Puji syukur kehadirat Allah Yang Maha Esa atas segala limpahan rahmat, taufik, dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam
bentuk maupun isinya yang sangat sederhana sebagai tugas dari mata kuliah
Bakteriologi III tentang Perhitungan MPN (Most Probable Number).
Kami telah berusaha untuk menyempurnakan penulisan makalah ini namun sebagai
manusia, Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan.Oleh
karena itu, kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun sangat kami
harapkan.
Akhir kata kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
dalam penyusunan makalah ini.Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua yang
membacanya.
Penyusun
1
DAFTAR ISI
C. Tujuan ................................................................................................................................................ 4
A. Kesimpulan ................................................................................................................................... 12
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Negara berkembang dapat diserang beragam jenis penyakit, bisa
merupakan bawaan dari makanan maupun air.Beberapa contoh nya adalah
Penyakit gastroenteritis Eschericia coli, salmonelosis, shigelosis, demam tifoid,
paratifoid, amoebiasis maupun akibat mikosis. Melalui sistem pelaporan yang
buruk atau tidak ada sama sekali pada kebanyakan negara berkembang, data
statistik yang bisa diandalkan tentang penyakit ini tidak tersedia sehingga
besaran insidensinya tidak dapat diperkirakan (WHO, 2005).
Secara umum air merupakan sumber kehidupan manusia, demikian
halnya dengan air kolam renang.Sehingga air di dalam kolam renang yang
digunakan untuk olah raga renang dan kualitasnya memenuhi syarat kesehatan
sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan (Depkes, 1990).Telah diketahui, air
merupakan tempat bagi kolonisasinya berbagai jenis mikroba seperti bakteri,
fungsi maupun yeast (Hussain et al., 2011).
Makanan dan minuman jajanan tidak boleh terkontaminasi baik
secarabakteriologis, kimiawi maupun fisik, agar masyarakat terhindar dari
gangguankesehatan akibat makanan (food borne disease) (Kepmenkes RI, 2003).
Pengujian air secara mikrobiologi sangat diperlukan untuk mengukur
kualitas proses sanitasi dan derajat kontaminasi cemaran mikroba dalam air
terutama untuk air yang digunakan sehari-hari. Deteksi dan kuantifikasi tidak
dilakukan dengan mengukur langsung jumlah cemaran mikroba patogen
(penyebab penyakit) tetapi menggunakan mikroba indikator yaitu bakteri
golongan seperti E. coli.Selain bakteri ternyata mikroba yang mencemari air
adalah adanya kontaminasi fungi yang selama ini sangat jarang diidentifikasi,
padahal resiko yang ditimbulkan juga sangat besar, karena keberadaan fungsi
sulit untuk dikendalikan (Wahjuningsih, 2001; Yamaguchi et al, 2007).
3
ginjal, liver, alergi, luka, dan meningkatkan resiko infeksi invasif.Investigasi pada
Penicillium spp. yang seringkali ditemukan pada air berimplikasi pada
munculnya penyakit alergi, asma, atau penyakit pernapasan lainnya (Hussain et
al., 2011).
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan MPN?
2. Apa saja tahapan yang dilakukan pada pemeriksaan MPN?
3. Bagaimana cara menghitung MPN secara manual?
4. Bagaimana cara menghtiung MPN secara Tabel Thomas?
C. Tujuan
1. Mengetahui definisi MPN.
2. Mengetahui tahapan apa saja yang dilakukan pada pemeriksaan MPN.
3. Mengetahui cara menghitung MPN secara manual.
4. Mengetahui cara menghitung MPN secara Tabel Thomas.
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
telah mati.Adanya E.coli pada air minum menandakan air tersebut telah
terkontaminasi feses manusia dan mungkin juga mengandung patogen usus
(Dwijoseputro, 2005).
Standar air minum dan makanan, menurut standar WHO semua sampel
tidak boleh mengandung Escherichia coli dan sebaiknya juga bebas dari bakteri
Coliform. Standar WHO dalam setiap tahun, 95% dari sampel-sampel tidak boleh
mengandung Coliform dalam 100 ml, tidak ada sampel yang mengandung
Escherichia coli dalam 100 ml, Tidak ada sampel yang mengandung coliform
lebih dari 10 dalam 100 ml, tidak boleh ada coliform dalam 100 ml dan dua
sampel yang berurutan (Broks et al, 2005). Perhitungan jumlah mikroba dapat
dilakukan dengan uji hitung jumlah bakteri dengan beberapa metode : Metode
Plate Count, Penentuan volume total, Metode turbidometri, Metode MPN (Most
Probable Number), Metode perhitungan cawan ( Pratiwi, Sylvia T. 2008).
6
tahap pertama, keberadaan Coliform masih dalam tingkat probabilitas rendah,
masih dalam dugaan (Suriawiria, 2005). Metode MPN (Most Probable Number)
mempunyai beberapa kelebihan, salah satunya pada volume media LBSS dan
LBDS menggunakan 10 ml dan 5 ml. Pemeriksaan adanya bakteri coli dari air
dilakukan berdasarkan penggunaan media kaldu laktosa yang ditempatkan di
dalam tabung reaksi berisi tabung durham (tabung kecil yang letaknya terbalik,
digunakan untuk menangkap gas yang terjadi akibat fermentasi laktosa menjadi
asam dan gas). Tergantung kepada kepentingan, menggunakan ragam 5 1 1 , 5 ml
media LBTS pada 5 tabung dan 5 ml media LBSS pada 2 tabung ( PDAM , 2015).
Sampel ditumbuhkan pada media LBDS dan LBSS dengan ragam 5 1 1. Media
pada tabung adalah Lactose Broth yang diberi indikator perubahan pH dan
ditambah tabung durham. Pemberian sampel pada tiap seri tabung berbeda-
beda. Untuk sampel sebanyak 10 ml ditumbuhkan pada media LBDS (Lactose
Broth Double Strength) dengan volume media 10 ml. Untuk sampel 1 ml dan 0,1
ml dimasukkan pada media LBSS (Lactose Broth Single Strength) dengan volume
media 10 ml (Lay B W , 1992).
7
dihitung pada masing-masing seri.MPN penduga dapat dihitung dengan
melihat tabel MPN.
8
dan satu seri diinkubasi pada suhu 44,50C (untuk golongan colifekal).
Bakteri golongan coli tidak dapat tumbuh dengan baik pada suhu 44,50C,
sedangkan golongan colifekal tumbuh dengan baik pada suhu 44,50 C.
9
4 0 0 17
4 0 1 21
4 1 0 22
4 1 1 27
5 0 0 67
5 0 1 84
5 1 0 265
5 1 1 >979
10
Kelebihan Metode MPN
1. Dapat mengetahui jenis bakteri
2. Mudah diinterpretasi
3. Akurasi dapat dicapai dengan menambah jumlah tabung per pengenceran
4. Merupakan metode yang efektif untuk menganalisis sampel keruh
BAB III
11
PENUTUP
A. Kesimpulan
MPN (Most Probable Number) merupakan uji yang mendeteksi sifat
fermentatif Coliform dalam sampel atau suatu metode enumerasi
mikroorganisme yang menggunakan data dari hasil pertumbuhan
mikroorganisme pada medium cair spesifik dalam seri tabung yang ditanam
berdasarkan jumlah sampel atau diencerkan menurut tingkat seri tabungnya.
Sehingga dihasilkan kisaran jumlah mikroorganisme yang diuji dalam
MPN/satuan volume atau massa sampel.
Ada dua cara dalam menghitung nilai MPN. Penghitungan MPN secara
manual dapat dilakukan dengan memasukkan rumus, sedangkan penghitungan
MPN secara tabel dapat dilakukan dengan melihat tabel Thomas. Dengan adanya
tabel Thomas, penghitungan menjadi lebih mudah.
DAFTAR PUSTAKA
12
Dwidjoseputro, D. 2005. Dasar-dasar Mikrobiologi. Jakarta
Sumarno.1987.Penuntun Bakteriologi.Yoyakarta.
Jiwintarum, Yunan; Agrijanti; Septiana, Baiq Lilis.2017. Most Probable Number (MPN)
Coliform dengan Variasi Volume Media Lactose Broth Single Strength (LBSS) dan Lactose
Broth Double Strength (LBDS).
WHO: Multiple Tube Method for Thermotolerant (Faecal Coliform)
https://microbeonline.com/probable-number-mpn-test-principle-procedure-results/
13