Anda di halaman 1dari 8

PRAKTIKUM KIMIA

REAKSI ENDOTERM DAN REAKSI EKSOTERM

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 5 (NITROGEN)

1. Alya Aqila Majid (03/X MIPA 4)


2. Cici Andriansyah (13/X MIPA 4)
3. Fauzi Nurul Amini (17/X MIPA 4)
4. Silvina Nur Annisa (34/X MIPA 4)
5. Zahra Febrilia Rachmawati (38/X MIPA 4)

SMA NEGERI 1 KARTASURA


2017/2018

0
BAB I
TUJUAN PERCOBAAN

Tujuan dilakukannya percobaaan adalah untuk mengetahui tentang reaksi


eksoterm dan reaksi endoterm melalui percobaan.

1
BAB II
DASAR TEORI

Perubaha Entalpi positif menunjukkan bahwa dalam perubahan terdapat


penyerapan kalor atau pelepasan kalor. Reaksi yang melepaskan kalor dikenal dengan
Reaksi Eksoterm, sedangkan reaksi mimia yang mneyerap kalor disebut dengan Reaksi
Endoterm.
A. Reaksi Eksoterm
Reaksi Eksoterm adalah reaksi yang melepaskan kalor. Reaksi ini adalah reaksi
yang disertai dengan perpindahan kalor dari system ke lingkungan (Kalor dibebaskan
oleh system ke lingkungan) yang ditandai dengan kenaikan suhu lingkungan di sekitar
system.
Pada reaksi ini system membebaskan energy, sehingga entalpinya berkurang .
oleh karena itu perubahan entalpinya bertanda negative (-), dan dinyatakan dengan :

ΔH = Hproduk – Hreaktan < 0 (Negatif)

Perubahan entalpi pada reaksi eksoterm dapat dinyatakan dengan diagram tingkat
energy seperti berikut :

Reaktan (Sistem)
ΔH

Entalpi

Produk (Lingkungan)

B. Reaksi Endoterm
Reaksi Endoterm adalah reaksi yang menyerap kalor. Reaksi ini merupakan
reaksi yang disertai dengan perpindahan kalor dari lingkungan ke system (Kalor diserap
oleh system ke lingkungan) yang ditandai dengan adanya penurunan suhu lingkungan di
sekitar suhu.
Pada reaksi ini system menyerap energy. Oleh karena itu, entalpi system
akan bertambah. Artinya entalpi produk lebuh besar daripada entalpi reaktan yang
brtanda positif (+). Sehinga dapat dinyatakan :

2
ΔH = Hproduk – Hreaktan > 0 (Positif)

Perubahan entalpi pada reaksi endoterm dapat dinyatakan dengan diagram


tingkat energy seperti berikut :

Produk (Lingkungan)
ΔH

Entalpi
Reaktan (Sistem)

3
BAB III
ALAT DAN BAHAN

A. Alat
1. Spatula
2. Termometer
3. Cup 3 buah
4. Tutup yang terbuat dari Sterofoam
B. Bahan
1. Gamping/CaO
2. Air
3. NaoH
4. Asam Sitrat
5. NH4Cl+Ba(OH)2

4
BAB IV
LANGKAH KERJA

Dalam melakukan percobaan, terdiri dari beberapa langkah kerja yang harus
dilakukan dengan urutan :
1. Tuang 200ml air (±1 gelas aqua) ke dalam sterofoam.
2. Tutup sterofoam, ukur suhu air ±3 menit, dan catat
3. Masukka CaO (Gamping) ke dalam sterofoam, tutup, di aduk , catat
perubahan suhunya
4. Ulangi mulai dari langkah 1,2,3. Tetapi, langkah No. 3 yang dimasukkan
adalah Asam Sitrat, NaOH, dan NH4CL+Ba(OH)2

5
BAB V

DATA PENGAMATAN

Berdasarkan percobaan, dapat dituliskan ka dalam table data pengamatan dengan


hasil sebagai berikut :

Suhu setelah
No. Suhu Air Nama Senyawa
ditambhakan

1 27ºC Asam Sitrat 22ºC

2 27ºC NaOH 32ºC

3 27ºC CaO 28ºC

4 27ºC NH4CL+Ba(OH)2 28ºC

6
BAB VI

KESIMPULAN

Berdasarkan percobaan ditas dapat ditraik kesimpulan sebagai berikut :

1. Reaksi Endoterm
Reaksi Endoterm adalah Reaksi dimana system melepaskan kalor. Reaksi
ini adalah reaksi yang disertai dengan perpindahan kalor dari system ke
lingkungan (Kalor dibebaskan oleh system ke lingkungan) yang ditandai dengan
kenaikan suhu lingkungan di sekitar system.
Reaksi memiliki ciri-ciri :
a. Reaksi membebaskan kalor
b. Kalor/Energi mengalir ke lingkungan
c. Entalpi system berkurang
d. Pada reaksi kimia ditandai dengan kenaikan suhu
2. Reaksi Eksoterm
Reaksi Eksoterm adalah Reaksi dimana system menyerap kalor. Reaksi ini
merupakan reaksi yang disertai dengan perpindahan kalor dari lingkungan ke
system (Kalor diserap oleh system ke lingkungan) yang ditandai dengan adanya
penurunan suhu lingkungan di sekitar suhu.
Reaksi ini memiliki ciri-ciri :
a. Reaksi yang menyerap kalor
b. Kalor/Energi mengalir dari lingkunga ke system
c. Entalpi system bertambah
d. Pada reaksi kimia ditnadai dengan penurunan suhu

Anda mungkin juga menyukai