Anda di halaman 1dari 13

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah Yang Maha Esa atas segala limpahan rahmat, taufik, dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam
bentuk maupun isinya yang sangat sederhana sebagai tugas dari mata kuliah
Bakteriologi III tentang Perhitungan MPN (Most Probable Number).

Kami telah berusaha untuk menyempurnakan penulisan makalah ini namun sebagai
manusia, Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan.Oleh
karena itu, kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun sangat kami
harapkan.

Akhir kata kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
dalam penyusunan makalah ini.Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua yang
membacanya.

Bekasi, 12 Maret 2019

Penyusun

1
DAFTAR ISI

Kata Pengantar .................................................................................................................................................. 1

Daftar Isi ............................................................................................................................................................... 2

BAB I: Pendahuluan ......................................................................................................................................... 3

A. Latar Belakang ............................................................................................................................... 3

B. Rumusan Masalah ........................................................................................................................ 4

C. Tujuan ................................................................................................................................................ 4

BAB II: Pembahasan ........................................................................................................................................ 5

A.Definisi Waterborne Disease dan Coliform......................................................................... 5

B.Definisi MPN (Most Probable Number).................................................................................6

C. Tahapan Uji MPN.............................................................................................................................7

D. Penghitungan MPN Secara Manual ....................................................................................... 9

E. Penghitungan MPN Secara Tabel Thomas ......................................................................... 9

BAB III: Penutup ............................................................................................................................................. 12

A. Kesimpulan ................................................................................................................................... 12

Daftar Pustaka ................................................................................................................................................. 13

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Negara berkembang dapat diserang beragam jenis penyakit, bisa
merupakan bawaan dari makanan maupun air.Beberapa contoh nya adalah
Penyakit gastroenteritis Eschericia coli, salmonelosis, shigelosis, demam tifoid,
paratifoid, amoebiasis maupun akibat mikosis. Melalui sistem pelaporan yang
buruk atau tidak ada sama sekali pada kebanyakan negara berkembang, data
statistik yang bisa diandalkan tentang penyakit ini tidak tersedia sehingga
besaran insidensinya tidak dapat diperkirakan (WHO, 2005).
Secara umum air merupakan sumber kehidupan manusia, demikian
halnya dengan air kolam renang.Sehingga air di dalam kolam renang yang
digunakan untuk olah raga renang dan kualitasnya memenuhi syarat kesehatan
sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan (Depkes, 1990).Telah diketahui, air
merupakan tempat bagi kolonisasinya berbagai jenis mikroba seperti bakteri,
fungsi maupun yeast (Hussain et al., 2011).
Makanan dan minuman jajanan tidak boleh terkontaminasi baik
secarabakteriologis, kimiawi maupun fisik, agar masyarakat terhindar dari
gangguankesehatan akibat makanan (food borne disease) (Kepmenkes RI, 2003).
Pengujian air secara mikrobiologi sangat diperlukan untuk mengukur
kualitas proses sanitasi dan derajat kontaminasi cemaran mikroba dalam air
terutama untuk air yang digunakan sehari-hari. Deteksi dan kuantifikasi tidak
dilakukan dengan mengukur langsung jumlah cemaran mikroba patogen
(penyebab penyakit) tetapi menggunakan mikroba indikator yaitu bakteri
golongan seperti E. coli.Selain bakteri ternyata mikroba yang mencemari air
adalah adanya kontaminasi fungi yang selama ini sangat jarang diidentifikasi,
padahal resiko yang ditimbulkan juga sangat besar, karena keberadaan fungsi
sulit untuk dikendalikan (Wahjuningsih, 2001; Yamaguchi et al, 2007).

Sedangkan keberadaan fungi pada air dapat mengakibatkan perubahan


rasa maupun warna.Banyak spesies genus fungi seperti Aspergillus yang
ditemukan pada air beperan sebagai agen penyebab penyakit seperti penyakit

3
ginjal, liver, alergi, luka, dan meningkatkan resiko infeksi invasif.Investigasi pada
Penicillium spp. yang seringkali ditemukan pada air berimplikasi pada
munculnya penyakit alergi, asma, atau penyakit pernapasan lainnya (Hussain et
al., 2011).

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan MPN?
2. Apa saja tahapan yang dilakukan pada pemeriksaan MPN?
3. Bagaimana cara menghitung MPN secara manual?
4. Bagaimana cara menghtiung MPN secara Tabel Thomas?

C. Tujuan
1. Mengetahui definisi MPN.
2. Mengetahui tahapan apa saja yang dilakukan pada pemeriksaan MPN.
3. Mengetahui cara menghitung MPN secara manual.
4. Mengetahui cara menghitung MPN secara Tabel Thomas.

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Waterborne Disease dan Coliform


Penyakit yang penularannya terjadi melalui air yang terkontaminasi
bakteri atau fungi patogen dan ditularkan kepada manusia melalui mulut atau
sistem pencernaan disebut waterborne disease. Penyakit paling umum yang
disebabkan oleh Waterborne disease adalah diare yang disebabkan oleh adanya
pencemaran bakteri jenis Coliform pada air. Diare menyebababkan kematian
nomor dua pada anak dibawah usia lima tahun atau sekitar 15% tahun 2008
(Kusuma et al, 2015; Winata dan Hartantyo, 2013).
Coliform merupakan suatu grup bakteri yang digunakan sebagai
indicator adanya polusi kotoran dan kondisi yang tidak baik terhadap air,
makanan, susu dan produk-produk susu. Coliform sebagai suatu kelompok
dicirikan sebagai kelompok bakteri berbentuk batang, gram negatif, tidak
membentuk spora, aerobilik fakultatif yang memfermentasi lactose dengan
menghasilkan asam dan gas dalam waktu 48 jam suhu 370C .Adanya bakteri
coliform dalam makanan dan minuman menunjukkan kemungkinan adanya
mikroba enteropatogenik dan toksigenik yang berbahaya bagi kesehatan
(Widianti dan Ristianti, 2004).
Ciri-ciri bakteri coliform adalah bersifat gram negatif, bentuk morfologi
batang pendek, dan dapat memfermentasi medium laktosa cair dengan
membentuk asam dan gas (Pelczar dan Chan, 1988).
Menurut Fardiaz (1989), sifat-sifat bakteri koliform yang penting adalah :
1. Mampu tumbuh baik pada beberapa jenis substrat
2. Mempunyai sifat dapat mensintesis vitamin
3. Interval suhu pertumbuhan antara 100 0C – 460 0C
4. Mampu menghasilkan asam dan gas
Bakteri coliform dapat dibedakan atas dua kelompok yaitu coliform fecal
misalnya Escherichia coli dan coliform nonfecal misalnya Enterobacter
aerogenes.E. coli merupakan bakteri yang berasal dari kotoran hewan atau
manusia, sedangkan E. aerogenes ditemukan pada hewan atau tumbuhan yang

5
telah mati.Adanya E.coli pada air minum menandakan air tersebut telah
terkontaminasi feses manusia dan mungkin juga mengandung patogen usus
(Dwijoseputro, 2005).
Standar air minum dan makanan, menurut standar WHO semua sampel
tidak boleh mengandung Escherichia coli dan sebaiknya juga bebas dari bakteri
Coliform. Standar WHO dalam setiap tahun, 95% dari sampel-sampel tidak boleh
mengandung Coliform dalam 100 ml, tidak ada sampel yang mengandung
Escherichia coli dalam 100 ml, Tidak ada sampel yang mengandung coliform
lebih dari 10 dalam 100 ml, tidak boleh ada coliform dalam 100 ml dan dua
sampel yang berurutan (Broks et al, 2005). Perhitungan jumlah mikroba dapat
dilakukan dengan uji hitung jumlah bakteri dengan beberapa metode : Metode
Plate Count, Penentuan volume total, Metode turbidometri, Metode MPN (Most
Probable Number), Metode perhitungan cawan ( Pratiwi, Sylvia T. 2008).

B. Definisi MPN (Most Probable Number)


MPN (Most Probable Number) merupakan uji yang mendeteksi sifat
fermentatif Coliform dalam sampel atau suatu metode enumerasi
mikroorganisme yang menggunakan data dari hasil pertumbuhan
mikroorganisme pada medium cair spesifik dalam seri tabung yang ditanam dari
sampel padat atau cair yang ditanam berdasarkan jumlah sampel atau
diencerkan menurut tingkat seri tabungnya sehingga dihasilkan kisaran jumlah
mikroorganisme yang diuji dalam MPN/satuan volume atau massa sampel.
Prinsip utama metode ini adalah mengencerkan sampel sampai tingkat tertentu
sehingga didapatkan konsentrasi mikroorganisme yang sesuai dan jika ditanam
dalam tabung menghasilkan frekensi pertumbuhan tabung positif.Semakin besar
jumlah sampel yang dimasukkan (semakin rendah pengenceran yang dilakukan)
maka semakin “sering” tabung positif yang muncul. Semakin kecil jumlah sample
yang dimasukkan (semakin tinggi pengenceran) maka semakin “jarang” tabung
positif yang muncul. Semua tabung positif yang dihasilkan sangat tergantung
dengan probabilitas sel yang terambil oleh pipet saat memasukkannya kedalam
media.
MPN terdiri dari tiga tahap, yaitu uji pendugaan (Presumptive test), uji
konfirmasi (Confirmed test), dan uji kelengkapan (Completed test).Dalam uji

6
tahap pertama, keberadaan Coliform masih dalam tingkat probabilitas rendah,
masih dalam dugaan (Suriawiria, 2005). Metode MPN (Most Probable Number)
mempunyai beberapa kelebihan, salah satunya pada volume media LBSS dan
LBDS menggunakan 10 ml dan 5 ml. Pemeriksaan adanya bakteri coli dari air
dilakukan berdasarkan penggunaan media kaldu laktosa yang ditempatkan di
dalam tabung reaksi berisi tabung durham (tabung kecil yang letaknya terbalik,
digunakan untuk menangkap gas yang terjadi akibat fermentasi laktosa menjadi
asam dan gas). Tergantung kepada kepentingan, menggunakan ragam 5 1 1 , 5 ml
media LBTS pada 5 tabung dan 5 ml media LBSS pada 2 tabung ( PDAM , 2015).
Sampel ditumbuhkan pada media LBDS dan LBSS dengan ragam 5 1 1. Media
pada tabung adalah Lactose Broth yang diberi indikator perubahan pH dan
ditambah tabung durham. Pemberian sampel pada tiap seri tabung berbeda-
beda. Untuk sampel sebanyak 10 ml ditumbuhkan pada media LBDS (Lactose
Broth Double Strength) dengan volume media 10 ml. Untuk sampel 1 ml dan 0,1
ml dimasukkan pada media LBSS (Lactose Broth Single Strength) dengan volume
media 10 ml (Lay B W , 1992).

C. Tahapan Uji MPN


1) Uji Penduga (Presumptive test)
Merupakan tes pendahuluan tentang ada tidaknya kehadiran
bakteri coliform berdasarkan terbentuknya asam dan gas disebabkan
karena fermentasi laktosa oleh bakteri golongan koli. Terbentuknya asam
dilihat dari kekeruhan pada media laktosa dan gas yang dihasilkan dapat
dilihat dalam tabung durham berupa gelembung udara. Tabung
dinyatakan positif jika terbentuk gas sebanyak 10% atau lebih dari
volume di dalam tabung durham. Banyaknya kandungan bakteri
Escherichia colidapat dilihat dengan menghitung tabung yang
menunjukkan reaksi positif terbentuk asam dan gas dan dibandingkan
dengan tabel MPN.Metode MPN dilakukan untuk menghitung jumlah
mikroba di dalam contoh yang berbentuk cair. Bila inkubasi 1 x 24 jam
hasilnya negatif, maka dilanjutkan dengan inkubasi 2 x 24 jam pada suhu
350C. Jika dalam waktu 2 x 24 jam tidak terbentuk gas dalam tabung
durham, dihitung sebagai hasil negatif. Jumlah tabung yang positif

7
dihitung pada masing-masing seri.MPN penduga dapat dihitung dengan
melihat tabel MPN.

2) Uji Penguat (Confirmed Test)


Hasil uji dugaan dilanjutkan dengan uji ketetapan.Dari tabung yang
positif pada uji pendahuluan, diambil 1-2 ose kemudian diinokulasikan ke
dalam dua seri tabung yang berisi 10 mL BGLB.Kemudian satu seri BGLB
diinkubasi pada suhu 37C selama 24-48 jam untuk memastikan adanya
bakteri koliform dan seri kedua diinkubasi pada suhu 44C selama 24-48
jam untuk memastikan adanya bakteri kolifekal. Setelah itu, pada masing-
masing tabung diamati untuk melihat ada tidaknya pembentukan gas di
dalam tabung durham, apabila terlihat gelembung gas pada 1/3 tabung
maka dianggap memberikan hasil positif. Selanjutnya jumlah tabung pada
uji penegasan yang positif dicatat. Angka yang diperoleh dikonversikan
dengan tabel MPN sehingga akan diperoleh indeks MPN koliform untuk
tabung yang diinkubasi pada suhu 37C dan indeksi kolifekal untuk tabung
yang diinkubasi pada suhu 44,5C atau dapat menggunakan rumus:

𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑡𝑎𝑏𝑢𝑛𝑔 𝑝𝑜𝑠𝑖𝑡𝑖𝑓 × 100


NilaiMPN/100mL=
√𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑚𝐿 𝑡𝑎𝑏𝑢𝑛𝑔 𝑛𝑒𝑔𝑎𝑡𝑖𝑓 ×𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑚𝐿 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ 𝑡𝑎𝑏𝑢𝑛𝑔

3) Uji Pelengkap (Completed Test)


Pengujian selanjutnya dilanjutkan dengan uji kelengkapan untuk
menentukan bakteri Escherichia coli. Dari koloni yang berwarna pada uji
ketetapan diinokulasikan ke dalam medium kaldu laktosa dan medium
agar miring Nutrient Agar (NA), dengan pada suhu 370C selama 1x24
jam. Bila hasilnya positif terbentuk asam dan gas pada kaldu laktosa,
maka sampel positif mengandung bakteri Escherichia coli.Dari media
agar miring NA dibuat pewarnaan Gram dimana bakteri Escherichia coli
menunjukkan Gram negatif berbentuk batang pendek.
Untuk membedakan bakteri golongan coli dari bakteri golongan
coli fekal (berasal dari tinja hewan berdarah panas), pekerjaan dibuat
duplo, dimana satu seri diinkubasi pada suhu 370C (untuk golongan coli)

8
dan satu seri diinkubasi pada suhu 44,50C (untuk golongan colifekal).
Bakteri golongan coli tidak dapat tumbuh dengan baik pada suhu 44,50C,
sedangkan golongan colifekal tumbuh dengan baik pada suhu 44,50 C.

D. Penghitungan MPN Secara Manual


𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑡𝑎𝑏𝑢𝑛𝑔 𝑝𝑜𝑠𝑖𝑡𝑖𝑓 × 100
Nilai MPN/100mL=
√𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑚𝐿 𝑡𝑎𝑏𝑢𝑛𝑔 𝑛𝑒𝑔𝑎𝑡𝑖𝑓 ×𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑚𝐿 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ 𝑡𝑎𝑏𝑢𝑛𝑔

Misal, pada uji konfirmasi didapat hasil 2.0.0


2 × 100
Maka nilai MPN =
√{ 3(10𝑚𝑙)+ 1(1𝑚𝑙)+1(0,1𝑚𝑙)}×51,1𝑚𝑙
200 200 200
= = = =5
√ 31,1×51,1𝑚𝑙 √1589 40

E. Penghitungan MPN Secara Tabel Thomas


Ragam I: Menggunakan Tabung 5-1-1
Jumlah Tabung (+) Gas pada Penanaman Indeks MPN per
5 × 10 mL 1 × 1 mL 1 × 0,1 mL 100 mL
0 0 0 0
0 0 1 2
0 1 0 2
0 1 1 4
1 0 0 2
1 0 1 4
1 1 0 4
1 1 1 7
2 0 0 5
2 0 1 8
2 1 0 8
2 1 1 10
3 0 0 9
3 0 1 12
3 1 0 12
3 1 1 16

9
4 0 0 17
4 0 1 21
4 1 0 22
4 1 1 27
5 0 0 67
5 0 1 84
5 1 0 265
5 1 1 >979

Ragam II: 5-5-5

Jumlah Tabung (+) Jumlah Tabung (+)


Gas Index MPN per Gas Index MPN
10 ml 1 ml 0, 1 100 ml 10 ml 1 ml 0,1 ml per 100 ml
ml
0 0 0 < 2 4 2 1 26
0 0 1 2 4 3 0 27
0 1 0 2 4 3 1 33
0 2 0 4 4 4 0 34
1 0 0 2 5 0 0 23
1 0 1 4 5 0 1 31
1 1 0 4 5 0 2 43
1 1 1 6 5 1 0 33
1 2 0 6 5 1 1 46
2 0 0 5 5 1 2 63
2 0 1 7 5 2 0 49
2 1 0 7 5 2 1 70
2 1 1 9 5 2 2 94
2 2 0 9 5 3 0 79
2 3 0 12 5 3 1 110
3 0 0 8 5 3 2 140
3 0 1 11 5 3 3 180
3 1 0 11 5 4 0 130
3 1 1 14 5 4 1 170
3 2 0 14 5 4 2 220
3 2 1 17 5 4 3 280
3 3 0 17 5 4 4 350
4 0 0 13 5 5 0 240
4 0 1 17 5 5 1 350
4 1 0 17 5 5 2 540
4 1 1 21 5 5 3 920
4 1 2 26 5 5 4 1600
4 2 0 22 5 5 5 2400

Ragam III: 3-3-3

10
Kelebihan Metode MPN
1. Dapat mengetahui jenis bakteri
2. Mudah diinterpretasi
3. Akurasi dapat dicapai dengan menambah jumlah tabung per pengenceran
4. Merupakan metode yang efektif untuk menganalisis sampel keruh

Kekurangan Metode MPN


1. Membutuhkan banyak alat dan media
2. Membutuhkan waktu yang lama
3. Hasil bisa positif palsu

BAB III

11
PENUTUP

A. Kesimpulan
MPN (Most Probable Number) merupakan uji yang mendeteksi sifat
fermentatif Coliform dalam sampel atau suatu metode enumerasi
mikroorganisme yang menggunakan data dari hasil pertumbuhan
mikroorganisme pada medium cair spesifik dalam seri tabung yang ditanam
berdasarkan jumlah sampel atau diencerkan menurut tingkat seri tabungnya.
Sehingga dihasilkan kisaran jumlah mikroorganisme yang diuji dalam
MPN/satuan volume atau massa sampel.
Ada dua cara dalam menghitung nilai MPN. Penghitungan MPN secara
manual dapat dilakukan dengan memasukkan rumus, sedangkan penghitungan
MPN secara tabel dapat dilakukan dengan melihat tabel Thomas. Dengan adanya
tabel Thomas, penghitungan menjadi lebih mudah.

DAFTAR PUSTAKA

12
Dwidjoseputro, D. 2005. Dasar-dasar Mikrobiologi. Jakarta
Sumarno.1987.Penuntun Bakteriologi.Yoyakarta.
Jiwintarum, Yunan; Agrijanti; Septiana, Baiq Lilis.2017. Most Probable Number (MPN)
Coliform dengan Variasi Volume Media Lactose Broth Single Strength (LBSS) dan Lactose
Broth Double Strength (LBDS).
WHO: Multiple Tube Method for Thermotolerant (Faecal Coliform)
https://microbeonline.com/probable-number-mpn-test-principle-procedure-results/

13

Anda mungkin juga menyukai