perusahaan;
10. prinsip dasar teori permainan. (Sunaryo, 2014)

14 Prinsip Manajemen Menurut Henri Fayol pada tahun 1916 mengenai ‘General and
Industrial Management

14 prinsip Manajemen adalah pernyataan yang didasarkan pada kebenaran mendasar


dan telah diuji. Prinsip – prinsip manajemen ini berfungsi sebagai pedoman untuk
pengambilan keputusan dan tindakan manajemen. Prinsip – prinsip ini telah disusun
dengan menggunakan observasi dan analisis peristiwa yang dihadapi para manajer
dalam praktiknya. Henri Fayol mampu mensintesis 14 prinsip manajemen setelah
bertahun-tahun melakukan riset.

macam macam prinsip manajemen:

1. Pembagian Kerja (Division of work)

Pernah mendengar prinsip “the right man in the right place?”. Dalam praktiknya,
karyawan memiliki spesialisasi dalam bidang yang berbeda dan mereka memiliki
keterampilan yang berbeda pula satu sama lain. Tingkat keahlian yang berbeda dapat
dibedakan dalam bidang pengetahuan mulai dari generalis hingga spesialis,
pengembangan pribadi dan profesi harus saling mendukung. Menurut Henri Fayol,
meningkatkan efisiensi tenaga kerja dapat meningkatkan produktivitas. Selain itu,
spesialisasi tenaga kerja meningkatkan akurasi dan kecepatan mereka. Prinsip
manajemen ini berlaku untuk kegiatan teknis dan manajeria di setap organisasi,

2. Otoritas dan Tanggung jawab (Authority and responsibility)

Untuk menyelesaikan sesuatu dalam organisasi, manajemen memiliki wewenang untuk


memberi perintah kepada karyawan. Tentu saja ini dengan otoritas ini ada tanggung
jawab. Menurut Henri Fayol, kuasa atau kewenangan yang menyertainya memberi
manajer hak untuk memberi perintah kepada bawahan. Tanggung jawab dapat ditinjau
kembali dari kinerja dan oleh karena itu perlu membuat perjanjian atas otoritas yang
diberikan. Dengan kata lain, otoritas dan tanggung jawab berjalan bersama dan mereka
adalah dua sisi dari mata uang yang sama.

3. Disiplin
Prinsip ketiga dari 14 prinsip manajemen adalah tentang kedisiplinan. Hal ini sering
menjadi bagian dari nilai inti (core) misi dan visi bentuk perilaku yang baik dan
interaksi yang saling menghormati. Prinsip manajemen ini sangat penting dan dilihat
sebagai hal yang membuat organisasi berjalan lancar.

4. Kesatuan Komando (Unity of command)

Prinsip manajemen ‘Unity of command’ atau kesatuan komando adalah bahwa setiap
karyawan harus menerima perintah dari satu manajer sehingga karyawan memiliki
tanggung jawab kepada manajer tersebut. Jika tugas dan tanggung jawab yang
dipercayakan kepada karyawan diberikan oleh lebih dari satu manajer, ini dapat
menyebabkan kebingungan yang dapat menyebabkan konflik bagi karyawan. Dengan
menggunakan prinsip ini, tanggung jawab agar terhindar dari kesalahan akan bisa di
minimalisir.

5. Kesatuan Arah (Unity of direction)

Prinsip manajemen ini adalah tentang fokus dan kesatuan. Semua karyawan
memberikan kegiatan yang sama yang dapat dikaitkan dengan tujuan yang sama, hal ini
seperti Anda mencari North Star Metric untuk bisnis Anda. Semua kegiatan harus
dilakukan oleh satu kelompok yang membentuk tim. Kegiatan-kegiatan ini harus
dijelaskan dalam rencana aksi. Manajer pada akhirnya bertanggung jawab atas rencana
ini dan dia memantau perkembangan kegiatan yang ditentukan dan direncanakan. Area
fokus adalah upaya yang dilakukan oleh karyawan dan koordinasi.

6. Subordinasi Kepentingan Individu

Selalu ada semua jenis kepentingan dalam suatu organisasi. Agar organisasi berfungsi
dengan baik, Henri Fayol mengindikasikan bahwa kepentingan pribadi lebih rendah
daripada kepentingan organisasi (etika). Fokus utamanya adalah pada tujuan organisasi
dan bukan pada individu. Ini berlaku untuk semua tingkat dari seluruh organisasi,
termasuk para manajer.

7. Penggajian (Remuneration)

Motivasi dan produktivitas adalah dua hal yang berkaitan dalam kelancaran organisasi.
Prinsip manajemen ini menjelaskan bahwa penggajian harus cukup untuk membuat
karyawan termotivasi dan produktif. Ada dua jenis penggajian yaitu non-moneter
(pujian, tanggung jawab lebih, kredit) dan moneter (kompensasi, bonus atau
kompensasi finansial lainnya). Pada akhirnya, ini adalah tentang menghargai upaya
karyawan yang telah dilakukan.

8. Pemusatan (The Degree of Centralization)

Manajemen dan otoritas untuk memproses pengambilan keputusan harus seimbang


dalam sebuah organisasi. Ini tergantung pada volume dan ukuran organisasi tersebut.

Sentralisasi berarti meletakan konsentrasi otoritas dalam pengambilan keputusan di


manajemen puncak (dewan eksekutif). Berbagi kewenangan untuk proses pengambilan
keputusan dengan tingkat yang lebih rendah (manajemen menengah dan bawah),
disebut sebagai desentralisasi. Henri Fayol mengindikasikan bahwa organisasi harus
berusaha untuk melakukan keseimbangan yang baik dalam hal ini.

9. Hirarki (Scalar Chain)

Hirarki atau tingkatan hadir dalam organisasi tertentu. Hal Ini bervariasi, mulai dari
manajemen senior (dewan eksekutif) ke level terendah dalam organisasi. Prinsip
manajemen hierarki menyatakan bahwa harus ada garis yang jelas di bidang otoritas
(dari atas ke bawah dan semua manajer di semua tingkatan dan divisi). Hal Ini bisa
dilihat sebagai tipe struktur manajemen. dengan adanya hierarki ini, maka setiap
karyawan akan mengetahui kepada siapa ia harus bertanggung jawab dan dari siapa ia
mendapat perintah

10. Ketertiban (Order)

Menurut prinsip ini, karyawan dalam suatu organisasi harus memiliki sumber daya
yang tepat sehingga mereka dapat berfungsi dengan baik dalam suatu organisasi. Selain
tatanan sosial (tanggung jawab manajer) lingkungan kerja harus aman, bersih dan rapi.

11. Keadilan dan Kejujuran (Equity)

Prinsip manajemen keadilan dan kejujuran sering terjadi pada nilai-nilai inti dari suatu
organisasi. Menurut Henri Fayol, karyawan harus diperlakukan dengan adil dan setara.
Karyawan harus berada di tempat yang tepat di organisasi untuk melakukan hal yang
benar. Manajer harus mengawasi dan memantau proses ini dan mereka harus
memperlakukan karyawan secara adil dan tidak memihak.
12. Stabilitas kondisi karyawan ( Stability of Tenure of Personnel )

Prinsip manajemen ini merupakan penempatan dan pengelolaan personil dan hal ini
harus seimbang dengan layanan yang disediakan dari organisasi. Manajemen berusaha
untuk meminimalkan perputaran karyawan dan memiliki staf yang tepat di tempat yang
tepat dan waktu yang tepat. Hal seperti perubahan posisi pada karyawan harus dikelola
dengan baik.

13. Inisiatif (Initiative)

Henri Fayol berpendapat bahwa dengan prinsip manajemen ini, karyawan harus
diizinkan untuk mengungkapkan ide-ide baru. Ini mendorong minat dan keterlibatan
dan menciptakan nilai tambah bagi perusahaan. Inisiatif karyawan adalah sumber
kekuatan untuk organisas, hal ini juga mendorong karyawan untuk terlibat dalam
kemajuan organisasi.

14. Semangat kesatuan (Esprit de Corps)

Prinsip manajemen ‘esprit de corps’ adalah perjuangan untuk keterlibatan dan kesatuan
karyawan. Manajer bertanggung jawab atas pengembangan moral di tempat kerja, baik
secara individual dan dalam komunikasi. Esprit de corps berkontribusi pada
pengembangan budaya dan menciptakan suasana saling percaya dan pengertian.

Kesimpulan Tentang 14 Prinsip manajemen

14 prinsip manajemen dapat digunakan untuk mengelola organisasi dan merupakan alat
yang berguna untuk melakukan prediksi, perencanaan, manajemen proses, manajemen
organisasi, pengambilan keputusan, koordinasi dan kontrol. (Hendri, 1916)

2. Pengertian Penawaran (Supply)


Penawaran adalah jumlah barang atau jasa yang produsen ingin jual
(tawarkan) pada berbagai tingkat harga pada suatu periode tertentu. Atau juga dapat
dikatakan sebagai keinginan produsen untuk menjual barang tertentu pada harga
tertentu dengan jumlah tertentu, dan pada waktu tertentu.
Seperti halnya permintaan, penawaran juga dapat dipilah berdasarkan :
1. Penawaran Individual (Individual Supply = Si) : yaitu penawaran produsen A
terhadap barang X pada harga tertentu.
2. Penawaran Pasar (Market Supply = Sm) : Penggabungan secara horizontal
penawaran beberapa produsen barang X yang ada di pasar pada tingkat harga
tertentu.

Kurva Penawaran Individu Kurva Penawaran Pasar


P P
Si
Sm
P1 P1

0 Q 0 Q
Qi Qm
Gambar 2.6 Penawaran Individu dan Penawaran Pasar

Hukum Penawaran
Hukum penawaran adalah suatu pernyataan yang menjelaskan sifat hubungan
antara harga suatu barang dengan jumlah yang ditawarkan oleh penjual sebagai
berikut : "Bila harga semakin mahal maka jumlah barang yang ditawarkan semakin
bayak. Sebaliknya saat harga barang dan jasa semakin murah maka jumlah barang
yang dijual semakin berkurang, ceteris paribus"
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penawaran
Sampai dimana keinginan para penjual menawarkan produknya pada berbagai
tingkat harga ditentukan oleh beberapa faktor. Di antara yang terpenting adalah:
1. Harga barang itu sendiri. Bila harga barang naik, ceteris paribus, maka
jumlah barang yang ditawarkan oleh produsen akan bertambah, begitu juga
sebaliknya.
2. Harga barang lain, bisa bersifat substitusi (pengganti) atau komplemen
(saling melengkapi). Barang substitusi adalah bila harga barang substitusi
naik, ceteris paribus, maka penawaran suatu barang akan bertambah, begitu
juga sebaliknya. Misalnya antara angkutan umum dan motor. Sedangkan
barang komplemen adalah bila barang komplemen naik, ceteris paribus,
maka penawaran suatu barang akan berkurang begitu sebalinya. Misalnya
antara motor dan bensin.
3. Biaya produksi. Kenaikan biaya produksi yang meliputi upah, bahan baku,
pajak, dan sebagainya, ceteris paribus, menyebabkan produsen mengurangi
penawaran barangnya di pasaran, begitu juga sebaliknya.
4. Kemajuan teknologi. Kemajuan teknologi, ceteris paribus menyebabkan
pengusaha menambah kapasitas produksi barang dan jasanya di pasaran,
begitu juga sebaliknya.
5. Jumlah produsen. Apabila jumlah produsen suatu produk semakin banyak,
ceteris paribus, maka penawaran barang tersebut akan bertambah, begitu
juga sebaliknya.
6. Tujuan perusahaan. Penawaran suatu barang dipengaruhi oleh tujuan yang
ingin di capai produsen, apakah ingin mencapai laba yang maksimal,
kapasitas produksi yang maksimal atau kapasitas produksi yang biasa saja,
ceteris paribus.
7. Kebijakan pemerintah. Misalnya pemerintah mengeluarkan kebijakan
untk menaikkan pajak penjualan. Kebijakan ini akan menyebabkan harga
jual barang lebih tinggi sehingga produsen mengurangi jumlah barangnya di
pasaran, ceteris paribus.
(Sadono, 1994)
Fungsi Penawaran

Fungsi penawaran menunjukkan hubungan matematis antara penawaran dengan


faktor-faktor yang mempengaruhinya.

Qs = f (Px, Py, C, Tek, Pro, Tuj, Kebij)

Keterangan :

Qs = Penawaran barang x
Px = Harga barang x
Py = Harga barang y (substitusi atau kompelemen)
C = Biaya produksi
Tek = Teknologi produksi
Pro = Jumlah produsen
Tuj = Tujuan perusahaan
Kebij = Kebijakan pemerintah
Seperti halnya pada teori permintaan bahwa tidak mungkin melakukan analisis
terhadap semua variabel-variabel yang mempengaruhi, maka dalam analisis
penawaran juga dilakukan hal yang sama, yaitu diasumsikan bahwa faktor-faktor
lain yang mempengaruhi penawaran konstan kecuali harga barang itu sendiri
(asumsi ceteris paribus). Sehingga fungsi penawaran dapat dituliskan sebagai
berikut :
QS = f (P)
Contoh dari sebuah fungsi penawaran mobil adalah sebagai berikut : Qs = -40+ 5P

Dimana :

Qs = jumlah mobil yang ditawarkan (ribu unit/tahun)

P = harga mobil/unit (Rp.puluhan juta)

Jika P = 8, maka Qs = -40 + 5(8) = 0. Artinya tidak ada produsen yang mau
menjual mobilnya dengan tingkat harga Rp. 80 juta. Namun jika P = 10, maka Qs =
-40 + 5(10) = 10 ribu unit.

Artinya kenaikan harga jual menjadi Rp. 100 juta mendorong produsen untuk
menawarkan mobilnya sebanyak 10 ribu unit per tahun.

Keseimbangan Pemintaan dan Penawaran

1. Cara Menjelaskan Penawaran


Seperti halnya permintaan, maka penawaran juga dapat diungkapkan dengan 3
(tiga) cara, yaitu :
a. Dengan menggunakan tabel penawaran : Tabel penawaran
memperlihatkan hubungan yang positif atau searah antara harga barang
dengan jumlah yang ditawarkan.
Tabel Penawaran Individual

Harga per unit (P) Jumlah yang ditawarkan (Q)


Rp. 0,- 0 unit
Rp. 100,- 0 unit
Rp. 200,- 100 unit
Rp. 300,- 200 unit
Rp. 400,- 300 unit
Rp. 500,- 400 unit
Rp. 600,- 500 unit
Rp. 700,- 600 unit
Rp. 800,- 700 unit
Rp. 900,- 800 unit
b. Dengan menggunakan kurva penawaran : berdasarkan data tabel di atas
dapat kita lukiskan bentuk kurva penawarannya sebagai berikut :
Gambar Bentuk Kurva Penawaran

P
S
600

500

400

300

200

100

0 Q
100 200 300 400 500

o Bentuk Kurva Penawaran


Bentuk kurva penawaran yang memenuhi hukum penawaran adalah bergerak
dari kiri bawah ke kanan atas (mempunyai slope positif). Artinya pada kurva
penawaran yang berbentuk seperti ini, perubahan jumlah barang yang ditawarkan
semata-mata ditentukan oleh harga barang itu sendiri dengan hubungan yang
positif.
Bentuk lain kurva penawaran yang menyimpang dari hukum penawaran adalah
1). Kurva penawaran yang sejajar dengan sumbu harga (vertikal). Bentuk kurva
penawaran yang seperti ini disebut kurva penawaran yang inelastis sempurna.
Artinya, berapapun harga yang berlaku, jumlah yang ditawarkan tidak mengalami
perubahan.
2). Kurva penawaran yang sejajar dengan sumbu kuantitas (horizontal). Bentuk
kurva penawaran yang seperti ini disebut kurva penawaran yang elastis
sempurna. Artinya, pada tingkat harga tertentu dengan perubahan yang sangat
kecil sekali (mendekati nol), jumlah barang yang ditawarkan bisa berapa saja.
3). Kurva penawaran yang bergerak dari kiri atas ke kanan bawah. Bentuk
kurva penawaran seperti ini disebut Backward Binding Supply Curve, yaitu
bentuk kurva penawaran tenaga kerja.
SL
S1
P W

W1
S2

S3
0 Q 0 L
Works L1 Leissure
Gambar Bentuk Lain Kurva Penawaran
a). Pergerakan Sepanjang Kurva Penawaran (Movement along the supply
curve).
Artinya perubahan jumlah barang yang ditawarkan semata-mata dipengaruhi oleh
perubahan harga barang tersebut (memenuhi hukum penawaran).
P
S

P3
P2
P1

0 Q
Q1 Q2 Q3
Gambar 2.9 Pergerakan Sepanjang Kurva Penawaran

b). Pergeseran Kurva Penawaran (Shifting in supply curve).


Artinya perubahan jumlah barang yang ditawarkan tidak lagi dipengaruhi oleh
perubahan harga barang tersebut, melainkan disebabkan oleh perubahan faktor-
faktor lain yang selama ini dianggap konstan. Dalam hal ini asumsi ceteris
paribus sudah tidak berlaku lagi.

P S0
S1 Perubahan kuantitas dari Q1
S2 ke Q2 tidak lagi dipengaruhi
oleh harga, melainkan oleh
perubahan faktor lainnya.
P1 Begitu juga perubahan dari Q3
ke Q4

0 Q
Q1 Q2 Q3
Gambar 2.10 Pergeseran Kurva Penawaran

c. Dengan menggunakan persamaan fungsi penawaran (fungsi matematis)


Berdasarkan persamaan 2.5 :
QS = f (P)
Dari bentuk fungsi penawaran tersebut dapat kita turunkan persamaan
fungsi penawarannya, yaitu :
QS = a + b P
Dimana :
QS = Jumlah barang yang ditawarkan pada berbagai tingkat harga.
a = Intersep penawaran atau besarnya jumlah barang yang ditawarkan
pada saat harga sama dengan nol. Nilai a < 0.
Q
b = Slope / kemiringan kurva penawaran, dimana b =
P
P = Harga per unit. (Zaini, 2012)

3. Pengertian Permintaan
Permintaan adalah keinginan konsumen membeli suatu barang pada berbagai tingkat
harga selama periode waktu tertentu. Singkatnya permintaan adalah banyaknya jumlah
barang yang diminta pada suatu pasar tertentu dengan tingkat harga tertentu pada
tingkat pendapatan tertentu dan dalam periode tertentu.

Kurva Permintaan
Dalam ilmu ekonomi, sebuah permintaan akan suatu barang akan meningkat jika
harganya turun.
Kurva permintaan adalah penggambaran dari pernyataan tersebut yang dituangkan ke
dalam gambar untuk memudahkan pemahamannya.

Kurva ini mempunyai gradient / kemiringan / slope negatif, artinya slope pada kurva ini
menurun dari kiri atas ke kanan bawah. Hal ini menunjukkan bahwa hubungan antara
harga dengan permintaan adalah berbanding terbalik.

Jenis Permintaan
Jenis-jenis permintaan dibagi menjadi 2 bagian, yaitu sebagai berikut :

1. Berdasarkan Daya Beli

 Permintaan efektif
Permintaan efektif ialah permintaan terhadap barang atau jasa yang disertai
oleh daya beli. Pada permintaan jenis ini, seorang konsumen memang
membutuhkan barang itu dan ia mampu membayarnya.
 Permintaan absolut
Permintaan absolut ialah permintaan terhadap barang atau jasa yang tidak
disertai oleh daya beli. Pada permintaan absolut ini, konsumen tidak
mempunyai kemampuan (uang) untuk membeli barang yang mereka inginkan.

Contohnya, Hanif ingin membeli sepasang sepatu bola. Akan tetapi, uang yang
dimiliki Hanif tidak cukup untuk membeli sepatu bola tersebut. oleh karena itu,
keinginan Hanif untuk membeli sepatu bola tidak dapat terpenuhi.

 Permintaan potensial
Permintaan potensial ialah permintaan terhadap barang atu jasa yang disertai
oleh daya beli tetapi konsumen masih mempertimbangkan transaksinya.

Contohnya, Pak Bagas sebenarnya mempunyai uang yang cukup untuk


membeli televisi, namun ia belum memiliki keinginan untuk membeli televisi
tersebut.

2. Berdasarkan Jumlah yang Melakukan Transaksi


 Permintaan individu
Permintaan individu ialah permintaan seseorang terhadap barang atau jasa
untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari.

Contohnya, seorang ibu rumah tangga membeli ikan dan beras untuk makan
siang ia bersama keluarganya.

 Permintaan kelompok
Permintaan kelompok ialah permintaan dari sekelompok orang atau
masyarakat terhadap barang/jasa yang terjadi secara bersamaan.

Contoh :

1. Di pasar kebayoran lama yang bertindak sebagai permintaan adalah pembeli


sedangkan penjual sebagai penawaran. Ketika terjadi transaksi antara pembeli
dan penjual maka keduanya akan sepakat terjadi transaksi pada harga tertentu
yang mungkin hasil dari tawar-menawar yang alot.
2. Melisa mampu membeli 3 majalah setiap bulan pada harga Rp15000 dan dia
mampu membeli 5 majalah setiap bulan pada harga Rp10000.
Bunyi Hukum Permintaan
Apabila harga suatu barang naik maka jumlah barang yang diminta akan turun,
sebaliknya jika harga suatu barang turun maka jumlah barang yang diminta akan
bertambah, ceteris paribus.
( akan berlaku dengan asumsi faktor-faktor lain diluar harga dianggap konstan)
P naik Qd turun
P turun Qd naik ceteris paribus
Tidak berlaku untuk barang giffen, spekulasi, dan prestise
Fungsi Permintaan:
Qd= a –bP
Dimana:
Qd = Kuantitas barang yang diminta
a = Kostanta(mewakili faktor-faktor diluar harga yang dianggap konstan)
b = koefisien(bertanda negative karena hubungan harga dengan permintaan bersifat
negatif
P = Harga
Contoh:
Diketahui persamaan permintaan: Qd=15–3P
Persamaan permintaan tersebut merupakan persamaan linier(garis lurus) sehingga
untuk
menggambarkan persamaan tersebut ke dalam bentuk kurva atau grafik dibutuhkan dua
titik saja.
Jika Qd = 0 P=5
Jika P = 0 Qd=15
Perkecualian Hukum Permintaan:
· Barang yang memiliki unsur spekulasi.
· Barang prestise
· Barang giffen
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Permintaan
 Harga barang itu sendiri Jika harga suatu barang semakin murah, maka
permintaan terhadap barang itu bertambah.
 Harga barang lain yang terkait Berpengaruh apabila terdapat 2 barang yang
saling terkait yang keterkaitannya dapat bersifat subtitusi (pengganti) dan
bersifat komplemen (penggenap).
 Tingkat pendapatan perkapita Dapat mencerminkan daya beli. Makin tinggi
tingkat pendapatan, daya beli makin kuat, sehingga permintaan terhadap suatu
barang meningkat.
 Selera atau kebiasaan Tinggi rendahnya suatu permintaan ditentukan oleh selera
atau kebiasaan dari pola hidup suatu masyarakat.
 Jumlah penduduk Semakin banyak jumlah penduduk yang mempunyai selera
atau kebiasaan akan kebutuhan barang tertentu, maka semakin besar permintaan
terhadap barang tersebut.
 Perkiraan harga di masa mendatang Bila kita memperkirakan bahwa harga suatu
barang akan naik, adalah lebih baik membeli barang tersebut sekarang, sehingga
mendorong orang untuk membeli lebih banyak saat ini guna menghemat belanja
di masa depan.
 Distribusi pendapatan Tingkat pendapatan perkapita bisa memberikan
kesimpulan yang salah bila distribusi pendapatan buruk. Jika distribusi
pendapatan buruk, berarti daya beli secara umum melemah, sehingga
permintaan terhadap suatu barang menurun.
 Usaha-usaha produsen meningkatkan penjualan. Bujukan para penjual untuk
membeli barang besar sekali peranannya dalam mempengaruhi masyarakat.
Usaha-usaha promosi kepada pembeli sering mendorong orang untuk membeli
banyak daripada biasanya.
Faktor-faktor yang Menggeser Kurva Permintaan
 Faktor harga Perubahan sepanjang kurva permintaan berlaku apabila harga
barang yang diminta menjadi makin tinggi atau makin menurun.
 Faktor bukan harga Kurva permintaan kan bergerak keka Perubahan sepanjang
kurva permintaan berlaku apabila harga barang yang diminta menjadi makin
tinggi atau makin menurun.nan atau kekiri apabila terdapat perubahan-
perubahan terhadap permintaan yang ditimbulkan oleh factor-faktor bukan
harga, sekiranya harga barang lain, pendapatan para pembeli dan berbagai
faktor bukan harga lainnya mengalami perubahan, maka perubahan itu akan
menyebabkan kurva permintaan akan pindah ke kanan atau ke kiri.
Daftar & kurva permintaan:

4. Permintaan Individu dan Permintaan Pasar


Permintaaan individu adalah jumlah suatu komoditi yang bersedia dibeli individu
selama periode waktu tertentu merupakan fungsi dari atau tergantung pada harga
komoditi itu, pendapatan individu, harga komoditi lain, dan citarasa individu.
Sedangkan permintaan pasar untuk suatu komoditi menunjukan jumlah alternatif dari
komoditi yang diminta per periode waktu, pada berbagai harga alternatif oleh semua
individu di dalam pasar. Jadi, permintaan pasar untuk suatu komoditi tergantung pada
semua faktor yang menentukan permintaan individu dan selanjutnya pada jumlah
pembeli komoditi tersebut di pasar. Secara geometris, kurva permintaan pasar untuk
suatu komoditi diperoleh melalui penjumlahan horizontal dari semua kurva permintaan
individu untuk komoditi itu. Misalnya jika terdapat dua individu yang identik (1 dan 2)
di pasar, masing- masing dengan permintaan untuk momoditi X, Qdx = 8-Px, maka
permintaan pasar (QDx) diperoleh seperti ditunjukan pada tabel dan gambar berikut
(Salvatore, 1993).

Permintaan Individu dan Permintaan Pasar


Permintaan Individu Dan Permintaan Pasar

Kurva permintaan pasar untuk komoditi X (Dx) akan bergeser apabila kurva
permintaan individu bergeser (kecuali pergeseran yang terakhir menetralisir satu sama
lain) dan akan berubah dari waktu ke waktu bila jumlah konsumen di pasar untuk
komoditi X berubah (Salvatore, 1993).

5. Elastisitas adalah pengaruh perubahan harga terhadap jumlah barang yang


diminta atau yang ditawarkan. Atau, dengan sederhananya, elastisitas merupakan
tingkat kepekaan (perubahan) suatu gejala ekonomi terhadap perubahan gejala ekonomi
lainnya.
Elastisitas terbagi menjadi tiga jenis, yakni elastisitas harga atau price elasticity,
elastisitas silang atau cross elasticity, dan elastisitas pendapatan atau income elasticity.
Di dalam ketiga bentuk itu, terdapat elastisitas permintaan dan penawaran sebagai
unsur pentingnya.
Pengertian dari elastisitas permintaan adalah pengaruh perubahan harga terhadap besar
kecilnya jumlah barang yang diminta atau tingkat kepekaan perubahan jumlah barang
yang diminta terhadap perubahan harga barang. Sedangkan, elastisitas penawaran
adalah pengaruh perubahan harga terhadap besar kecilnya jumlah barang yang
ditawarkan atau tingkat kepekaan perubahan jumlah barang yang ditawarkan terhadap
perubahan harga barang.
Jadi, elastisitas permintaan itu membahas tingkat kepekaan jumlah barang yang diminta
akibat perubahan harga. Sementara itu, elastisitas penawaran menunjukkan tingkat
kepekaan jumlah barang yang ditawarkan akibat perubahan harga.
Elastisitas Harga Permintaan dan Penawaran
Elasitistas permintaan membahas tingkat kepekaan permintaan jumlah barang dan
elastisitas penawaran menunjukkan tingkat kepekaan penawaran jumlah barang. Untuk
dapat mengetahui koefisien elastisitas harga tersebut, maka kamu bisa menggunakan
rumus berikut:

Keterangan:
ΔQ : perubahan jumlah permintaan
ΔP : perubahan harga barang
P : harga mula-mula
Q : jumlah permintaan mula-mula
E : elastisitas permintaan/penawaran
Dengan menggunakan rumus tersebut, kamu akan mengetahui nilai koefisien
elasitisitas. Nilai tersebut yang akan menggambarkan seberapa besar kepekaan atau
tingkat elastisitas barang yang diminta atau ditawarkan akibat perubahan harga barang.
Adapun, koefisien elastisitas permintaan dan penawaran memiliki sifat-sifat tertentu.
Sifat-sifat itu ialah:
1. Permintaan/Penawaran Bersifat Elastis (E>1)
Persentase perubahan kuantitas permintaan > persentase perubahan harga sering terjadi
pada produk yang mudah dicari barang penggantinya. Hal itu berarti barang tersebut
sangat peka terhadap perubahan harga.
Contohnya: pakaian, makanan ringan, dan lain sebagainya. Ketika harganya naik,
konsumen akan dengan mudah menemukan barang penggantinya. Bila digambarkan
dalam bentuk kurva maka akan menjadi seperti ini:
2. Permintaan/Penawaran Bersifat Inelastis (E<1)
Persentase perubahan kuantitas permintaan < dari persentase perubahan harga biasanya
terjadi pada produk kebutuhan sehari-hari. Misalnya, beras yang dibutuhkan mayoritas
masyarakat Indonesia sebagai bahan pangan utama.
Orang akan tetap membelinya meskipun harganya naik. Meski dapat dihemat
penggunaannya, akan tetapi cenderung tidak akan sebesar kenaikan harga yang terjadi.
Sebaliknya, jika harga turun konsumen tidak akan menambah konsumsinya sebesar
penurunan harga. Hal itu dikarenakan konsumsi beras memiliki keterbatasan, misalnya
rasa kenyang. Bila digambarkan dalam bentuk kurva maka akan menjadi seperti di
bawah ini:

3. Permintaan/Penawaran Bersifat Unitary/Uniter (E=1)


Persentase perubahan kuantitas permintaan = persentase perubahan harga termasuk sifat
yang dapat dikatakan sebagai pembatas antara permintaan elastis dan tidak elastis
(inelastis). Contoh dari produk elastisitasnya uniter tidak dapat disebutkan secara
spesifik. Bentuk kurvanya ialah sebagai berikut:
4. Permintaan/Penawaran Bersifat Elastis Sempurna/Tak Terhingga (E= ~)
Elastisitas dikatakan tak terhingga bila pada suatu harga tertentu pasar sanggup
membeli atau menjual semua barang yang ada di pasar. Namun, kenaikan harga sedikit
saja akan menjatuhkan permintaan menjadi nol (0).
Contoh produk yang permintaanya bersifat elastis tak terhingga atau sempurna di
antaranya barang atau jasa yang bersifat komoditi. Artinya, produk tersebut merupakan
barang atau jasa yang memiliki karakteristik dan fungsi sama meskipun dijual di tempat
yang berbeda atau diproduksi oleh produsen yang berbeda. Dengan demikian, kurvanya
berbentuk horizontal, seperti berikut:

5. Permintaan/Penawaran Bersifat Inelastis Sempurna (E = 0)


Permintaan/pernawaran bersifat inelastis sempurna maksudnya ialah perubahan harga
tidak memengaruhi jumlah produk yang diminta. Dengan begitu, kurvanya berbentuk
vertikal yang memiliki arti berapapun harga yang ditawarkan, kuantitas produk barang
atau jasa tetap tidak berubah.
Contoh produk yang permintaannya tidak elastis sempurna ialah tanah (meskipun
harganya naik terus, kuantitas yang tersedia tetap terbatas), lukisan milik pelukis yang
telah meninggal (berapapun harga yang ditawar atas lukisan, dan lain sebagainya.
Bentuk kurva vertikal dari permintaan/penawaran bersifat inelastis sempurna sebagai
berikut:
Elastisitas Silang
Pengertian dari elastisitas silang atau cross elasticity adalah elastisitas yang mengukur
tingkat kepekaan perubahan jumlah barang tertentu yang diminta (misalnya barang x)
akibat perubahan harga barang lainnya (misalnya barang y). Elastisitas silang berlaku
baik bagi barang-barang substitusi maupun barang komplementer. Bila dirumuskan,
maka rumusnya sebagai berikut:

Besarnya nilai elastisitas hasil dari penghitungan menggunakan rumus tersebut akan
menunjukkan bentuk hubungan antara barang X dengan barang Y. Sifat hubungan
antarbarang itu dapat berupa hubungan komplementer (complementer) atau berupa
hubungan barang yang menggantikan (substitute) atau tidak ada hubungan sama sekali
(netral).
Hubungan antarbarang yang bersifat komplementer bisa terjadi antara dua jenis barang
yang berfungsi saling melengkapi. Misalnya, kopi dan gula pasir. Lalu, hubungan
antarbarang yang bersifat subtitusi atau saling menggantikan terjadi antara dua barang
yang saling menggantikan. Misalnya, teh dengan kopi.
Dan, hubungan antar barang yang bersifat netral terjadi pada dua barang yang secara
logika tidak memiliki hubungan langsung. Misalnya, air dengan komputer.
Pada elastisitas silang terdapat beberapa rumus sifatnya. Berikut rumus atas sifat-sifat
tersebut:
1. Jika Exy > 0 untuk barang substitusi, misalnya jika harga beras naik, maka
beras yang diminta akan turun sehingga gandum yang diminta akan naik.
2. Jika Exy < 0 untuk barang komplementer, misalnya jika harga gula naik
sehingga menyebabkan gula yang diminta turun, maka teh yang akan diminta
juga turun.
3. Jika Exy = 0 untuk dua barang yang netral atau tidak memiliki hubungan sama
sekali.
Elastisitas Pendapatan
Elastisitas pendapatan atau income elasticity adalah persentase perubahan jumlah
barang yang diminta (Q) akibat perubahan pendapatan riil (Y) konsumen. Rumus
elastisitas pendapatan sebagai berikut:

Produk barang dengan Ei > 0 merupakan barang normal. Bila nilai Ei = 0 maka barang
tersebut merupakan barang kebutuhan pokok. Bila Ei < 0 maka barang tersebut
termasuk barang mewah. Apabila barang dengan Ei > 0 permintaan terhadap barang
tersebut justru menurun pada saat pendapatan riil meningkat. Hal itu mengindikasikan
bahwa barang tersebut adalah barang inferior atau barang yang mempunyai kualitas
kurang baik di mata konsumen.
DAFTAR PUSTAKA

Azizah AB, Nur. 2018. Fungsi Produksi dengan Dua Input Variabel. (diambil dari situs
http://abrieda.blogspot.com/2018/01/teori-mikro-ekonomi-fungsi-produksi.html
yang diakses pada 15 Februari 2020)

Badrul, Muhammad. 2018. Pengertian Elastisitas Permintaan Dan Contohnya. (diambil


dari situs http://abrieda.blogspot.com/2018/01/teori-mikro-ekonomi-fungsi-
produksi.html yang diakses pada 15 Februari 2020)

Catur Sugiyanto. 2002. Ekonomi Mikro. 2000. Pengantar ekonomi makro. Yogyakarta:
BPFE. UGM

Diah. 2012. Analisis Penyerapan Tenaga Kerja Pada Industri Kecil (Studi Kasus Di
Sentra Industri Kecil Ikan Asin Di Kota Tegal). Skripsi S1, Program Sarjana
Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro Tahun 2012.

Fayol, Hendri. 1949. General and Industrial Management. Translated by C. Storrs, Sir Isaac
Pitman & Sons, London.

Farid Wijaya. 2000. Pengantar Ekonomi Makro. Yogyakarta: BPFE. UGM

Ibrahim, Zaini.2012. Pengantar Ekonomi Mikro. Banten : LP2M IAIN “SMH”.

Munadar,Haris. 2006. Ekonomi Mikro: JAKARTA: Penerbit Erlangga.

Nisa F, Yopi. 2015. Penawaran dalam Ekonomi Mikro. Bandung: Modul 1 Vol. 3

Rangga. 2019. Pengertian Kurva Permintaan dan Penawaran. (diambil dari situs
https://guruakuntansi.co.id yang diakses pada 15 Februari 2020)

Sugiarto dkk. 2005. Ekonomi Mikro Sebuah Kajian Komprehensip. Jakarta: PT Sun

Sukirno,Sadono. 2015. Pengatar Teori Ekonomi Mikro: JAKARTA: RAJAWALI


PERS.

Suparmoko. 2000. Pengantar Ekonomi Makro. Yogyakarta: BPFE. UGM

Suprayitno,Eko. 2008. Ekonomi Mikro Perpsektif Islam: UIN-MALANG PRESS.

T, Sunaryo. 2014. Konsep Dasar Ekonomi Manajerial. Jakarta: Universitas Terbuka.


Unkonown. 2018. Pengertian Elastisitas Permintaan dan Penawaran. (diambil dari situs
https://www.quipper.com/id/blog/mapel/ekonomi/pengertian-elastisitas-
permintaan-dan-penawaran/ yang diakses pada 15 Februari 2020)

Anda mungkin juga menyukai